Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN
LOKASI
WAKTU PELAKSANAAN
PENYEDIA JASA

: PENGAMANAN SUNGAI CINAGEUNG (PASANGAN BRONJONG)


: KEC. JIPUT KAB. PANDEGLANG
: 75 (TUJUH PULUH LIMA) HARI KALENDER
: PT. BELANTARA KARYA BAKTI

Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi administrasi teknis pelelangan
dengan maksud agar dalam penilaian apakah penyedia jasa bisa melaksanakan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan adalah suatu rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan mencakup pengelompokan
kegiatan berdasarkan aktivitas, alokasi waktu dan metoda kerja untuk pekerjaan pekerjaan utama.
Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya
bangunan sesuai perencanaan dengan pertimbangan efektifitas waktu dan efisiensi biaya.
Metode Pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi dari kontraktor dari pra
pekerjaan s/d pasca pekerjaan (masa pemeliharaan), untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai
dengan gambar perencanaan, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.

Metode Pelaksanaan

A. PEKERJAAN PRA PELAKSANAAN :


Sebelum pelaksanaan dimulai kontraktor akan mempersiapkan diri , mengatur strategi untuk
melaksanakan pekerjaan, baik dari segi teknis maupun segi financial. Langkah-langkah untuk
yang ditempuh oleh kontraktor antara lain :
Membuat rencana waktu kerja : Time Schedule
Mempersiapkan personil
Mempersiapkan peralatan
Mempersiapkan Cash Flow
dll.
Time schedule dan Kurva S di buat secara rasional antara pekerjaan yang satu dengan yang
lainnya. Dalam time schedule ini ditampilkan bobot pekerjaan yang dibagi dengan kebutuhan
waktu sehingga kita dapat memonitor setiap saat pekerjaan tersebut melebihi atau terlambat dari
waktu yang kita rencanakan.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengkuran/Uitzet

Pada Pekerjaan Konstruksi Jaringan Irigasi Sungai Cinageung Kecamatan Jiput (Pasangan
Bronjong) dilakukan pengukuran atau uitzet di lokasi pekerjaan pengukuran yang dilakukan
meliputi pengkuran dimensi panjang, lebar dan tinggi irigasi pengukuran ini dilakukan dengan
menggunakan alat meteran, theodolite, dan whaterpass sehingga didapat hasil maksimal
pengukuran dilakukan mengacu terhadap gambar kerja.
b. Pekerjaan Papan Nama Proyek

Pada Pekerjaan Konstruksi Jaringan Irigasi Sungai Cinageung Kecamatan Jiput (Pasangan
Bronjong) dilakukan pekerjaan pembuatan papan nama proyek, papan nama proyek bertujuan
menginformasikan kegiatan pekerjaan kepada masyarakat umum.

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

c. Pekerjaan Kistdam atau Pengeringan

Pada Pekerjaan Konstruksi Jaringan Irigasi Sungai Cinageung Kecamatan Jiput (Pasangan
Bronjong) dilakukan pekerjaan kisdam atau pengeringan lahan dengan menggunakan pompa
air atau alcon pekerjaan pengeringan bertujuan untuk memudah pekerjaan pasangan batu
dan pekerjaan lainnya.
d. Dokumentasi dan Pelaporan

Dokumentasi dan Pelaporan Pada Pekerjaan Konstruksi Jaringan Irigasi Sungai Cinageung
Kecamatan Jiput (Pasangan Bronjong) dilakukan berupa pengambilan foto dan pembuatan
laporan harian, mingguan dan bulanan selama proses pekerjaan berlangsung
II.

PEKERJAAN PASANGAN BRONJONG


a. Galian Tanah Berbatu
Galian Berbatu adalah penggalian tanah yang mengandung batu lepas dengan
menggunakan tenaga manusi atau alat berat seperi Excavator PC 100 / PC 200 (tergantung
kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar
rencana.
Cara Pelaksanaan

Galian tanah Berbatu yang tidak dapat dipakai sebagai bahan urugan harus dibuang ke
luar areal kerja
Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan urugan harus mendapat
persetujuan dari direksi.
Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan urugan tersebut harus dibuan
oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh direksi.
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan, perolehan ijin untuk
pembuangan material dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.
Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan cukup aman
dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak.
Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi
untuk pemeriksaan.
: On Schedule
: Cangkul, Peralatan Tukang Batu, Excavator dll
: 10 Tenaga kerja
: Tanah.

Metode Pelaksanaan

Waktu yang direncanakan


Alat yang digunakan
Kebutuhan tenaga kerja
Bahan yang akan digunakan

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

b. Pasangan Bonjong Pabrikasi


METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMASANGAN BRONJONG
A. Spesifikasi :
Bronjong adalah batu-batu yang diisi ke dalam jaring berbentuk keranjang
yang terbuat dari besi yang telah digalvanisir yang digunakan untuk
menstabilkan tanah dan mencegah erosi. Keranjang dari jaring tersebut
mempunyai berbagai ukuran tapi pada prinsipnya untuk menciptakan suatu
kepadatan, fleksibel, permeable dan membentuk suatu batuan yang besar
yang
disatukan
oleh
sebuah
jaring.
Bronjong
digunkan
untuk
menstabilisasikan slope untuk mencegah longsor, disebabkan oleh erosi atau
berdasarkan disain perencanaan tangga slope. Contohnya digunakan untuk
tepi sungai, timbunan jalan, timbunan rel, dinding/tepi laut dan dinding
penahan dari erosi dan control banjir. Seandainya bronjong mempunyai niali
ketinggian yang kecil dalam hubungannya ke dimensi lateral, ini disebut
gabion mattress. Worksheet ini menggambarkan prosedur dasar dari
pembangunan sebuah bronjong termasuk penggalian, pemasangan bronjong
dan pelaksanaan penggalian kembali.

B. Metode Kerja :

Metode Pelaksanaan

1. Lakukan pemasangan patok dan benang untuk


menandakan
daerah
penggalian
untuk
pemasangan bronjong berdasarkan dimensi jaring
dan disain. Termasuk tempat ruangan untuk
pemadatan merial pada bagian luar penenpatan
bronjong, dianjurkan lebar tempat 500 mm diukur
dari bagian bawah area bronjong. Pastikan
kemiringan yang tepat dibuat pada saat
penggalian, paling tidak 1:2 (45). Seandainya
dibutuhkan gunakan penopang dan lembaran
papan untuk penahan. Pastikan daerah
penggalian selalu kering dengan menggunakan
pompa air listrik dan generator.
2. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada
pinggir slope dan mulai pembentukan jaring.
Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk
memanjang (seperti ditunjukkkan pada gambar),
dan dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500.
Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan
ikatkan bersama bagian tepinya menggunakan
kawat yang telah digavanisir d= 3 mm, jepit dan
ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang.
3. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada
pinggir slope dan mulai pembentukan jaring.
Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk
memanjang (seperti ditunjukkkan pada gambar),

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

dan dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500.


Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan
ikatkan bersama bagian tepinya menggunakan
kawat yang telah digavanisir d= 3 mm, jepit dan
ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang.

4. Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring


bronjong dan tumpukan dan ikatkan semua sesuai
dengan gambar. Semakin banyak dinding bagian
dalam di dapat, maka bronjong semakin kuat,
karena itu maka setiap bronjong harus diikatkan
secara bersama-sama dengan sebelumnya secara
sejajar. Bronjong yang diletakkan diatas untuk
setiap susunan harus dihubungkan juga dengan
yang lainnya. Seandainya bronjong mempunyai
bentuk memanjang sisi bagian baah jaring harus
dipasang daya tahan dan memperkuat struktur.

Metode Pelaksanaan

5. Rongga antara bagian belakang dinding bronjong


dengan kemiringan bekas galian harus ditimbun
kembali dan dilakukan pemadatan dengan
menggunakan material berukuran 0-150mm.
Seandainya menggunakan tamper, yaitu alat yang
paling sesuai digunakan untuk memadatkan
material, tuangkan material setebal 40 cm
disekeliling bronjong.
6. Ketika struktur bronjong telas selesai, pastikan
semua celah disekeliling bronjong ditimbun
kembali dan dipadatkan dengan baik dan semua
sambungan diikatkan dengan baik.
Tenaga Kerja :
Peralatan dan Alat bantu :
1 Orang pengawas
Meteran 30 M dan 5 M
2 Orang pekerja untuk
Pato Kayu
melakukan setting out
Papan profil
1 Grup pekerja untuk
Benang tukang
melaksanakan
Sekop
penggalian
Cangkul
1 Grup pekerja untuk
Temper
memasang
jaring
Pompa Air
kawat
bronjong,
dll.
mengikat dan mengisi
batu.

Material :
Kawat Bronjong Berlapis
PVC (Sesuai Spek Teknis)
Batu (Sesuai Spek Teknis)

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

c. Timbunan tanah diratakan dan dipadatkan


yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah diaratakan dan dipadatkan adalah
pekerjaan menimbun dengan menggunakan bahan urugan dari hasil galian pada bagian
konstruksi Jaringan Irigasi Sungai dengan tenaga manusia (Manual) kemudian diratakan dan
dipadatkan dengan alat bantu.
Cara Pelaksanaan :

Material urugan diambil dari hasil galian yang telah disetujui oleh pihak direksi.
Tanah hasil galian dihampar dan dipadatkan dengan menggunakan alat bantu
Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh pihak
direksi

B. SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN PERSONIL DI LAPANGAN PADA


KONTRAKTOR
Sebagaimana yang dipersyaratkan didalam ketentuan Dokumen Lelang khususnya dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) bahwa untuk pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi fisik :
Diwajibkan/diperlukan personil-personil sebagai berikut :
1)
2)
3)

1 (satu) orang Site Manager (tenaga teknik (STM), kualifikasi, keahlian, dan pengalaman
terlampir).
1 (satu) orang Pelaksana Teknis (tenaga teknik (STM), kualifikasi, keahlian, dan pengalaman
terlampir).
1 (satu) orang Adm.Proyek/Lap.(kualifikasi dan pengalaman terlampir)
Dengan demikian, sistem koordinasi yang akan dilaksanakan nanti lebih optimal dan
maksimal.

SISTEM KOORDINASI ANTAR PERSONIL DI LAPANGAN :


Struktur Organisasi Personil Pelaksana di Lapangan tersebut nantinya secara jelas dapat
menggambarkan hal-hal yang mengandung koordinasi antar personil, sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan

1) Site Manager
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang
tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS,
BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini)
dari mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya pekerjaan (Serah Terima I dan II).
Termasuk pula ketepatan waktu pelaksanaan yang berkaitan dengan masalah kapan jenis
pekerjaan akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan pekerja
(Mandor,
Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal
waktu pelaksanaan (Time Schedule).
- Koordinasi kerja yang dilakukan adalah meliputi :
1. Keluar, melakukan koordinasi dengan semua pihak sesuai dengan kebenaran jalannya
pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan. Termasuk pula ketepatan waktu pelaksanaan
yang berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai, pengadaan
bahan/material, pengadaan pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga di
lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal waktu /Time Schedule.
2. Kedalam, adalah bertanggung jawab atas jalannya semua kegiatan pekerjaan mulai

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

dari ketepatan waktu, kebenaran pelaksanaan pekerjaan, pengadaan material,


pengadaan pekerja, dan peralatan kerja. Melakukan koordinasi sekaligus memberikan
arahan kepada Pelaksana Teknis, dan Administrasi Proyek serta bertanggung jawab
atas semua hasil pekerjaan fisik yang dilakukan Pelaksana Teknis sesuai dengan
ketentuan.
2) Pelaksana Teknis
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang
tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS,
BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini)
dari mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya pekerjaan (Serah Terima I dan II) dalam
lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Membantu Site Manager untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar ketepatan
waktu pelaksanaan yang berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan dimulai,
pengadaan bahan/material, pengadaan pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan Tenaga
di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal / Time Schedule.
- Koordinasi kerja yang dilakukan adalah meliputi :
1. Keluar, adalah membantu Site Manager melakukan koordinasi dengan semua pihak
sesuai kebenaran jalannya pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan. Termasuk pula
ketepatan waktu pelaksanaan yang berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan
akan dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan pekerja ( Mandor, Kep.Tukang,
Tukang, dan Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal waktu /Time
Schedule.

Metode Pelaksanaan

2.

Kedalam, adalah bertanggung jawab atas jalannya semua kegiatan pekerjaan mulai dari
ketepatan waktu, kebenaran pelaksanaan pekerjaan, pengadaan material, pengadaan
pekerja, dan peralatan kerja kepada Koordinator Pelaksana. Melakukan koordinasi
sekaligus memberikan arahan dan tanggung jawab atas hasil pekerjaan yang dilakukan
Para Pekerja ( Mandor, Kep. Tukang, Tukang dan Tenaga ).

3 ). Administrasi Proyek / Lapangan


- Sebagai Penanggung jawab terhadap semua jalannya administrasi proyek mulai dari surat
menyurat sampai dengan Pelaporan Progress Fisik Proyek kepada Koordinator Pelaksana
dan Pelaksana Lapangan.
- Administrasi Proyek secara kerja harus selalu melakukan koordinasi dengan
Koordinator Pelaksana dan Pelaksana Lapangan, agar administrasi proyek tercapai hasil
yang benar dan tepat waktu.
SISTEM PENUGASAN ANTAR PERSONIL DI LAPANGAN :
Penugasan antar personil di lapangan yang meliputi Koordinator Pelaksana, Pelaksana
Lapangan, Logistik dan Administrasi Proyek / Lapangan, adalah sebagai berikut :
1. Site Manager
Mengelola dan mengatur kegiatan pelaksanaan.
Mengendalikan, mengarahkan dan mengatur jalannya semua kegiatan pekerjaan yang
dilaksanakan agar pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam
Surat Perjanjian (Kontrak) yaitu dapat tepat waktu, tepat mutu baik hasil pekerjaan maupun

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

material dan tepat administrasi.


Memberikan pengarahan dan mengendalikan terhadap semua personil dibawahnya yang ada
di lapangan yaitu terhadap Pelaksana Teknis, dan Administrasi Proyek/Lapangan.
Menghadiri rapat koordinasi / evaluasi pekerjaan dengan Pemberi Tugas dan Unsur - unsur
yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan ini.
Memimpin rapat-rapat intern struktur organisai personal pelaksana di lapangan yang
dilakukan rutin setiap saat.
Mengendalikan, mengontrol dan melakukan evaluasi jalannya pelaksanaan pekerjaan serta
cros-chek terhadap Time Schedule dan di lapangan.

2. Pelaksana Teknis :
Melaksanakan dan mengatur Uitzet/menentukan tapak rencana bangunan di lapangan
bersama - sama Pengawas, Perencana, Unsur Teknis Kegiatan dan Pemberi Tugas.
Melaksanakan dan mengatur kegiatan di lapangan, sesuai dengan bidangnya dalam hal
ini agar bisa terpenuhi rencaca mutu, waktu dan biaya sesuai dengan waktu rencana.
Ada beberapa aspek yang harus terpenuhi antara lain sbb :
Stok material yang dibutuhkan di lapangan
Kebutuhan tenaga kerja di lapangan
Peralatan pendukung untuk memperlancar kegiatan di lapangan
Mengatur, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan di lapangan dengan para mandor
dan tenaga kerja di lapangan
Selalu melaksanakan koordinasi dengan Logistik terkait dengan kebutuhan material yang
harus disiapkan.
Melaporkan kepada Koordinator Pelaksana mengenai semua kegiatan yang terjadi dan
dilaksanakan di lapangan.
4. Admistrasi Proyek/Lapangan :
Menyiapkan data pekerjaan di lapangan yang berkaitan dengan data Administrasi.
Selalu berkoordinasi dengan tim yang ada di lapangan terutama dengan coordinator
pelaksana, pelaksana dan logistik, dan kemudian untuk dilaporkan dan dikonsolidasikan
dengan Site manager/koordinator pelaksana.
Selalu mengontrol kebutuhan dana di lapangan terutama untuk pengadaan material dan
kebutuhan pembayaran tenaga kerja setiap minggunya.

Metode Pelaksanaan

PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN


a. DEMOBILISASI
Setelah pekerjaan fisik selesai (Pra PHO) maka dilanjutkan dengan demobilisasi peralatan
untuk dikembalikan ke gudang kontraktor.
b. PEMBERSIHAN
Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dari sisa material, kotoran bekas bongkaran
dan kotoran lain yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, bekas kotoran dibuang di luar
lokasi pekerjaan.

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

TAHAPAN PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

a. PEMERIKSAAN PEKERJAAN 100%


Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan kemudian diadakan pemeriksaan lapangan oleh
tim Panitia Pemeriksa Pekerjaan.
b. AMANDEMEN
Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah Terima I kepada
pengguna jasa dan apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan design pada saat
pelaksanaan maka dituangkan dalam amandemen.
c. AS BULIT DRAWING
Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.
d. FOTO 100%
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian
mengacu pada hasil foto 0% dan 50%.

diambil gambarnya dengan posisi

e. PENYERAHAN I (PHO)
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh Tim Pemeriksa
Kegiatan kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh penyedia jasa kepada
pengguna jasa.

Metode Pelaksanaan

f. PEMELIHARAAN
Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa Pelaksana/ Kontraktor
wajib melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan. Selanjutnya setelah masa waktu
pemeliharaan pekerjaan tersebut berakhir, akan dilakukan pemeriksaan lapangan kembali guna
diadakan Serah Terima II (Kedua) pekerjaan pelaksanaan.
Tugas utama Pelaksana / Kontraktor dalam masa pemeliharaan konstruksi adalah
melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi.
Adapun kegiatan-kegiatan pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam masa waktu pemeliharaan
konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Menugaskan Pelaksana Lapangan di lokasi proyek secara berkala ( 1 kali dalam
seminggu) untuk melaksanakan monitoring (kontrol) terhadap semua jenis pekerjaan,
utamanya yang berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan antara lain :
Pasangan batu belah
Pek.plesteran dan beton
Semua kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan
2. Melaksanakan segera semua perbaikan-perbaikan pekerjaan apabila terjadi hal-hal seperti
tersebut di atas.
3. Melaksanakan koordinasi dan laporan-laporan selama masa waktu pemeliharaan tersebut
kepada Pengguna Anggaran dan Unsur Pengelola Teknik Kegiatan.
4. Melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan Instansi yang terkait dengan pekerjaan ini,
bilamana diperlukan.

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

g. PENYERAHAN II (FHO/ Final Hand Over)


Setelah masa pemeliharaan selesai dan semua kerusakan yang terjadi selama masa
pemeliharaan telah diperbaiki untuk selanjutnya dilakukan penyerahan kedua (FHO).
Dengan
dibuatnya metode pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran
PENUTUP
bagaimana dan langkahlangkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam pengerjaan
pekerjaan tersebut. Kesemuanya itu untuk mendukung kelancaran jalannya proyek sehingga
proyek dapat selesai tepat waktu namun semua pekerjaannya selesai dengan baik dan optimal
sehingga Owner selaku pemilik proyek tidak merasa kecewa dan dirugikan. Kamipun akan merasa
puas jika telah menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu atau sesuai dengan jangka panjang
waktu pelaksanaan yang ditetapkan namun dengan hasil yang optimal.
PT. BELANTARA KARYA BAKTI

Metode Pelaksanaan

ADE WAHYUDU. ST
Direktur

PT. BELANTARA KARYA BAKTI

Anda mungkin juga menyukai