Anda di halaman 1dari 16

semoga berguna^^

Kamis, 14 Mei 2015

syarat membuka bpm


MEMBUKA BIDAN PRAKTEK MANDIRI
Saat saya memiliki kesempatan untuk membuka BPM yang akan saya lakukan
supaya BPM saya memenuhi SPK yaitu dengan memenuhi persyaratan pendirian
BPM, memenuhi syarat bangunan, menerapkan analisis SWOT, memiliki perijinan
(SIPB), melengkapi adminisrasi, kelengkapan, sarana dan prasarana BPM, memiliki
perlengkapan asuhan bayi rooming-in/rawat gabung dan memberikan pelayanan yang
berkualitas.
1. Pengertian BPM
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan
praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan
praktek pada saran kesehatan atau program. (Imamah, 2012:01)
Bidan

Praktek

Mandiri

memiliki

berbagai

persyaratan

khusus

untuk

menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat


obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan
memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang
kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat
dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan
praktek mandiri tersebut kurang memuaskan.

( Rhiea, 2011 : 01)

Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang


memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan
bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan
praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek
seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi
semuanya harus sesuai dengan standar.

2. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri


1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek
4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan
dengan pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.
8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat
tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau
foto copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB
untuk membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya,
baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik.
3. Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :
a. Papan nama

1.

Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta
harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang

kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
2. Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3. Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh
masyarakat .
b. Tata ruang
1. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang

priksa,

ruang

adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC


masing-masing 1 buah.
3. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
c.

Lokasi

1. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat
(tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan,
tempat hiburan dan sejenisnya.
2. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi
sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
d. Hak dan Guna Pakai
1. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
2. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

4. Menerapkan Analisis SWOT


a. Strength (Kekuatan)
Telah menyelesaikan program SI Kebidanan
Pengetahuanbaiktekhnismaupun non tekhnis, anatara lain :
1. Asuhan persalinan normal
2. LSS
3. Diklat jarak jauh bidan
4. Keluarga berencana

5. Insersi IUD
6. Pemasangan AKBK
7. Pelatihan penanganan HIV AIDS
8. Pelatihan isu gender
9. Pelatian kesehatan reproduksi
Memiliki wajah yang menarik
Memiliki solidaritas yang tinggi
Pandai bersosialisasi
Memiliki rasa humor
Kreatif dan inovatif
Ramah dan santun

b. Weakness (Kelemahan)
Sensitif
Berbicara spontan apa adanya, terkadang tanpa mempedulikan perasaan orang lain
Pelupa
c. Opportunities (peluang)
Bidan praktek swasta yang ada relatif sedikit
Setelah dianalisis pelayanan sebagian bidan di daerah itu kurang memuaskan
khususnya dalam bidang kepuasan pelanggan
Bidan-bidan senior kurang bisa meningkatkan kreatifitas sehingga terlihat monoton
d. Threats (ancaman)
Adanya persaingan yang tidak sehat
Persyaratan menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002
1. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:
Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan
Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur
Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protap) yang berlaku.
Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku
2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau
fotocopy izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus
memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas
pelayanannya.
4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya

5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan
6. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan profesinya antara lain dengan:

Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan

Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya,


baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi

Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap
dan berfungsi dengan baik

5. Memiliki Surat Perijinan


SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
seterusnya akan disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
setempat dengan tembusan kepada organisasi profesi setempat.
6. Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana dan Prasarana BPM
1. Administrasi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Memiliki papan nama bidan praktek swasta


Mempunyai SIPB dan masih berlaku
Ada visi dan misi
Ada falsafah
Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
Ada buku pelayanan KB
Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
Ada buku register pasien
Ada format catatan medic
1) Antenatal
2) Persalinan
3) Nifas
4) Bayi Baru Lahir
5) Keluarga Berencana
6) Bayi Sehat
7) Rujukan
8) Laporan
9) Surat Kelahiran
10) Surat Kematian
11) Partograf
12) Informed Consent
13) Formulir Permintaan Darah

2.
a.

Peralatan dan Obat Obatan


Peralatan Tidak Stseril
Tensimeter
Stetoskop biokuler
Stetoskop monokuler
Timbangan dewasa
Timbangan bayi
Pengukuran panjang bayi
Thermometer
Oksigen dalam regulator
Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
Penghisap lendir
Lampu sorot
Penghitung nadi
Sterilisator
Bak instrument dengan tutup
Reflek Hammer
Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
Pita pengukur
Plastik penutup instrument steril
Sarung tangan karet untuk mencuci alat
Apron / celemek
Masker
Pengaman mata
Sarung kaki plastik
Infus set
Standar infuse
Semprit disposable
Tempat kotoran / sampah
Tempat kain kotor
Tempat plasenta
Pot
Piala ginjal / bengkok
Sikat, sabun dan tempatnya
Kertas lakmus
Semprit glyserin
Gunting verband
Spateln lidah
IUD kit
Implant kit
Covis
Suction
Gergaji implant

b.

Peralatan Steril
Klem pean
Klem kocher
Korentang
Gunting tali pusat

Gunting benang
Gunting episiotomy
Kateter karet / metal
Pinset anatomis
Pinset chirurgic
Speculum vagina
Mangkok metal kecil
Pengikat tali pusat
Pengisap lendir
Tampon tang dan tampon vagina
Pemegang Jarum
Jarum kulit dan otot
Sarung tangan
Benang suter + catgut
Doek steril

c.

Bahan Habis Pakai


Kapas
Kain kasa
Plester
Handuk
Pembalut wanita

d.

Formulir Yang Disediakan


Formulir Informed Consent
Formulir ANC
Partograf
Formulir persalinan / nifas dan KB
Formulir rujukan
Formulir surat kelahiran
Formulir permintaan darah
Formulir kematian

e.

Obat - Obatan
Roborantia
Vaksin
Syok anafilak
Adrenalin 1:1000
Anti histamine
Hidrokortison
Aminophilin 230 mg / 10ml
Dopamine
Sedatife
Antibiotik
Uterotonika
Antipiretika
Koagulantika
Anti kejang
Glyserin
Cairan infuse

Obat luka
Cairan desinfektan
Obat penanganan asphiksia pada BBL
3. Sarana Dan Prasarana Asuhan Rooming-In / Rawat Gabung
a. Media Penyuluhan Kesehatan
1. Ada poster di dinding
-

Pesan-pesan ASI Ekslusif


Pesan Immunisas
Pesan Vitamin A
Persalinan
Tanda Bahaya

2. Ada leaflet
3. Ada booklet
4. Ada majalah bidan
5. dan lainnya
b. Sarana
1. Rumah terbuat dari tembok
2. Lantai keramik
3. Ruang tempat periksa
4. Ruang perawatan
5. Dapur
6. Kamar mandi
7. Ruang cuci pakaian/alat
8. Ruang tunggu
9. Wastafel
10. Tempat sampah
11. Tempat parker

7.

Pelayanan yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri


Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi :
1.

Penyuluhan Kesehatan

2.

Konseling KB

3.

Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)

4.

Asuhan Persalinan

5.

Perawatan Nifas (senam nifas)

6.

Perawatan Bayi

7.

Pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil )

8.

Imunisasi ( Ibu dan Bayi )

9.

Kesehatan Reproduksi Remaja

10. Perawatan Pasca Keguguran.

PENDIRIAN BADAN USAHA SWASTA


Di bawah ini ulasan tugas saya tentang "PENDIRIAN BADAN USAHA SWASTA"
Sebelum kita masuk kedalam bagaimana cara pendirian badan usaha swasta kita harus
mengenal terlebih dahulu mengenai bagaimana cara pendirian badan usaha, Jika anda akan
membentuk sebuah badan usaha, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang
wirausaha, diantaranya adalah:
1.

modal yang di miliki

2.

dokumen perizinan

3.

para pemegang saham

4.

tujuan usaha

5.

jenis usaha

Salah satu yang paling penting dalam pembentukan sebuah badan usaha adalah perizinan
usaha. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang
berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha. Tujuannya untuk memberikan pembinaan,
arahan, serta pengawasan sehingga usaha bisa tertib dan menciptakan pemerataan
kesempatan berusaha/kerja dan demi terwujudnya keindahan, pembayaran pajak,
menciptakan keseimbangan perekonomian dan perdagangan.
Surat izin usaha yang diperlukan dalam pendirian usaha di antaranya:
1.

Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

2.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

3.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

4.

Nomor Register Perusahaan (NRP)

5.

Nomor Rekening Bank (NRB)

6.

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

7.

Surat izin lainnya yang terkait dengan pendirian usaha, sepertii izin prinsip, izin
penggunaan tanah, izin mendirikan bangunan (IMB), dan izin gangguan.

Badan usaha swasta antara lain :


1. Perusahaan perorangan
Merupakan bentuk usaha paling sederhana adalah usaha swasta yang pengusahanya satu
orang,yang di maksud dengan pengusaha disini adalah pemilik perusahaan. Dalam
perusahaan peerorangan pengaturan yang resmi dalam suatu perundang-undangan khusus
tentang usaha dagang, namun dalam praktek keberadaanyadiakui masyarakat.karena belum
diatur dalam undang-undang, maka tata cara pendirian usaha dagang ini cukup sederhana.
Tidak ada keharusan untuk membuat dalam bentuk tertulisdengan akta notaries. Dalam hal ini
diserahkan kepada pengusaha itu untuk menentukanya sendiri apakah cukup didirikan secara
lisan, dengan akta di bawah tangan, atau denga akta notaries. Walaupun demikian, dalam
praktek usaha dagang sering kali didirikan dengan membuat akta notaries. Pendirian dengan
akta notaries ini memang lebih baik untuk kepentingan pembuktian.
Setelah usaha dagang terbentuk dengan atau tanpa akta notaries, terdapat beberapa kewajiban
hukum lainya yang harus dilakukan pengusaha supaya dapat beroperasi di lapangan.
2. Persekutuan Firma ( Fa )
Firma adalah suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih,
dan umumnya didirikan dengan Akta Otentik sebagai Akta Pendirian dan dibuat oleh Notaris
dalam bahasa Indonesia. karena pengusahanya merupakan sekutu (partnera) yang lebih dari
satu orang. Persekutuan yang disirikan untuk menjalankan satu nama bersama dan
bertaggung jawab secara tanggung menanggung. Fa diatur dalam KUHD Pasal 16 sampai
dengan pasal 35 KUHD. Di samping itu, terdapat pula beberapa kesatuan yang relevan di
alam KUH perdata. Badan usaha Firma didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih. Proses
pendiriannya harus dibuatkan Akta Otentik sebagai Akta Pendirian yang dibuat oleh Notaris
sebagai bukti keberadaannya.Pendirianya walaupun dalam dalam Pasal 22 dan Pasal 23
KUHD tidak diharuskan demikian, artinya dapat dibuat dengan akta di bawah tangan, bahkan

secara lisan.Akta pendirian tersebut hatus didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan negeri
dan diumumkan melalui Berita Negara.Apabila pembuatan akta, pedaftaran dan
pengumuman selesei dilakukan, Fa tersebut telah berdiri dan untuk menjalankan operasi
bisnis masih perlu melengkapi dengan beberapa izin dan persyaratan lainya sebagaimana
telah diuraikan pada usaha dagang, antar lain daftar perusahaan, SIUP/SII,SITU, dan
HOI/AMDAL.

3. Persekutuan komanditer/Commaniditare Vennottchap (CV)


CV atau Comanditaire Venootschap adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu
alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha
dengan modal yang terbatas. Karena, berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal modal
dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak
ditentukan jumlah modal minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di
industri rumah tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan, catering, dll dengan modal awal
yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV sebagai alternatif Badan. Juga merupakan
persekutuan terbuka yang terang-terangan menjalankan perusahaan, yaitu disamping satu
orang atau lebih sekutu biasa yang bertindak sebagai pengurus, mempunyai satunoarang atau
lebih sekutu, dia yang bertanggung jawab atas jumlah dan pemasukanya.
CV merupakan pengembangan lanjut dari bentuk usaha swasta. CV ecara khusus daiatur
dalam pasal 19, Pasal 20, dan Pasal 21 KUHD. Sama halnya juga dengan Fa. Pendirianya
dalam KUHD tidak diatur secara khusus bagaimana prosedur mendirikan sebuah CV. Oleh
karena itu, prosedur pendirian Fa dapat diikuti secara analogi, yaitu tidak ada kewajiban
untuk membuat dalam bentuk akta notaries (lisan pun boleh), kemudian didatarkan
kepaniteraan Pengadilan Negeri dan diumumkan dalam berita Negara melalui percetakan
negara Negara di Jakarta.
CV merupakan persekutuan yang melibatkan lebih dari satu orang pengusaha.
CV dapat didirikan dengan syarat dan prosedur yang lebih mudah daripada PT, yaitu hanya
mensyaratkan pendirian oleh 2 orang, dengan menggunakan akta Notaris yang berbahasa
Indonesia. Walaupun dewasa ini pendirian CV mengharuskan adanya akta notaris, namun
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dinyatakan bahwa pendirian CV tidak mutlak
harus dengan akta Notaris.
Pada saat para pihak sudah sepakat untuk mendirikan CV, maka dapat datang ke kantor
Notaris dengan membawa KTP. Untuk pendirian CV, tidak diperukan adanya pengecekan
nama CV terlebih dahulu. Oleh karena itu proses nya akan lebih cepat dan mudah

dibandingkan dengan pendirian PT. Namun demikian, dengan tidak didahuluinya dengan
pengecekan nama CV, menyebabkan nama CV sering sama antara satu dengan yang lainnya.
Untuk menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan akta Notaris
tersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya CV tersebut di daftarkan
pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan
Domisili Perusahaan (SKDP) dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan.
Apakah itu akta, SKDP, NPWP dan pendaftaran pengadilan saja sudah cukup?
Sebenarnya semua itu tergantung pada kebutuhannya. Dalam menjalankan suatu usaha yang
tidak memerlukan tender pada instansi pemerintahan, dan hanya digunakan sebagai wadah
berusaha, maka dengan surat-surat tersebut saja sudah cukup untuk pendirian suatu CV.
Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan untuk keperluan
tender,

biasanya

dilengkapi

dengan

surat-surat

lainnya

yaitu:

1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)


2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Pengurusan ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai satu rangkaian dengan
pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan berkas tambahan berupa:
1. Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV
2. Copy NPWP Persero Pengurus (Direktur) CV

3. Copy bukti pemilikan atau penggunaan tempat usaha, dimana


a. apabila milik sendiri, harus dibuktikan dengan copy sertifikat dan copy bukti
pelunasan PBB th terakhir
b.

apabila

perjanjian

sewa
sewa

kepada
menyewa,

orang
yang

lain,

maka

dilengkapi

harus
dengan

dibuktikan

dengan

pembayaran

pajak

adanya
sewa

(Pph) oleh pemilik tempat. sebagai catatan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta, untuk
wilayah Jakarta, yang dapat digunakan sebagai tempat usaha hanyalah Rumah toko, pasar
atau perkantoran Namun ada daerah-daerah tertentu yang dapat digunakan sebagai tempat
usaha yang tidak membayakan lingkungan, asalkan mendapat persetujuan dari RT/RW

setempat
4. Pas photo ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang warna merah
Jangka waktu pengurusan semua ijin-ijin tersebut dari pendirian sampai dengan selesai lebih
kurang selama 2 bulan.
4. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para
pengusaha. Hal ini dikarenakan badan hukum PT memiliki banyak kelebihan jika
dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain adalah luasnya bidang
usaha yang dimiliki, kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal
yang disetor.
Dalam Pasal 1 UU No.1 thun 1995 tentang peskutuan terbatas sitentukan bahwa PT adalah
badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang sluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam UU ini serta peraturan pelaksanaanya. Selain memiliki landasan hukum
yang jelas seperti yang diatur dalam Undang-undang tentang PERSEROAN TERBATAS
bentuk PT ini juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal
dalam berusaha.
Dasar hukum yang utama tentang pendirian PT-Perseroan Terbatas : Undang-undang No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1998 tentang
Pemakaian Nama PT - Perseroan Terbatas.
Pendirian PT minimal dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih dan harus dibuat dengan Akta
Otentik sebagai Akta Pendirian yang dibuat dihadapan Notaris yang berwenang.
Karakteristik Perseroan Terbatas antara lain :
1.

Pendiriannya dapat dilakukan oleh Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing
dalam rangka PMA

2.

Proses pendirian, Perubahan atau Pembubaran Perusahaan diatur dengan Undangundang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas

3.

Setiap pendirian dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas wajib


mendapatkan Pengesahan Menteri Hukum & HAM RI

4.

Status PT Bersifat Terbuka atau Tertutup

5.

Bersifat mencari keuntungan sebesar-besarnya

6.

Status modalnya dapat berupa PMA, PMDN, BUMN atau Swasta Lokal

7.

Modal Dasarnya diatur minimal Rp. 20 juta kecuali ditentukan lain sesuai kegiatan
usahanya

8.

Adanya Pemegang Saham sebagai pemilik modal yang secara jelas disebutkan dalam
Akta Pendirian atau Perubannya baik atas nama perusahaan asing/lokal ataupun atas
nama perorangan

9.

Tanggung jawab dan pengawasan perusahaan dilakukan oleh Direktur dan Komisaris

10.

Keputusan tertinggi berada didalam Keputusan RUPS-Rapat Umum Pemegang


Saham

PT didirikan melalui beberapa tahapan sesuai dengan prosedur yang telah ditetakan di dalam
-

UUPT. Adalah sebagai berikut :


Pembuatan Akta Notaris
Para pengusaha yang ingin mendirikan PT terlebih dahulu datang ke kantor nitaris untuk
membuat akta pendirian PT.Akta pendirian merupakan suatu perjanjian antara para pendiri
PT tersebut. Isinya ditentuka sendiri oleh para pendiri, yang kemudian dituangkan notaries
dalam suatu format khusus yang disediakan untuk itu sesuai dengan UUPT.
Menrut pasal 8 UUPT akta pendirian PT memuat anggaran dan keterangan lain misalnya
seperti Nama lengkap, tempat tanggal lahir, peerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan

pendiri dll.
Pengesahan Menteri Kehakiman
Akta notaries yang telah dibuat tersebut kemudiandikirim kejakarta untuk mendapatkan
pengesahanMenteri kehakiman dalam rangka memperoleh status badan hukum.badan hukum

PT tersebut baru diperoleh setelah adanya pengesahan dari Menteri Kehakiman.


Pendaftaran wajib
Akta pendirian/anggaran dasar PT secara lengkapdisertai SK pengesahan dari meteri
kehakiman kemudian wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan
dalam UU No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar Perusahaan paling lambat 30 hari setelah

tanggal pengesahan PT atau tanggal diterimanya laporan.


Penumuman Dalam Tambahan Berita Negara ( TBN )

Apabila pendaftaran dalam daftar perusahaan telah dilakukan, berikutnya direksi mengajukan
permohonan pengumuman perseroandi dalam TBN dalam wakt paling lambat 30 hari
terhitung sejak pendaftaran. Setelah selesei berikutnya perlu diseleseikan berbagai perijinan
sesuai dengan perundang-undangan perizinan yang berlaku, seperti juga pada pendirian
bentuk usaha lainya.
Secara rinci syarat pendirian PT adalah :

Mengisi formulir Pendirian PT

Mempersiapkan 2 (dua) nama PT sebagai alternatif

Melampirkan foto copy KTP para pendiri perseroan

Melampirkan foto copy KTP para pengurus (Direksi & Komisaris)

Melampirkan foto copy KK pimpinan perusahaan

Melampirkan foto copy Surat Kontrak/Sewa atau PBB tahun terakhir bukti
kepemilikan tempat sesuai domisili perusahaan

Melampirkan foto copy Surat Keterangan dari pemilik gedung/kantor jika berdomisili
di Gedung Perkantoran

Melampirkan foto copy SITU-Surat Izin Tempat Usaha berdasarkan Undang-Undang


Gangguan untuk kegiatan usaha yang dipersyaratkan adanya SITU

Diposkan oleh amelia di 01.36


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:
1.

zalinah aruf9 Februari 2016 12.21


SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, TANPA PERLU RITUAL, WIRIDAN, PUASA DLL. Anda tak perlu
ragu harus tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan, Atas
bantuan pak ustad Insyaallah dengan bantuan dana hibah ghaibnya, semua masalah Ekonomi dan hutang saya
terselesaikan dengan cepat. untuk konsultasi tata caranya silahkan >>>>>>>>KLIK SOLUSI TEPAT
DISINI<<<<<<<<< karna nmr hp pak ustad tdak bisa di publikasikan sembarangan. terima kasih...

Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya
amelia
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2015 (3)
o

Mei (3)

syarat membuka bpm

contoh matriks

roleplay PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS ...

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai