Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ROLE-PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK


Guna untuk memenuhi tugas IKD II (Ilmu Keperawatan Dasar)
Dosen Pengampu Ns. Eko Susilo, M. Kep

Disusun oleh :
Siti Aisah

(010112a096)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016

Tahap Interaksi dengan Pasien


1. Pre interaksi
Tahap Pre interaksi adalah masa persiapan sebelum mengevaluasi dan
berkomunikasi dengan pasien. Pada masa ini perawat perlu membuat rencana
interaksi dengan pasien yaitu : melakukan evaluasi diri, menetapkan tahapan
hubungan/ interaksi, merencanakan interaksi.
PENGKAJIAN
Ada seorang pasien yang di rawat di rumah sakit Kartika. Dia dirawat di ruang
Mawar nomor 10 sejak 2 hari yang lalu, pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan
sesak napas, batuk, dan rasa sesak di dada.
Data pasien
a. Nama
: Dewi
b. Umur
: 63 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Alamat
: Ds. Tendas Kec. Tayu Kab. Pati
e. Agam
: Islam
f. Pekerjaan
: Wiraswasta
g. Penyakit
: Asma
h. Ruang
: Mawar nomor 10
i. Mulai dirawat : 25 April 2016
Data subjektif : Pasien mengeluh demam, tubuh menggigil, badan lemah, sakit
kepala, kehilangan nafsu makan, sakit perut.
Data objektif : Tekanan darah pasien 120/90 mmHg. BAB 7 kali sehari.
2. Perkenalan/Orientasi
Tahap Perkenalan adalah kegiatan yang dilakukan saat pertama kali bertemu.
Hal yang perlu dilakukan perawat adalah : memberi salam; memperkenalkan diri;
menanyakan nama pasien; menyepakati pertemuan (kontrak); melengkapi kontrak;
menyepakati masalah pasien; mengakhiri perkenalan.
Fase ini dilakukan pada awal setiap pertemuan kedua dst. Tujuan :
memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien dan
mengevaluasi hasil tindakan yg lalu. Hal yang harus diperhatikan : memberi salam;
memvalidasi keadaan psien; mengingatkan kontrak.
3. Fase Kerja
Merupakan inti hubungan perawat -klien yang terkait erat dengan pelaksanaan
rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.

Tujuan tindakan keperawatan :


a. Meningkatkan pengertian dan pengenalan pasien tentang diri, perasaan,
pikiran dan perilakunya (tujuan kognitif).
b. Mengembangkan, mempertahankan,dan meningkatkan kemampuan pasien
secara mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapi (tujuan afektif &
c.
d.
e.
f.

psikologi).
Melaksanakan terapi/ klinis keperawatan.
Melaksanakan pendidikan kesehatan.
Melaksanakan kolaborasi.
Melaksanakan observasi dan pemantauan.

4. Fase Terminasi
Merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dengan pasien. Klasifikasi
terminasi :
a. Terminasi sementara : akhir dari tiap pertemuan perawat dengan
pasien; terdiri dari tahap evaluasi hasil, tahap tindak lanjut dan tahap
untuk kontrak yang akan datang.
b. Terminasi akhir : terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit
atau perawat selesai praktik. Isi percakapan antara perawat dengan
pasien meliputi tahap evaluasi hasil, isi percakapan tindak lanjut dan
tahap eksplorasi perasaan.

Penerapan Komunikasi Terapeutik

Tehnik
Percakapan

Komunikasi

Sikap

Terapeutik
Fase Orientasi
Perawat: Selamat pagi ibu Dewi. Selamat pagi mbak.

Membung
kuk

ke

pasien dan
tersenyum
Pasien dan keluarga : Selamat pagi sus.
Perawat : Bagaimana keadaan ibu pada pagi hari ini? Sudah Listening

Saling

lebih baik kan bu?


Pasien : Saya merasa sudah lebih membaik sus, kemarin saya

menatap

merasa kalau bernafas sesak di dada tapi sekarang sudah


tidak tersasa.
Perawat : Perkenalkan saya Lisa perawat yang bertugas pada

Berhadapa

pagi hari ini. Disini saya akan menjelaskan konteks

n,

lingkungan secara keseluruhan agar ibu mengetahuinya. Saya

focus

saling

membutuhkan waktu selama 10 menit dan saya akan


melakukannya di ruang ini. Bagaimana apakah ibu bersedia?
Pasien : Iya sus, saya bersedia.
Fase Kerja
Perawat : sebelum saya mulai, apakah ada yang ingin ibu

Pandangan

tanyakan ? atau mungkin ibu ingin kebelakang ?

menuju
pasien

Pasien : Tidak ada sus, tapi saya merasa kedinginan.


Perawat : Baiklah jika begitu saya akan menutup jendelanya,

Tangan

jangan lupa selimutnya juga dipakai ya bu.

tidak
disaku

Pasien : Baiklah sus, terimakasih.


Perawat : Sebelumnya, Apa yang ibu rasakan saat bernafas
dan merasa sakit atau tidak ?
Pasien : ya sus, saat bernafas dada saya terasa sakit.
Perawat : oh begitu ya buk... saat ibu merasa sesak nafas,

Fokus dan

sebaiknya ibu mengatur posisi fowler. Posisi fowler yaitu

tetap rileks

posisi setengah duduk atau dengan duduk, dimana bagian


kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikan. Tujuannya agar
mempertahankan kenyamanan, memberikan persaan lega
ketika sesak nafas dan dan memudahkan perawatan ketika
malam.
Keluarga : jadi seperti itu ya sus.. saat dirumah saya bisa
membantu ibu saya untuk mengatur posisi tidur, agar bisa
melancarkan pernafasan .
Perawat : ya mbak bagussering-sering di ingatkan ya mbak

Menjaga

ibunya.. apakah tidur ibu sudah terasa nyaman ?


Pasien : sudah sus
Perawat : jangan terlalu banyak pikiran ya bukarena itu

pandangan

dapat menyebabkan penyakit ibu semakin buruk.


Pasien : iya sus.
Perawat : ibu makan berapa kali sehari ?

terbuka

Sikap

Tetap
rileks

Pasien : saya makan 3x sehari sus.


Perawat : bagus bupola makan ibu sudah baik di Broad
pertahankan ya bu
opening
Pasien : iya sus
Perawat : Tapi ibu juga perlu memperhatikan makanan yang

Fokus dan
rileks

tidak boleh dimakan bagi penderita asma seperti, jus lemon,


buah atau sayuran kering kismis, nanas, acar dan udang.
Pasien : oh, begitu ya sus. Saya baru tahu sus.
Perawat : Sehari ibu minum berapa gelas air putih perhari ?

Pandangan
fokus

Pasien : saya sehari minum air putih 5 gelas perhari sus


Perawat : Sebaiknya ibu tetap meminum air putih minimal 8

Terbuka

gelas perhari karena ibu mengeluarkan banyak cairan

dan

sehingga kebutuhan cairan ibu terpenuhi.


Keluarga : Jika begitu saya akan menyediakan air minum

tersenyum

yang banyak untuk ibu saya.


Perawat : Bagaimana dengan lingkungan sekitar ibu? Apakah Broad
tidak ada polusi?
opening
Pasien : Iya sus, rumah saya dekat jalan raya sehingga banyak

Pandangan
fokus

debu.
Perawat : Apabila banyak debu, ibu sebaiknya memakai
masker ya bu agar asma ibu ini tidak kambuh lagi.
Pasien : Baiklah sus, saya akan mencoba

untuk

melakukannya. Agar penyakit saya tidak kambuh dan dapat


meringankan keluarga saya.
Perawat : Selama ibu dirawat di sini, apakah ibu merasa

Menjaga

nyaman?

kontak
mata

Pasien : Tidak begitu nyaman sus, karena biasanya jika saya


tidur di rumah lampunya saya matikan tapi di sini saya tidak
bisa melakukan itu.
Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana ibu, sudah mengerti dengan penjelasan

Pandangan

saya mengenai kebutuhan dasar yang harus ibu penuhi ?

fokus pada
pasien

Pasien : iya sus, saya sudah mengerti.


Perawat : jika ibu sudah mengerti, coba ulangi apa yang telah Klarifikasi

Membung

saya jelaskan.

kuk

ke

arah pasien
Pasien : posisi yang baik saat sesak nafas yaitu posisi fowler,
tidak boleh memakan bagi penderita asma seperti, jus lemon,
buah atau sayuran kering kismis, nanas, acar dan udang,
memakai masker saat dirumah.
Perawat : saya rasa ibu sudah mengerti dengan apa yang telah

pertahanka

saya

jelaskan

mengenai

konteks

lingkungan

secara

keseluruhan. Apakah ada yang perlu ditanyakan bu ?

sikap

terbuka

Pasient : Tidak, terimakasi ya sus untuk penjelasannya.


Perawat : Baiklah ibu, mbak terimakasih. Nanti saya akan
kembali lagi jam 10 untuk memberikan obat dan saya akan
melakukannya di ruang ini juga.
Pasien
: Iya sus..
Perawat : Terima kasih juga atas kerjasamanya dalam proses

Memperta

perawatan. Saya akan kembali ke ruangan, apabila ibu

hankan

membutuhkan saya atau ada yang ditanyakan ibu bisa

kontak

memanggil saya dengan memencet tombol hijau atau

mata

menemui saya di ruang perawat. Selamat beristirahat dan


semoga lekas sembuh ya ibu.
Pasien : Iya sus, terima kasih.
Keluarga : Iya terima kasih

Anda mungkin juga menyukai