Anda di halaman 1dari 18

RING DAN IDEAL

Definisi 4.1 (Ring)


Misalkan R adalah suatu himpunan talchampa dengan dua operasi binar, yakni
suatu operasi penjumlahan (dinyatakan oleh +), dan suatu operasi perkalian
(dinyatakan dengan * atauhanya blank saja).Maka R adalah Ring atau Gelanggang
jika 6 aksioma berikut terpenuhi:
[Rl] Untuk sembarang a, b, C E R, berlaku
(a+b)+c

[~]

= a+(b+c)

Terdapatsebuah elemen 0 E R, disebutelemennol atau zero,sedemikian


sehingga
a+O

= Q+a = a

untuk setiap a E R
[R3] Untuk masing-masing a E R terdapat sebuah elemen -a E R, disebut
negatif dari a, sedemikian sehingga
a+(-a)

= (-a)+a = 0

[R4] Untuk sembarang a, 1?E R, berlaku


a+b

= b+a

[Rs] Untuk sembarang a,h,c E R, berlaku


(ab)c

= a(bc)

[R6] Untuk sembarang a,b,c E R, berlaku

(i) a(b+c) = ab + ac, dan


(ii) (b+c)a = ba + ca.
Dapat dicatat bahwa aksioma {RJ] sampai [R4] membentuk suatu Grup Abel
R di bawah penjumlahan.

56

Adapun pengurangan didefmisikan pada suatu Ring R adalah sebagai berikut:

- b =a + (-b)

Definisi 4.2 {Ring Komutatif


Sebuah Ring R adalah Ring Komutatif jika
ab=ba
untuk setiap a, b E R.

Definisi 4.3 {Elemen Unitas}


Suatu elemen tak nolle
al

R disebut suatu elemen Unitas, jika

= la = a

untuk setiap a E R.

Definisi 4.4 {Unit}


Misalkan R adalah suatu Ring dengan elemen Unitas 1. Sebuah elemen a E
R adalah suatu Unit, jika a mempunyai invers multlplikatif a-I E R, .sedemikian
sehingga

CONTOH RING
Contoh 4.1
Dibicarakan Ring Z dari integer.
(a) Apakah Z komutatif?
(b) Apakah Z mempunyai elemen Unitas?
(c) Yang manakah elemen Unit pada Z? .
57

(a) A adaIah suatu Ring komutatif karena ab


a,beZ

=ba untuk sembarang integer

(b) Bilangan 1 adaIah sebuah elemen Unitas pada Z


(c) Elemen Unit pada Z adaIah 1 dan -1

Contoh 4.2
Kita hendakmenentukanUnit dari Zm, Ringdari integermodulom. Jika a
adaIah Unit pada Zm' maka
a-1a

= l(mod m),

atau pada Z
a-1a = 1 + rm
a-1a - rm = 1

atau

Hal ini menunjukkan bahwa sembarang pembagi perSekutuan dari a dan m


haeus membagi I; yakni bahwa a dan m adaIah prima relatif.
Kebalikannyajika a dan m adaIah prima relatif pada Z, (kita tutis goo. untuk
singkatan dari greatest common divisor/pembagi persekutuan terbesar)
1 . = gcd(a, m)
pa + qm atau

pa == 1 (modm)

yang menunjukkan bahwa a adalah Unit dari


(dengan invers p). Karenanya
Unit dari Zm tepatnya adalah integer yang merupakan prima relatif terhadap m.

Contoh 4.3
Pada ZIO kita hendak menentukan-3, -8, dan 3-1. Di sini dengan -a pada suatu
Ring R kita maksudkan elemen sedemikian sehingga
a + (-a)

58

= (-a) + a = 0

Karenanya,
3=7
sebab
3+7=7+3=0

Secarayang sarna -8 = 2.
Dengan a-I pada Ring R kita maksudkan elemen sedemikian sehingga

Karena itu

karena
3*7

= 7*3 = 1 pada

ZIO'

Contoh 4.4.
Misalkan f(x)

=2x2 + 4x + 4. Kita hendak

menentulcan akar dari f(x) di atas

ZIO'
Substitusikan masing-masing dari 10 elemen ZIO lee dalam f(x) untulc melihat
elemen mana y~g menghasilkan O. Kita peroleh:

f(O)
f(5)

=4,
=4,

f(l)
f(6)

=0,
=0,

f(2)

=0,

f(7)= 0,

f(3) =4,
((8)

=4,

f(4)
f(9)

=2,

=2.

Karenanya akar adalah 1,2, 6, dan 7.


Contoh ini menunjukkan bahwa suatu polinomial berderajat n dapat mempunyai
lebih dari n akar di atas sembarang Ring. Hal ini tidale dapat terjadi jika :Ringadalah
suatu Medan atau Field.

59

Contoh 4.5
Misalkan R adalah Ring dari matriks kuadrat nxn.
(a) Apakah R komutatif?
(b) Apakah R mempunyai suatu elemen Unitas?
(c) Tentukan Unit pada R
(a) Tidak; perkalian matriks tidak komutatif
(b) Ya; matriks identitas I adalah Unitas
(c) Matriks nonsingular atau inversibel adalah Unit pada R.

Contoh

4.6

Misalkan R adalah suatu Ring dengan sebuah elemen Unitas 1. Kita akan
menunjukkan bahwa himpunan R* dari Unit pada R adalah suatu Grup di bawah
perkalian.
Jika a dan b adalah Unit pada R, maka ab adaIah Unit, karena b-1a-1adalah
invers dari 00.
Karenanya R. Tertutup di bawah perkalian.
Juga, R. tak hampa, karena 1 E R..
R. adalah asosiatif, karena R asosiatif.
Terakhir, jika a adalah Unit pada R, maka inversnya a_Ijuga Unit, karena ia
mempunyai invers yakni a.
Jadi R* adalah Tertutup di bawah invers.
Karenanya R* adalah Grup di bawah perkalian.

SIFAT RING
Sitat 4.1
Pada suatu Ring R, berlaku bahwa
a*O = O*a = 0

60

Buldi
Karena 0

= 0+0,

kita mempunyai

a*O = a*(O+O)

=a*O + a*O

Tambahkan -(a*O)pada kedua mas, dihasilkan

o = a*O
Sarna halnya, O*a

= O._

Sitat4.2
Pada sembarang Ring R, negatif ada1ahunik.

Bukti
Diberikan suatu elemen a, pandang elemen x yang bersifat bahwa a + x
yang secara otomatis juga bersifat x + a = o. Kita mempunyai

=0,

a = -a + 0
= -a + (a + x)
= (-a + a) + x
=O+x

=x
Terbukti'"

Sitat 4.3
Pada sembarang Ring R berlaku bahwa
a*(-b)

= (-a)*b = -(a*b)
61

Bukti
Di sini
a*b + a*(-b)

=a*(b+(-b

=a*O
=0

Karenaitu:
a*(-b) = -(a*b)

Sarna halnya,
(-a)*b

=-(a*b)..

Sitat 4.4
Pada suatu Ring R dengan elemen Unitas 1 berlaku
(-I)*a

=-a

Bukti
Di sini

a+(-I)*a

= l*a+(-I)*a
=

(1+(-I*a

= O*a

=0
Karenaitu (-I)*a = -a. _

62

SUBRING
Sekarang kita definisikan Subring dari suatu Ring.

Definisi 4.5
Suatu subset tidak hampa S dari R adalah Subring dari R. jika S sendiri ada1ah
Ring di bawah operasi dari R.
Jelas bahwa S adalah Subring dari R jika dan hanya jika untuk setiap a. b e
S berlaku

a-b e S, dan
ab e S.
Dapat dicatat bahwa Tertutup di bawah Pengurangan berakibat tennasuknya 0,
tennasuknya negatif, dan karenanya Tertutup juga di bawah penjumlahan.

IDEAL
Sekarang akan kita defmisikan Ideal padasuatu Ring R.

Definisi 4.6 (Ideal)


Suatu subset J dari R ada1ahIdeal pada R jika terpenuhi
(i) 0 e J
(ii) J Tertutup di bawah pengurangan; yakni
a-b e J
untuk sembarang a. b e J
(iii) J Tertutup di bawah perkalian dengan elemen R; yakni
ra,areJ
untuk setiap a e J, r e R
63

Berkenaan dengan (ill), J disebut suatu Ideal Kiri jika hanya berlaku ra e J,
dan disebut Ideal Kanan jika hanya berlaku ar e J. Karenanya Ideal selalu kita
artikan adalah Ideal dua-sisi, sepertidi atas. Pada Ring Komutatif,sembarang Ideal
Kiri atau Kanan adalah Ideal.

CONTOHIDEAL
Contoh 4.7
Akan kita tunjukkan bahwa {OJadalah suatu Ideal pada sembarang Ring R.
Mengikuti kenyataan bahwa
0-0

=0

termasuk {O}, dan

untuk sembarang r e R,
r*O

= O*r = 0

termasuk

{O},

maka jelas {O} adalah Ideal.

Contoh 4.8
Misalkan Z adalah Ring dari integer dan misalkan Jm berisi kelipatan dari m,
di sini m >= 2. Temyata Jm adalah suatu Ideal pada Z.
Jelas 0 e Jm.
Pandang ma dan mb adalah elemen sebarang pada Jm. Maka
ma

- mb = m(a-b)

juga termasuk Jm.

Juga, untuk sembarang r e Z. kita mempunyai


r(ma)

64

= (ma)r = m(ar)

sebagai elemen dari Jm,


Karenanya Jm adalah Ideal pada Z.

Contoh 4.9
Misalkan M adalah Ring dari natriks real 2x2. Kita memberikan suatu contoh
Ideal Kiri, J, yang bukan merupakan Ideal Kanan, dan suatu contoh Ideal Kanan,
K, yang bukan.merupakan Ideal Kiri.

K=

a
0

b
0

SIFAT IDEAL
Sifat 4.5
Pandang J dan K adalah Ideal pada suatu Ring R. maka J e K adalah suatu
Ideal pada R.

Bukti
KarenaJ dan K adalahIdeal,maka
OeJ
Oe K
sehingga
OeJeK
Sekarang misalkan a, b e J II K dan misalkan r e R, maka
a,beJ
a,beK

65

I(arena J clan K adalah Ideal, maka


a-b, ra, ar e J
a-b, ra, ar e K
Kanma itu.
a-b, ra, ar e J (J K
Jadi karena semua hat di atas, berarti J (J K adatah suatu Ideal.

Sitat 4.6
Misalkan J adalah suatu Ideal pada suatu Ring R dengansuatu elemen identitas
l.Maka
(a) Jika 1 e J, maka J

=R

(b) Jika sembarang Unit u (J J, maka J

=R

Buktl
(a) Jika 1 e J, maka untuk sembarang r e R, kita mempunyai

r*1 e J, atau r e J.
Karenanya J

=R

(b) Jika u e J, maka u-l*u e J, atau 1 e 1.


Karenanya J

66

=R,

menurut

(1:\).

RING KUOSIEN
Teorema berikut menggunakankenyataan bahwa suatu Ideal J pada suatu Ring
R adalah suatu Subgrop (yang Nonnal) dari Grop aditif dari R. Karenanya koleksi
Koset {a+J: a E R} membentuk suatu partisi' dari R. Selanjutnya koleksi ini
membentuk Ring, yang disebut Ring Kuosien RlJ.

Teorema 4.1
Misalkan J adalah suatu Ideal pada suatu Ring R. Maka Koset {a+J: a E R}
membentuk suatu Ring di bawah operasi Koset,
(a+J) + (b+J) -= (a+b)+J
(a+J) * (b+J) = (a*b)+J

dan

Buld;
Kita lihat Ring dari Koset, yang dinyatakan dengan RlI, dan disebut Ring
Kuosien.
Analogi dari Teorema 3.1 untuk Grop, menunjukkan bahwa RlJ adalah suatu
Grup komutatif di bawah penjumlahan, dengan J sebagai elemen nol. Perlcalian
Koset adalah terdefmisi rapih (well-defined), karena
(a+J) * (b+J) = ab + aJ + Jb + JJ
=ab+J+J+J

= ab+J
Hokum Asosiatif dan hokum distributif terpenuhi pada RlJ, karena mereka
terpenuhi pada R. Karenanya RlJ adalah suatu Ring. _

67

SIFAT RING KUOSIEN


Sitat 4.7
Pandang J adalah suatu Ideal pada suatu Ring Komutatif R. Ring Kuosien RI
J adalah Ring Komutatif.

Buldi
Jelas bahwa
(a+J)*(b+J)

=ab + J
=ba+J
= (b+J)*(a+J)

Terbukti.
_
Sitat 4.8
Pandang bahwa J adalah suatu Ideal pada suatu Ring R dengan elemen Unitas
1, dan pandang bahwa 1 Ii!:J. Maka I+J adalah suatu elemen Unitas untuk RlJ

Buldi
Untuk sembarang Koset a+J, kita mempunyai
(a+J)*(I+J)

=a*I+J
= a+J

dan
(1 +J)*(a+J)

= 1*a+J

=a+J

Karenanya I+J adalah suatu elemen Unitas pada RlJ._

68

HOMOMORFISMA DAN ISOMORRSMA RING


Sekarang kita defmisikan HOlDomorfismaRing, dan isomorfisma Ring.

Deflnlsi 4.7 (Homomorfisma)


Suatu pemetaanf dari suatuRing R ke dalam suatu Ring R' disebutsuatu
Homomorfisma,jika berlaku

=f(a) +' f(b), dan


f(a*b) =f(a) *' f(b)
f(a+b)

untuk setiap a, b e R.
Di sini dinotasikan operasi pada R adalah + dan *, sedangkan operasi pada R'
adalah +' dan *'. Operasi Ring pada R' secara wnUffiberbeda dengari operasi
padaR.
Selanjutnya, sebagai tambahan:

Definisl 4.8 (Isomorfisma)


Jika Homomorfisma f adalah satu-satu (one-to-one) dan onto, maka f.disebut
suatu isomorfisma. R dan R' disebut isomorfis, ditulis R <=> R'.
Dapat dicatat bahwa terdapat hubungan antara Homomorfisma Ring dan
Homomorfisma Grup (lihat Bab 2). Suatu HomomorfismaRing f : R ~ R' adalah
otomatis suatu Homomorfisma Grup pada struktur aditif dari R dan R'. Karenanya
seIalu berlaku

f(O) 0'
Selanjutnya jika R dan R' mempunyai elemen Unitas berturut- turut 1 dan 1',
maka kitajuga memerlukanbahwa f(1) = 1',agarf merupakansuatuHomomorfisma
Ring.
Dalam kaitannya dengan Homomorfisma ini, kita juga nendefmisikan kernel
dari f sebagai

69

Definlsl 4.9 (Kernel)


Ker(t)

= {a e

R I f(a)

= O'l

Berikut ini adalah teorema fundamental pada Homomorfisma Ring.

Teorema 4.2
Misalkan f: R ~ R' adalah suatu HomomorfismaRing dengan Kernel J. Maka
J adalah suatu Ideal pada R, dan RlJ isomorfis dengan ruang peta atau Image
dari f.

CONTOH HOMOMORFISMA DAN ISOMORFISMA RING


Contoh 4.10
Dibicarakan

Ring R

=2Z

dan R'

=3Z.

Di sini R berisi semua kelipatan

2, dan

R' berisi semua kelipatan 4. kan kita tunjukkan bahwa R tidak isomorfis
dengan R'.
Jika f: R ~ R' adalah suatu Homomorfisma Ring, maka
f(2)

= 3k, untuk

beberapa integer k.

Karena f adaIah suatu Homomorfisma, maka

f(4)

=f(2+2)
=f(2) + f(2)
= 3k + 3k
= 6k

70

Selanjutnya,
f(4) = f(2*2)
= f(2) f(2)
= (3k)*(3k)

=9k2
Karena itu 9k2 = 6k, dan karena k adalah bulat, maka k

O.

Karenanya f(2) =. O. Tetapi f(O) = O. Sehingga f tidak satu-satu. jadi bukan

suatu isomorfisma.

Contoh 4,11
MisaJkanJ adalahsuatu Idealpada suatu RirigR. Dibicarakanpemetaankanonik
f: R ~ RlJ. didefinisikan sebagai
f(a)

=a+J

(Lihat Teorema 3,1)

Akan kita tunjukkanbahwaf adaJahsuatu HomoniorfismaRing. dan merupakan


suatu pemetaan onto. Kita juda akan menentukan ernel K dari pemetaan kanonik
ini.
Dengan menggunakan Teorema 3.1. kita peroleh

f(a+b)

=(a+b)+J
=(a+J) + (b+J)
=f(a) + f(b)

Sedangkan
f(a*b)

=a*b+J
= (a+J) * (b+J)

=f(a) * f(b)
Jadi f adalah suatu Homomorfisma.

71

Sembarang Koset a+J pada RlJ ada1ahpeta dari suatu a E R.


Jadi f adalah onto.
Elemen nol dari RlJ adalah 1.
Maka K terdiri dari a E R sedemikian sehingga
f(a)
a+J

J atau
J

Tetapi a+J

72

=J'jika dan hanya jika a E J. Karenanya J adalah Kernel dari f.

Anda mungkin juga menyukai