Anda di halaman 1dari 40

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ILMU PENYAKIT MULUT (ORAL MEDICINE)


SEBAGAI JEMBATAN YANG MEMFASILITASI ILMU
KEDOKTERAN GIGI DAN KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA
BADAN HUKUM MILIK NEGARA

Pidato
Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar
dalam Bidang Ilmu Penyakit Mulut (Oral Medicine)
pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
di Surabaya pada Hari Sabtu, Tanggal 19 Februari 2011

Oleh
DIAH SAVITRI ERNAWATI

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Buku ini khusus dicetak dan diperbanyak untuk acara


Pengukuhan Guru Besar di Universitas Airlangga
Tanggal 19 Februari 2011

Dicetak: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP)


Isi di luar tanggung jawab Pencetak

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Di persembahkan kepada yang tercinta:


Bangsa dan Negara,
Almamater, Guru,

Almarhum Ayah dan Almarhumah Ibu,


Suamiku, Budi Nugroho,
dan tiga anakku, Dita, Dimas, dan Ivan

iii

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Bismillaahirrahmaannnirrahiim,
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,
Yang terhormat,
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat (MWA)
Universitas Airlangga,
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik Universitas
Airlangga,
Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga,
Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Para Guru Besar Tamu,
Pimpinan Universitas, Fakultas, Program Pascasarjana, Direktur,
Direktorat, Lembaga dan Pusat di Lingkungan Universitas
Airlangga,
Para Teman Sejawat, Dosen dan Segenap Civitas Akademika
Universitas Airlangga,
Para Teman sejawat dari PDGI, IPMI dan PERMI, serta
Bapak dan Ibu para Undangan serta hadirin yang saya muliakan.

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah


swt., atas limpahan rahmat karunia-Nya serta karena Ridlo-Nya,
maka pada hari yang berbahagia ini kita dapat hadir pada Rapat
Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga dalam acara
pengukuhan saya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Penyakit
Mulut pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
Saya menyadari bahwa pengangkatan sebagai Guru Besar ini
merupakan amanah dan tanggung jawab sebagai tenaga pengajar
pada pendidikan tinggi.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad saw., serta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Hadirin yang saya hormati,


Pada kesempatan yang baik ini, dengan segenap kerendahan hati
perkenankan saya menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul:

ILMU PENYAKIT MULUT (ORAL MEDICINE)


SEBAGAI JEMBATAN YANG MENFASILITASI ILMU
KEDOKTERAN GIGI DAN KEDOKTERAN
Hadirin yang saya muliakan,
Saya ajukan judul ini dengan harapan dapat lebih membuka
wawasan serta kesadaran mengenai peran Ilmu Penyakit Mulut
atau Oral Medicine di dalam penatalaksanaan kasus-kasus yang
timbul di dalam rongga mulut, khususnya jaringan lunak mulut
baik yang berkaitan dengan faktor lokal maupun yang berkaitan
dengan masalah/penyakit sistemik. Kesadaran mengenai pentingnya
kesehatan rongga mulut (Oral health) diharapkan dapat ikut
berperan dalam upaya membantu pemerintah untuk menyehatkan
masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup manusia (improving
health and quality of life for all through optimal oral health).
Pendahuluan
Ilmu Penyakit Mulut atau Oral Medicine adalah kompetensi
khusus di bidang Kedokteran Gigi terkait dengan penyakit-penyakit
pada daerah oral dan paraoral. Cabang ilmu Kedokteran Gigi ini
mengelola kesehatan pasien secara menyeluruh meliputi diagnosis
dan perawatan yang bersifat non bedah pada kelainan jaringan lunak
mulut baik primer maupun sekunder di rongga mulut dan sekitarnya.
Seperti kita ketahui bahwa rongga mulut merupakan salah satu
bagian tubuh yang cukup unik sehubungan dengan kesehatan
penderita (as body's mirror), karena timbulnya kelainan dalam mulut
dapat menunjukkan keadaan kesehatan seseorang. Sebagaimana kita


PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ketahui rongga mulut dapat mengalami bermacam-macam kelainan


yang merupakan problema yang belum dapat diatasi sepenuhnya.
Sebagai contoh misalnya beberapa kelainan seperti karies gigi,
penyakit jaringan penyangga gigi/periodontal dan penyakit mukosa
mulut yang beberapa kelainannya sampai saat ini masih belum
diketahui etiologinya secara tepat. Kondisi lingkungan rongga mulut
sangat kompleks, di mana kemungkinan iritasi mekanik, fisik dan
kimiawi serta banyaknya macam mikroorganisme dan komponen
saliva dapat memengaruhi terjadinya perubahan kondisi lingkungan
rongga mulut yang memungkinkan terjadinya suatu penyakit.
Penyakit yang terjadi didalam mulut khususnya mukosa mulut
dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan bisa berupa kelainan
jinak dan keganasan ataupun penyakit yang bersifat self limiting.
Bilamana penyakit jaringan lunak rongga mulut tidak memberikan
gejala rasa sakit umumnya pasien tidak datang berobat, padahal
kemungkinan besar lesi yang tidak memberikan keluhan itu
merupakan tanda awal dari suatu keganasan atau tanda awal dari
penyakit sistemik yang berbahaya, sehingga seringkali pasien dengan
lesi-lesi semacam itu baru datang ke klinik Penyakit mulut (Oral
Medicine) sudah dalam keadaan sakit berat atau stadium terminal.
Keadaan ini akan memperburuk prognosis penyakitnya karena
mulut yang sakit akan terganggu fungsinya sehingga pemasukan
makanan akan menurun dengan akibat defisiensi nutrisi.
Hadirin yang saya muliakan,
Ruang Lingkup Ilmu Penyakit Mulut (Oral
Medicine)
Memahami Ilmu Penyakit Mulut atau Oral Medicine berarti
mampu mengelola penyakit-penyakit baik yang bersifat lokal di
dalam mulut maupun yang berkaitan dengan masalah/penyakit
sistemik. Melalui penguasaan ilmu ini seorang tenaga kesehatan
gigi-mulut tidak hanya mengenal penyakit-penyakit pada sistem


PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

stomatognati lokal saja, namun harus juga menguasai penyakit


mulut yang berhubungan dengan sistem lain/penyakit sistemik.
Banyak penyakit sistemik yang mempunyai manifestasi
di rongga mulut seperti penyakit AIDS, Diabetes Melitus, serta
meningkatnya jumlah kasus-kasus keganasan merupakan hal yang
sangat memprihatinkan serta meresahkan masyarakat. Kasuskasus tersebut pada umumnya disertai kondisi kompromis medik.
Penyakit sistemik yang menyertai kasus-kasus tersebut sering
berkaitan dengan kemungkinan berkembangnya penyakit di dalam
mulut/manifestasi mulut, dengan demikian Spesialis Penyakit Mulut
melalui deteksi/diagnosis dini serta pengelolaan yang komprehensif
dengan pendekatan multidisiplin dapat membantu mengatasi
penyakitnya serta penyakit mulut khususnya. Oleh karena itu, Oral
Medicine dapat diartikan sebagai salah satu aspek Kedokteran
Gigi untuk mengetahui hubungan antara mulut dengan bagian
tubuh yang lain, baik dalam keadaan sehat maupun sakit atau
diformulasikan sebagai suatu kemampuan khusus dalam praktek
Dokter Gigi serta kaitannya dengan pengelolaan kesehatan pasien
secara menyeluruh. Kecuali itu, Oral Medicine juga mempunyai
makna sebagai jembatan antara ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu
Kedokteran.
Hadirin yang saya hormati,
Kebutuhan pelayanan untuk kasus-kasus penyakit mulut di
Indonesia ini tampaknya masih rendah atau sedikit. Sebenarnya
hal ini tidak benar. Berhubung dengan sistem pelaporan data-data
morbiditas (angka kesakitan) untuk kasus penyakit mulut baik
yang bersifat regional maupun yang bersifat nasional tidak tersedia
dengan baik, sulit untuk mengetahui secara langsung berapa besar
sesungguhnya kebutuhan pelayanan penyakit mulut yang ada di
Indonesia.

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Pada tahun 1996 American Academy of Oral Medicine


melakukan survei mengenai need and demand for oral medicine
services (kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut) di
Amerika Serikat dan Kanada. Dari hasil survei tersebut diperoleh
gambaran tentang kebutuhan perawatan kasus-kasus penyakit
mulut di mana hampir 90% pasien yang dirawat adalah penderita
dengan kasus kompromis medik, Oral mukokutan dan nyeri fasial
kronik.
Di Indonesia dapat kami laporkan bahwa kasus-kasus penyakit
mulut yang didapatkan di beberapa pusat pelayanan seperti di
Rumah Sakit dan beberapa Fakultas/Klinik pendidikan antara lain,
1. Kelainan jaringan lunak mulut yang melibatkan mulut, mata
dan sistem musculoskeletal seperti Sjogren's Syndrome, Lupus
Erythematous dan Behcet's disease.
2. Manifestasi oral dari penyakit infeksi seperti penyakit yang
disebabkan oleh virus (Human Herpes Viruses dan HIV), bakteri
(Tuberculosis dan Syphilis).
3. Penyakit kulit yang mempunyai manifestasi di mulut seperti
Lichen Planus, Erythema Multiforme, Phempigoid dan
Phempigus serta reaksi hypersensitivity.
4. Penyakit Gastrointestinal yang mempunyai manifestasi di mulut
seperti Crohn's Disease dan Nutritional deficiency.
5. Lesi putih atau merah di rongga mulut yang bersifat jinak atau
ganas.
6. Kelainan yang menyerang anak-anak seperti granulomatosis
orofasial, infeksi virus dan imunodefisiensi keturunan (congenital
immunodeficiencies)
7. Beberapa macam nyeri muka dan perasaan seperti rasa terbakar,
trigeminal neuralgia dan nyeri muka yang atipik.
8. Kelainan yang disebabkan efek samping obat dan/atau obatobatan yang digunakan di Kedokteran Gigi.

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Hadirin yang saya hormati,


PERKEMBANGAN ORAL MEDICINE (Yesterday Now
and Tomorrow)
Oral Medicine sampai saat ini masih merupakan salah satu
bidang ilmu Kedokteran Gigi yang belum banyak dikenal baik
oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat umumnya karena
cabang ilmu tersebut relatif masih muda dibandingkan dengan
cabang ilmu Kedokteran Gigi lainnya. Masih banyak pendapat
yang beranggapan bahwa tugas dan tanggung jawab Dokter Gigi
terbatas pada penanganan penyakit yang berhubungan dengan gigi
saja sehingga pasien dengan lesi pada mukosa mulut tidak datang ke
Dokter Gigi tetapi meminta pertolongan dokter Umum.
Pada awalnya Oral Medicine belum merupakan mata ajaran
tersendiri dan tidak tercantum dalam kurikulum Kedokteran Gigi,
namun disinggung sedikit dalam mata ajaran Kedokteran Gigi
lainnya atau diberikan di pendidikan Kedokteran sebagai mata
ajaran stomatologi. Pada tahun 1926 studi di bidang Oral Medicine
sudah dikembangkan oleh William Gies dari Columbia University
dan mereka menyatakan bahwa mata kuliah Oral Medicine adalah
merupakan satu dari tiga topik yang termasuk dalam kurikulum
di Kedokteran Gigi pada tahun ke tiga. Selanjutnya pada tahun
1945 di Amerika para klinisi Dokter Gigi walaupun jumlahnya
tidak banyak, tetapi dengan berminat mengatasi masalah yang ada
di jaringan lunak dan sekitarnya, mengembangkan bidang Oral
Medicine dan membentuk suatu wadah yang disebut The American
Academy of Oral Medicine di bawah naungan Persatuan Dokter
Gigi International (FDI).
Hadirin yang saya muliakan,
Penatalaksanaan untuk kelainan-kelainan yang ada di mukosa
rongga mulut harus dilakukan oleh seorang klinisi yang ahli


PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

di bidang Penyakit Mulut. Bagian Oral Medicine adalah salah


satu bagian klinik termuda di Kedokteran Gigi dan merupakan
bagian yang khusus mempelajari perawatan medik (non bedah)
kesehatan mulut dan maksilofasial penderita yang berhubungan
dengan keadaan akut, khronis ataupun kambuhan dan penyakit
sistemik. Di Indonesia Oral Medicine baru dikenal dalam kurikulum
Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia tahun 1970 dan sejak itu
tugas dokter gigi tidak hanya merawat gigi saja tetapi juga jaringan
lunak sekitarnya, sehingga filosofi yang semula Tooth Centered
Philosophy bergeser menjadi Patient Centered Philosophy.
Perubahan filosofi inilah yang mendorong Oral Medicine untuk
berperan sebagai tali pengikat dan jembatan antara Ilmu
Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Untuk itu diperlukan suatu
Fundamental Vision meliputi:
1. Recognition of interaction oral and systemic health.
2. Integration of Medical and Oral Health Care.
3. Management of Pharmacotherapeutics for treatment oral and
systemic disease.
4. Investigation of etiology and treatment of oral disease through
basic science and clinical research.
5. Research, teaching and patients care.
6. Provision of care for medically complex patients and for those
undergoing cancer therapy.
7. Prevention, definition and management of:
salivary gland diseases
orofacial pain and neurosensory disorders
disorders of oral mucous membranes.
Dalam perkembangannya sekarang Ilmu Penyakit Mulut selain
meneliti tentang etiologi dan pathogenesis dari suatu penyakit,
juga meneliti suatu kelainan berdasarkan fenomena yang didasari
dari epidemiologi penyakit tersebut sampai menentukan tehnik
diagnosis baru/jenis terapi baru, atau menemukan teori baru


PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

tentang patofisiologi penyakit mulut ataupun memetakan


respons imun atau respons radang pada penyakit mulut tertentu.
Bidang Oral Medicine sangat erat kaitannya dengan beberapa
kelainan penyakit sistemik seperti:
1. Penyakit Infeksi (oleh karena Virus, Bakteri, dan Jamur)
2. Penyakit Endokrin
3. Penyakit Gastrointestinal
4. Penyakit Degenerasi
5. Penyakit Autoimun
6. Defisiensi Nutrisi
7. Geriatri (Aging Proces)
8. Kelainan Darah
9. Penyakit Syaraf dan Jiwa
10. Onkologi (Kepala & Leher)
Berdasarkan Manifestasi klinis di jaringan lunak mulut dari
penyakit-penyakit tersebut, seorang spesialis di bidang Penyakit
Mulut diharapkan dapat memetakan faktor-faktor risiko, faktor
prognostik serta beberapa prediktor dari berbagai macam
kelainan penyakit yang mempunyai manifestasi di rongga mulut,
sehingga dapat memberikan pemahaman tentang kelainan tersebut
dan dapat mengaplikasikan perawatan medik di klinik. Seiring
dengan meningkatnya kasus-kasus yang terjadi di dalam mulut
yang semakin kompleks maka bidang Oral Medicine saat ini sangat
berkepentingan/concern terhadap:
1. Health Care of Patients yang bersifat akut, kronis, kambuhan,
dan pengobatan terhadap kelainan pada rongga mulut dan
maksilofasial.
2. Diagnosis meliputi Patient's History, Clinical appearance:
Physical & oral Indicated Laboratory Test.
3. Oral Medical Management: Maintenance of Oral Health by
treating local oral lesion and appropriate referral system.
4. Investigation of aetiology and pathogenesis of these


PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

disorders leading to understanding which may be translated into


clinical practice.
Hadirin yang saya hormati,
PERAN Oral Medicine DALAM PENDIDIKAN PROFESI
Pendidikan Kedokteran Gigi merupakan pendidikan profesional
yang harus dapat meluluskan Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis
yang mengutamakan kesehatan penderita. Untuk itu pendidikan
dalam bidang Oral Medicine memerlukan keterlibatan berbagai
disiplin ilmu Kedokteran Gigi dan Kedokteran Umum secara terpadu.
Ilmu Kedokteran Gigi merupakan bagian dari ilmu Kedokteran
sehingga seorang dokter gigi harus mampu merangkai jalan
berfikirnya secara holistik medis pada saat melakukan perawatan
dibidangnya. Basic Medical Science sebagai dasar keilmuan yang
harus diberikan meliputi Anatomi, Fisiologi, Histologi, Mikrobiologi,
Patologi, Biokimia dan Farmakologi, sedangkan sebagai Applied
clinical science perlu diberikan: Internal Medicine, Skin and
Venerel disease, Neurology dan Psychiatry.
Berkaitan dengan peran serta tugas seorang dokter gigi spesialis
di bidang Oral Medicine yang begitu luas rumit, pada 3rd World
Workshop on Oral Medicine (Chicago 1998) telah disepakati 4
kelompok kelainan yang harus dikelola di bidang Oral Medicine
yaitu:
1. Non Infectious diseases of Oral Mucosa,
2. Infectious diseases of Orofacial region,
3. Orofacial Pain
4. Salivary gland Disorders.
Perkembangan Oral Medicine harus ditunjang kegiatan yang baik,
selanjutnya disusunlah program-program dalam bidang Oral
Medicine meliputi:

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

1. Pendidikan (Education)
2. Pengelolaan Klinik (Clinical Care)
3. Penelitian (Research)
1. Pendidikan (Education)
Pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
ditentukan dengan tatanan pendidikan berbasis kompetensi
sesuai dengan ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia 2008.
Menurut commission on dental accreditation, American Dental
Association, 2006, competent: "The levels of knowledge,
skills, and values required by the new graduate to begin
independent, unsupervised dental practice". Pada pendidikan
di tingkat undergraduate (S-1) diperlukan suatu kompetensi
di dalam mengelola kasus-kasus penyakit mulut (oral diseases),
sedangkan pada Post-Graduate (Master) diperlukan suatu
kompetensi spesifik dalam menangani etiopathogenesis of oral
disease from the moleculare medicine. Pada pendidikan spesialis
atau Specialist Training (Sp) diperlukan suatu pengelolaan pasien
mulai dari etiopathogenesis sampai pengelolaan oral disease yang
melibatkan berbagai disiplin ilmu atau kerja sama.
2. Pengelolaan Klinik (Clinical Care)
Seiring dengan perkembangan IPTEKDOK maka peran
Bidang Oral Medicine sebagai ilmu yang menjembatani antara
IImu Kedokteran dan Kedokteran Gigi semakin nyata di dalam
perkembangan penatalaksanaan kasus-kasus yang memerlukan
kerja sama antara para ahli, dan telah dilakukan di RSUD Dr.
Soetomo seperti:
1. Case sorting for all patients in Oral Teaching hospital
2. Oral Medicine Physical service Unit (contoh: UPF Oral Medicine
Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG-Unair)

10

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

3. Oral Physical Service Unit (UPF-Gigi dan Mulut) RSUD Dr.


Soetomo dan RUMKITAL Dr. Ramelan Teaching Hospital
4. Oral manifestation care in HIV infection in Intermediate Care
Unit for infectious Disease HIV (UPIPI) Dr. Soetomo Teaching
Hospital
5. Consultant of Oral Diseases in Intensive Care Units in Hospitals
for medically-compromised patients.
Merupakan sesuatu hal yang sangat menggembirakan bahwa
pada tahun-tahun terakhir ini Kemenkes RI telah menetapkan
bahwa Rumah Sakit tipe B harus mempunyai tenaga ahli
di bidang Oral Medicine dan Bedah Mulut. Hal ini disebabkan
timbulnya pergeseran penyakit di masyarakat yang akhirnya
menimbulkan berbagai macam kelainan di jaringan lunak rongga
mulut, yang merupakan manifestasi atau komplikasi sebagai
akibat immunokompromis dalam tubuh seseorang. Berbagai
kegiatan ilmiah
mulai banyak dilakukan dengan melibatkan para
dokter ahli dengan tujuan untuk pengembangan ilmu dan lebih
mengenalkan Oral Medicine pada insan kesehatan dan masyarakat
umum. Beberapa simposium, seminar maupun workshop bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran ataupun Rumah Sakit telah
diselenggarakan dengan mengangkat topik-topik yang berhubungan
dengan beberapa penyakit sistemik yang mempunyai manifestasi di
rongga mulut.
3. Penelitian (Research)
Penelitian di bidang Oral Medicine dapat berkembang melalui
beberapa aspek penelitian yaitu penelitian secara observasional
(prevalensi kasus-kasus jaringan lunak mulut), eksperimental
(development of new therapeutic agents including Herbal medicine)
maupun clinical trials yang tujuannya untuk pengembangan
agen terapi. Beberapa kasus penyakit jaringan lunak rongga mulut
seperti pada kasus-kasus ulserasi pada rongga mulut sudah banyak
11

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

dilakukan. Penelitian itu dapat dilakukan secara observasional


yaitu dengan memantau atau mengamati waktu kesembuhan dari
lesi tersebut ataupun penelitian dengan menggunakan bahan herbal
untuk pengembangan terapi dari kasus ulserasi di rongga mulut.
Penelitian secara ekperimental ditinjau dari etiopatogenesis dari
kelainan sampai penelitian yang mengarah ke pengembangan agen
terapi pada kasus-kasus jaringan lunak rongga mulut sudah mulai
dilakukan. Implementasi penelitian dilakukan berdasar Road
Map yang telah ada. Contoh salah satu road map penelitian untuk
penyakit ulserasi (RAS) adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Road Map Penelitian Recurrent Aphthous Stomatitis


(Ernawati DS, 2002)
Beberapa kasus kelainan jaringan lunak mulut telah diteliti
melalui beberapa pendekatan mulai dari clinical characterization
sampai dengan molecular characterization. Kelainan pada
mukosa mulut tersebut, baik berupa suatu kelainan ulserasi maupun
penyakit mulut yang mempunyai tendensi ke arah keganasan
(seperti leukoplakia). Salah satu kelainan jaringan lunak pada
rongga mulut yang paling sering terjadi dan sering ditemukan
12

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

saat ini di masyarakat adalah suatu lesi ulserasi yang sifatnya


kambuhan (recurrent) dan bukan merupakan manifestasi suatu
infeksi atau penyakit yang lain. Kelainan tersebut biasa disebut
sebagai Stomatitis Aftosa Rekuren (Recurrent Aphthous
Stomatitis = RAS) yang di masyarakat biasa dikenal sebagai
sariawan dan dalam bahasa jawa disebut dengan jampien atau
lumpangen.
Kelainan ini tergolong penyakit yang tidak ganas tetapi
keberadaannya di rongga mulut merupakan masalah tersendiri
bagi penderita. Keluhan rasa sakitnya sangat mengganggu dan
mengakibatkan kesulitan dalam berbicara, makan dan menimbulkan
bau mulut yang tidak enak, serta dapat memengaruhi estetik bila
ulser terjadi pada mukosa bibir.
Di Indonesia penyakit ini dari tahun
ke tahun prevalensi maupun insidennya meningkat, dan sulit untuk
diklasifikasikan melalui gender, genetik, umur atau tolak ukur
lainnya. Di sisi lain, perkembangan lingkungan juga tidak semakin
ramah, seperti berkembangnya berbagai macam makanan, akan
dapat membuat lingkungan di rongga mulut semakin sarat agent
yang bertindak sebagai trigger perubahan mukosa dengan target
menjadi patofisiologi.
Prevalensi
penyakit ini di berbagai negara menunjukkan
angka yang bervariasi antara 566% (Ship, 2001, Scully, 2002).
Hasil penelitian di Thailand menunjukkan prevalensi RAS 46,7%
(Ponissawaranun & Laohapand, 1997). Di Amerika Serikat 2060%
(Regezi, 2003), di Inggris 1025%, di Swedia 566% (Scully, 2002).
Di Sabah dan Serawak 1,2% sedang Malaysia 0,5% dari 11687
penderita RAS (Zian, 2000). Di Klinik Oral Medicine Fakultas
kedokteran Gigi Universitas Airlangga kasus RAS ditemukan cukup
tinggi. Pada bulan JanuariDesember 2004 prevalensi sebesar 33%;
bulan JanuariDesember 2005 meningkat menjadi 37%, tahun 2006
sebesar 35%, pada bulan JanuariDesember 2007 menurun menjadi
30%, tahun 2008 sebesar 28,5%. Tahun 2009 sebesar 37% dan bulan
JanuariDesember 2010 sebesar 34% (Data Status Medik Klinik
Ilmu Penyakit Mulut).
13

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Hipotesis sementara penyakit ini berkaitan dengan gangguan


sistem imun yang belum diketahui pada mekanismenya. Setelah
dianalisis secara pragmatis hasil penelitian ditemukan adanya
fenomena yang sangat penting sebagai etiopatogenesis RAS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa protein anomali mukosa mulut
dengan BM 65 kDa mempunyai sifat antigenik yang tinggi
dan dapat menginduksi antibodi humoral serta antibodi seluler.
Protein dengan BM 65 kDa sebagai protein predominan yang
diekspresikan pada epitel mukosa mulut pada semua tipe RAS
mampu menginduksi antibodi.
Oleh karena itu derajat kasus RAS
sangat dipengaruhi jumlah protein yang diekspresikan. Pada kasus
RAS tidak hanya protein 65 kDa sebagai modulator terjadinya RAS,
tetapi juga ditemukan protein lainnya yaitu protein dengan BM
87 kDa, 30 kDa, 25 kDa dan 20 kDa. Protein tersebut muncul dan
hilang sesuai dengan tipe RAS, pada kasus RAS tipe mayor protein
dengan BM 30 kDa selalu muncul yang berarti protein tersebut
berfungsi sebagai modulator inflamasi dan nekrosis sel epitel,
tetapi pada remisi protein anomali dengan BM 87 kDa mempunyai
peranan penting yang berarti protein tersebut diekspresikan dan
berfungsi dalam proses penyembuhan. Protein 65 kDa merupakan
protein yang sangat penting dalam etiopatogenesis timbulnya RAS,
maka protein 65 kDa selalu ditemukan pada semua kasus RAS
(mayor, minor, remisi). Secara singkat anomali protein merupakan
etiopatogenesis RAS yang terjadi melalui jalur imun kompleks dan
respon imun seluler. Dengan perkembangan teknologi yang begitu
pesat akhir-akhir ini penelitian kasus-kasus penyakit mulut yang
lain juga dapat dilakukan berdasarkan road map penelitian yang
telah ada, yang semua itu dengan tujuan dapat digunakan sebagai
bahan diagnostik atau penentuan diagnostik penyakit-penyakit
jaringan lunak mulut.

14

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Hadirin yang saya hormati,


Harapan kami bahwa bagian Oral Medicine yang merupakan
jembatan pengetahuan antara teori dan klinik antara Ilmu
Kedokteran Gigi dan Ilmu Kedokteran setidaknya menjadi bagian
yang mempunyai daya saing baik nasional maupun internasional.
Pemahaman Basic Medical Science tidak dapat dipisahkan
dengan Clinical Science yang keduanya saling mendukung. Adanya
proses pembelajaran secara Student Centre Learning (SCL) dan
Problem Base Learning (PBL) sangat membantu mahasiswa
untuk turut berperan aktif dalam memecahkan suatu masalah
khususnya di bidang klinik berdasarkan Basic Clinical Sciences.
Selain itu melalui Oral Medicine dapat dijelaskan bahwa mukosa
oral dapat digunakan sebagai "indikator kelainan sistemik"
contohnya Oral Candidiasis pada penderita HIV/AIDS atau
Diabetes Melitus (DM). Untuk mencapai ini semua, selain
pembenahan kurikulum di bidang Oral Medicine, kualitas sumber
daya manusia juga harus ditingkatkan melalui pendidikan formal
seperti pendidikan program Master, Spesialis dan Doktor. Sebagai
seseorang yang ahli di bidang Oral Medicine, selain memahami
tentang manifestasi klinis setiap kasus, sebaiknya juga memahami
tentang Patologi mulut, Mikrobiologi mulut, Patologi klinik,
Farmakologi terapi, dan Biologi molekuler (Moleculare Medicine)
dari oral disease.
Penatalaksanaan kasus-kasus ulserasi di rongga mulut hanya
dapat dilakukan oleh klinisi yang mempunyai keahlian di bidang
Oral Medicine.
Berbagai macam kendala memang masih sangat
dirasakan, terutama karena belum disadari oleh para klinisi
maupun masyarakat mengenai perlunya mewaspadai kelainan
mukosa rongga mulut yang juga erat hubungannya dengan kelainan
sistemik. Belum adanya terapi yang tepat dan akurat maka perlu
dilakukan penelitian berdasar ethiopatogenesis kelainan tersebut.
Sarana dan prasarana yang menunjang Oral Medicine belum
mencukupi baik untuk pendidikan maupun untuk pelayanan.
15

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Adanya peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana


(RSGMP) akan memberi dampak semakin kondusifnya kinerja
staf sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal dan akan
meningkatkan mutu pelayanan di bidang ini. Juga adanya sekatsekat yang tidak tampak dapat menyebabkan terisolasinya para
ahli di bidangnya masing-masing. Komunikasi yang didasari
keterbatasan dan saling menghargai ilmu masing-masing akan
memudahkan kerja sama yang menghasilkan sesuatu yang berharga.
Pengembangan Oral Medicine memang sangat diperlukan untuk
dapat berinteraksi dengan Ilmu Kedokteran lain dengan tujuan
kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.
Hasil pengembangan IPTEKDOK sistem stomatognati yang
berorientasi pada masa depan, akan dapat memberikan sumbangan
kepada pembangunan sistem kesehatan nasional untuk kepentingan
kesehatan bangsa Indonesia masa kini dan masa depan. Tujuannya
adalah dapat memberikan layanan kesehatan sistem stomatognati
yang cermat dan aman dengan dasar pemikiran holistik, canggih
serta aman kepada masyarakat, dalam rangka membantu
pemerintah dalam mewujudkan masyarakat atau bangsa yang
sehat secara holistik. Sebagai kesimpulan, bahwa tenaga ahli di
bidang Oral Medicine saat ini sangat dibutuhkan mengingat sudah
terjadi pergeseran penyakit di masyarakat yang dapat menimbulkan
berbagai macam kelainan di jaringan lunak rongga mulut dan
merupakan manifestasi atau komplikasi adanya imunokompromis
dalam tubuh seseorang.
Hadirin yang berbahagia,
Sebelum sampai pada titik akhir pidato pengukuhan ini, sekali
lagi saya mengucapkan syukur Alhamdulillah atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kepada saya sekeluarga. Ungkapan rasa
terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan.
Kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian
Pendidikan Nasional, yang terhormat Prof. Dr. Ir. H. Mohammad
16

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Nuh, DEA, Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, MS beserta jajarannya


yang telah menyetujui pengangkatan sebagai Guru Besar dalam
Bidang Ilmu Penyakit Mulut.
Kepada yang terhormat Ketua Senat Akademik Universitas
Airlangga Prof. H. Sam Suharto, dr., Sp.MK., Sekretaris Senat
Akademik Prof. Dr. Noor Cholies Zaini, Apt., dan seluruh
Anggota Senat Akademik Universitas Airlangga saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan dan
kesediaannya untuk menyetujui dan menerima saya sebagai Guru
Besar di Lingkungan Universitas Airlangga.
Kepada yang terhormat Rektor Universitas Airlangga, Prof.
Dr. H. Fasich, Apt., beserta para Wakil Rektor Prof. Dr. H.
Ahmad Syarani, MS., Apt, Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., Prof.
Soetjipto, dr., MS., Ph.D. Mantan Sekretaris Senat Akademik
Prof. Dr. Frans Limahelu, SH., LLM, Mantan Wakil Rektor
Prof. Dr. Mohamad Zainudin, Apt., Prof. Dr. Muslih Anshori,
M.Sc., SE., Ak., Ketua dan Badan Pertimbangan Universitas, atas
kepercayaan yang diberikan untuk memangku jabatan Guru Besar.
Kepada yang terhormat Para mantan Rektor Prof. Dr. H.R.
Soedarso Djojonegoro, dr., Prof. H. Bambang Rahino, dr.,
Prof. H. Soedarto, dr., DTM&H., PhD., Prof. Dr. Med. H.
Puruhito, dr., Sp.B., Sp,BTKV., FICS., saya ucapkan terima
kasih.
Kepada mantan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr.
Ruslan Effendy, drg., MS., Sp.KG(K) dan mantan para Wakil
Dekan Prof. Dr. Latief Mooduto, drg., MS., Sp.KG(K); Jusuf
Sjamsudin, drg., MS., Sp.Ortho(K) dan Prof. Seno Pradopo,
drg., MS., Ph.D., Sp.IKGA saya mengucapkan terima kasih atas
dorongan, kepercayaan dan kesediaan untuk mengusulkan saya
sebagai Guru Besar di Lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Airlangga.
Kepada yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Airlangga, Prof. Coen Pramono, drg., SU., Sp.BM(K),
17

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

dan Para Wakil Dekan saya mengucapkan terima kasih atas


kesediaan untuk menerima saya sebagai Guru Besar di Lingkungan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
Kepada yang terhormat Prof. Dr. Mandoyo Rukmo, drg.,
M.Sc., Sp.KG(K), Ketua Badan Pertimbangan Fakultas, Sekretaris
dan para anggota Badan Pertimbangan Fakultas Kedokteran Gigi,
saya mengucapkan terima kasih atas persetujuan pengusulan saya
sebagai Guru besar.
Kepada yang terhormat Promotor dan Ko-Promotor saya
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya selama mengikuti program Doktor, yaitu Prof. dr. Yoes
Priyatna Dahlan, dr., M.Sc; Prof. Dr. Pitono Soeparto, dr.,
Sp.A(K) (Alm) serta Prof. Dr. Siti Soemarijah, drg., Sp.PM,
yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, cermat
dan disiplin yang mana hal tersebut menjadi panutan bagi saya
dalam membimbing mahasiswa.
Rasa hormat saya haturkan kepada semua guru saya di Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas
yang telah mendidik, mengajar dan memberi bekal pengetahuan
dasar sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang pendidikan yang
tertinggi ini.
Kepada yang terhormat Prof. Sutjipto, dr., MS, Ph.D, Prof.
Dr. Subijanto Marto Sudarmo, dr., Sp.AK(K), Prof. H.
Kuntoro, dr., MPH., Dr.PH, Prof. Dr. Widya Asmara, drh., MS,
Prof. Dr. Fedik A. Rantam, drh., Prof. Dr. Soehartono Taat
Putra, dr., MS., Sp.PA, Prof. Dr. Hj. Juliati Hood Alsagaf, dr.,
MS., Sp.PA., FIAC yang telah banyak membantu dan memberikan
konsultasi serta arahan-arahan dan tambahan ilmu yang sangat
bermanfaat dalam menyelesaikan program Doktor.
Kepada yang terhormat Pembimbing dan Ko Pembimbing saya
selama mengambil Program Magister Imunologi Almarhum Prof.
Dr. Noor Rachman, dr., MS., Sp.MK, Almarhumah Prof. Dr.
Atasiati Idajadi, dr., Sp.MK, Prof. Dr. Soegeng Soekamto,
18

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

dr., MS., Sp.PA (Alm), yang telah mendidik saya dengan semangat
serta penuh pengertian dan mengenalkan saya pertama kali di
bidang Imunologi. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas jasa
baik para dosen Prof. dr. Thomas Kardjito, Sp.P (Alm), Prof. Dr.
Konthen, dr., Sp.PD (Alm), Prof. Dr. Indro Handoyo, dr., Sp.PK
(Alm), Dr. Ferry Hudowo Soedewo, dr., Sp.PK(K); Siswanto
Darmadi, dr., Sp.PK(K).
Kepada yang terhormat mantan Ketua Departemen Ilmu
Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga,
Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM dan Isidora Karsini S,
drg., MS., Sp.PM saya ucapkan rasa hormat dan terima kasih atas
kepercayaan dan dorongan beliau, sehingga saya dapat diusulkan
sebagai Guru Besar.
Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada Almarhumah
Soemarsih Soentoro, drg. mantan Dekan dan mantan Kepala
laboratorium Oral Medicine Fakultas Kedokteran Gigi Unair yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi staf
Pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.
Kepada yang terhormat para senior dan teman sekerja di bagian
Ilmu Penyakit Mulut: Muhammad Jusri, drg., MS, Sp.PM,
Mintarsih Djamhari K, drg., MS., Sp.PM, Priyo Hadi, drg.,
MS., Sp.PM, Hening Tuti H., drg., MS., Sp.PM, Kus Harijanti,
drg., M.Kes., Sp.PM, Dr. Iwan Hernawan, drg., MS., Sp.PM,
Adiastuti Endah P, drg., M.Kes., Sp.PM, Desiana Radithia,
drg., Sp.PM dan Nurina Febriyanti Ayuningtyas, drg. Saya
mengucapkan terima kasih atas dorongan semangat, dukungan,
kekompakan serta kesediaan untuk mengusulkan saya sebagai
Guru Besar di Lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga.
Kepada Staf administrasi dan klinik UPF Oral Medicine, bapak
Nurlikan, bapak Daud, ibu Windarti, mbak Kristin, bapak Janji
dan mbak Nur terima kasih telah banyak membantu saya dalam
tugas keseharian saya.
19

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Kepada yang terhormat Ketua Institute of Tropical Disease


(ITD) Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Nasronudin, dr., Sp.PD.,
K-PTI., FINASIM. dan mantan ketua TDC Prof. Dr. Yoes
Prijatna Dachlan, dr., M.Sc. yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian serta kegiatan seminar di lingkungan ITD.
Kepada yang terhormat Guru dan Senior saya, Prof. Dr.
Hadi Soenartyo, drg., M.Sc., Sp.PM, Prof. Dr. Mieke Sylvia
Margaretha, drg., MS., Sp.Ortho, Prof. Dr. M. Rubianto, drg.,
MS, Sp.Perio(K), Irmawati, drg., MS., Sp.KGA(K), Prof. Coen
Pramono, drg., SU., Sp.BM(K), Prof. Mohammad Syaifuddin
Noer, dr., Sp.B., Sp.BP(K), Prof. Dr. Adioro S, drg., MS.,
Sp.KG(K), dan Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp.Perio(K)
terima kasih atas segala perhatian, nasihat serta dorongannya
selama ini.
Kepada sahabat-sahabat saya Prof. Dr. Regina T.C. Tandelilin,
drg., M.Sc dan Keluarga; Dr. Isdwiranto, dr., Sp.BS dan keluarga;
Prof. Dr. David S Perdana Kusuma, dr., Sp.BP(K), Ariadna
Djais, drg., Ph.D, Prof. Dr. Melani Sadono, drg., M. Biomed,
Drg. Suyati, M.Kes dan keluarga. Drg. Sidarningsih, M.Kes dan
keluarga serta Drg. Otty Ratna, M.Kes yang selalu memberikan
perhatian, semangat dan dukungan moril dan kerja samanya selama
ini.
Kepada Prof. Fendy Suhariadi, Dr., MT., Drs, Muhammad
Sumedi, MH., SH dan Aribowo, MS., Drs terima kasih banyak
atas dukungan dan dorongan semangatnya pada pengusulan sebagai
Guru Besar.
Kepada semua teman sejawat, pegawai, Guru Besar dan
Pimpinan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang
telah mendorong dan mendukung Pendidikan saya.
Selanjutnya saya haturkan rasa terima kasih saya yang tiada
bisa saya tuliskan dengan kata-kata, dengan penuh rasa hormat
dan tulus yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya
Soehardi Markamin (Alm) dan ibu R. Kartini (Almarhumah),
20

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

yang telah melimpahkan kasih sayangnya dengan tulus,


membesarkan dan mendidik serta selalu mendoakan agar saya
selalu mendapat kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sayang sekali beliau berdua tidak sempat menyaksikan keberhasilan
saya ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih
sayang kepada kedua orang tua saya sebagaimana beliau berdua
telah memberikan kasih sayang dalam membesarkan dan mendidik
saya. Saya selalu mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
mengampuni segala dosa, menerima semua amal ibadah dan arwah
beliau di sisi-Nya. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya
haturkan kepada kedua mertua saya, Bapak R. Soebagio dan
ibu R.A. Iswati, yang telah memberikan doa restu kepada saya
sekeluarga. Sembah bakti saya haturkan atas segala kasih sayang
dan didikannya yang tidak pernah berhenti untuk mendoakan.
Kepada ketiga anak saya tercinta: Dian Paramita Kartikasari,
dr., Dimas Radityo Satrio Nugroho dan Ivan Rakhmadi
Nugroho, mama sangat bersyukur dan bangga mempunyai anak
seperti kalian yang selalu memberi dorongan, semangat dan doa
serta pengertian walaupun terpaksa sering harus mama tinggalkan,
namun kalian tetap mandiri, mempunyai semangat juang yang
tinggi dalam menjalani hidup, sehingga cita-cita dan studi kalian
tetap berjalan dengan baik, semoga Tuhan selalu melimpahi kasih
karunia yang besar pada kalian.
Rasa hormat dan terima kasih yang tidak terhingga kepada
suami tercinta, Widodo Budi Nugroho, Ir., MT, yang telah dengan
setia mendampingi saya selama ini, baik dalam duka maupun suka,
dan dengan tulus ikhlas telah memberi ijin, dukungan penuh dalam
menghantarkan saya menjadi Guru Besar.
Semua saudara kandung saya tercinta Ny. Pudji Astuti,
BA, Sri Sunaryati, SH., Drg. Djoko Hartono, MM, Ir. Sri
Hartiningsih, Enny Indrayani, SE, Rini Sulistiawati, SE.,
MM, Diah Retno Wardani, SE, Heri Adha Sunarso, SH.,
M.Hum dan semua saudara ipar saya beserta keluarga terima kasih
21

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

sedalam-dalamnya atas doa dan dukungan yang telah diberikan


kepada kami sekeluarga selama ini.
Kepada seluruh keluarga, semua pihak dan handai taulan serta
para sejawat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kepada ketua panitia Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM
beserta seluruh panitia pengukuhan Guru besar ini dan Tim Paduan
Suara Universitas Airlangga atas sumbangsihnya sehingga acara ini
berlangsung lancar dan khidmat.
DAFTAR PUSTAKA
Aliko A, Alushi A, Tafaj A, Lela F, 2010. Oral Mucosa Involvement
in Rheumatoid Arthritis, Systemic Lupus erythematous and
Systemic Sclerosis, Int Dent J Oct 60(5): 3538
Bouquot J, 1990. Common oral lesions found during a mass screening
examination. J Am Dent Assoc, 112: 507.
Chi AC, Neville BW, Krayer JW, Gonsalves WC, 2010. Oral
Manifestations of Systemic Disease. Am Fam Physician. Dec1;
82(11): 13818.
Ernawati DS, 2002. Anomaly Protein of Oral Mucosal Induces
Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS). International Congress
2nd Bali FDI-Indonesian Dental Association (IDA).
Ernawati, DS, 2002. Pembakuan Peptide Epitope Anomali Antigen
mukosa sebagai bahan Antibodi Monoklonal anti RAU. Laporan
Penelitian Dasar 2002.
Ernawati, DS, 2003. Respons Imun spesifik protein 65 kDa mukosa
mulut pada Recurrent Aphthous Stomatitis Mayor. Majalah
Kedokteran Tropis Indonesia. Vol 14(1).
Ernawati, DS 2004. Immune Response 65 kDa Protein in Recurrent
Aphthous Ulceration (RAU) the International Journal of Oral
Health Vol. 1: 53. Abstract.
Ernawati DS, 2007. Karakterisasi Molekuler Protein TLRs sebagai
22

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

bahan Uji Klinik Penyakit Recurrent Aphthous Stomatitis


(RAS), Laporan Hibah Bersaing XVI.
Ernawati DS, 2009.
Karakterisasi Human Leucocyt Antigen (HLA)
RAS pada Etnis Jawa, Laporan Hibah Kompetensi Batch I,
2009.
Geis WJ, 1926. Dental Education in the United States and Canada:
a report to te Carnigie Foundation for the Advancement of
Teaching. Carnigie Foundation: New York, Bulletin.
Greenberg M, Glick M, 2003. Burkets Oral Medicine Diagnosis &
Treatment 10th BC Decker Inc; New Jersey.
Knapp MI, 1999. Oral disease in 181, 338 consecutive oral
examinations. J Am Dent Assoc; 83: 128893.
Millard HD, Mason DK, 1989. Perspectives on 1988 World Workshop
in Oral Medicine. Chicago: Year Book Publishers.
Millard HD, Mason DK, 1995. Perspectives on 1993 World Workshop
in Oral Medicine. Ann Arbor: University of Michigan, 1995.
Pilot T. 1989. Trends in Oral Health Care, a global perspective. World
Health Organization: Geneva, 623 November 1989.
Petersen PE. 2008. World Health Organization: World Health
Organization Global Policy for Improvement of Oral Health:
World Health Assembly 2007. Int. Dent. J June 59(3): 11521.
Scully C, Felix DH, 2005. Oral Medicine-Update for the Dental
Practioner Aphthous and Other Common Ulcers, British Dental
Journal vol 199(5).
Scully C, Porter S, 2008. Oral Mucosal Disease: Recurrent Aphthous
Stomatitis, British Journal of Oral and Maxillofacial Surgery 46:
198206.
Scully C, Gorsky M, Lozada Nur F, 2003. The Diagnosis and
Management of Recurrent Aphthous Stomatitis. A Consensus
Approach, JADA; 134; p. 200207.
Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 nomor 100,
Tambahan Lembaran Nrgara Republik Indonesia Nomor 3495).
23

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan


Nasional (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003
nomor 78. Tambahan lembaran Negara Nomor 4301).
World Health Organization (WHO). Assembly 2007: Global Patient
Safety: clean and Care is Safer Care.
WHO 2010. Strategies and approach in Oral Diseases Prevention and
Health Promotion.

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
: Prof. Dr. Diah Savitri Ernawati, drg.,
MSi., Sp.PM
NIP
: 19600429 198503 2 001
Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak, 29 April 1960
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat Institusi
: Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 47 Surabaya
Pangkat/Golongan
: Pembina (IV/a)
Jabatan
: Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga
Status Perkawinan
: Menikah
Nama Suami
: Ir. Widodo Budi Nugroho, MT
Nama Anak
: Dian Paramita Kartikasari, dr
Dimas Radityo Satrio Nugroho
Ivan Rakhmadi Nugroho
Alamat Rumah
: Galaxi Bumi Permai Blok H3 No. 15
Surabaya

Telp: 031-5964368 & Fax: 031-5965014
E-mail
: savitri_glx@yahoo.com
Nama

RIWAYAT PENDIDIKAN
1972
1975
1979
1984
1996

: Lulus Sekolah Dasar Negeri


: Lulus Sekolah Menengah Pertama
: Lulus Sekolah Menengah Atas
: Lulus Dokter Gigi Universitas Airlangga
: Lulus Program Pra Pascasarjana Universitas Airlangga
25

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

2000 : Lulus Magister Sains Program Pascasarjana Universitas


Airlangga
2005 : Lulus Doktor Program Pascasarjana Universitas Airlangga
2009 : Lulus Spesialis Penyakit Mulut Universitas Airlangga
Pendidikan Tambahan (Kursus, Lokakarya)
2000 : Lokakarya Applied Approach (AA) Universitas Airlangga
2000 : Work Shop Ekstraksi DNA pada KONAS-I Patobiologi FK
Unair
2000 :
Kursus Isolasi DNA dan PCR di Tropical Disease Centre
Unair
2000 : Kursus singkat Teknologi ELISA, Model ELISA, Aplikasi
dan Pengembangannya. FKH-Unair
2001 :
Lokakarya Biologi Molekuler "Pemurnian PCR Product
Pro DNA Squencing"
2001 : Lokakarya Metodologi Laboratorium Biologi Molekuler
"Merancang Primer Berbasis Komputer untuk Amplifikasi
Fragmen DNA di
Tropical Disease Unair
2001 : Kursus Imunologi (Imunologi dalam Penelitian) Gramik
FK Unair
2002 : Kursus Moleculer Medicine, Ethic and Gene Theraphy
Pascasarjana Unair-Humdolt University Berlin. Tahun
2002 (Medical Biomolecular Course & Workshop for Post
graduate Student Airlangga-Humbolt
University)
2003 : Kursus Biologi Molekuler di Gramik FK Unair
2003 : Pelatihan Kultur Sel dan Organ di Tropical Disease Centre
Unair
2003 : Medical Science Post Graduate Course dengan Topik
Biologi Molekuler, Gramik FK Unair
2004 :
Pelatihan Produksi Antibodi Monoklonal di Tropical
Disease Unair
2004 : Workshop Kegawatdaruratan Medik di Bidang Kedokteran
Gigi
26

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

2005 :
Molecular Medicine Workshop, Tropical Disease Centre
2005 : Workshop Application of Molecular Biology in Medicine, FK
UGM
2006 : Workshop Dental Management for Patients with HIV/
AIDS,
Surabaya
2006 : Pelatihan Penyuntingan Jurnal Ilmiah. Progam SP4Kompetisi Batch II Tahun ke-II
2006 : Kompetisi Metode Pembelajaran yang Inovatif. Hibah
Pengajaran SP-4-Kompetisi Batch II
2007 : Workshop Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai
Sarana Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalisme
Dokter Gigi
2007 : Workshop Bioinformatika Molekuler oleh Perhimpunan
Mikrobiologi
Indonesia Cabang Surabaya
2008 : Training of Tutor/Training of Instructor PBL & Skills Lab.
Angkatan III FKG UNAIR
2008 : Workshop Resetting Research Frame Work, Tim
Implementasi PHK-I

2008 : Seminar dan Pembimbingan KKTM dan PKM dalam


rangka PIMNAS
2008 : Workshop Strategi Pembuatan Proposal Dana Penelitian
DP2M
2008 : Workshop Pengembangan Metode Pengajaran Student
Centered Learning berorientasi Hospital Based Education
dan Peningkatan Soft Skills Terkait kemampuan
kewirausahaan
2009 : Seminar dan Workshop Teknik Pemeriksaan Imunologi
2009 : Table Clinic Tata Laksana Oral Pseudomembrannous
Candidosis
2009 : Oral Medicine Workshop II, Oral Medicine Enhances
patient and Dental Practioner's Safety, Faculty of Dentistry,
Trisakti
University

27

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

2009 : Pelatihan Penulisan Naskah Ilmiah dalam Bahasa


Indonesia dan Bahasa Inggris
2009 : Workshop Teknik Memilih Referensi yang Valid untuk
Penelitian dan Bukti Klinis, Enhancing Critical Appraisal
Competence
2009 : Workshop Peningkatan Kemampuan Pembuatan Proposal
Penelitian
Pohon Kolaborasi Dosen dan mahasiswa,
Implementasi Program PHK-I
2009 : Workshop Sosialisasi Research Framework, Implementasi
Program PHK-I
2010 : Workshop Regional Pengelola Bank Soal. Program
Komponen 2.3. pada Profesional education Quality
(HAPEQ) Project
RIWAYAT PEKERJAAN
1985
1986
1990
1994
1998
2002
2010

: Calon Pegawai Negeri Gol. III/a


:
Asisten Ahli Madya Gol. III/a
:
Asisten Ahli Gol. III/b
:
Lektor Muda Gol. III/c
: Lektor Madya Gol. III/d
: Lektor Kepala Gol. IV/a
: Guru besar Gol. IV/a

ORGANISASI PROFESI
1.
2.
3.
4.
5.

Anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)


Ketua Ikatan Penyakit Mulut Indonesia (IPMI) Jawa Timur.
Anggota Perhimpunan Patobiologi Indonesia (PPI)
Anggota Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI)
International Association Dental Reseacrh (IADR)

28

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Karya Ilmiah
Peneliti Utama
1. Efektivitas Obat kumur Povidone Iodine 1% dalam Rongga
Mulut dengan mengamati perubahan pada saliva. LEMLIT
UNAIR 1992 (Dana OPF)
2. Perbedaan Efektivitas obat kumur Povidone Iodine 1% dan
Triamcenolone Acetonid 0,1% terhadap kesembuhan RAS.
LEMLIT UNAIR 1993 (DANA OPF)
3. Prevalensi Kelainan Jaringan Lunak Rongga mulut anak TK
Hang Tuah V Sidoarjo dan TK Theobroma Zeelandia Jember.
LEMLIT Unair 1995 (Dana OPF)
4. Analisis Perubahan Respons Imun Mukosa Mulut akibat
pemberian Pb Asetat per Oral pada Tikus putih Winstar. Tahun
2001 (Dana Mandiri)
5. Karakterisasi Klinik dan Molekuler Recurrent Aphthous
Stomatitis, Lemlit Unair tahun 2000 (Dana OPF)
6. Bakteri Gram Negatif () sebagai Indikator pencemaran
Plumbum (Pb). LEMLIT UNAIR 2002 (Dana DIKTI DOSEN
MUDA)
7. Pembakuan Peptida Epitope Anomaly Antigen Mukosa sebagai
bahan Antibodi Monoklonal anti RAU. (Dana penelitian
Fundamental, DIKTI, 2003)

8. Analisis Protein 65 kDa spesifik R AS dengan Metode
Densitometri (Dana Penelitian Fundamental, DIKTI, 2004)

9. Respons Imun Seluler dan Karakterisasi Protein 65 kDa pada
RAU
(Dana Penelitian Fundamental, 2002)

10. Karakterisasi Epitope Disperse Protein Spesifik RAS sebagai
Bahan Antibodi Monoklonal. (Dana Penelitian Fundamental,
2004)

11. Ekspresi Toll-Like Receptors (TLRs) pada Penderita RAS,
RISBIN IPTEKDOK I, Tahun 2006

29

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga


12.
Karakterisasi Molekuler Toll-Like Receptors (TLRs) pada RAS,
RISBIN IPTEKDOK II, Tahun 2007
13. Hibridisasi dan karakterisasi AbMo spesifik Epitope Disperse

sebagai bahan Diagnostik RAS, Hibah Bersaing XV, 2007
14. Karakterisasi Molekuler Protein TLRs sebagai bahan Uji Klinik

Penyakit Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS), Hibah Bersaing
XVI, 2008
15. Karakterisasi Human Leucocyt Antigen (HLA) RAS pada Etnis

Jawa, Hibah Kompetensi Batch I, 2009

Peneliti Anggota
1. Prevalensi Kelainan Jaringan lunak Rongga Mulut oleh karena
Mineral pada beberapa pemukiman masyar
akat Kotamadya
Surabaya, LEMLIT UNAIR 1991
2. Perbedaan kadar Timah Hitam (Pb) dalam darah warga Bandar
V Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo, dengan dan Tanpa bercak
hitam pada jaringan lunak rongga mulut. LEMLIT UNAIR, 1993
3. Perbandingan Kesembuhan Angular Cheilitis pada pemberian
Obat Racikan dan mikonazol 2%. LEMLIT UNAIR, 1994
4. Deteksi Dini Karsinoma mulut tahap awal dengan penggunaan
Toluidine Blue. Lemlit Unair 1995
5. Pembakuan Antibodi Poliklonal Terhadap monomer Metil
Metakrilat. Lemlit Unair, 2003
6. Pengekpresian Reseptor Spesifik Dengue High Fever pada
sel Endothel pembuluh darah paparan virus Dengue Isolat
Indonesia. Seminar nasional Penelitian Dasar Dirjen Dikti, 2004
7. Karakterisasi Molekuler Protein Toll-Like Receptors Sebagai
Bahan Uji Klinik Penyakit RAU. 2006

30

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PUBLIKASI ILMIAH
Nasional
1. Langkah-langkah dalam membedakan nyeri Trigeminal
Neuralgia dengan nyeri Facial.
Jurnal Kedokteran Gigi Unair,
1989

2. Prevalensi Kelainan Jaringan Lunak Rongga Mulut oleh karena
Mineral pada beberapa pemukiman masyarakat Kotamadya
Surabaya. Jurnal Lemlit Unair, 1992
3. Prevalensi Kelainan Jaringan Lunak Rongga mulut anak TK
Hang Tuah V Sidoarjo dan TK Theobroma Zeelandia. Majalah
Ilmiah Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada, 1996
4. Perbedaan kadar Timah Hitam (Pb) dalam darah warga Bandar
V Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo, dengan dan Tanpa
bercak hitam pada jaringan lunak rongga mulut. Journal Lemlit
Unair No. 1, Vol. 1 Agustus 1993
5. Perbandingan Kesembuhan Angular Cheilitis pada pemberian
Obat Racikan dan mikonazol 2%. Edisi Khusus MKGS tahun
1994
6. Deteksi Dini Karsinoma mulut tahap awal dengan penggunaan
Toluidine Blue. Jurnal Lemlit Unair 1995
7. Exfoliative Cheiltis, a case report. Journal Kedokteran Gigi.
Vol. 29 No. 4, 117120, 1996
8. Kelainan Jaringan Lunak Rongga Mulut Akibat Proses Menua.
Journal Kedokteran Gigi (Dent J) Vol 30 No. 3 hl 111115, 1997
9. Kadar Fe Darah Warga Dua Dusun yang Sudah Lama Terpapar
Pb.
Majalah Ilmiah Dies Natalis FKG UGM ke-40 hl. 217219.
2001
10. Analisis Perubahan Respons Imun Mukosa Mulut akibat
Pemberian Pb Asetat per Oral pada Tikus putih Winstar.
Majalah Ilmiah Dies Natalis FKG UGM ke-40, hal. 5760. 2001
11. Artikel di Harian Jawa Pos, Rabu 27 Februari 2002 Topik:
"POLUTAN TIMBAL GUSIPUN KENA"
31

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

12. Karakteristik secara klinik dan Sistem Molekuler Imun pada


RAS Temu Ilmiah Nasional FKG Unair 2001
13. Infeksi dan Imunitas Porphyromonas Gingivalis, Temu Ilmiah
Nasional Fakultas Kedokteran Gigi Unair Tahun 2001
14. Madu sebagai Terapi Alternatif Recurrent Aphthous Stomatitis
(RAS), Temu Ilmiah Nasional Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Tahun 2001
15. Pembakuan Peptida Epitope Anomaly Antigen Mukosa sebagai
bahan Antibodi Monoklonal anti RAU. Seminar Nasional
Penelitian Dasar 2003 Depdiknas, Dirjen Dikti, Jakarta, Juli
2004
16. Protein Anomali Antigen Mukosa Menginduksi RAS Mayor.

Journal Dentistry Indonesia 11(1): 1316. Desember 2003
17. Respons Imun Spesifik protein 65 kDa mukosa mulut pada
Recurrent Aphthous Stomatitis. Majalah Kedokteran Tropis
Indonesia 14(1), tahun 2003
18. 65 kDa Protein Densitometry Analysis in Major RAU.
Indonesian Journal of Tropical Medicine vol. 15 (2), tahun 2004
19. Defining a T-cell epitope within HSP 65 in Recurrent Aphthous
Stomatitis. Oral Biologi Molecular, Mei 2004
20. Respon Imun Seluler dan Karakterisasi Protein Spesifik
RAU. Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi
Indonesia (PIT PERMI) Semarang Tahun 2004
21. Pengekpresian Reseptor Spesifik Dengue High Fever pada
sel Endothel pembuluh darah paparan virus Dengue Isolat
Indonesia. Seminar Nasional Penelitian Dasar Dirjen Dikti,
2004
22. Respon antibodi terhadap protein 65 kDa pada Recurrent
Aphthous Stomatitis, Edisi khusus TIMNAS, Dental jurnal FKG
Unair, 2005
23. Spesifisitas dan Sensitivitas Antibodi Monoclonal Protein

65 kDa terhadap Protein Membrane Mucosa Mulut Penderita
RAS (In Press). 2005
32

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

24. The Periodontal Pain Paradox: difficulty on pain assesment


dental practice (The Periodontal Pain Paradox Hypothesis).
Dental Journal Vol. 39 No. 4, 2006
25. Profil Subklas antibodi pada Recurrent Aphthous Stomatitis.
Jurnal Biosains Pascasarjana UNAIR Vol. 8 No. 2, 2006
26. Penatalaksanaan Primary Herpetic Stomatitis pada Pasien
Pediatri, Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia Edisi Khusus PIN
IKGA, 2007
27. Analisis Molekuler Ekspresi Anomaly Protein Mukosa Mulut
pada Recurrent Aphthous Stomatitis, Edisi Khusus KPPIKG
XIV, Indonesian Journal of Dentistry FKG Universitas
Indonesia, 2007
28. Spesifik Protein 65 kDa Mukosa Mulut pada RAS Mayor
menginduksi Respons Imun Sistemik, Journal

of Tropical
Medicine FK Unair
Vol. 14 No. 1. 2007
29. Expression of TLR-2 and TLR-4 Protein in the Epithelial Cells
of the Oral Mucosal Patients with RAS, Proceeding of the
International Seminars on Pharmaceutics, 2007
30. The Management of Oral Erythema Multiformis in Juvenile
Patients. Dental Journal FKG Unair Vol. 40 No. 4, 2008
31. Clinical Characterization and Genomic, Proteomic Approach of
RAS based on Their Pathogenesis, Proceeding Seminar Nasional
Translational Riset, 2008
32. Expreesion Toll-like Receptors in Oral Mucous of Patients with
RAS, Dental Journal FKG UNAIR Vol. 41 No. 1, 2008
33. Genomic and Proteomic Approach Towards Therapy RAS, Edisi
Khusus (TIMNAS) Dental Journal FKG UNAIR, 2009
34. Correlation Between HLA and RAS in the Javanese Population,
Edisi Khusus Jurnal TIMNAS Kedokteran Gigi VII, UNHAS,
2010
35. Analysis of HLA Class I and Class II Antigen in Javanese People
with RAS, Proceeding Dental Journal Faculty of Dentistry
Chulalongkorn University, Bangkok, 2010
33

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga


36.
HLA typing in Javanese patients with Recurrent Aphthous
Stomatitis, Dental Journal Vol. 1 No. 40, 2010
37. The Difference of Healing Time Between 5% Lactid Acid and 1%
Povidone Iodine Mouth wash in Recurrent Aphthous Stomatitis,
Oral Medicine e-Journal FKG UNAIR, Maret 2010. (Co-Author)
38. Daya hambat Juice bawang Putih terhadap Pertumbuhan
Candida Albicans, Oral Medicine e-Journal FKG UNAIR. Maret
2010 (Co-Author).

Internasional
1. Immune Respons 65 kDa Protein in Recurrent Aphthous
Ulceration. International Conggres 6th Asian Academy Preventive
Dentistry, Bali
2. Anomali Protein of Oral Mucosa Induces Recurrent Aphthous
Stomatitis. International Congress 2nd Bali FDI-Indonesian
Dental Association (IDA), Bali
3. Toll Like Receptors Expression in Patients with RAU. 21st
International Association for Dental Research (IADR) Southeast
Asia Division Annual Meeting, Bali
4. Management of Herpes Zoster in the Practice of Oral Medicine,
International Conference of Health, Malaysia
5. Oral Manifestation and the Management of Erythema
Multiforme, case Report, Asian Dental Pacific Conggres 29th
Jakarta
6. Expression of TLR-2 and TLR-4 Protein in the Epithelial Cells
of the Oral Mucosal Patients with RAS, The 1st International
Symposium on Molecular Pathogenesis, Recent Advances on
Molecular Pathogenesis and Application to Pharmaceutical
Product Development, Bandung.
7. Expression Profile and Function of TLR in Human Oral Mucosal
Epithelial, Second Collaborative Conference, UNAIR-USM - Life
Science: Synergy for Enhancement of Quality of Life, Surabaya.

34

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

8. Analysis of HLA Class I and Class II Antigen in Javanese People


with Recurrent Aphthous Stomatitis, The 70 th Anniversary
Celebration Faculty of Dentistry Chulalangkorn University,
Bangkok-Thailand.

35

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PIDATO GURU BESAR

ILMU PENYAKIT MULUT...

DIAH SAVITRI ERNAWATI

Anda mungkin juga menyukai