2. Pengertian Kewarganegaraan
a. Perspektif Ide Kewarganegaraan
Dalam perspektif ide ini dapat dipilih setidaknya menjadi enam pengertian. Pertama,
kewarganegaraan sebagai konstruksi legal. Kedua, sebagai posisi netralitas. Ketiga, sebagai
ketertiban dalam kehidupan komunal. Keempat, kewarganegaraan dikaitkan dengan upaya
pencegahan terhadap konfil-konflik berdasarkan perbedaan kelas. Kelima, sebagai upaya
pemenuhan diri. Keenam, sebagai proses hermeneutik yang berupa dialog dengan tradisi,
hukum, dan institusi.
b. Perspektif Prinsip Warga Negara sebagai Subyek Politik
Dilihat dari prinsip ini, dikenal konsep kewarganegaraan menurut: sistem politik liberal,
sistem politik yang bersifat otoriter, penekanan pentingnya hak-hak dasar, dan dialektis.
Karena kelahiran.
Pengangkatan.
Permohonan.
Pewarganegaraan.
Karena atau Akibat dari Perkawinan.
Karena turut Ayah atau Ibunya.
Pernyataan
Hak kebebasan dari perlakuan sewenang-wenag oleh sistem politik dan atau
hukum.
norma
kesusilaan,
kepatutan,
dan
norma
hukum
untuk
mewujudkan
Otonomi Daerah
Otonomi daerah merupakan suatu pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemikiran.
Dengan
demikian
otonomi
daerah
merupakan
kewenangan
Ekonomi
adalah
cara
mengatur
perekonomian
dimana