TINGKAT
PUSKESMAS
Menjamin Keterbukaan
Pelayanan Kesehatan
By. Agus Eko Iswahyudi
Daftar Isi
Hal
Daftar Isi ... 2
Kata Pengantar ..3
BAB I PENDAHULUAN. 4
Latar belakang 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.. 5
A. Pengertian Puskesmas 5
B. Peran Puskesmas.. 6
C. Pembiayaan Puskesmas 7
BAB III PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) .10
PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas 12
1.Persiapan ......................................................................13
2.Analisis Situasi ..............................................................14
3.RUK (Rencana Usulan Kegiatan )....................................14
4.RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)............................18
BAB IV
Kesimpulan.. 20
Daftar Pustaka... 21
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Esa
atas
rahmat
dan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan
hidup
manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas
sehariharinya dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang
optimal.
Masyarakat di Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga
kesehatan,
mereka
masih
kurang
menyadari
akan
pentingnya
kesehtan
keluarga
untuk
menjaga
diri,
dan
lingkungannya,
yaitu
memahami
promotiv
akan
pentingnya
dan
preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati.
Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di
Indonesia
terutama masyarakat
Melihat
semua masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang
kesehatan.
Untuk itu, sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan,
baik
upaya
kesehatan
dengan
azas
fungsi
penyelenggaraan.
Yang
hal
tersebut
merupakan
salah
satu
dari
ditunjang
oleh
manajemen
puskesmas
yang
baik
agar
puskesmas
benar-benar
berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan
efisien. Sehingga terciptalah masyarakat yang sehat dan produktiv. Tidak
gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga kesehatannya dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas
adalah
kesatuan
organisasi
fungsional
yang
serta
dan dijangkau
aktif
oleh
masyarakat
masyarakat
dengan
dan menggunakan
hasil
atau
Pusat
Kesehatan
Masyarakat
adalah
Organisasi
fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta
aktif
masyarakat
dan
menggunakan
hasil
pengetahuan
teknologi
pengembangan
ilmu
dan
tepat
guna,
dengan
biaya
pemerintah
yang
dapat
dipikul
oleh
dan
Puskesmas
merupakan
organisasi
struktural
dan
sebagai
unit
masyarakat
yang
merupakan
unit
pelaksana
pelayanan
kesehatan
serta
tinggi
untuk
peningkatan
derajat
kesehatan
Indonesia.
B. PERAN PUSKESMAS
Dalam peranannya, puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan
2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
berperan
menggerakkan
dan
memantau
penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha
di
wilayahkerjanya,
sehingga
berwawasan
serta
mendukung
pembangunan
kesehatan.
Disamping
itu
Puskesmas
aktif
memantau
dan
melaporkan
dampak
kesehatan
dari
penyelenggaraan
pembangunan
wilayah
kerjanya.
setiap
program
di
Khusus
untuk
pembangunan
kesehatan
upaya yang
6
dilakukan
puskesmas
adalah
kesehatan
dan pencegahan
mengutamakan
penyakit
pemeliharaan
tanpa
mengabaikan
selalu
berupaya
agar
perorangan
terutama
pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat
untuk
hidup
sehat,
berperan
aktif
dalam
memperjuangkan
kepentingan
kesehatan
termasuk
menyelenggarakan
pembiayaannya, serta
dan
memantau
ikut
menetapkan,
pelaksanaan
program
bertanggungjawab
pelayanan kesehatan
tingkat
pertama
menyelenggarakan
secara
menyeluruh,
terpadu
pertama
yang
menjadi
tanggungjawab
Puskesmas
meliputi
pelayanan perorangan antara lain, rawat jalan dan rawat inap serta,
pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat public dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit
tanpa
mengabaikan
pemulihan kesehatan.
penyembuhan
penyakit
dan
C. PEMBIAYAAN PUSKESMAS
Pembiayaan
Puskesmas
Demi
terselenggaranya
berbagai
upaya
Puskesmas,
pembiayaan
Puskesmas
didukung
oleh
dengan
pemerintah datang
azas
dari
desentralisasi,
APBD
sumber
kabupaten/kota.
pembiyaan
Selain
itu
seterusnya
dibahas
bersama
DPRD
keuangan
dinas
diturunkan
kesehatan
secara
bertahap
kabupaten/kota.
Untuk
dalam
ke Puskesmas
beberapa
mata
dinas
kesehatan kabupaten/kota
atau
oleh
Puskesmas
jika
penggunaan
anggaran
yang
diterima
Puskesmas
adalah
kepala
Puskesmas
sedangkan
administrasi
keuangan
dilakukan oleh
8
yang
ketentuan
peraturan
upaya
kesehatan
perorangan
dan
yang
dimanfaatkannya,
besar
2014,
diharapkan
akan
terjadi
perubahan
pada
sistem
pembiayaan
Puskesmas. Melalui SJSN pemerintah hanya akan bertanggungjawab
untuk
pemenuhan
pembiayaan
upaya
kesehatan
masyarakat (UKM)
sementara
upaya kesehatan perorangan (UKP) dibiayai oleh SJSN sebagai trust
kapitasi
tersebut
demi
pemenuhan
BAB III
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)
kegiatan
sistematis
yang
dilaksanakan
oleh
Puskesmas
dibagi
menjadi
tiga
penyelenggara
utama:
Pertama,
sebagai
Upaya
wilayahnya,
dan;
Ketiga,
sebagai
penyelenggara
Upaya
Kesehatan
Perorangan
(UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan berorientasi pada
pengguna
layanannya.
Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori
yakni
memelihara
penyakit,
dan
meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
dan;
3.
pengawasanpengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring,
evaluasi)
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai
fungsi
manajemen yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model
manajemen
yang ingin diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai
berikut :
1.
kesehatan,
yang ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan
sehat)
2.
Makin
baiknya
fungsi
pemberdayaan
masyarakat
dengan
ditandai
berkembangnya UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat).
Serta
makin aktifnya BPP (badan penyantun puskesmas) dan BPKM (badan
peduli
kesehatan
masyarakat)
dapat
dijakdikan
indikator
(indeks
potensi keluarga sehat)
4.
tingginya
cakupan
program (baik
program
kesehatan
dasar
maupun
program
kesehatan pengembangan). Serta kualitan pelayanan kesehatan yang
11
tingkat
Puskesmas
akan
memberikan
pandangan
menyeluruh
terhadap semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan
menjadi
tuntunan dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan
efektif.
Perencanaan Puskesmas merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas,
karena
semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan.
Dengan
perencanaan
Puskesmas,
memungkinkan
keputusan
para
pengambil
dan
dan
kegiatan
dan
tindakan
manajemen
Puskesmas
didasarkan
dan/atau
disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini berarti,
setelah
perencanaan disusun, kemudian struktur organisasi, tata kerja, dan
personalia
Selanjutnya
personalia
yang
bekerja
dalam
organisasi
Puskesmas digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja
efektif
untuk
mencapai
penggerakan
tujuan
Puskesmas
yang
direncanakan
(fungsi
dan
dilakukan
penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan
organisasi
Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses transformasi/konversi
yaitu
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan
kegiatan
12
masalah
kesehatan
masyarakat
di
wilayah
1. Persiapaan
Mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk
selanjutnya dapat mempermudah perencanaan yang akan dibuat.
Langkah - langkah dalam persiapan :
a) Kepala Puskesmas Membentuk TIM PERENCANAAN
TINGKAT
PUSKESMAS
b) Kepala Puskesmas Menjelaskan BUKU PTP KEPADA TIM SHG
TIM
Memahami Langkah2 PTP
c) Tim Penyusun PTP mempelajari Kebijakan dan mendengarkan
arahan
Strategi dari Dinkes Kab/Kota, Dinkes Propinsi dan Kemkes
13
2. Analisis Situasi :
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan
(rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi
masalah.
Secara konsepsual, analisis situasi Puskesmas adalah proses
berikut
kecenderungannya
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
masalah
tersebut,
serta
potensi
sumber
daya
Puskesmas
yang
dapat
digunakan
untuk melakukan intervensi. Analisis situasi akan menghasilkan
rumusan
masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah
kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber
daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi.
Langkah
ini
serta
hasil kesenjangan
dicari dari
hasil
Kinerja
Pelayanan
Puskesmas,
Minimal)
hasil
atau
dari
Program
Program Wajib
Promosi
Kesehatan
- Rumah tangga
sehat
Kes lingkungan
dst
Target
40
Pencapaian
20
Kesenjangan
- 20
2. Prioritas masalah,
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian
scoring
dengan
menggunakan
metode
USG
(Urgency,
Seriousness,
Growth )
a) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya
waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak
masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak,
dan
sebagainya.
c) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah
masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga
sulit
dicegah.
Dengan menggunakan score 1-5 skala linkert, masingmasing anggota dapat menilai besar kecilnya kriteria
tersebut.
15
M2
M3
M4
Tkt Urgency ( U )
Tkt Seriousnes ( S)
60
12
30
TOTAL ( UXSXG )
3. Merumuskan masalah,
Merumuskan
masalah
dengan
memakai
pertanyaan
apa,
bagaimana, berapa, dimana dan kapan masalah tersebut
ada.
4. Penyebab masalah
Dengan menggunakan diagram Tulang
Ikan
(Ishikawa),
dapat menggali semua penyebab masalah dari masingmasing variable : Manusia, Dana, Metode, Material dan
Lingkungan.
Contoh Diagram Tulang Ikan
16
b. Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun
berbagai
kebijakan yang berlaku secara global, nasional maupun
daerah
sesuai
dengan
hasil
kajian
data
dan
tersedia
informasi
yang
di
puskesmas.
Puskesmas
haruslah
masukan
mempertimbangkan
dari
masyarakat
melalui
Konsil
Kesehatan
Kecamatan/Badan
Penyantun
Puskesmas. Rencana usulan kegiatan harus dilengkapi pula
dengan
usulan
pembiayaan
untuk
kebutuhan
prasarana,
rutin,
sarana,
dan
operasional
puskesmas.
merupakan
RUK
yang
disusun
tersebut
RUK
penyusunan
RUK
telah
selesai
berjalan (H).
Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di
Dinas kabupaten/kota,
Pemerintah
kemudian
diajukan
ke
kabupaten/kota
melalui
dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
17
KEGIATA
N
UPAYA
KESEHATAN
GENERIK
KIE DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Penyuluh
an RT
Sehat
TUJUAN
Pemaha
man
Masy thd
RT Sehat
Meningk
at
SASAR
AN
Kelomp
ok
potensi
al
perajin
TA
RG
ET
10
INDIK
ATOR
KEBER
HASIL
AN
2.000.000
ALAT
Lembar
Balik,
LCD
TENAGA
Promkes
, HS,
Bidan
Adanya
jamba
n sehat
SUMBER
PEMBIAYAA
N
APBD
KIA DAN KB
IMUNISASI
PENINGKATAN
GIZI MASYARAKAT
PENGENDALIAN
PM DAN PTM
KESEHATAN
LINGKUNGAN
PENGOBATAN
ESENSIAL DASAR
rencana
pelaksanaan
kegiatan.
Sumber
pembiayaan
puskesmas
selain
dari
anggaran
daerah
(DAU),
adalah
dari
pusat
dan
pinjaman/bantuan
luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
RPK
disusun
dengan
melakukan
mempertimbangkan masukan
dari
penyesuaian
masyarakat.
dan
tetap
Penyesuaian
ini
diusulkan,
adanya
perubahan
bulan Januari
RPK
18
K EG IA T
AN
SASARA
N
TA R G E
T
VO L UME
K EG IA T
AN
R IN C I
AN
PELA K
SANAA
N
LOK
ASI
Pe ny ulu
han RT
Se ha t
Ke lom po
k
pote nsia
l pe ra jin
10 k lp
1 KL
10 0 rx
10 k lp
X
20 .000
Ds
Sgr
TEN A GA
P rom k e s ,
HS,
Bidan
JA DW A
L
Fe b
2012
BIA YA
2 .000.0 0 0
KIA D AN KB
IM UNISASI
PE NING KATAN
G IZI
M ASYARAKAT
PE NG E ND ALIAN
PM D AN PTM
KE SEHATAN
LING KUNG AN
PE NG O BATAN
E SE NSIAL
D ASAR
19
BAB IV
KESIMPULAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota
yang
bertanggungjawab
menyelenggarakan
yang
ditunjang
Puskesmas
sesuai
oleh
dengan
manajeman
dan
upaya
kesehatan
Puskesmas
yang
yang
bekerja
baik.
Manajemen
secara sistematik
pengawasanpengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum
komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring,
evaluasi)
Namun demikian kita direkomendasikan untuk membuat model
P1-P2-P3,
dengan
tahapan
dalam
penyusunan
perencanaan
tingkat
20
DAFTAR PUSTAKA
2004,
:
128/Menkes/SK/II/2004.
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas.
21