Anda di halaman 1dari 4

SOP

HIPERMETROPIA
No. Dokumen
:
No Revisi
:
Tanggal terbit
:
Halaman
:

UPT PUSKESMAS
CIPELANG

1. Pengertian

dr.Hj.Iyen Ganefianti
NIP. 196311101989032011

Hipermetropia merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata


dimana sinar sejajar jauh tidak cukup kuat dibiaskan sehingga titik

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi

fokusnya terletak di belakang retina.


Agar petugas dapat menegakkan diagnosis Hipermetropia dan melakukan
pengobatan Hipermetropia.
Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati pasien.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter

5. Langkah
Langkah

di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama


- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
b. Petugas menulis identitas pasien di buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah Pasien datang dengan
keluhan melihat dekat dan jauh kabur. Penglihatan dekat, kabur
terutama bila lelah dan penerangan kurang. Sakit kepala, mata sensitif
terhadap sinar.
d. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
e. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
f. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan refraksi
subjektif:
Pasien duduk menghadap kartu snellen pada jarak 6 meter.
Pada mata dipasang bingkai percobaan. Satu mata ditutup, biasanya
mata kiri ditutup terlebih dahulu untuk memeriksa mata kanan.
Pasien disuruh membaca kartu snellen mulai huruf terbesar (teratas)
dan diteruskan pada baris bawahnya sampai pada huruf terkecil
yang masih dapat dibaca. Lensa positif terkecil ditambah pada mata
yang diperiksadan bila tampak lebih jelas oleh Pasien lensa positif
tersebut ditambah kekuatannya perlahanlahan dan disuruh
membaca huruf-huruf pada baris yang lebih bawah. Ditambah
kekuatan lensa sampai terbaca huruf-huruf pada baris 6/6.
Ditambah lensa positif +0.25 lagi dan ditanyakan apakah masih
dapat melihat huruf-huruf di atas.
Mata yang lain diperiksa dengan cara yang sama.
Penilaian: bila dengan S +2.00 tajam penglihatan 6/6, kemudian

dengan S +2.25 tajam penglihatan 6/6 sedang dengan S +2.50 tajam


penglihatan 6/6-2 maka pada keadaan ini derajat hipermetropia
yang diperiksa S +2.25 dan kacamata dengan ukuran ini diberikan
pada Pasien. Pada Pasien hipermetropia selama diberikan lensa
sferis positif terbesar yang memberikan tajam penglihatan terbaik.
h. Petugas mengkoreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang
menghasilkan tajam penglihatan terbaik.
i. Petugas mengedukasi pasien jika penyakit ini harus dikoreksi dengan
bantuan kaca mata. Karena jika tidak, maka mata akan berakomodasi
terus menerus dan menyebabkan komplikasi.
j. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
k. Petugas merujuk pasien jika timbul komplikasi seperti, esotropia,
glaukoma sekunder dan Ambliopia
l. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi kedalam
rekam medic pasien.
m. Petugas menandatangani rekam medic
n. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.
6. Diagram Alir

memanggil pasien sesuai


nomor urut

Petugas menegakkan diagnosa


berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik

Petugas merujuk pasien jika


timbul komplikasi seperti,
esotropia, glaukoma sekunder
dan Ambliopia

7. Unit Terkait

8. Dokumen
Terkait

Petugas menulis
identitas psn di buku
register

Petugas mengedukasi
pasien dan menulis resep

Petugas melakukan
anamnesa

Pemeriksaan vital sign dan


pemeriksaan fisik, berupa
pemeriksaan refraksi
subjektif

menulis hasil pemeriksaan


fisik, diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien

Rawat Inap,
IGD
Optik
Catatan Medik,
Blanko Rujukan,
Buku Register,
Blanko Resep

9. Rekaman historis perubahan


No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai
diberlakukan

UPT
PUSKESMAS
CIPELANG

DAFTAR
TILIK

No

HIPERMETROPIA
:
:
:

No. Dokumen
No. Revisi
Tgl. Terbit
Halaman

Langkah Kegiatan

Ya

Apaka

Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?

h
Apaka

Petugas menulis identitas pasien di buku register

h
Apaka

Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah

pasien mengeluhkan melihat dekat dan jauh


kabur. Penglihatan dekat, kabur terutama bila
lelah dan penerangan kurang. Sakit kepala, mata

sensitif terhadap sinar ?


ApakaPetugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?

h
Apaka

h
ApakaPetugas melakukan pemeriksaan suhu?

h
Apaka

13

h
pemeriksaan refraksi subjektif ?
Apakah
Petugas Petugas mengkoreksi dengan lensa

Petugas melakukan pemeriksaan nadi?

Petugas melakukan pemeriksaan fisik berupa

sferis positif terkuat yang menghasilkan tajam


14

Apakah

penglihatan terbaik ?
Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat
total minimal 7 hari bebas demam, tingkat

15

Apakah

kesembuhan?
Petugas mengedukasi pasien jika penyakit ini
harus dikoreksi dengan bantuan kaca mata.
Karena

jika

tidak,

maka

mata

akan

berakomodasi terus menerus dan menyebabkan


16

Apakah

komplikasi ?
Petugas menyerahkan resep kepada pasien?

Tidak

Tidak
Berlaku

19

Apakah

Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,


laboratorium,diagnose

20
21

Apakah
Apakah

dan

terapi

kedalam

rekam medic pasien?


Petugas menandatangani rekam medic?
Petugas menulis diagnose ke buku register
rawat jalan?

CR: %.
Sukabumi,
Pelaksana/ Auditor

()

Anda mungkin juga menyukai