Anda di halaman 1dari 3

VEGETARIAN

Di zaman sekarang ini, orang-orang sudah tidak asing lagi dengan kata Vegetarian. Gaya hidup
vegetarian telah berkembang pesat selama bertahun-tahun yang berawal dari suatu kebutuhan
seseorang baik karena alasan agama maupun alasan kesehatan. Alasan kesehatan merupakan
alasan utama bagi sebagian besar orang memilih vegetarian sebagai gaya hidup. Vegetarian
disinyalir dapat menghindari penyakit degeneratif seperti penyakit Jantung Koroner, DM,
Hipertensi, dll (Diana-Cullum, 2015)
Namun, selain memberi keuntungan, diet vegetarian juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu
berisiko tinggi kekurangan beberapa jenis protein dan asam amino, asam lemak omega-3,
vitamin D, vitamin B12, kalsium, zink, tembaga, dan besi. Di antara beberapa zat-zat gizi yang
berisiko tinggi kekurangan pada vegetarian memiliki fungsi yang sangat esensial bagi tubuh
dalam pembentukan hemoglobin, seperti besi, zink, tembaga, protein, dan vitamin B12.
Beberapa zat gizi tersebut memiliki sumber yang paling baik pada makanan hewani. Besi dan
zink pada makanan hewani memiliki bioavailabilitas dan efektifitas absorpsi yang lebih baik
daripada makanan hewani. Besi dan zink juga memiliki interaksi secara langsung dengan
tembaga. Adanya zat penghambat, seperti fitat, oksalat, dan tanin dalam makanan nabati juga
menyebabkan absorpsi besi, zink, dan tembaga menjadi terganggu. Akan tetapi, absorbsi juga
dapat ditingkatkan dengan adanya zat pemacu, seperti vitamin C yang banyak terdapat pada
makanan nabati. Hal tersebut menyebabkan vegetarian, terutama vegan, lebih berisiko tinggi
kekurangan jika dibandingkan vegetarian bukan vegan. (Anna-Lissa Rauma, 2016)
Vegetarian didefinisikan sebagai seseorang yang tidak mengkonsumsi produk hewani seperti
daging, unggas atau ikan. Vegetarian diklasifikasikan atau dikelompokan menjadi ovo
vegetarian untuk vegetarian yang masih mengkonsumsi telur, lakto vegetarian untuk yang
masih mengkonsumsi susu, ovo-lakto vegetarian untuk yang masih mengkonsumsi telur dan
susu, dan vegan untuk yang hanya mengkonsumsi makanan nabati saja. (T. J. Key et al, 2011)
Hasil survei yang dilakukan oleh American Dietetic Association (ADA) menunjukkan jumlah
vegetarian pada tahun 2006, sekitar 4,9 juta (2,3%) penduduk dewasa di Amerika menjadi
vegetarian dan sekitar 1,4 % menjadi vegetarian vegan, sedangkan di Kanada sekitar 900
orang penduduk dewasanya menjadi vegetarian. Jumlah vegetarian di Indonesia yang terdaftar
pada Indonesia Vegetarian Society (IVS) saat berdiri pada tahun 1998 sekitar 5.000 anggota
dan meningkat menjadi 60.000 anggota pada tahun 2000. (Ginta Siahaan et al, 2015)
Manfaat menjadi Vegetarian adalah:
-

Sehat lebih lama. Dengan menjadi vegetarian, kita terhindar dari semua lemak hewani.
Kita tahu, lemak hewani merupakan sumber kolesterol yang jadi salah satu pemicu
penyakit jantung dan kanker. Selain itu, tubuh juga akan mendapat banyak serat dari
sayuran dan buah. Bahan makanan ini sumber antioksidan yang sangat berguna untuk
kesehatan tubuh.

Berat badan stabil. Karena asupan lemak dari hewani berkurang dengan rajin makan
sayur dan buah, otomatis tubuh kita mengonsumsi banyak serat. Karena pencernaan
akan lancar dan racun-racun di tubuh pun bisa keluar setiap hari, bahkan bisa
membantu mendapatkan berat tubuh ideal.
Hidup lebih berwarna. Sayur dan buah memiliki banyak warna. Semakin berwarna
semakin sehat makanan. Manfaatnya, tak hanya ampuh menangkal radikal bebas, tapi
juga menjauhkan tubuh dari sel kanker.
Vegetarian rentan terhadap terjadinya kekurangan zat gizi terutama untuk vegan. Berikut
beberapa cara untuk mencegah terjadinya defisiensi zat gizi, yaitu:
1. Untuk mencegah defisiensi Vitamin B12, vegetarian disarankan untuk
meningkatkan konsumsi telur dan produk susu (bagi vegetarian type ovolacto), sereal yang diperkaya dengan Vitamin B12, dan kacang kedelai.
2. Untuk mencegah defisiensi zat besi, seorang vegetarian disarankan untuk
mengkonsumsi makanan yang diperkaya dengan zat besi, kacang-kacangan,
tahu, bayam dan sayuran berdaun hijau gelap lainnya.
3. Untuk mencegah defisiensi protein, seorang vegetarian disarankan untuk
mengkonsumsi kacang-kacangan, produk susu dan telur.
4. Untuk mencegah defisiensi seng, vegetarian disarankan untuk
mengkonsumsi biji-bijian, kacang polong, dan whole grain.
5. Untuk mencegah defisiensi seng, vegetarian disarankan untuk
mengkonsumsi biji-bijian, kacang polong, dan whole grain.
6. Untuk mencegah defisiensi kalsium, vegetarian disarankan untuk
mengkonsumsi sayuran berdaun hijau, almond, produk susu, tahu, dan
sarden.

Daftar Pustaka

Diana-Cullum et al. 2015. Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Vegetarian Diets.
Anna-Lissa Rauma. 2016. Vegetarianism and Vegan Diet. Physicology and Maintenance Vol.II
T. J Key et al. 2011. Health Effects of Vegetarian and Vegan Diets.
Ginta Siahaan et al. 2015. Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Trigliserida dan Kadar Glukosa
Darah pada Vegetarian. Indonesian Journal of Human Nutrition, Vol.2 No.1 : 48 59
Meliyani Erista Nai et al. 2012. Kecukupan Asupan Gizi Remaja Vegetarian Dan Nonvegetarian
Di Yayasan Sri Sathya Sai Bali Tahun 2011. Vol. 1 No. 1 : 43 49

Anda mungkin juga menyukai