NAMA
MAHASISWA
:
SITI MAISAROH
NIM
:
15334718
KELAS
: P2K
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk
memberikan
masukan-masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 3
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
MANFAAT PENULISAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5
DEFINISI EKOSISTEM LAUT
PEMBAGIAN EKOSISTEM LAUT
BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................10
KOMPONEN EKOSISTEM LAUT DANGKAL.
RANTAI MAKANAN & ALIRAN ENERGI PADA EKOSISTEM LAUT
DANGKAL
JARINGAN MAKANAN PADA EKOSISTEM LAUT DANGKAL
KEANEKARAGAMAN HAYATI EKOSISTEM LAUT DANGKAL
PERMASALAHAN EKOSISTEM LAUT DANGKAL
BAB IV PENUTUP .................................................................................. 36
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi
yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacammacam ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem air laut.. Dan dalam makalah
ini, kami akan cantumkan tentang ekosistem air laut. Ekosistem air laut
merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Luas ekosistem air laut hampir
lebih dari dua per tiga dari permukaan bumi. Ekosistem ini biasa juga disebut
dengan Ekosistem Bahari Ekosistem air laut seperti halnya ekosistem air tawar,
pada ekosistem air laut merupakan media internal dan eksternal bagi organisme
yang hidup didalamnya. Air merupakan zat yang mengelilingi seluruh organisme
laut. Air laut sekaligus juga merupakan bagian penyusun atau pembentuk tubuh
tumbuh-tumbuhan dan binatang bianatang laut
M.PH,2006:65)
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah yang kami susun ini, dengan judul Ekosistem Air Laut
Dangkal ada beberapa yang menjadi rumusan masalah diantaranya:
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah maka tentulah memiliki suatu tujuan. Adapun
tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
D.
Ketika kita menulis makalah maka tentu ada manfaat yang dapat kita ambil,
baik dari penyusun sendiri maupun bagi para pembaca. Adapun beberapa manfaat
yang dapat ambil yaitu dapat mengetahui ilmu tentang ekosistem air laut, baik dari
pengertiann, cici-cirinya, pembagiannya, maupun manfaat dari ekosistem air laut
itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI EKOSITEM LAUT
1.1 Pengertian ekosistem laut
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang memiliki ciri-ciri
Radiasi
matahari,
variasi
temperatur
dan
salinitas
10
11
12
BAB III
PEMBAHASAN
KOMPONEN EKOSISTEM LAUT DANGKAL
2.1. Susunan Sifat Air Laut
Suhu Air Laut
Suhu air laut pada Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropik, maka hampir
sepanjang tahun suhu lapisan permukaan air lautnya tinggi, berkisar 26 C - 30
C. Perubahan temperatur (amplitudo) air laut, kecil karena air laut lambat menjadi
panas dan lambat menjadi dingin. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Air laut selalu bergerak sehingga panas yang diterimanya
dijalarkan dan disebar kemana-mana.
2. Permukaan air laut bertindak sebagai cermin sehingga panas
matahari yang diterimanya dipantulkan kembali. Sedangkan
panas yang diterima air sebagian digunakan untuk penguapan.
3. Pada malam lambat menjadi dingin karena:
- Uap air di atas permukaan air laut yang telah menjadi dingin
menghalangi pelepasan panas.
- Permukaan air laut yang mengkilat menghalangi pelepasan
panas.
Suhu air laut makin ke dalam makin turun temperaturnya, pada kedalaman lebih
kurang 4.000 meter, temperaturnya antara 1 C - 2 C.
Kadar Garam Air Laut (Salinitas)
Kadar garam air laut (Salinitas) adalah banyaknya garam (dalam gram) yang
terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam tersebut dinyatakan dalam persen
(%)
atau
permil
(0/00).
13
Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat tergantung kepada banyak
sedikitnya :
1. Penguapan
2. Sungai yang bermuara ke laut tersebut
3. Curah hujan
4. Pemasukan air dari samudera di sekitarnya.
5. Air yang berasal dari gletser
Kepadatan
Kepadatan air laut adalah 1,026 - 1,028. Jika dibandingkan dengan air murni, air
laut memiliki kepadatan yang lebih besar karena mengandung banyak garamgaraman.
Tekanan
Tekanan air laut tidak sama besarnya pada kedalaman yang berbeda, makin dalam
tingkat kedalaman laut maka makin besar tekanannya. Tekanan udara tiap m
permukaan air laut sebesar 10.000 kilogram harus diperhitungkan sebagai faktor
penghitung dalam mengukur tekanan air laut. Berat untuk 1 meter air laut lebih
kurang 1150 kilogram. Jadi tekanan air laut pada kedalaman 100 meter adalah:
100 x 1150 kg + 10.000 kg = 125.000 kg/m
2.2. Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam
tinggi
Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang
lebih sama dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu
mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan
hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis
jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan
beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- banyak minum
14
Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal
merupakan daerah gelap sepanjang masa.
swimming")
functional
yang
meliputi
morphology
physiology).
Ilmunya
of
disebut
(biofluidynamics,
fluid
biomechanics,
locomotion,
Nektology.
locomotor
Orangnya
disebut
Nektologist.
Kategori nekton:
Krill (udang kecil)
Small fish
Whales (paus)
Tuna
1.
Distribusi Ikan :
Geologis (400-500 juta tahun lalu,era Paleozoikum periode
Ordovician)
2. Geografis
3.
Sundaland/Paparan Sunda :
16
Plankton
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona
pelagic (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton
dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal
makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton
terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun
termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk
melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan
cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus
hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan
banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat
menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton.
17
Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang,
kerang, dan ikan paus.
Neuston
Neuston adalah istilah kolektif untuk organisme yang mengapung di atas air
(epineuston) atau tinggal tepat di bawah permukaan (hyponeuston).. Neustons
terdiri dari beberapa spesies ikan, kumbang, protozoa, bakteri, dan laba laba air. .
Sebuah laba-laba air adalah contoh umum yang melompat melintasi air tegangan
permukaan.
Perifiton
Kompleks biota akuatik sesil terasosiasi dengan detritus, yang menempel pada
substrat terendam; kompleks campuran mikroalga, cyanobacteria, heterotropic
mikroba, protozoa, dan detritus; organisme bentik terkombinasi dengan mikroba
biofilm
Seperti fitoplankton, perifiton dapat ditemukan pada banyak tipe perairan, mulai
dari kolam kecil hingga laut luas; berbagai macam substrat dalam air dengan
keberadaan cahaya dapat mensupport pertumbuhan perifiton
Peran perifiton :
-
Menjaga kualitas air pada indicator mutu tertentu bagi perairan perikanan
yang terkendali
2.5. Rantai Makanan dan Aliran Energi pada Ekosistem Laut Dangkal
Dari pemaparan-pemaparan di atas, kita sudah mengetahui
bahwa ekosistem laut dangkal merupakan daerah dimana cahaya
matahari dapat masuk, sehingga, ekosistem ini memiliki potensi
18
www.sciencelearn.org.nz
Dari gambar ini, bisa kita jelaskan pula mengenai aliran energi
yang terjadi pada ekosistem laut dangkal. Pertama-tama, produsen,
yaitu phytoplankton, makroalga ataupun tanaman berbunga (seagrass)
membuat zat organik melalui fotosintesis dengan mengambil energi
dari matahari. Lalu, konsumen I yang merupakan herbivora memakan
tumbuhan tersebut, sehingga sesuai dengan hukum kekelan energi
dimana energi tidak bisa dihancurkan maupun diciptakan, namun
hanya bisa diubah menjadi bentuk energi lain, maka energi matahari
pada tumbuhan pastilah akan berpindah ke konsumen I. Tetapi, karena
apapun yang kita makan pasti akan menghasilkan residu, dan kita juga
mengeluarkan energi saat mencerna makanan tersebut, maka tidak
semua energi dari makanan yang kita makan diserap oleh tubuh.
Karena itulah, kira-kira energi yang bisa diserap konsumen dari
makanannya hanya sebesar 10%.
Misalnya energi cahaya matahari yang ditangkap oleh tumbuhan
sebesar 10,000 Kj, maka konsumen I akan mendapat energi kira-kira
sebesar 1000 Kj. Konsumen II akan mendapat energi kira-kira sebesar
100 Kj. Konsumen III akan mendapat energi kira-kira sebesar 10 Kj, dst.
Itulah sebabnya mengapa jumlah rumput laut selalu lebih besar dari
19
Gambar 3.1.
Crypthecodinium Cohnii
Sumber :
www.lamolina.net
3.1.2. Makroalga (Seaweed)
21
Makroalga,
atau
yang
biasa
disebut
rumput
laut,
adalah
22
di
dasar
laut adaalah
sejenis makroalga
(seaweed).
23
dalam.
Menjaga keseimbangan jaring-jaring makanan di ekosistem
laut dangkal
Memberikan tempat berlindung bagi hewan laut lain dan
24
25
yang
terspesialisasi
amat
sederhana
dengan
karena
sempurna.
sel-sel
Hewan
ini
tubuhnya
hidup
belum
dengan
adalah
hewan
multiseluler
yang
termasuk
paling
26
3.2.3. Moluska
Moluska adalah sejenis hewan yang bertubuh lunak. Karena
tubuhnya yang lunak ini, kebanyakan moluska memiliki cangkang yang
disekresikan oleh lapisan mantel. Banyak moluska memiliki lidah parut
yang disebut dengan radula untuk memarut makanannya. Secara
umum, moluska memiliki 3 bagian tubuh :
1. Bagian kepala yang berisi pusat syaraf dan organ perasa
2. Massa visceral yang berisi organ internal
3. Bagian kaki yang berotot
Berikut ini adalah jenis-jenis dari moluska :
Gastropoda
Gastropoda adalah moluska yang bergerak dengan menggunakan
perutnya. Kelompok ini memenuhi 70% dari keseluruhan spesies
ikan,
udang,
kepiting
atau
karnivora yang
cephalopoda
lainnya.
cangkang
dalam
sebagai
penggantinya.
Contoh
27
Crustacea
adalah
hewan
yang
memiliki
eksoskeleton.
Mereka
aktif
di
malam
hari
dan
mereka
memakan
tumbuhan.
28
Udang
Su
mber : www.mbgnet.net
3.2.5. Chordata
3.2.5.1. Chordata Laut Dangkal Temperata
Berikut ini adalah beberapa chordata laut dangkal temperata :
Ikan Hiu Berjemur
Ikan hiu ini adalah ikan terbesar kedua di lautan. Panjangnya bisa
mencapai 10,4 m. Bentuk tubuhnya sama dengan hiu lainnya,
namun bentuk celah insangnya agak jauh lebih besar. Anehnya,
ikan hiu ini memakan planton, tidak seperti ikan hiu lainnya. Cara
makannya pun sama dengan paus biru, yaitu membuka mulutnya
lebar-lebar agar air bisa masuk dalam jumlah besar kemudian ia
menangkap suspensi plankton yang ada di dalam air tersebut.
Sesuai namanya, ikan hiu berjemur suka berenang pelan di
permukaan air.
Gambar 3.9.
Ikan Hiu
Berjemur
Sumber :
www.mbgnet.net
Penguin Raja
Penguin Raja adalah spesies penguin terbesar dalam keluarga
penguin. Penguin ini tak pernah berada di daratan, melainkan
membentuk koloni di atas es di lautan antartika. Makanan penguin
ini adalah ikan dan predator penguin ini adalah ikan hiu.
Gambar 3.10 Penguin Raja
Sumber : www.mbgnet.net
3.2.5.2.
Chordata
Laut
Dangkal Tropis
29
hidrodinamis
yang
sempurna
dan
ekor
sabit
yang
Ikan Badut
Ikan ini adalah ikan yang berukuran kecil dengan panjang kira-kira
sekitar 6 cm. Ikan ini disebut ikan badut karena corak-corak pada
tubuhnya sangat unik menyerupai badut. Ikan ini tinggal diantara
tentakel koloni anemon tanpa harus takut tersengat. Hal ini
dikarenakan tubuh ikan badut terlindngi oleh suatu lapisan yang
melindunginya dari sengatan.
Gambar
3.12
Ikan Badut
Sumber Gambar :
www.mbgnet.net
30
31
Veron
(1995)
dan
Wallace
(1998)
mengemukakan
bahwa
(coral
bleaching)
yang
diikuti
dengan
kematian
massal
tersebut,
rata-rata
suhu
permukaan
air
di
perairan
pada
suatu
penelitian
yang
menyebutkan
bahwa
run
off)
dapat
membunuh
terumbu
karang
melalui
berkurang.
Cahaya
diperlukan
oleh
alga
simbiotik
32
berarus
akan
lebih
baik
apabila
dibandingkan
dengan
33
penghancur
yang
tak
dapat
dibayangkan.
Munculnya
dunia
dan
makin
meningkatnya
lingkungan
industri
34
secara
perlahan
menjadi
potongan
kecil
yang
anjing
laut,
dan
penyu
laut
terancam
dengan
laut
mati
karena
yang
mengakibatkan
tercecernya
minyak
35
berbahaya
bagi
kehidupan
burung
laut yang
suka
Logam-logam
berat
yang
masuk
kedalam
tubuh
hewan
umumnya tidak dikeluarkan lagi dari tubuh mereka. Karena itu logamlogam cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi
akibatnya logam-logam tersebut akan terus berada di sepanjang rantai
makan. Hal ini disebabkan oleh karena predator pada satu trofik level
makan mangsa mereka dari trofik yang lebih rendah yang telah
tercemar
(ikan
dimakan
oleh
manusia).
Disini
terlihat
bahwa
kelemahan
otot,
kehilangan
penglihatan,
36
Bersifat
sublethal.
Pengaruh
sublethal
dapat
menghambat
ini
membuat
makin
menipisnya
kandungan
oksigen
37
tingkah
lakunya
diperairan
dan
pengaruhnya
terhadap
38
39
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Luas
ekosistem air laut hampir lebih dari dua per tiga dari permukaan bumi ( + 70 % ),
karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian
orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan revolusi biru.
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan/laut, pantai, estuari, dan terumbu
karang. Laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat
luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Ekosistem pantai letaknya
berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah
secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Terumbu karang adalah
sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang
disebut zooxanhellae.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya
40
Daftar Pustaka
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0144%20Bio%203-5e.htm, diakses
tanggal 6 Maret, pukul 20.35
http://damandiri.or.id/ diakses tanggal 6 Maret, pukul 20.04
http://www.mbgnet.net/salt/sandy/indexfr.htm, diakses tanggal 7
Maret, pukul 14.05
http://repository.ui.ac.id/, diakses tanggal 6 Maret, pukul 20.25
http://www.sciencelearn.org./contexts/life_in_the_sea/nz_researc
h/bryozoans_and_ocean_acidification, diakses tanggal 6 Maret,
pukul 21.12
http://www.scribd.com/doc/24004638/PENGARUH-NEGATIFPEMANASAN-GLOBAL-BAGI-KELANGSUNGAN-HIDUP-EKOSISTEMTERUMBU-KARANG, diakses tanggal 6 Maret, pukul 21.36
41