Komunikasi Terapeutik DNGN Lansia
Komunikasi Terapeutik DNGN Lansia
Disusun oleh :
Siti Aisah
(010112a096)
psikologi).
Melaksanakan terapi/ klinis keperawatan.
Melaksanakan pendidikan kesehatan.
Melaksanakan kolaborasi.
Melaksanakan observasi dan pemantauan.
4. Fase Terminasi
Merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dengan pasien. Klasifikasi
terminasi :
a. Terminasi sementara : akhir dari tiap pertemuan perawat dengan
pasien; terdiri dari tahap evaluasi hasil, tahap tindak lanjut dan tahap
untuk kontrak yang akan datang.
b. Terminasi akhir : terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit
atau perawat selesai praktik. Isi percakapan antara perawat dengan
pasien meliputi tahap evaluasi hasil, isi percakapan tindak lanjut dan
tahap eksplorasi perasaan.
Tehnik
Percakapan
Komunikasi
Sikap
Terapeutik
Fase Orientasi
Perawat: Selamat pagi ibu Dewi. Selamat pagi mbak.
Membung
kuk
ke
pasien dan
tersenyum
Pasien dan keluarga : Selamat pagi sus.
Perawat : Bagaimana keadaan ibu pada pagi hari ini? Sudah Listening
Saling
menatap
Berhadapa
n,
focus
saling
Pandangan
menuju
pasien
Tangan
tidak
disaku
Fokus dan
tetap rileks
Menjaga
pandangan
terbuka
Sikap
Tetap
rileks
Fokus dan
rileks
Pandangan
fokus
Terbuka
dan
tersenyum
Pandangan
fokus
debu.
Perawat : Apabila banyak debu, ibu sebaiknya memakai
masker ya bu agar asma ibu ini tidak kambuh lagi.
Pasien : Baiklah sus, saya akan mencoba
untuk
Menjaga
nyaman?
kontak
mata
Pandangan
fokus pada
pasien
Membung
saya jelaskan.
kuk
ke
arah pasien
Pasien : posisi yang baik saat sesak nafas yaitu posisi fowler,
tidak boleh memakan bagi penderita asma seperti, jus lemon,
buah atau sayuran kering kismis, nanas, acar dan udang,
memakai masker saat dirumah.
Perawat : saya rasa ibu sudah mengerti dengan apa yang telah
pertahanka
saya
jelaskan
mengenai
konteks
lingkungan
secara
sikap
terbuka
Memperta
hankan
kontak
mata