Blues - HTML Minggu, 19 Juni 2011
Blues - HTML Minggu, 19 Juni 2011
html
Minggu, 19 Juni 2011
Syndrome baby blues
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita yang dapat melahirkan adalah sebuah karunia terbesar dan merupakan
momen yang sangat membahagiakan. Setelah melahirkan banyak orang menganggap
bahwa kehamilan adalah kodrat wanita yang harus dilalui namun kenyataannya pada
wanita yang mengalami hal tersebut melahirkan dapat menjadi episode yang dramatis
dan traumatis yang sangat menentukan kehidupannya, karena ibu yang mengalami
stress, perasaan sedih dan takut akan mempengaruhi emosional dan sensivitas ibu
pada pasca melahirkan (Suherni dkk, 2009).
Wanita pada pasca persalinan perlu melakukan penyesuaian diri dalam
melakukan aktivitas dan peran barunya sebagai seorang ibu di minggu-minggu pertama
atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan. wanita yang telah berhasil melakukan
penyesuaian diri dengan baik dapat melewati gangguan psikologis ini, tetapi sebagian
lain yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri ini akan mengalami gangguangangguan psikologis, inilah yang dinamakan syndrome baby blues (Mansur, 2009).
bervariasi. Ekstrem yang paling ringan disebut dengan the blues atau maternity blues.
Gangguan postpartum yang paling berat disebut psikosis postpartum atau melankolia
(Sujiyanti, 2010).
Dari hasil survei awal yang telah dilakukan peneliti di Klinik Sunggal Medan
diambil 5 sampel ibu post partum. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 3 dari 5 ibu
postpartum tidak mengetahui perubahan
Sedangkan 2 orang ibu lagi mengetahui perubahan psikologis yang terjadi didalam
dirinya seperti perubahan emosi karena kelelahan dalam merawat bayi.
Berdasarkan survei awal dan latar belakang, penulis merasa tertarik untuk
mengetahui gambaran pengetahuan ibu postpartum tentang syndrome baby blues di
Klinik Sunggal.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu bagaimana gambaran pengetahuan ibu postpartum
tentang syndrome baby blues di
Klinik
sunggal
Medan 2011.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu postpartum tentang syndrome
baby blues di Klinik Sunggal Medan 2011.
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan
terhadap satu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu,
2. Jenis-jenis pengetahuan
Menurut Bakhtiar (2009), ada bebarapa pengetahuan yang dimiliki manusia
yaitu, yaitu :
a.
Pengetahuan biasa (common sense), yaitu pengetahuan biasa yang sering diartikan
dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu diamana ia menerima secara
baik.
b. Pengetahuan ilmu, secara singkat orang menyebutnya yaitu ilmu sebagai terjemahan
dari science.
c. Pengetahuan filsafat atau dengan singkat diesbut filsafat.
d.
3.Tingkat pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2007), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telag diterima. Tahu merupakan tingkat
penegtahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek
uang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (aplication)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah dipelahari
pada situasi atau kondisi sebenarnya.mampu menggunakan rumus-rumus, metode,
prinsip dan sebagainya dalam situasi yang lain misalnya dapat menggunakan prinsipprinsip siklus pemecahahan masalah dari kasus yang diberikan.
d. Analisa (analysis)
kemampuan untuk memberikan materi atau suatu obyek kedalam komponenkomponen, tetapi masih dalam suatu srtuktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu dengan yang lain. Kemampuan analisis dapat dalam menggunakan kata
kerja, seperti menggambarkan membedakan, memisahkan, mengelompokan dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
menunjukan suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan keseluruhan
yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian tergadap suatu
materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditemukan
sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada (Notoatmojo, 2007)
4. Sumber pengetahuan
2. Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan
yang benar diproleh dan diukur dengan akal. Manusia memproleh pengetahuan melalui
kegiatan menangkap objek.
3. Intuisi
Menurut Henry Bergeson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi.
Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan
kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha.
4. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada
manusia lewat
Cara yang paling tradisioanal, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memproleh
pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal trial
and error. Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya peradaban.
b. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan tradisi yang dilakukan
oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi kegenarasi
berikutnya.
c. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu
suatu cara untuk memproleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memproleh pengetahuan.
Oleh karena itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
memproleh pengetahuan.
d. Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun
ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memproleh pengetahuannya.
6. Fungsi Pengetahuan
Menurut
Notoatmojo
(2007),
fungsi
dari
pengetahuan
adalah
untuk
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subyek terhadap objek yang diketahui
sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut.
a)
b)
c)
d)
e)
Puerperim dini, yaitu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan mobilisasi jalan.
b.
Pueperium intermedial, yaitu masa kepulihan alat-alat genetalia yang lamanya sekitar
6-8 minggu.
c.
Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna yang
berlangsung sekitar 3 bulan. Tapi bila selama hamil maupun bersalin ibu mempunyai
komplikasi masa ini bisa berlangsung lebih lama sampai tahunan.
mobilisasi bertahap,
memberi
Mencegah terjadinya komplikasi selama masa nifas dan bila perlu melakukan
pengobatan ataupun rujukan
d).
e).
Memberikan konseling informasi dan edukasi/KIE pada ibu dan keluarganya tentang
perubahan fisik dan tanda-tanda infeksi, pemberian, ASI, asuhan pada diri sendiri, gizi
seimbang, kehidupan seksual dan kontrasepsi sehingga ibu mampu merawat dirinya
dan bayinya secara mandiri selama masa nifas.
a. Proses Involusi
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses kembalinya uterus kedalam
keadaan sebelum hamil. Proses involusi merupakan salah satu peristiwa penting dalam
masa nifas, disamping proses laktasi (pengeluaran ASI).
b. Kontraksi
Kontraksi uterus terus meningkat
diperkirakan terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intra uterin yang
sangat besar.
c. Afterpains
Dalam minggu pertama sesudah bayi lahir, mungkn ibu mengalami kram/mules pada
abdomen yang berlangsung sebentar, mirip sekali dengan kram pada waktu periode
menstruasi.
d.
Tempat Plasenta
Dengan involusi uterus ini, maka lapisan luar decidua yang mengelilingi tempat/situs
plasenta akan menjadi nekrotik (layu/mati)
e.
Lokia
Lokia adalah darah dan cairan yang keluar dari vagina selama masa nifas yang terdiri
atas 3 jenis yaitu : lokia rubra/kurenta (merah), lokia serosa, lokia alba (putih).
1. Definisi
Syndrome baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang
berhubungan dengan kesulitan
sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan (Pieter dan Lubis,
2010).
Syndrome baby blues adalah perasaan sedih yang dialami oleh ibu setelah
melahirkan, hal ini berkaitan dengan bayinya. Postpartum baby blues adalah gangguan
suasana hati yang berlangsung selama 3-6 hari pasca melahirkan. Syndrome baby
blues ini sering terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan cenderung lebih
buruk pada hari ketiga dan keempat (Mansur, 2009).
dalam
proses
kehamilan
dan
persalinan.
6) Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan seperti tingkat pendidikan, status
perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan,
gangguan kejiwaan sebelumnya,
sosial ekonomi.
7) Stres yang dialami ibu dalam keluarga karena banyak kebutuhan ditambah ekonomi
keluarga semakin memburuk.
8) Kelelahan pasca persalinan juga dapat mempengaruhi psikologis ibu.
9) Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut yang berlebihan akan
kehilangan bayinya.
3. Adaptasi Psikologi
Menurut Jhaquin (2010), menjalani adaptasi psikologis setelah melahirkan ibu
akan mengalami fase-fase berikut ini:
1.
Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada
diri sendiri. Pengalaman sering berulang diceritakannnya hal ini membuat ibu
cenderung menjadi pasif terhadap lingkungan.
2. fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3 -10 hari setelah melahirkan.
Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung
jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan
dan
meruapakan kesempatan yang baik menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri
dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
3. fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri,
merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih
yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues. Jika hal ini terjadi
disarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini:
a) Minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan
menghilanhkan
b)
Beritahu
suami
dukungan
dan
istirahat
untuk
kelelahan.
mengenai
apa
yang
sedang
ibu
rasakan. Mintalah
pertolongannya.
c) Buang rasa cemas dan kekhawatirannya akan kemampuan merawat bayi, ibu akan
semakin terampil dan percaya diri.
d) Carilah suatu hiburan dan luangkan waktu sedikit intuk diri sendiri agar lebih tenang.
Menurut Mansur (2009), gejala post partum syndrome baby blues yaitu:
a. Menangis
Masa nifas adalah adaptasi yang harus dapat dilewati ibu dengan baik. Namun kadang
kala bayi yang rewel membuat ibu mengalami kelelahan, sehingga ibu hanya dapat
menangis.
b. Mengalami Perubahan Perasaan
Awal kelahiran ibu merasakan kebanggan karena dapat melahirkan seorang bayi.
Namun setelah beberapa hari merawat bayi, Ibu mengalami perubahan perasaan
seperti emosi yang tinggi akibat dari kelelahan dalam merawat bayinya.
c. Cemas
Rasa cemas tidak dapat menjadi seoerang ibu yang baik dan tidak dapat merawat
bayinya dengan baik sering melanda ibu.
Ibu merasa kesepian karena dalam perawatan bayi, hanya ibu yang terlibat sedangkan
suami tidak ada sama sekali.
f. Penurunan Gairah Seksual
Kelelahan pasca persalinan, ditambah lagi dalam merawat bayi membuat ibu
mengalami penurunan gairah seksual.
g. Kurang Percaya Diri
Ibu tidak mampu dalam merawat bayinya dengan baik karena mengalami penurunan
kepercayaan diri.
Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik yang mana tujuan dari komunikasi
teraputik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka
kesembuhannya dengan cara mendorong pasien agar mampu meredakan segala
ketegangan emosi, dapat memahaminya, dapat mendukung tindakan konstruktif.
2. Memberikan support mental pada ibu agar ibu dapat bersabar dalam merawat bayinya.
3.