Anda di halaman 1dari 4

COLORSCOPE, INC

A. Pendahuluan
Pendiri Colorscope Inc., adalah Andrew Cha, lahir di Anhui, China pada tahun 1938,
Andrew Cha berimigrasi ke Amerika pada tahun 1967 untuk mencari penghidupan yang lebih
baik. Melalui keberuntungan dan kerja keras, akhirnya Cha tidak sengaja menemukan
pekerjaan dan mengambil keuntungan dari kemampuan seninya dalam draftmanship dan
photography; kesuksesan dari promosi satu perusahaan seni graphic meyakinkan dirinya atas
kemampuannya dapat membuatnya memulai bisnisnya sendiri. Didirikan pada 1 Maret 1976,
Colorscope Inc bergerak di bidang special-effects photography melayani agensi periklanan
lokal di California selatan.
Seiring reputasi Cha yang meningkat perusahaan dapat melayani agensi raksasa seperti
Saatchi & Saatchi, Grey Advertising, dan J. Walter Thompson dan perusahaan retail dan
enterteinment seperti Walt Disney Company dan R. H. Macy & Co. Tahun 1988, oleh R. R.
Donnelley & Sons Co. tertarik dengan reputasi Cha dan mengajak Cha untuk berkerjasama
dengan melakukan akuisisi sebesar $10 miilion. Ada dua hal yang menjadi daya tarik
Donnelley untuk mengakuisisi Colorscope. Pertama, Cha telah membangun hubungan yang
kuat dengan perusahaan printing yang bernilai tinggi dan pre-press buyers. Setiap dolar prepress yang dia jual bernilai lebih dari pencetakannya. Dengan memiliki bisnis pre-press milik
Cha dan memperkerjakannya sebagai konsultan penjualan, Donneley berharap dapat
mengamankan posisi bisnisnya. Kedua, operasional Cha termasuk salah satu yang paling
efisien di bisnis. Sebelumnya pekerja Donelley telah mengunjungi aktifitas operasinya dan
membuat modelling beberapa cara kerjanya, mengadaptasikan desain tersebut ke fasilitas
pre-press mereka.

Setelah melihat pilihan dan kepercayaan potensialnya di bisnis, Cha menjadi tidak puas
dengan beberapa nilai kontrak dan perjanjian yang ditawarkan oleh Donnelley dan akhirnya
memutuskan untuk tidak menjual perusahaannya. Di sisi lain, Cha justru mengabaikan tren
tertentu dalam bisnis yang dia jalankan, terutama tekanan harga yang diakibatkan oleh PC
yang murah dan mikrokomputer berbasis Mac. Dengan perangkat tersebut, yang dilengkapi
dengan tata letak halaman yang semakin canggih dan perangkat lunak pengkoreksi warna,
proliferated dan peningkatan dalam fungsi, biro periklanan kecil dan toko percetakan mulai
mengambil potongan bisnis dari perusahaan seni grafis yang lebih besar seperti Colorscope.
Namun, Cha merasa terlindungi dari tren tersebut karena hubungan pribadi yang kuat yang
dibangunnya dengan klien utama dalam karirnya.
Bagaimanapun juga pada tahun 1990, perubahan dalam teknologi dan industri memaksa
perubahan yang signifikan di bisnisnya. Walaupun dia telah mengupayakan kualitas dan
kepercayaan terhadap pekerjaanya, tekanan pasar memaksa dirinya untuk mengurangi harga
dasar dimana sebelumnya masih tinggi melawan tren industri. Pada bulan Mei 1994,
Colorscope kehilangan pemasukan utamanya yang mencakup 80% dari keseluruhan
bisnisnya karena pelanggan utama mengumumkan menggantikan Colorscope dengan sebuah
grup internal. Proses ini berlangsung sampai tahun berikutnya. Setelah kehilangan pelanggan
utama, Cha memikirkan untuk membangun ulang bisnisnya dengan merevaluasi keadaan
industri, posisi perusahaannya di segmen pre-press, kebijakan harga dan kegiatan operasinya.
B. Identifikasi Masalah
Dalam persiapan ulang tahun kedua puluh perusahaannya di bulan Maret 1996, Cha
mengumumkan untuk berusaha memajukan Colorscope. Ada tiga hal yang harus diperhatikan
dan diperbaiki oleh Cha untuk memajukan Colorscope. Pertama, Andrew Cha mengabaikan
teknologi yang berkembang dalam bisnis yang dia jalankannya. Munculnya PC yang murah
dan mikrokomputer berbasis Mac mengakibatkan tekannan harga pada bisnis ini. Dengan

perangkat tersebut, yang dilengkapi dengan tata letak halaman yang semakin canggih dan
perangkat lunak pengkoreksi warna, proliferated dan peningkatan dalam fungsi, biro
periklanan kecil dan toko percetakan mulai mengambil potongan bisnis dari perusahaan seni
grafis yang lebih besar seperti Colorscope. Cha merasa sudah aman dalam bisnisnya dengan
memiliki hubungan pribadi yang baik dengan kliennya. Namun, semakin lama kliennya
memutuskan untuk tidak menggunakan jasa Colorscope lagi.
Masalah kedua yang terjadi adalah terdapat beberapa pesanan dari pelanggan yang
dikerjakan ulang oleh Colorscope. Pengerjaan ulang ini dilakukan karena permintaan dari
pelanggan atau terdapat kesalahan penggerjaan oleh Colorscope. Terakhir, penetapan harga
produk yang sama untuk seluruh pesanan yang dibuat oleh Colorscope.

C. Analisa Masalah
Dari identifikasi masalah yang diuraikan, Andrew Cha perlu melakukan beberapa
perubahan dalam bisnisnya agar tetap mampu bersaing dengan kompetitornya. Perkembangan
teknologi dan tren menjadi hal yang harus terus diikuti oleh sebuah perusahaan agar dapat
bersaing dengan pesaing lainnya. Jika Andrew Cha tetap ingin mempertahankan kualitas
perusahaan, sebaiknya Andrew Cha membagi produknya dalam kualitas-kualitas tertentu, jadi
harga yang ditawarkan tergantung pada kualitas yang diberikan.
Salah satu cara mengefisiensikan operasi Colorscope adalah dengan meminimalkan
pengerjaan ulang (rework) dengan mengoptimalkan kemampuan dan ketelitian pegawai pada
assembling proces dan perlu ada pengawasan di setiap proses produksi. Selain itu,
membebankan biaya tambahan kepada pelanggan terhadap perubahan dari kriteria pesanan
awal.
Perusahaan perlu menetapkan Job Order Costing dalam penentuan harga pesanan agar
sesuai dengan konsumsi biaya dari setiap jenis pesanan pelanggan. Job Order Costing adalah

suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada
perusahaan atas dasar pesanan. Penentuan harga pada metode Job Order Costing
menggunakan biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung yang terdiri dari
biaya bahan baku dan biya tenaga kerja langsung sedangkan biaya tidak langsung terdiri dari
biaya overhead. Biaya overhead dialokasikan berdasarkan jam kerja agar mencerminkan tarif
setiap aktivitas. Berikut ini perhitungannya:

Selain itu, Colorscope menetapkan harga yang sama untuk setiap lembar produkya,
sedangkan setiap produk diproses dengan beberapa proses yang memiliki cost yang berbeda.
Sebaiknya, Colorscope menetapkan harga sesuai dengan cost yang telah dikeluarkan pada
setiap tahapan prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai