GD2211 IHG 2
PENENTUAN POSISI
Satelit
SLR, GPS, Galileo, GLONASS, INSAR
Astronomik
Pengamatan bintang/matahari, VLBI
Terestrial
Polar, Poligon, Triangulasi, Triangulasi,
dsb.
Inersial
Fotogrametrik
Metode Terestrial
Hitungan penentuan posisi secara geodetik berdasarkan data
jarak dan sudut (horisontal dan vertikal) dapat dilakukan di :
Permukaan bumi (3D)
sistem koordinat toposentrik sistem koordinat geodetik
data sudut dipengaruhi oleh efek gravimetrik
SkewNormal Correction h
2
h2
h
Mm=
M +M
1
2
M1 dan M2 masing-masing
adalah radius lengkung meridian
pada titik P1 dan P2
e s cos
g =
m sin 2
12
12Nm
s = jarak P1 ke P2
m +
Nm = N 1 + N
2
N1 dan N2 masing-masing
adalah radius lengkung
irisan normal di P1 dan P2
ia
= u + h + g +
12
12
P2
12
P1
Sudut
Horisontal
id
ia
P2
123 = 13 12
u
123 = sudut horisontal ukuran
P1
123
u
123 = 123 + (h13 h12 ) + (g13 g12 ) + (13 12 )
P
3
Sudut Zenit
Hasil pengukuran sudut zenit hanya dipengaruhi oleh efek gravimetrik.
12
zu
h
ay
ra
12
12
12
lo
r
m
a g
s
l
12
topografi
12
u + ( cos + sin
=z
P1
t
P2
Jarak Ruang
Dalam hal ini reduksi
dilakukan dari jarak ruang l ke
jarak di permukaan ellipsoid S
S = R = 2R sin
dengan :
12
2
l h
lo =
h1
+R1 +
lo
2R
h = h2 h1
R 1 + R2
R=
2
h2