Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mepunyai semacam pola
aliran sirkulasi. Sedangkan pencampuran (mixing) adalah peristiwa menyebarnya bahanbahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan
sebaliknya, sedang bahan-bahan tersebut sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih.
(Christie Geankoplis, Transport Procesess and Unit Operations, halaman 140)
Tujuan pengadukan antara lain adalah :
1
Mencampurkan liquid yang saliang larut (miscible), misalnya metil alkohol dan air.
Mendispersikan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain, sehingga
membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus.
Mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.
(McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, halaman 236)
Biasanya zat cair diaduk di dalam tangki atau bejana berbentuk silinder yang
dapat tertutup maupun terbuka. Tinggizat cair yang diigunakan adalah 2/3 dari tinggi
tangki. Ada dua macam jenis impeller , yaitu yang menghasilkan arus sejajar (axial)
dengan sumbu poros impeller dan yang menghasilkan arus dalam arah tangensial
(radial). Terdapat tiga jenis utama dari impeller yaitu propeller, paddle, dan turbin.
(McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, halaman 236 237)
Macam-macam jenis impeller pencampuran :
1 Propeller
Merupakan contoh impeller aliran aksial, dengan kecepatan tinggi untuk cairan
viskositas rendah. Propeller berukuran kecil berputar pada kecepatan penuh, baik 1150
atau 1750 r/min. Sedangkan propeller yang berukuran besar berputar pada 400 hingga
800 r/min.
2 Paddles
Untuk masalah sederhana agitator yang efektif digunakan adalah paddles datar yang
berputar pada poros vertikal. Paddle yang umum adalah paddle dengan dua bilah dan
empat bilah. Paddle berputar dengan kecepatan lambat di tengah vessel mendorong
cairan secara radial dan tangensial dengan hampir tidak ada gerak vertikal diimpeller.
Dalam industri paddle berputar pada kecepatan antara 20 dan 150 r/min.
3 Turbine
Bentuknya menyerupai paddle bilah banyak dengan pisau pendek, yang berputar pada
kecepatan tinggi diporos pusat vessel. Diameter impeller lebih kecil dari paddle,
mulai 30 sampai 50 persen dari diameter vessel. Turbin biasanya efektif untuk jangkau
viskositas yang cukup luas. Pada cair berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan
arus yang sangat deras yang berlangsung di keseluruhan bejana, menabrak kantongkantong yang stagnan dan merusaknya. Di dekat impeller itu terdapat zone arus deras
yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan
tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus putar, yang harus
dihentikan dengan menggunakan sekat (baffle) atau difuser agar impeller itu menjadi
sangat efektif. (McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, page 237-238)
Gambar 1.1 Jenis jenis Impeller (a) three-blade marine propeller; (b) open
straight-blade turbine; (c) bladed disk turbine; (d) vertical curved-bladeturbine; (e)
pitched-blade turbine.
Dalam desain agitator vessel, faktor yang penting adalah daya yang diperlukan
untuk menggerakan impeller. Karena daya yang diperlukan untuk sistem tertentu tidak
dapat diprediksi secara teoritis, dapat dikorelasikan dengan impeller bilangan Reynolds
(NRe).
............................................ (1)
N ' = Bilangan Reynold
Keterangan :
D20
Dalam tangki aliran laminar untuk NRe < 10 dan aliran turbulen untuk NRe > 10 4, dan
untuk range antara 10 sampai 104 alirannya adalah transisi.
(Christie J. Geankoplis, Transport Process and Unit Operation, halaman 144).
Sedangkan untuk mencari viskositas campuran dari viscometer ostwald, menggunaan
persamaan :
air
campuran
t air. air
t campuran . campuran .................................... (2)
DAFTAR PUSTAKA
Mc.Cabe, W.L. 1985. Unit Operation of Chemical Engeneering. Tioon Well Finishing
Co. Ltd. Singapura.
Ghotli, Reza Afshar. dkk. 2013 Chemical Engineering Communications. aDepartment
of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, University of Malaya, Kuala
Lumpur, Malaysia.
Geankoplis, C.I, 1993. Transport Process and Unit Operation. 2nd, Allyn and Bacon,
Inc. Baston.
Salzberg, Hugh W. dkk, A Modern Laboratory Course. The City College of the City
University of New York. New York.
Pencampuran (mixing) adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang
satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan-bahan tersebut sebelumnya
terpisah dalam dua fase atau lebih. Sedangkan pengadukan (agitation) adalah gerakan yang
terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya
mepunyai semacam pola aliran sirkulasi. (Christie Geankoplis, Transport Procesess and Unit
Operations, page 140)
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud, tergantung dari tujuan langkah itu sendiri.
Tujuan pengadukan antara lain adalah :
1) Membuat partikel padat tersuspensi.
2) Mencampurkan liquid yang saliang larut (miscible), misalnya metil alkohol dan air.
3) Mendispersikan gas ke dalam zat cair dalam bentuk gelembung kecil.
4) Mendispersikan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain, sehingga membentuk
emulsi atau suspensi butiran-butiran halus.
5) Mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.
(McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, page 236)
Alat pengaduk (Impeller)
Biasanya zat cair diaduk dalam tangki atau bejana berbentuk silinder yang dapat tertutup ataupun
terbuka. Tinggi zat cair kira-kira sama
dengan diameter tangki. Impeller inilah yang akan membangkitkan pola aliran di dalam sistem, yang
menyebabkan zat cair bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya kembali ke impeller. Impeller
dalam tangki berpengaduk digunakan untuk mencampur cairan atau slurry, menggabungkan bahan
dalam bentuk padatan, cairan, dan gas. Ada dua jenis impeller, yaitu :
a) Impeller aliran axial
b) Impeller aliran radial
Impeller aliran-aksial (axial-flow impeller) dapat membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros
impeller dan impeller aliran-radial (radial-flow impeller) membangkitkan arus pada arah tengensial
atau radial. (McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, page 237)
Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller yaitu propeller (baling-baling), dayung (padle), dan
turbin (turbine). Beberapa di antara jenis-jenis impeller ada beberapa macam bentuk turbin adalah
turbin daun-lurus terbuka, turbin piring berdaun dan turbin piring lengkung vertikal. Kebanyakan
turbin itu menyerupai agitator-dayung berdaun banyak dengan daun-daunnya yang agak pendek, dan
berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang di pusat bejana. Daun-daunnya boleh
lurus dan boleh pula lengkung, boleh bersudut, dan boleh pula vertikal. Impellernya mungkin
terbuka, setengah terbuka, atau terselubung. Diameter impeller biasanya lebih kecil dari diameter
dayung, yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana.
Macam-macam jenis impeller pencampuran :
(a) (b) (c) (d)
Keterangan gambar 1.1 (a) open straight-blade turbine, (b) bladed disk turbine, (c) vertical curvedbladed turbine, (d) pitched-blade turbin. (McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, page
238)
Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas. Pada cair berviskositas rendah,
turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung di keseluruhan bejana, menabrak
kantong-kantong yang stagnan dan merusaknya. Di dekat impeller itu terdapat zone arus deras yang
sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial. Komponen
tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan
sekat (baffle) atau difuser agar impeller itu menjadi sangat efektif. (McCabe, Unit Operation of
Chemical Engineering, page 238)
Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada jenis impeller, karakteristik fluida,
dan ukuran serta perbandingan (proporsi) tangki, sekat, dan agitator. Kecepatan fluida dalam setiap
titik dalam tangki mempunyai tiga komponen, dan pola aliran keseluruhan di dalam tangki itu
bergantung pada variasi dari ketiga komponen itu dari satu lokasi ke lokasi lain. (McCabe, Unit
Operation of Chemical Engineering, page 239)
Bilangan Reynold ( NRe )
Bilangan ini menggambarkan jenis aliran dalam fluida yang disebabkan oleh putaran batang
pengaduk. Secara matematis bilangan Reynold dapat ditulis:
=
Dimana : D = diameter impeller (m)
N= kecepatan putaran impeller (m/s)
= densitas (kg/m3)
= viskositas (kg/ms)
Berdasarkan nilai Bilangan Reynolds diperoleh tiga pola aliran, yaitu :
1. Aliran Laminer ( viscous flow ), pada NRe < 10 ( aliran didominasi oleh tingginya kekentalan cairan
).
2. Aliran transisi ( transient ) pada NRe 10 - 104
3. Aliran turbulen ( turbulent flow ) pada NRe > 104 ( pencampuran terjadi lebih cepat )
* ( ) +
] Dimana Rc adalah radius silinder luar (m), adalah kecepatan angular spindle (rad/s) dan
juga , ketika N dalam (rpm). K= N /m 2. Berdasarkan data eksperimen yang diperoleh dengan
mengukur torsi pada nilai kecepatan angular yang berbeda. Aliran konstan mungkin di peroleh
dengan memploting log T vs log , dimana n adalah slope garis lurus dan log A adalah intercept.
(Christie Geankoplis, Transport Procesess and Unit Operations, page 162)
Setelah diperoleh torsi, kemudian menghitung , adalah shear rate pada sistem
()
Sehingga, untuk menghitung viskositas campuran adalah :
=
adalah viskositas campuran
4. Karakteristik campuran (viskositas yang paling efektif untuk menentukan waktu pencampuran)
5. Posisi pengaduk
6. Bentuk impeller
7. Viskositas densitas campuran.
(Reza Afshar Ghotli, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Mc.Cabe, W.L. 1985. Unit Operation of Chemical Engeneering. Tioon Well Finishing Co. Ltd.
Singapura.
Ghotli, Reza Afshar, dkk. Chemical Engineering Communications. aDepartment of Chemical
Engineering, Faculty of Engineering, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Geankoplis, C.I, 1993. Transport Process and Unit Operation. 2nd, Allyn and Bacon, Inc. Baston.
Harnby, N. Edwards, MF, dkk. Mixing In The Process Industries. 2nd