Latar Belakang
Dasar Negara adalah pondasi yang kokoh dan kuat serta
bersumber dari pandangan hidup atau falsafah (cerminan dari
peradaban, kebudayaan, keluhuran budi dan kepribadian yang
tumbuh dalam sejarah perkembangan Indonesia) yang diterima oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara. Setiap
negara harus mempunyai landasan dalam melaksanakan kehidupan
bernegaranya. Dasar negara bagi suatu negara merupakan suatu
dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Negara kita,
Indonesia memiliki dasar negara yang dinamakan pancasila.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: paca berarti lima
dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Apabila mengkaji pancasila lebih dalam, maka ditemukanlah
beberapa aspek positif dari zaman prasejarah khususnya zaman
kerajaan hindu-budha di Indonesia. Selain itu, sebelum terbentuk
menjadi suatu dasar negara yang sah dan disepakati oleh seluruh
rakyat Indonesia, pancasila melalui proses yang panjang dalam
perumusannya. Oleh karena itu, sangatlah wajib bagi seluruh rakyat
Indonesia terutama bagi generasi muda untuk mengetahui seluk
beluk perumusan pancasila beserta nilai-nilai positif zaman
prasejarah yang dipakai untuk perumusan pancasila.
B. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara?
2. Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sejak
zaman prasejarah?
C. Tujuan :
Tujuan dari dibuatnya makalah ini antara lain :
1. Mengetahui proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia.
2. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sejak
zaman prasejarah.
D. Batasan :
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah tersebut, hal yang
menjadi prioritas utama masalah adalah perumusan Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia, dan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila sejak zaman prasejarah.
E. Pembahasan
Sejarah Singkat Terbentuknya Pancasila
Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang
menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda,
Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa
Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut,
di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka,
misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore.
Terhadap penjajahan tersebut, bangsa Indonesia selalu melakukan
perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.
Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah,
dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan
selalu mengalami kegagalan.
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang
juga terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945.
Prof.Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 terdapat pokok-pokok
pikiran yang tidak banyak berbeda seperti berikut :
a. Negara Indonesia Merdeka hendaknya merupakan negara nasional
yang bersatu dalam arti totaliter atau integralistik.
b. Setiap warganya dianjurkan agar takluk kepada tuhan, tetapi urusan
agama hendaknya terpisah dari urusan negara dan diserahkan kepada
golongan-golongan agama yang bersangkutan.
c. Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk suatu Badan
Permusyawaratan, agar pemimpin negara dapat bersatu jiwa dengan
wakil-wakil rakyat secara terus-menerus.
d. Sistem ekonomi Indonesia hendaknya diatur berdasarkan asas
kekeluargaan, system tolong-menolong dan system kooperasi.
e. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan
Indonesia yang asli, dengan sendirinya akan bersifat negara Asia
Timur Raya.
Prof. Supomo dengan tegas menolak aliran individualisme dan
liberalisme maupun teori kelas ajaran Marx, dan Lenin, sebagai dasar
Indonesia Merdeka, dan menandaskan bahwa politik pembangunan
negara harus disesuaikan dengan susunan masyarakat Indonesia.
Maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran (staaside) negara
yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya,
pemeluk-pemeluknya
2.
3.
Persatuan Indonesia
4.
permusyawaratan perwakilan
5.
3. Nilai Kesatuan
rakyat
supaya
rakyat
mengalami
kemudahan
dalam
pemasarannya. Selain itu juga sudah ada badan yang yang bertugas
mengurus pajak, harta benda kerajaan, kerohaniawan yang menjadi
pengawas teknis pembangunan, gedung-gedung dan patung-patung suci
sehingga kerajaan dapat menjalankan sistem negaranya dengan nilai-nilai
ketuhanan
Pada zaman Kerajaan Sriwijaya telah didirikan Universitas Agama
Budha yang sudah dikenal di Asia, Pelajar dari Universitas ini dapat
melanjutkan studi ke India, banyak guru-guru tamu yang mengajar disini
dari India, seperti Dharmakitri. Cita-cita kesejahteraan bersama dalam
suatu Negara telah tercermin dalam Kerajaan Sriwijaya sebagaimana
tersebut
dalam
perkataan
"Marvuai
Vannua
Criwijaya
Siddhayatra
Hakekatnya
Nilai-nilai
budaya
Kerajaan
Sriwijaya
telah
kerajaan
Tiongkok,
Ayoda,
Champa,
dan
kamboja.
yang
menunjukan
nilai-nilai
prasasti
Kerajaan
Brumbang
musyawarah
(1329),
mufakat.
dalam
tata
kehidupan
bennusyawarah
masyarakat
untuk
mufakat
telah
dalam
menumbuhkan
memutuskan
adat
masalah
bersama.
5) Nllai Sila 5 dengan berdirinya kerajaan selama beberapa abad yang
ditopang dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Zaman Penjajahan
Zaman penjajahan dimulai bangsa Eropa yang membutuhkan
rempah-rempah itu mulai memasuki Indonesia, yaitu Portugis, spanyol,
Inggris dan belanda. Masuknya bangsa Eropa seiring dengan keruntuhan
Kerajaan Majapahit sebagai akibat dari perselisihan dan perang soudara,
yang berarti nilai-nilai nasionalisme sudah di tinggalkan. Pada zaman ini
tidak ada rasa persatuan dan kesatuan sehingga perjuangan melawan
penjajah secara fisik dilakukan secara sendiri-sendiri disetiap daerah.
Rakyat mudah diadu domba sehingga mudah dipecah belah, hal ini juga
yang menimbulkan rakyat Indonesia semakin miskin dan bodoh akibat
penjajahan tersebut Oleh karena itu untuk semboyan yang berbunyi
"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" merupakan semangat agar
rakyat Indonesia bisa menciptakan persatuan dan kesatuan karena tanpa
persatuan kita tidak akan bisa mengusir penjajah.
Kebangkitan Nasional
Pada
abad
ke-XX
Indonesia
mengubah
cara-caranya
dalam
bergerak
di
bidang
pendidikan
dan
sosial.
Dimulai
dengan
didirikannya suatu organisasi yang bernama Budi Utomo (20 Mei 1908)
dengan tokoh yang terkenal adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi
ini merupakan organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia.
Kemudian barulah bermunculan organisasi pergerakan lain yaitu Serikat
Dagang Islam (1909) yang kemudia berubah menjadi pergerakan politik
dengan
nama
Serikat
Islam
(1911)
di
bawah
pimpinan
H.O.S
Tjokroaminoto. Pada masa ini juga adanya Perjuangan PNI (1927) yang
menitikberatkan pada kesatuan nasional yang dipelopori oleh Soekarno
dan Kawan-kawan.