PROCAINI HYDROCHLORIDUM
Disusun oleh :
1. Dini noor kholifah (14040011)
2. Djuriah wulandari (14040012)
3. Dyah saraswati ( 14040013)
4. Eka permay (14040014)
5. Elvia pujianti (14040015)
6. Eva murniyati (14040016)
7. Febriyani kholifah (14040017)
8. Fenny maita sari (14040018)
9. Fitriyani (14040019)
10. Fikri syaifullah (14040020)
SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG
Jln. Syech Nawawi ( Raya Pemda Tigaraksa ) Matagara KM.14
No.13 Tangerang
Telp : (021) 29867307 www.stfm.ac.id- email :
akademik@stfm.ac.id
2016
NH2
2-dietilaminoetil 4-amino benzoat hidroklorida
C13H20N2O2, HCl
BM 272,77
1. Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah dispersi zat dalam kalium
bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada panjang
gelombang yang sama seperti pada prokaina hidroklorida
PK.
B. Larutkan 10 mg dalam 1 ml air, tambahkan 1 tetes asam
klorida Pdan 1 tetes larutan natrium nitrit P 10% b/v,
kemudian tambahkan 1ml larutan yang dibuat dengan
melarutkan 200 mg 2-naftol P dalam 10 ml larutan natrium
hidroksida P 33 1/3 % b.v, kocok hingga terbentuk endapan
merah menyala.
C. Menunjukkan reaksi klorida yang tertera pada reaksi
identifikasi.
2. Penetapan kadar
Timbang seksama 500 mg, masukkan kedalam gelas kimia,
tambahkan 100ml air dingin, 5 ml asam klorida P dan 100 mg
kalium bromoda P, aduk hingga larut, lanjutkan penetapan
FARMAKOPE EDISI IV
PROCAINI HYDROCHLORIDUM
PROKAINA HIDROKLORIDA
1. Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan
dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan
maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada Prokain Hidroklorida BPFI.
B. Larutkan 10 mg dam 1 mL air, tambahkan masing- masing
1 tetes asam klorida P dan larutan natrium nitri P (1 dalam
10), kemudian tambahkan larutan 1 ml larutan yg dibuat
dengan melarutkan 200 mg 2- naftol P dalam 10 ml larutan
natrium hidroklorida P (1 dalam 10), dan kocok; terbentuk
endapan merah terang.
C. Menunjukkan reaksi Klorida seperti yang tertera pada Uji
Identifikasi Umum.
2. Penetapan Kadar
A. Kemurnian kromatografi Cemaran tidak lebih dari 1,0%.
Pelarut buat campuran metanol P-trikoroetana P.Larutan
baku timbang seksama sejumlah prokain hidroklorida BPFI,
larutkan dalam pelarut hingga kadar 1,6 mg per
ml.Enceran larutan baku buat satu seri pengencenran
larutan baku dalam pelarut hingga kadar 0,4 mg; 0,32 mg;
0,16 mg; dan 0,08 mg per ml.Larutan uji timbang seksama
FARMAKOPE EDISI V
PROCAINI HYDROCHLORIDUM
PROKAINA HIDROKLORIDA
1. Identifikasi
A. Spectrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan
dan didispersikan dalam Kalium Bromide P, menunjukan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Prokaina Hidroklorida BPFI.
B. Larutkan 10 mg zat dalam 1 ml air, tambahkan masingmasing Asam Klorida P dan Larutan Nitrit P ( 1 dalam 10 ),
kemudian tambahkan 1 ml larutan yang dibuat dengan
melarutkan 200 mg 2-naftol P dalam 10 ml natrium
hidroklorida P ( 1 dalam 10 ) dan kocok : terbentuk
endapan merah terang.
C. Menunjukan reaksi klorida seperti tertera pada Uji
Identifikasi Umum<291>.
2. Penetapan Kadar
Timbang seksama lebih kurang 500 mg zat, masukan
kedalam gelas piala, tambahkan 100 ml air dingin, 5 ml asam
klorida P dan 100 mg kalium bromide P, aduk sampai larut.
Lakukan titrasi seperti tertera pada titrasi nitrimetri dalam
titrasi <711>, mulai dan dinginkan hingga suhu lebih kurang
150.
PEMBAHASAN
PROCAINI HYDROCHLORIDUM
PROKAINA HIDROKLORIDA
1. Idetifikasi
Dari penjelasan tentang procain pada farmakope
Indonesia edisi III, IV, dan V, terdapat sedikit perbedaan
dari masing-masing edisi. Pada farmakope edisi III,
spectrum serapan inframerah hanya didispersikan kedalam
kalium bromide. Sedangkan pada farmakope edisi IV dan V
spectrum inframerah dari bahan dikeringkan terlebih
dahulu kemudian didispersikan kedalam kalium bromide.
Dasar pembanding yang digunakan pada farmakope
edisi III untuk menunjukkan nilai maksimum pada panjang
gelombang yang sama yaitu pada prokaina hidroklorida PK.
Sedangkan pada farmakope edisi IV dan V untuk
menunjukkan nilai maksimum pada panjang gelombang
yang sama yaitu pada prokaina hidroklorida BPFI.
Cara lain untuk identifikasi adalah dengan
melarutkan 10 mg zat dalam 1 ml air, tambahkan Asam
Klorida P dan Larutan Nitrit P, kemudian tambahkan 1 ml
larutan berisi 200 mg 2-naftol P dalam 10 ml natrium
hidroklorida P dan kocok akanterbentuk endapan merah
terang. Pada farmakope edisi III, kadar2-naftol P dalam 10
ml natrium hidroklorida P adalah1/3 % b.v sedangkan pada
2. Penetapan Kadar
Pada farmakope edisi III penetapan kadar dilakukan
dengan penetapan blangko yaitu 1 ml natrium nitrit 0,1 M
setara dengan 27,28 mg C13H20N2O2, HCl . Pada farmakope
edisi IV penetapan kadar dilakukan dengan melakukan
kemurnian kromatografi dan dilakukan prosedur
kromatografi lapis tipis. Sedangkan, pada farmakope edisi
V prosedur penetapan kadar sama dengan yang tertera
pada farmakope edisi III tetapi tidak dilakukan penetapan
blangko dan proses hanya sebatas sampai pendinginan
sampai suhu 15C tercapai.