Anda di halaman 1dari 4

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat


a. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan (pre-scientific period)
Masa Romawi kuno abad ke-18. Penyebaran penyakit menular yang menjadi
wabah pada waktu itu antara lain difteri, tipus, disentri, pus dan sebagainya.
Pada zaman ini dibangun tempat pembuangan kotoran (latrin) umum, alasan
dibuatnya latrine bukan karena kesehatan tetapi bukan karena tinja/kotoran manusia
dapat menularkan penyakit tetapi tinja menimbulkan bau tak enak dan pandangan
yang tidak menyedapkan. Sedangakan masyarakat membuat sumur pada waktu itu
dengan alasan bahwa minum air sungai yang mengalir sudah kotor itu terasa tidak
enak, bukan karena minum air sungai dapat menyebabkan penyakit.
b. Periode Ilmu Pengetahuan (scientific period)
Akhir abad ke-1819. Mulai ditemukan vaksin, dan berkembanganya ilmu
kedokteran, serta peran Depkes dalam melakukan pelayanan kesehatan pada
masyarakat.
Sub Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
a. Epidemiologi

Epidemiologi berkaitan dengan distribusi dan determinan kesehatan dan


penyakit, morbiditas, cidera, cacat, dan kematian pada populasi. Tujuan :

1.
2.
3.
4.

1. Untuk menggambarkan status kesehatan populasi.


2. Untuk menjelaskan etiologi penyakit, menemukan faktor penyebab,
menentukan cara penularannya.
3. Untuk memprediksi terjadinya penyakit dengan memperkirakan jumlah
kasus yang akan berkembang serta untuk mengidentifikasi distribusi
dalam populasi.
4. Untuk mengontrol distribusi penyakit
- Ruang lingkup epidemiologi :
Epidemiologi penyakit menular
5. Epidemiologi gizi
Epidemiologi
penyakit
tidak
6. Epidemiologi pelayanan kesehatan
menular
7. Epidemiologi lingkungan
Epidemiologi klinik
8. Epidemiologi kesehatan kerja
Epidemiologi kependudukan
9. Epidemiologi kesehatan jiwa

Agent
Agent

Host

Environment

Host

Environment

Epidemiologic Triangle and triad (balance beam)


- Cara Penularan Penyakit
a. Penularan langsung: perpindahan pathogen/agent secara langsung dan segera
dari penjamu/reservoir ke penjamu rentan.
b. Penularan tidak langsung: terjadi ketika patogen/agent berpindah terbawa
melalui organisme.
- Epidemiologic Surveillance adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis data penyakit/masalah kesehatan dan
penyebarluasan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan secara terus
menerus dan tepat waktu, untuk kepentingan pengambilan keputusan.

Lingkungn

LingkungnSosial

Manusia
Inti
Genetik

LingkungnBiologis

LingkunganFisik

Rangkaian Hubungan Epidemiologi terhadap Manusia


b. Biostatistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil
keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
c. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkugan pada hakikatnya merupakan suatu kondisi atau
keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif kepada
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
d. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
- Pendidikan kesehatan mencakup :
1) Komunikasi
2) Dinamika kelompok
3) Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
4) Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
5) Pemasaran sosial (social marketing)

6) Pengembangan organisasi
7) Pendidikan dan pelatihan (diklat)
8) Pengembangan media (teknologi pendidikan kesehatan)
9) Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan
10) Antropologi kesehatan
11) Sosiologi kesehatan
12) Psikologi social
13) Psikologi sosial
- Perilaku kesehatan mencakup :
1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
2) Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan
3) Perilaku terhadap makanan
4) Perilaku terhadap kesehatan lingkungan
e. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Suatu sub bidang disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengatur dan
mengorganisir segala kegiatan administrasi yang dilakukan dalam bidang
kesehatan masyarakat agar dapat dikelolah dengan manajemen yang baik untuk
tercapai kesehatan masyarakat yang optimal dan menurunkan angka kesakitan.
f. Gizi Masyarakat
Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk :
1) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti
jaringan tubuh yang rusak.
2) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan seharihari.
3) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,mineral, dan
cairan tubuh yang lain.
4) Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Penyakit kelebihan atau kekurangan zat gizi, antara lain :
1) Penyakit kurang kalori dan protein (KKP)
2) Penyakit kegemukan (obesitas)
3) Anemia (penyakit kurang darah)
4) Xerophthalmia (defisiensi vitamin A)
5) Penyakit gondok endemik
Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari:
1) Kelompok bayi umur 0-1 tahun
2) Kelompok di bawah lima tahun (balita): 1-5 tahun
3) Kelompok anak sekolah umur 6-12 tahun
4) Kelompok remaja umur 13-20 tahun
5) Kelompok ibu hamil dan menyusui
6) Kelompok usia (usia lanjut).
f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah ilmu mengantisipasi,
pengenalan, evaluasi dan pengendalian bahaya yang timbul dari tempat kerja yang
dapat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan pekerja, serta kemungkinan
dampak pada masyarakat sekitar dan lingkungan umum.
- Tujuan dan Fungsi Pelayanan Kesehatan :
Menurut J.M Harrington dan F.S Gill (1995) terdapat tujuan dan fungsi dari
pelayanan kesehatan kerja didasarkan pada rekomendasi ILO No. 121 (1959) dan
tercantum dalam bab II pasal 5 konvensi 161 (1985) sebagai berikut:
a. Tujuan
1) Melindung pekerja dari bahaya kesehatan di tempat kerja
2) Menyesuaikan pekerjaan agar serasi dengan status kesehatan pekerja
3) Menyumbang pembangunan dan pemeliharaan kesejahteraan fisik dan
mental yang setinggi-tingginya di tempat kerja.
b. Fungsi
1) Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko gangguan kesehatan ditempat kerja

2) Mengadakan surveilans faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja akibat


lingkungan kerja dan pekerjaan
3) Memberikan nasehat perencanaan dan organisasi kerja
4) Ikut serta mengembangkan program untuk membina tata cara bekerja, termasuk
pengujian dan pengevaluasian aspek kesehatan alat baru
5) Memberikan nasehat kesehatan kerja, keselamatan kerja, hygieni, ergonomic
dan alat perlidungan diri perorangan
6) Mengadakan surveilans kesehatan pekerja dalam kaitannya dengan pekerjaan
7) Melakukan penyesuaian pekerjaan sesuai dengan tingkat kesehatan pekerja
8) Mengadakan kerjasama dalam memberikan informasi, pelatihan dan pendidikan
dalam bidang kesehatan kerja, higieni dan ergonomi
9) Melaksanakan tindakan pertolongan pertama dan gawat darurat
10) Ikut serta dalam menganalisis kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Menurut UU No 1 tahun 1970 selamat adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai,
dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
Menurut Stewart, M.G. (1991) secara umum/general bahaya dapat
diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu:
a. Bahaya Fisik
d. Bahaya Mekanik
b. Bahaya Kimia
e. Bahaya Physiological
c. Bahaya Biologi
f. Bahaya Ergonomik
Kecelakaan didefinisikan sebagai kejadian yang tidak direncanakan atau
diharapkan yang dapat mengakibatkan cedera, kematian, kehilangan produksi atau
kerusakan properti dan aset (OSHA, 2011)
Menurut teori The Human Factors Analysis and Classification System
(HFACS) menjelaskan kegagalan manusia dalam dua kategori yaitu kesalahan
(error) dan pelanggaran (violation).
- Pencegahan Kecelakaan Kerja :
1. Pengendalian secara teknik (engineering control)
a) Subsitusi dari bahan kimia, alat kerja, proses kerja
b) Isolasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugas
kesehatan dan non kesehatan
c) Perbaikan sistem ventilasi
d) Penerangan
e) Pemadaman api.
2. Pengendalian secara administratif (administrative control)
a) Persyaratan penerimaan tenaga medis
b) Pengaturan jam kerja lembur dan shift
c) Menyusun prosedur kerja tetap (SOP)
d) Melakukam prosedur keselamatan kerja (safety procedures)
e) Melaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja
dan mengupayakan pencegahannya
f) Rotasi kerja
g) Personal hygiene
h) Pengaturan area kerja
i) Pemantauan area kerja
j) Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
k) Penyediaan ruang control
l) House keeping.
3. Pengendalian dengan Alat Pelindung diri (Personal Protective Equipment)

Anda mungkin juga menyukai