[~]
= a+(b+c)
= Q+a = a
untuk setiap a E R
[R3] Untuk masing-masing a E R terdapat sebuah elemen -a E R, disebut
negatif dari a, sedemikian sehingga
a+(-a)
= (-a)+a = 0
= b+a
= a(bc)
56
- b =a + (-b)
= la = a
untuk setiap a E R.
CONTOH RING
Contoh 4.1
Dibicarakan Ring Z dari integer.
(a) Apakah Z komutatif?
(b) Apakah Z mempunyai elemen Unitas?
(c) Yang manakah elemen Unit pada Z? .
57
Contoh 4.2
Kita hendakmenentukanUnit dari Zm, Ringdari integermodulom. Jika a
adaIah Unit pada Zm' maka
a-1a
= l(mod m),
atau pada Z
a-1a = 1 + rm
a-1a - rm = 1
atau
pa == 1 (modm)
Contoh 4.3
Pada ZIO kita hendak menentukan-3, -8, dan 3-1. Di sini dengan -a pada suatu
Ring R kita maksudkan elemen sedemikian sehingga
a + (-a)
58
= (-a) + a = 0
Karenanya,
3=7
sebab
3+7=7+3=0
Secarayang sarna -8 = 2.
Dengan a-I pada Ring R kita maksudkan elemen sedemikian sehingga
Karena itu
karena
3*7
= 7*3 = 1 pada
ZIO'
Contoh 4.4.
Misalkan f(x)
ZIO'
Substitusikan masing-masing dari 10 elemen ZIO lee dalam f(x) untulc melihat
elemen mana y~g menghasilkan O. Kita peroleh:
f(O)
f(5)
=4,
=4,
f(l)
f(6)
=0,
=0,
f(2)
=0,
f(7)= 0,
f(3) =4,
((8)
=4,
f(4)
f(9)
=2,
=2.
59
Contoh 4.5
Misalkan R adalah Ring dari matriks kuadrat nxn.
(a) Apakah R komutatif?
(b) Apakah R mempunyai suatu elemen Unitas?
(c) Tentukan Unit pada R
(a) Tidak; perkalian matriks tidak komutatif
(b) Ya; matriks identitas I adalah Unitas
(c) Matriks nonsingular atau inversibel adalah Unit pada R.
Contoh
4.6
Misalkan R adalah suatu Ring dengan sebuah elemen Unitas 1. Kita akan
menunjukkan bahwa himpunan R* dari Unit pada R adalah suatu Grup di bawah
perkalian.
Jika a dan b adalah Unit pada R, maka ab adaIah Unit, karena b-1a-1adalah
invers dari 00.
Karenanya R. Tertutup di bawah perkalian.
Juga, R. tak hampa, karena 1 E R..
R. adalah asosiatif, karena R asosiatif.
Terakhir, jika a adalah Unit pada R, maka inversnya a_Ijuga Unit, karena ia
mempunyai invers yakni a.
Jadi R* adalah Tertutup di bawah invers.
Karenanya R* adalah Grup di bawah perkalian.
SIFAT RING
Sitat 4.1
Pada suatu Ring R, berlaku bahwa
a*O = O*a = 0
60
Buldi
Karena 0
= 0+0,
kita mempunyai
a*O = a*(O+O)
=a*O + a*O
o = a*O
Sarna halnya, O*a
= O._
Sitat4.2
Pada sembarang Ring R, negatif ada1ahunik.
Bukti
Diberikan suatu elemen a, pandang elemen x yang bersifat bahwa a + x
yang secara otomatis juga bersifat x + a = o. Kita mempunyai
=0,
a = -a + 0
= -a + (a + x)
= (-a + a) + x
=O+x
=x
Terbukti'"
Sitat 4.3
Pada sembarang Ring R berlaku bahwa
a*(-b)
= (-a)*b = -(a*b)
61
Bukti
Di sini
a*b + a*(-b)
=a*(b+(-b
=a*O
=0
Karenaitu:
a*(-b) = -(a*b)
Sarna halnya,
(-a)*b
=-(a*b)..
Sitat 4.4
Pada suatu Ring R dengan elemen Unitas 1 berlaku
(-I)*a
=-a
Bukti
Di sini
a+(-I)*a
= l*a+(-I)*a
=
(1+(-I*a
= O*a
=0
Karenaitu (-I)*a = -a. _
62
SUBRING
Sekarang kita definisikan Subring dari suatu Ring.
Definisi 4.5
Suatu subset tidak hampa S dari R adalah Subring dari R. jika S sendiri ada1ah
Ring di bawah operasi dari R.
Jelas bahwa S adalah Subring dari R jika dan hanya jika untuk setiap a. b e
S berlaku
a-b e S, dan
ab e S.
Dapat dicatat bahwa Tertutup di bawah Pengurangan berakibat tennasuknya 0,
tennasuknya negatif, dan karenanya Tertutup juga di bawah penjumlahan.
IDEAL
Sekarang akan kita defmisikan Ideal padasuatu Ring R.
Berkenaan dengan (ill), J disebut suatu Ideal Kiri jika hanya berlaku ra e J,
dan disebut Ideal Kanan jika hanya berlaku ar e J. Karenanya Ideal selalu kita
artikan adalah Ideal dua-sisi, sepertidi atas. Pada Ring Komutatif,sembarang Ideal
Kiri atau Kanan adalah Ideal.
CONTOHIDEAL
Contoh 4.7
Akan kita tunjukkan bahwa {OJadalah suatu Ideal pada sembarang Ring R.
Mengikuti kenyataan bahwa
0-0
=0
untuk sembarang r e R,
r*O
= O*r = 0
termasuk
{O},
Contoh 4.8
Misalkan Z adalah Ring dari integer dan misalkan Jm berisi kelipatan dari m,
di sini m >= 2. Temyata Jm adalah suatu Ideal pada Z.
Jelas 0 e Jm.
Pandang ma dan mb adalah elemen sebarang pada Jm. Maka
ma
- mb = m(a-b)
64
= (ma)r = m(ar)
Contoh 4.9
Misalkan M adalah Ring dari natriks real 2x2. Kita memberikan suatu contoh
Ideal Kiri, J, yang bukan merupakan Ideal Kanan, dan suatu contoh Ideal Kanan,
K, yang bukan.merupakan Ideal Kiri.
K=
a
0
b
0
SIFAT IDEAL
Sifat 4.5
Pandang J dan K adalah Ideal pada suatu Ring R. maka J e K adalah suatu
Ideal pada R.
Bukti
KarenaJ dan K adalahIdeal,maka
OeJ
Oe K
sehingga
OeJeK
Sekarang misalkan a, b e J II K dan misalkan r e R, maka
a,beJ
a,beK
65
Sitat 4.6
Misalkan J adalah suatu Ideal pada suatu Ring R dengansuatu elemen identitas
l.Maka
(a) Jika 1 e J, maka J
=R
=R
Buktl
(a) Jika 1 e J, maka untuk sembarang r e R, kita mempunyai
r*1 e J, atau r e J.
Karenanya J
=R
66
=R,
menurut
(1:\).
RING KUOSIEN
Teorema berikut menggunakankenyataan bahwa suatu Ideal J pada suatu Ring
R adalah suatu Subgrop (yang Nonnal) dari Grop aditif dari R. Karenanya koleksi
Koset {a+J: a E R} membentuk suatu partisi' dari R. Selanjutnya koleksi ini
membentuk Ring, yang disebut Ring Kuosien RlJ.
Teorema 4.1
Misalkan J adalah suatu Ideal pada suatu Ring R. Maka Koset {a+J: a E R}
membentuk suatu Ring di bawah operasi Koset,
(a+J) + (b+J) -= (a+b)+J
(a+J) * (b+J) = (a*b)+J
dan
Buld;
Kita lihat Ring dari Koset, yang dinyatakan dengan RlI, dan disebut Ring
Kuosien.
Analogi dari Teorema 3.1 untuk Grop, menunjukkan bahwa RlJ adalah suatu
Grup komutatif di bawah penjumlahan, dengan J sebagai elemen nol. Perlcalian
Koset adalah terdefmisi rapih (well-defined), karena
(a+J) * (b+J) = ab + aJ + Jb + JJ
=ab+J+J+J
= ab+J
Hokum Asosiatif dan hokum distributif terpenuhi pada RlJ, karena mereka
terpenuhi pada R. Karenanya RlJ adalah suatu Ring. _
67
Buldi
Jelas bahwa
(a+J)*(b+J)
=ab + J
=ba+J
= (b+J)*(a+J)
Terbukti.
_
Sitat 4.8
Pandang bahwa J adalah suatu Ideal pada suatu Ring R dengan elemen Unitas
1, dan pandang bahwa 1 Ii!:J. Maka I+J adalah suatu elemen Unitas untuk RlJ
Buldi
Untuk sembarang Koset a+J, kita mempunyai
(a+J)*(I+J)
=a*I+J
= a+J
dan
(1 +J)*(a+J)
= 1*a+J
=a+J
68
untuk setiap a, b e R.
Di sini dinotasikan operasi pada R adalah + dan *, sedangkan operasi pada R'
adalah +' dan *'. Operasi Ring pada R' secara wnUffiberbeda dengari operasi
padaR.
Selanjutnya, sebagai tambahan:
f(O) 0'
Selanjutnya jika R dan R' mempunyai elemen Unitas berturut- turut 1 dan 1',
maka kitajuga memerlukanbahwa f(1) = 1',agarf merupakansuatuHomomorfisma
Ring.
Dalam kaitannya dengan Homomorfisma ini, kita juga nendefmisikan kernel
dari f sebagai
69
= {a e
R I f(a)
= O'l
Teorema 4.2
Misalkan f: R ~ R' adalah suatu HomomorfismaRing dengan Kernel J. Maka
J adalah suatu Ideal pada R, dan RlJ isomorfis dengan ruang peta atau Image
dari f.
Ring R
=2Z
dan R'
=3Z.
2, dan
R' berisi semua kelipatan 4. kan kita tunjukkan bahwa R tidak isomorfis
dengan R'.
Jika f: R ~ R' adalah suatu Homomorfisma Ring, maka
f(2)
= 3k, untuk
beberapa integer k.
f(4)
=f(2+2)
=f(2) + f(2)
= 3k + 3k
= 6k
70
Selanjutnya,
f(4) = f(2*2)
= f(2) f(2)
= (3k)*(3k)
=9k2
Karena itu 9k2 = 6k, dan karena k adalah bulat, maka k
O.
suatu isomorfisma.
Contoh 4,11
MisaJkanJ adalahsuatu Idealpada suatu RirigR. Dibicarakanpemetaankanonik
f: R ~ RlJ. didefinisikan sebagai
f(a)
=a+J
f(a+b)
=(a+b)+J
=(a+J) + (b+J)
=f(a) + f(b)
Sedangkan
f(a*b)
=a*b+J
= (a+J) * (b+J)
=f(a) * f(b)
Jadi f adalah suatu Homomorfisma.
71
J atau
J
Tetapi a+J
72