Standar Struktur Biaya
Standar Struktur Biaya
S TA N D A R S T R U K T U R B I AYA
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
S E K R E TA R I AT J E N D E R A L
PRiME
profesional
responsive
innovative
modern
enthusiastic
PENDAHULUAN
DAFTAR
ISI
standar struktur biaya
KONSEP STANDAR
STRUKTUR BIAYA
DAN PENENTUAN
BIAYA
Latar Belakang
Ruang Lingkup
16
17
18
19
22
PENDAHULUAN
DAFTAR
ISI
standar struktur biaya
KONSEP STANDAR
STRUKTUR BIAYA
DAN PENENTUAN
BIAYA
Latar Belakang
Ruang Lingkup
16
17
18
19
22
PENGANTAR
23
62
27
Pengantar
62
27
27
30
32
63
APPENDIX A
68
APPENDIX B
71
34
37
39
Denisi
Struktur Biaya
Metode Penghitungan Biaya
39
40
41
50
Belanja Tanah
Belanja Perlatan dan Mesin
1. Kendaraan Bermotor
2. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Belanja Gedung dan Bangunan
MONITORING DAN
EVALUASI ATAS
PENERAPAN STANDAR
STRUKTUR BIAYA
STANDAR STRUKTUR
BIAYA
51
52
52
54
55
57
Hadiyanto
PENGANTAR
23
62
27
Pengantar
62
27
27
30
32
63
APPENDIX A
68
APPENDIX B
71
34
37
39
Denisi
Struktur Biaya
Metode Penghitungan Biaya
39
40
41
50
Belanja Tanah
Belanja Perlatan dan Mesin
1. Kendaraan Bermotor
2. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Belanja Gedung dan Bangunan
MONITORING DAN
EVALUASI ATAS
PENERAPAN STANDAR
STRUKTUR BIAYA
STANDAR STRUKTUR
BIAYA
51
52
52
54
55
57
Hadiyanto
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
Sistematika Pedoman
Struktur Biaya
PEMBAHASAN
BAB
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Bab III
Bab IV
BAB 1
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
Sistematika Pedoman
Struktur Biaya
PEMBAHASAN
BAB
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Bab III
Bab IV
KONSEP STANDAR
STRUKTUR BIAYA
& PENENTUAN BIAYA
Penentuan biaya atau costing diperlukan guna menjawab pertanyaan terkait biaya yang muncul
dalam pelaksanaan organisasi, seperti berapa anggaran yang tepat untuk menjalankan suatu
program pemerintah, berapa anggaran yang diperlukan untuk pelayanan/service kepada
masyarakat, dan berapa tambahan anggaran yang diperlukan jika pemerintah ingin
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini costing merupakan fungsi manajemen
guna menghitung biaya atau sumber daya yang dikonsumsi untuk pelaksanaan aktivitas, output
ataupun outcome sebagai suatu cost object.
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
KONSEP STANDAR
STRUKTUR BIAYA
& PENENTUAN BIAYA
Penentuan biaya atau costing diperlukan guna menjawab pertanyaan terkait biaya yang muncul
dalam pelaksanaan organisasi, seperti berapa anggaran yang tepat untuk menjalankan suatu
program pemerintah, berapa anggaran yang diperlukan untuk pelayanan/service kepada
masyarakat, dan berapa tambahan anggaran yang diperlukan jika pemerintah ingin
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini costing merupakan fungsi manajemen
guna menghitung biaya atau sumber daya yang dikonsumsi untuk pelaksanaan aktivitas, output
ataupun outcome sebagai suatu cost object.
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
BAB 2
1.
Kriteria
Penentuan
Output
Tahapan
perumusan
output
BAB 2
1.
Kriteria
Penentuan
Output
Tahapan
perumusan
output
BAB 2
Penggolongan
Output
Volume
Output
2)
Vo l u m e o u t p u t m e r u p a k a n d a t a m e n g e n a i
jumlah/banyaknya kuantitas output yang dihasilkan
yang diukur dalam satuan output.
Aktivitas
c.
Suboutput
a.
b.
BAB 2
Penggolongan
Output
Volume
Output
2)
Vo l u m e o u t p u t m e r u p a k a n d a t a m e n g e n a i
jumlah/banyaknya kuantitas output yang dihasilkan
yang diukur dalam satuan output.
Aktivitas
c.
Suboutput
a.
b.
BAB 2
perencanaan (planning);
b.
pengorganisasian (organizing);
c.
d.
Aktivitas:
Output Jasa:
Salah satu pendekatan penghitungan biaya dalam sektor publik adalah menggunakan pendekatan Activity
Based Costing (ABC). Melalui pendekatan ini cost object dibebankan biaya berdasarkan besarnya konsumsi
sumber daya karena pelaksanaan suatu aktivitas. Premis ABC adalah, (1) objek biaya mengkonsumsi aktivitas,
(2) aktivitas mengkonsumsi sumber daya, dan (3) konsumsi sumber daya mendorong terjadinya biaya. Sumber
daya dalam hal ini merupakan unsur ekonomik yang digunakan dalam pelaksanaan aktivitas misalnya gaji dan
belanja bahan. Sedangkan aktivitas mengacu kepada setiap kejadian atau transaksi yang menjadi pemicu
biaya (cost driver) di dalam organisasi. Aktivitas juga bisa berupa tindakan ataupun urutan pekerjaan. Terdapat
beberapa hirarki atau tingkatan aktivitas, bisa dilaksanakan pada tingkat unit produk atau jasa (unit level
activity), pada tingkat kelompok produk atau jasa (batch level activity), pada tingkatan untuk mendukung
produksi produk yang berbeda (product sustaining activity), ataupun pada tingkatan aktivitas yang digunakan
untuk mendukung produksi secara umum atau mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan (facility
sustaining activity). Implementasi ABC dalam penentuan cost untuk mengahasilkan suatu output antara lain
dilakukan pada tahap pemilihan aktivitas. Value added activity analysis akan memisahkan aktivitas yang
memberikan nilai tambah dalam pencapaian output (value added activities) dengan non-value added activities.
Selanjutnya, aktivitas yang memberikan nilai tambah dapat terus ditingkatkan esiensinya.
BAB 2
perencanaan (planning);
b.
pengorganisasian (organizing);
c.
d.
Aktivitas:
Output Jasa:
Salah satu pendekatan penghitungan biaya dalam sektor publik adalah menggunakan pendekatan Activity
Based Costing (ABC). Melalui pendekatan ini cost object dibebankan biaya berdasarkan besarnya konsumsi
sumber daya karena pelaksanaan suatu aktivitas. Premis ABC adalah, (1) objek biaya mengkonsumsi aktivitas,
(2) aktivitas mengkonsumsi sumber daya, dan (3) konsumsi sumber daya mendorong terjadinya biaya. Sumber
daya dalam hal ini merupakan unsur ekonomik yang digunakan dalam pelaksanaan aktivitas misalnya gaji dan
belanja bahan. Sedangkan aktivitas mengacu kepada setiap kejadian atau transaksi yang menjadi pemicu
biaya (cost driver) di dalam organisasi. Aktivitas juga bisa berupa tindakan ataupun urutan pekerjaan. Terdapat
beberapa hirarki atau tingkatan aktivitas, bisa dilaksanakan pada tingkat unit produk atau jasa (unit level
activity), pada tingkat kelompok produk atau jasa (batch level activity), pada tingkatan untuk mendukung
produksi produk yang berbeda (product sustaining activity), ataupun pada tingkatan aktivitas yang digunakan
untuk mendukung produksi secara umum atau mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan (facility
sustaining activity). Implementasi ABC dalam penentuan cost untuk mengahasilkan suatu output antara lain
dilakukan pada tahap pemilihan aktivitas. Value added activity analysis akan memisahkan aktivitas yang
memberikan nilai tambah dalam pencapaian output (value added activities) dengan non-value added activities.
Selanjutnya, aktivitas yang memberikan nilai tambah dapat terus ditingkatkan esiensinya.
BAB 2
2.
ada instansi pemerintah Indonesia, penyajian informasi biaya output sangat berbeda dengan yang
terdapat pada sektor private. Metode yang digunakan untuk menyajikan informasi biaya output
tersebut tidak mengacu pada ketiga model di atas. Dalam metode dimaksud, biaya output hanya
dihitung berdasarkan biaya langsung (direct cost) yang digunakan untuk pencapaian output. Biaya tenaga
kerja dan biaya tidak langsung (indirect cost) serta biaya modal (capital expenditure) tidak diatribusikan
kepada output yang dihasilkan oleh suatu satker/intansi. Biaya tenaga kerja dan biaya tidak langsung (indirect
cost)
3.
BAB 2
2.
ada instansi pemerintah Indonesia, penyajian informasi biaya output sangat berbeda dengan yang
terdapat pada sektor private. Metode yang digunakan untuk menyajikan informasi biaya output
tersebut tidak mengacu pada ketiga model di atas. Dalam metode dimaksud, biaya output hanya
dihitung berdasarkan biaya langsung (direct cost) yang digunakan untuk pencapaian output. Biaya tenaga
kerja dan biaya tidak langsung (indirect cost) serta biaya modal (capital expenditure) tidak diatribusikan
kepada output yang dihasilkan oleh suatu satker/intansi. Biaya tenaga kerja dan biaya tidak langsung (indirect
cost)
3.
BAB 2
4.
5.
Contoh:
COSTING PRINCIPLE
Completeness
Tracking of costs
Memungkinkan
untuk melakukan
penelusuran biaya
dan
pengklasikasian
biaya (dari output,
suboutput,
activities, input,
s.d. akun)
Consistency in
estimating,
accumulating and
reporting costs
Perbandingan antar
layanan,
organisasi, lokasi,
waktu, dan sektor
privat
Perlakuan yang
sama untuk tipe
biaya yang serupa
Cost should be
displayed along
with the outputs
Apa yang diperoleh
dari biaya yang
dikeluarkan
Biaya Produk/
Output
Biaya Produksi = P x Q
Keterangan:
P = jumlah yang seharusnya dibayar untuk
kuantitas input yang digunakan.
Q = jumlah input yang seharusnya digunakan
per output yang dihasilkan.
BAB 2
4.
5.
Contoh:
COSTING PRINCIPLE
Completeness
Tracking of costs
Memungkinkan
untuk melakukan
penelusuran biaya
dan
pengklasikasian
biaya (dari output,
suboutput,
activities, input,
s.d. akun)
Consistency in
estimating,
accumulating and
reporting costs
Perbandingan antar
layanan,
organisasi, lokasi,
waktu, dan sektor
privat
Perlakuan yang
sama untuk tipe
biaya yang serupa
Cost should be
displayed along
with the outputs
Apa yang diperoleh
dari biaya yang
dikeluarkan
Biaya Produk/
Output
Biaya Produksi = P x Q
Keterangan:
P = jumlah yang seharusnya dibayar untuk
kuantitas input yang digunakan.
Q = jumlah input yang seharusnya digunakan
per output yang dihasilkan.
BAB 2
Biaya Produk/
Output
Kesesuaian
Besaran dan
Persentase
Biaya
Pendukung
dan Biaya
Tertentu
Biaya Output =
Biaya Suatu Aktivitas/Komponen
Biaya Aktivitas/Komponen =
(Harga x Kuantitas)
Penyajian
Informasi
Biaya
(Metode
Akumulasi
Biaya)
Dalam menyajikan informasi biaya, perlu diperhatikan metode akumulasi biaya yang akan diterapkan dan
disesuaikan dengan karakteristik organisasi. Menurut Carter (2009:123), metode akumulasi biaya pada
umumnya terdiri dari Job Order Costing, Process Costing, dan Activity Based Costing.
no.
denisi
karakteristik
1.
2.
- Aktivitas produksi
barang/jasa terus menerus
- Produksi banyak untuk
mengisi persediaan
- Produk homogen
- Beban Pokok Produksi =
Total Cost pada pusat
biaya/Total Unit
3.
- Produk mengkonsumsi
aktivitas, aktivitas
mengkonsumsi sumber daya
- Aktivitas yang tidak bernilai
tambah berkurang/hilang
BAB 2
Biaya Produk/
Output
Kesesuaian
Besaran dan
Persentase
Biaya
Pendukung
dan Biaya
Tertentu
Biaya Output =
Biaya Suatu Aktivitas/Komponen
Biaya Aktivitas/Komponen =
(Harga x Kuantitas)
Penyajian
Informasi
Biaya
(Metode
Akumulasi
Biaya)
Dalam menyajikan informasi biaya, perlu diperhatikan metode akumulasi biaya yang akan diterapkan dan
disesuaikan dengan karakteristik organisasi. Menurut Carter (2009:123), metode akumulasi biaya pada
umumnya terdiri dari Job Order Costing, Process Costing, dan Activity Based Costing.
no.
denisi
karakteristik
1.
2.
- Aktivitas produksi
barang/jasa terus menerus
- Produksi banyak untuk
mengisi persediaan
- Produk homogen
- Beban Pokok Produksi =
Total Cost pada pusat
biaya/Total Unit
3.
- Produk mengkonsumsi
aktivitas, aktivitas
mengkonsumsi sumber daya
- Aktivitas yang tidak bernilai
tambah berkurang/hilang
BAB 2
6.
Setidaknya terdapat enam prinsip yang digunakan dalam hal penentuan struktur biaya dan
penghitungan biaya bagi pencapaian output organisasi, yaitu (1) penentuan struktur aktivitas untuk
menghasilkan suatu output; (2) penentuan biaya membutuhkan konsultasi dan pertimbangan; (3)
perhitungan biaya harus disesuaikan dengan tujuan untuk apa informasi biaya digunakan; (4) biaya
tidak selalu berubah proporsional dengan volume; (5) penentuan biaya dilakukan secara konsisten
untuk tujuan costing yang sama; (6) data dan dokumentasi informasi biaya harus konsisten, bisa
direkonsiliasi, dan mutakhir.
BAB 2
6.
Setidaknya terdapat enam prinsip yang digunakan dalam hal penentuan struktur biaya dan
penghitungan biaya bagi pencapaian output organisasi, yaitu (1) penentuan struktur aktivitas untuk
menghasilkan suatu output; (2) penentuan biaya membutuhkan konsultasi dan pertimbangan; (3)
perhitungan biaya harus disesuaikan dengan tujuan untuk apa informasi biaya digunakan; (4) biaya
tidak selalu berubah proporsional dengan volume; (5) penentuan biaya dilakukan secara konsisten
untuk tujuan costing yang sama; (6) data dan dokumentasi informasi biaya harus konsisten, bisa
direkonsiliasi, dan mutakhir.
STANDAR STRUKTUR
BIAYA
Standar biaya sebagai salah satu instrumen
Penganggaran Berbasis Kinerja berperan penting
dalam mengawal efektivitas dan esiensi anggaran.
Sebagaimana telah disebutkan, adanya standardisasi
biaya menyebabkan aktivitas administratif dapat
dikurangi sehingga penyusun anggaran akan lebih
cost conscious dan fokus kepada output yang
bersifat tugas dan fungsi. Oleh karena itu, Pedoman
Standar Struktur Biaya menstandardkan
tahapan/aktivitas pencapaian output yang
seharusnya dapat disusun dengan struktur sama.
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
Layanan Kesekretariatan
24
STANDAR STRUKTUR
BIAYA
Standar biaya sebagai salah satu instrumen
Penganggaran Berbasis Kinerja berperan penting
dalam mengawal efektivitas dan esiensi anggaran.
Sebagaimana telah disebutkan, adanya standardisasi
biaya menyebabkan aktivitas administratif dapat
dikurangi sehingga penyusun anggaran akan lebih
cost conscious dan fokus kepada output yang
bersifat tugas dan fungsi. Oleh karena itu, Pedoman
Standar Struktur Biaya menstandardkan
tahapan/aktivitas pencapaian output yang
seharusnya dapat disusun dengan struktur sama.
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
Layanan Kesekretariatan
24
BAB 3
Fungsi
Keuangan
Fungsi
Sumber Daya
Manusia
Fungsi
Perlengkapan
Fungsi
Organisasi dan
Kepatuhan Internal
Merupakan sebuah fungsi dalam organisasi yang
didesain untuk memaksimalkan potensi kinerja
pegawai dalam memberikan layanan yang mendukung
sasaran strategis pegawai itu sendiri maupun
organisasi. Layanan Manajemen SDM dalam sebuah
organisasi lebih berfokus pada dua hal besar yaitu
kebijakan dan sistem. Aktivitas yang mendukung dua
hal tersebut antara lain terkait dengan, rekrutmen,
career path (pola karir), pendidikan dan pelatihan,
reward and punishment.
Fungsi
Umum
Layanan Perkantoran
Sarana Prasarana
(Belanja Modal)
BAB 3
Fungsi
Keuangan
Fungsi
Sumber Daya
Manusia
Fungsi
Perlengkapan
Fungsi
Organisasi dan
Kepatuhan Internal
Merupakan sebuah fungsi dalam organisasi yang
didesain untuk memaksimalkan potensi kinerja
pegawai dalam memberikan layanan yang mendukung
sasaran strategis pegawai itu sendiri maupun
organisasi. Layanan Manajemen SDM dalam sebuah
organisasi lebih berfokus pada dua hal besar yaitu
kebijakan dan sistem. Aktivitas yang mendukung dua
hal tersebut antara lain terkait dengan, rekrutmen,
career path (pola karir), pendidikan dan pelatihan,
reward and punishment.
Fungsi
Umum
Layanan Perkantoran
Sarana Prasarana
(Belanja Modal)
BAB 3
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Merupakan output yang dihasilkan oleh sekretariat dan umumnya memiliki lima fungsi
layanan yang sama pada setiap unit eselon I (walaupun tidak selalu berada pada struktur
organisasi yang sama). Dalam hal penyusunan anggaran melalui aplikasi RKA-K/L,
kelima fungsi ini merupakan suboutput dari output Layanan Kesekretariatan. Adapun
komponen/aktivitas yang dilakukan untuk mencapai output/suboutput ini
menggunakan pendekatan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK).
Suboutput Layanan
Pengelolaan Keuangan
LAYANAN PENGELOLAAN
KEUANGAN
Penyusunan
RKA-K/L
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Penyusunan
RKA-K/L
Penyelenggaraan
Layanan
Perbendaharaan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
BAB 3
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Merupakan output yang dihasilkan oleh sekretariat dan umumnya memiliki lima fungsi
layanan yang sama pada setiap unit eselon I (walaupun tidak selalu berada pada struktur
organisasi yang sama). Dalam hal penyusunan anggaran melalui aplikasi RKA-K/L,
kelima fungsi ini merupakan suboutput dari output Layanan Kesekretariatan. Adapun
komponen/aktivitas yang dilakukan untuk mencapai output/suboutput ini
menggunakan pendekatan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK).
Suboutput Layanan
Pengelolaan Keuangan
LAYANAN PENGELOLAAN
KEUANGAN
Penyusunan
RKA-K/L
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan
Penyusunan
RKA-K/L
Penyelenggaraan
Layanan
Perbendaharaan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
BAB 3
Penyelenggaraan
Layanan
Perbendaharaan
Suboutput Layanan
Pengelolaan BMN
LAYANAN PENGELOLAAN
BMN
Penyusunan
Rencana
Kebutuhan
Barang Milik
Negara
Penyusunan
Rencana
Kebutuhan
Barang Milik
Negara
Pelaksanaan
Layanan
Pengelolaan
BMN
Penyusunan
Laporan BMN
BAB 3
Penyelenggaraan
Layanan
Perbendaharaan
Suboutput Layanan
Pengelolaan BMN
LAYANAN PENGELOLAAN
BMN
Penyusunan
Rencana
Kebutuhan
Barang Milik
Negara
Penyusunan
Rencana
Kebutuhan
Barang Milik
Negara
Pelaksanaan
Layanan
Pengelolaan
BMN
Penyusunan
Laporan BMN
BAB 3
Pelaksanaan
Layanan
Pengelolaan
BMN
menatausahakan BMN;
Kegiatan ini meliputi setidaknya proses pembukuan
dan inventarisasi BMN. Pembukuan BMN
merupakan kegiatan pendaftaran dan pencatatan
BMN ke dalam daftar barang menurut
penggolongan dan kodikasi barang, sedangkan
inventarisasi merupakan kegiatan untuk melakukan
Penyusunan
Laporan BMN
melakukan pembinaan/pendampingan
penyusunan Laporan BMN;
m e n g u s u l k a n p e n g h a p u s a n
barang/menindaklanjuti hasil inventarisasi.
LAYANAN ORGANISASI
DAN KEPATUHAN INTERNAL
Penataan
Organisasi dan
Tata Laksana
Manajemen
Kinerja
Organisasi
Pelaksanaan
Kepatuhan
Internal
Penataan
Organisasi dan
Tata Laksana
BAB 3
Pelaksanaan
Layanan
Pengelolaan
BMN
menatausahakan BMN;
Kegiatan ini meliputi setidaknya proses pembukuan
dan inventarisasi BMN. Pembukuan BMN
merupakan kegiatan pendaftaran dan pencatatan
BMN ke dalam daftar barang menurut
penggolongan dan kodikasi barang, sedangkan
inventarisasi merupakan kegiatan untuk melakukan
Penyusunan
Laporan BMN
melakukan pembinaan/pendampingan
penyusunan Laporan BMN;
m e n g u s u l k a n p e n g h a p u s a n
barang/menindaklanjuti hasil inventarisasi.
LAYANAN ORGANISASI
DAN KEPATUHAN INTERNAL
Penataan
Organisasi dan
Tata Laksana
Manajemen
Kinerja
Organisasi
Pelaksanaan
Kepatuhan
Internal
Penataan
Organisasi dan
Tata Laksana
BAB 3
aparat pengawas;
Manajemen
Kinerja
Organisasi
Pelaksanaan
Kepatuhan
Internal
m e n s o s i a l i s a s i k a n p ro g r a m t r a n s f o r m a s i
kelembagaan;
menindaklanjuti pengaduan;
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian
Pelayanan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
BAB 3
aparat pengawas;
Manajemen
Kinerja
Organisasi
Pelaksanaan
Kepatuhan
Internal
m e n s o s i a l i s a s i k a n p ro g r a m t r a n s f o r m a s i
kelembagaan;
menindaklanjuti pengaduan;
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian
Pelayanan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
BAB 3
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian
melakukan rekrutmen;
menatausahakan perizinan;
Pelayanan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
BAB 3
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian
melakukan rekrutmen;
menatausahakan perizinan;
Pelayanan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
BAB 3
Suboutput Layanan
Umum
Pelayanan
Kehumasan dan
Protokoler
3. Pelayanan IT
LAYANAN UMUM
Pelayanan Tata
Usaha
Pelayanan Tata
Usaha
Pelayanan
Kehumasan dan
Protokoler
Pelayanan IT
Pelayanan
Rumah Tangga
Pelayanan
Hukum
Pelayanan
Rumah Tangga
BAB 3
Suboutput Layanan
Umum
Pelayanan
Kehumasan dan
Protokoler
3. Pelayanan IT
LAYANAN UMUM
Pelayanan Tata
Usaha
Pelayanan Tata
Usaha
Pelayanan
Kehumasan dan
Protokoler
Pelayanan IT
Pelayanan
Rumah Tangga
Pelayanan
Hukum
Pelayanan
Rumah Tangga
BAB 3
Struktur Biaya.
Output Layanan Perkantoran merupakan output yang dihasilkan oleh satuan kerja dalam
rangka pelayanan yang bersifat internal kepada satker yang bersangkutan antara lain
untuk pembayaran gaji dan tunjangan serta penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran.
OUTPUT LAYANAN
PERKANTORAN
Komponen 001
Komponen 002
Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
Gaji dan
Tunjangan serta
Uang Makan
Kebutuhan
sehari-hari
perkantoran
Uang Lembur
Langganan daya
dan jasa
Uang
Duka/Wafat
Pemeliharaan
perkantoran
Komponen 005
Dukungan
penyelengaraan tusi unit
Belanja barang
pemeliharaan
kapal
Pelaksanaan
operasional
kantor
BAB 3
Struktur Biaya.
Output Layanan Perkantoran merupakan output yang dihasilkan oleh satuan kerja dalam
rangka pelayanan yang bersifat internal kepada satker yang bersangkutan antara lain
untuk pembayaran gaji dan tunjangan serta penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran.
OUTPUT LAYANAN
PERKANTORAN
Komponen 001
Komponen 002
Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
Gaji dan
Tunjangan serta
Uang Makan
Kebutuhan
sehari-hari
perkantoran
Uang Lembur
Langganan daya
dan jasa
Uang
Duka/Wafat
Pemeliharaan
perkantoran
Komponen 005
Dukungan
penyelengaraan tusi unit
Belanja barang
pemeliharaan
kapal
Pelaksanaan
operasional
kantor
BAB 3
Uang Duka
Gaji dan
Tunjangan
serta Uang
Makan
Uang Lembur
BAB 3
Uang Duka
Gaji dan
Tunjangan
serta Uang
Makan
Uang Lembur
BAB 3
Kebutuhan
sehari-hari
perkantoran
Langganan
Daya dan Jasa
Perlengkapan fotokopi/komputer.
Akun yang digunakan untuk alokasi kebutuhan seharihari perkantoran yaitu 521111 (Belanja Keperluan
Perkantoran
Sewa internet
Sewa kantor/gedung
Biaya sewa kantor/gedung dapat dialokasikan apabila
satker belum mempunyai gedung kantor sendiri atau
kapasitas gudang yang dimiliki sudah tidak memadai.
Alokasi biaya ini dihitung berdasarkan harga pasar
kantor/gedung yang akan disewa. Gedung/kantor yang
disewa dimaksudkan untuk digunakan dalam rangka
operasional kantor, sedangkan sewa ruangan/gedung
dalam rangka pelaksanaan tusi (misalnya penyimpanan
barang sitaan/barang yang akan dilelang atau
penyimpanan dokumen/arsip) dibebankan pada
belanja non-operasional. Akun yang digunakan untuk
alokasi ini yaitu 522141 (Belanja Sewa).
BAB 3
Kebutuhan
sehari-hari
perkantoran
Langganan
Daya dan Jasa
Perlengkapan fotokopi/komputer.
Akun yang digunakan untuk alokasi kebutuhan seharihari perkantoran yaitu 521111 (Belanja Keperluan
Perkantoran
Sewa internet
Sewa kantor/gedung
Biaya sewa kantor/gedung dapat dialokasikan apabila
satker belum mempunyai gedung kantor sendiri atau
kapasitas gudang yang dimiliki sudah tidak memadai.
Alokasi biaya ini dihitung berdasarkan harga pasar
kantor/gedung yang akan disewa. Gedung/kantor yang
disewa dimaksudkan untuk digunakan dalam rangka
operasional kantor, sedangkan sewa ruangan/gedung
dalam rangka pelaksanaan tusi (misalnya penyimpanan
barang sitaan/barang yang akan dilelang atau
penyimpanan dokumen/arsip) dibebankan pada
belanja non-operasional. Akun yang digunakan untuk
alokasi ini yaitu 522141 (Belanja Sewa).
BAB 3
Sewa kendaraan
Pemeliharaan
Perkantoran
BAB 3
Sewa kendaraan
Pemeliharaan
Perkantoran
BAB 3
Pelaksanaan
operasional
kantor
Biaya pindah
BAB 3
Pelaksanaan
operasional
kantor
Biaya pindah
BAB 3
Peralatan dan
Mesin
BELANJA MODAL
Gedung dan
Bangunan
Jumlah pegawai
c. Prioritas, berdasarkan
Analisis kebutuhan
50
BAB 3
Peralatan dan
Mesin
BELANJA MODAL
Gedung dan
Bangunan
Jumlah pegawai
c. Prioritas, berdasarkan
Analisis kebutuhan
50
BAB 3
Belanja Tanah
Denisi
Belanja ini merupakan belanja dalam rangka pengadaan tanah untuk mendukung pencapaian output organisasi, yang
antara lain meliputi pembebasan tanah, pembayaran honor tim tanah, pembuatan sertikat tanah, pengurukan dan
pematangan tanah, biaya pengukuran tanah, atau perjalanan pengadaan tanah.
Perencanaan
Persiapan
Struktur
Biaya
TANAH
Pelaksanaan
Penyerahan
Hasil
Metode
Penghitungan
Biaya
Dokumen Pendukung:
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Rincian Anggaran Biaya (RAB)
- Surat Penawaran Tanah
- Surat Keterangan Harga Pasar Tanah, minimal
dari Kecamatan
- Surat Keterangan bahwa tanah tidak berada
dalam keadaan sengketa
- Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
Kendaraan
Bermotor
Denisi
Belanja ini merupakan belanja dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sarana transportasi darat untuk
pejabat, angkutan pegawai, dan operasional
kantor/lapangan, misalnya alat transportasi darat yang
merupakan produk manufaktur dan dipasarkan secara
Struktur Biaya
Pengadaan
Kendaraan
Bermotor
Kendaraan Bermotor
Biaya Pengiriman (Jika ada)
KENDARAAN
BERMOTOR
Panitia
Pengadaan dan
PPHP
BAB 3
Belanja Tanah
Denisi
Belanja ini merupakan belanja dalam rangka pengadaan tanah untuk mendukung pencapaian output organisasi, yang
antara lain meliputi pembebasan tanah, pembayaran honor tim tanah, pembuatan sertikat tanah, pengurukan dan
pematangan tanah, biaya pengukuran tanah, atau perjalanan pengadaan tanah.
Perencanaan
Persiapan
Struktur
Biaya
TANAH
Pelaksanaan
Penyerahan
Hasil
Metode
Penghitungan
Biaya
Dokumen Pendukung:
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Rincian Anggaran Biaya (RAB)
- Surat Penawaran Tanah
- Surat Keterangan Harga Pasar Tanah, minimal
dari Kecamatan
- Surat Keterangan bahwa tanah tidak berada
dalam keadaan sengketa
- Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
Kendaraan
Bermotor
Denisi
Belanja ini merupakan belanja dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sarana transportasi darat untuk
pejabat, angkutan pegawai, dan operasional
kantor/lapangan, misalnya alat transportasi darat yang
merupakan produk manufaktur dan dipasarkan secara
Struktur Biaya
Pengadaan
Kendaraan
Bermotor
Kendaraan Bermotor
Biaya Pengiriman (Jika ada)
KENDARAAN
BERMOTOR
Panitia
Pengadaan dan
PPHP
BAB 3
Jumlah pegawai
Perangkat
Pengolah Data
dan Komunikasi
Denisi
Belanja ini merupakan belanja dalam rangka
pemenuhan kebutuhan media pemroses data,
penyimpan data, menampilkan hasil olahan data,
dan/atau media komunikasi misalnya peralatan
elektronikal dalam rangka pengolahan data dan
Struktur Biaya
Komputer
Printer
Pengadaan
PPDK
Faximile
KENDARAAN
BERMOTOR
dll
Panitia
Pengadaan
Honor PPHP
BAB 3
Jumlah pegawai
Perangkat
Pengolah Data
dan Komunikasi
Denisi
Belanja ini merupakan belanja dalam rangka
pemenuhan kebutuhan media pemroses data,
penyimpan data, menampilkan hasil olahan data,
dan/atau media komunikasi misalnya peralatan
elektronikal dalam rangka pengolahan data dan
Struktur Biaya
Komputer
Printer
Pengadaan
PPDK
Faximile
KENDARAAN
BERMOTOR
dll
Panitia
Pengadaan
Honor PPHP
BAB 3
- Pesawat Telepon
- Mesin PABX
-
- Mesin FAX
- Mesin Handkey
Meubelair
Jumlah pegawai.
Pengadaan
Lemari Arsip
PFK
Genset, AC
Dokumen Pendukung
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Server
Struktur Biaya
PERALATAN DAN
FASILITAS PERKANTORAN
dll
Panitia
Pengadaan
- Data inventaris
- Analisis standar kebutuhan
Honor PPHP
Peralatan
dan Fasilitas
Perkantoran
Denisi
Belanja dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana
kelengkapan gedung perkantoran yang memadai dan
layak misalnya peralatan elektronik/non elektronik yang
disediakan dalam rangka memenuhi unsur kelayakan
secara umum fasilitas sebuah gedung/ bangunan
perkantoran. Peralatan Fasilitas Perkantoran yang
- Mesin PABX
- Server
- Laptop
- LCD/Proyektor
- Komputer/PC
- Harddisk Eksternal
- Printer/Printer Multiguna
- Jumlah pegawai.
BAB 3
- Pesawat Telepon
- Mesin PABX
-
- Mesin FAX
- Mesin Handkey
Meubelair
Jumlah pegawai.
Pengadaan
Lemari Arsip
PFK
Genset, AC
Dokumen Pendukung
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Server
Struktur Biaya
PERALATAN DAN
FASILITAS PERKANTORAN
dll
Panitia
Pengadaan
- Data inventaris
- Analisis standar kebutuhan
Honor PPHP
Peralatan
dan Fasilitas
Perkantoran
Denisi
Belanja dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana
kelengkapan gedung perkantoran yang memadai dan
layak misalnya peralatan elektronik/non elektronik yang
disediakan dalam rangka memenuhi unsur kelayakan
secara umum fasilitas sebuah gedung/ bangunan
perkantoran. Peralatan Fasilitas Perkantoran yang
- Mesin PABX
- Server
- Laptop
- LCD/Proyektor
- Komputer/PC
- Harddisk Eksternal
- Printer/Printer Multiguna
- Jumlah pegawai.
BAB 3
Dokumen Pendukung
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Metode
Penghitungan
Biaya
- Data inventaris
- Analisis standar kebutuhan
Denisi
Belanja gedung dan bangunan merupakan belanja dalam rangka mendirikan/membangun/merehabilitasi sarana
prasarana instansi/perkantoran seperti gedung kantor, rumah dinas, gedung serba guna, taman, tempat parkir, pagar,
pos pengamanan dan bangunan lainnya.
Struktur
Biaya
Perencanaan
teknis kontruksi
GEDUNG DAN
BANGUNAN
Biaya Konsultan
Perencana
Pengawasan/
manajemen
kontruksi
Biaya Konsultas
Pengawas/
Manajemen
Pelaksanaan
kontruksi
Biaya Penyedia
Jasa Konstruksi
(Fisik)
Pengelola
kegiatan/Honor
Panitia dan
Biaya Pengelola
kegiatan/Honor
Panitia dan
PPHP
Klasikasi
Belanja
Gedung dan
Bangunan
Pengawasan/manajemen kontruksi
Pelaksanaan kontruksi
Pengelola kegiatan
Lokasi gedung/bangunan
Dokumen Pendukung:
Status Tanah
BAB 3
Dokumen Pendukung
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Metode
Penghitungan
Biaya
- Data inventaris
- Analisis standar kebutuhan
Denisi
Belanja gedung dan bangunan merupakan belanja dalam rangka mendirikan/membangun/merehabilitasi sarana
prasarana instansi/perkantoran seperti gedung kantor, rumah dinas, gedung serba guna, taman, tempat parkir, pagar,
pos pengamanan dan bangunan lainnya.
Struktur
Biaya
Perencanaan
teknis kontruksi
GEDUNG DAN
BANGUNAN
Biaya Konsultan
Perencana
Pengawasan/
manajemen
kontruksi
Biaya Konsultas
Pengawas/
Manajemen
Pelaksanaan
kontruksi
Biaya Penyedia
Jasa Konstruksi
(Fisik)
Pengelola
kegiatan/Honor
Panitia dan
Biaya Pengelola
kegiatan/Honor
Panitia dan
PPHP
Klasikasi
Belanja
Gedung dan
Bangunan
Pengawasan/manajemen kontruksi
Pelaksanaan kontruksi
Pengelola kegiatan
Lokasi gedung/bangunan
Dokumen Pendukung:
Status Tanah
BAB 3
Renovasi
Renovasi merupakan perawatan yang memerlukan
penanganan khusus atau dalam usaha meningkatkan
wujud bangunan. Renovasi harus memenuhi kriteria
kapitalisasi.
Dokumen Pendukung:
Pembelian gedung/bangunan
Selain dengan cara pembangunan, perolehan
gedung/bangunan juga dapat dilakukan dengan
metode pembelian dengan mengikuti ketentuan
pengadaan barang dan jasa.
Untuk pembelian menggunakan akun 533111 (Belanja
Modal Gedung dan Bangunan).
Dokumen Pendukung.
Daftar harga
BAB 3
Renovasi
Renovasi merupakan perawatan yang memerlukan
penanganan khusus atau dalam usaha meningkatkan
wujud bangunan. Renovasi harus memenuhi kriteria
kapitalisasi.
Dokumen Pendukung:
Pembelian gedung/bangunan
Selain dengan cara pembangunan, perolehan
gedung/bangunan juga dapat dilakukan dengan
metode pembelian dengan mengikuti ketentuan
pengadaan barang dan jasa.
Untuk pembelian menggunakan akun 533111 (Belanja
Modal Gedung dan Bangunan).
Dokumen Pendukung.
Daftar harga
MONITORING DAN
EVALUASI ATAS PENERAPAN
STANDAR STRUKTUR BIAYA
Pengantar
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
MONITORING DAN
EVALUASI ATAS PENERAPAN
STANDAR STRUKTUR BIAYA
Pengantar
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
BAB 4
2
Benchmarking
dengan unit
eselon I lain
atas output
yang sejenis.
3
Analisis deviasi
antara perencanaan
anggaran dengan
pelaksanaan
anggaran.
BAB 4
2
Benchmarking
dengan unit
eselon I lain
atas output
yang sejenis.
3
Analisis deviasi
antara perencanaan
anggaran dengan
pelaksanaan
anggaran.
BAB 4
4
Mengukur tingkat
esiensi alokasi
anggaran dalam
pencapaian output.
Sesuai dengan loso monitoring dan evaluasi, perbandingan merupakan hal yang perlu dilakukan untuk melihat
apakah target kinerja akan dapat dicapai atau tidak; untuk itu berikut ini merupakan tabel perbandingan antara
struktur biaya direncanakan dengan struktur biaya pelaksanaan.
STRUKTUR BIAYA
STRUKTUR BIAYA
DIRENCANAKAN
PELAKSANAAN
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/ PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/
KODE
SUBOUTPUT/KOMPONEN
(1)
SUBOUTPUT/KOMPONEN
Program ......... (2)
Indikator Kinerja Utama
Program:
......................
(4.a)
......................
(4.b)
dst...(5)
(6)
(8)
(11)
(13)
(13)
JUMLAH KOMPONEN
PENDUKUNG
....................
(17)
....................
(17)
JUMLAH KOMPONEN
PENDUKUNG
....................
(16)
....................
(16)
dst...(15)
(16)
(16)
dst...(18)
PENJELASAN
PERUBAHAN
STRUKTUR
BIAYA
Keterangan:
(1) Diisi kode program
(2) Diisi nomenklatur program
(3) Diisi kode/nomor urut indikator
kinerja utama program
(4) Diisi uraian indikator kinerja
utama program
(5) Diisi dengan nomor urut
indikator berikutnya
(6) Diisi kode kegiatan
(7) Diisi nomenklatur kegiatan
(8) Diisi kode output
(9) Diisi uraian output
(10) Diisi nama kota/daerah
(11) Diisi kode suboutput
(12) Diisi uraian suboutput
(13) Diisi kode/nomor urut
komponen utama
(14) Diisi uraian komponen utama
(15) Diisi dengan nomor urut
komponen utama berikutnya
(16) Diisi kode/nomor urut
komponen pendukung
(17) Diisi uraian komponen
pendukung
BAB 4
4
Mengukur tingkat
esiensi alokasi
anggaran dalam
pencapaian output.
Sesuai dengan loso monitoring dan evaluasi, perbandingan merupakan hal yang perlu dilakukan untuk melihat
apakah target kinerja akan dapat dicapai atau tidak; untuk itu berikut ini merupakan tabel perbandingan antara
struktur biaya direncanakan dengan struktur biaya pelaksanaan.
STRUKTUR BIAYA
STRUKTUR BIAYA
DIRENCANAKAN
PELAKSANAAN
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/ PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/
KODE
SUBOUTPUT/KOMPONEN
(1)
SUBOUTPUT/KOMPONEN
Program ......... (2)
Indikator Kinerja Utama
Program:
......................
(4.a)
......................
(4.b)
dst...(5)
(6)
(8)
(11)
(13)
(13)
JUMLAH KOMPONEN
PENDUKUNG
....................
(17)
....................
(17)
JUMLAH KOMPONEN
PENDUKUNG
....................
(16)
....................
(16)
dst...(15)
(16)
(16)
dst...(18)
PENJELASAN
PERUBAHAN
STRUKTUR
BIAYA
Keterangan:
(1) Diisi kode program
(2) Diisi nomenklatur program
(3) Diisi kode/nomor urut indikator
kinerja utama program
(4) Diisi uraian indikator kinerja
utama program
(5) Diisi dengan nomor urut
indikator berikutnya
(6) Diisi kode kegiatan
(7) Diisi nomenklatur kegiatan
(8) Diisi kode output
(9) Diisi uraian output
(10) Diisi nama kota/daerah
(11) Diisi kode suboutput
(12) Diisi uraian suboutput
(13) Diisi kode/nomor urut
komponen utama
(14) Diisi uraian komponen utama
(15) Diisi dengan nomor urut
komponen utama berikutnya
(16) Diisi kode/nomor urut
komponen pendukung
(17) Diisi uraian komponen
pendukung
APPENDIX
APPENDIX
Appendix A
No.
Komponen Biaya
Dasar Alokasi
Perhitungan
Satuan
Akun
THN atau
BLN
511111
s.d.
511129
OJ
512211
OH
512211
THN
511147
Satker/Tahun
521111
OT
521111
THN
521111
Catatan
Komponen 001
1.
Aplikasi GPP
2.
Uang Lembur
- DPA
- SBM
3.
- DPA
- SBM
4.
Uang Duka
Hitung Otomatis
S Pegawai Tiap
Golongan x S Jam x
S Hari x Indeks SBM
S Pegawai Tiap
Golongan x S Jam x
S Hari x Indeks SBM
2,5% x Belanja
Pegawai
Hanya
dialokasikan di
Kantor Pusat
Komponen 002
1.
a.
b.
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
- DPA
- SBM
Perlengkapan
fotokopi/komputer.
Realisasi T-1
c.
Biaya honorarium
satpam, cleaning
service, sopir,
pramubakti.
- DPA
- SBM
d.
Pengurusan
penggantian sertifikat
tanah, pembayaran PBB
1) Indeks SBM
(S Pegawai < 40)
2) S Pegawai x Indeks
SBM
(S Pegawai > 40)
Realisasi T-1
S Pegawai x S Bulan
x Indeks SBM
OB
521111
Jika
menggunakan
outsourcing
dapat
ditambahkan
15% dan iuran
jaminan sosial
yang
ditanggung
pemberi kerja
521111
APPENDIX
APPENDIX
Appendix A
No.
Komponen Biaya
Dasar Alokasi
Perhitungan
Satuan
Akun
THN atau
BLN
511111
s.d.
511129
OJ
512211
OH
512211
THN
511147
Satker/Tahun
521111
OT
521111
THN
521111
Catatan
Komponen 001
1.
Aplikasi GPP
2.
Uang Lembur
- DPA
- SBM
3.
- DPA
- SBM
4.
Uang Duka
Hitung Otomatis
S Pegawai Tiap
Golongan x S Jam x
S Hari x Indeks SBM
S Pegawai Tiap
Golongan x S Jam x
S Hari x Indeks SBM
2,5% x Belanja
Pegawai
Hanya
dialokasikan di
Kantor Pusat
Komponen 002
1.
a.
b.
PEDOMAN
STANDAR
STRUKTUR
BIAYA
- DPA
- SBM
Perlengkapan
fotokopi/komputer.
Realisasi T-1
c.
Biaya honorarium
satpam, cleaning
service, sopir,
pramubakti.
- DPA
- SBM
d.
Pengurusan
penggantian sertifikat
tanah, pembayaran PBB
1) Indeks SBM
(S Pegawai < 40)
2) S Pegawai x Indeks
SBM
(S Pegawai > 40)
Realisasi T-1
S Pegawai x S Bulan
x Indeks SBM
OB
521111
Jika
menggunakan
outsourcing
dapat
ditambahkan
15% dan iuran
jaminan sosial
yang
ditanggung
pemberi kerja
521111
APPDX
APPENDIX
No.
1.
Dasar Alokasi
Perhitungan
Satuan
Akun
b.
c.
d.
e.
f.
Sewa Internet
1.
- Realisasi T-1
- Rencana
penambahan
jumlah aset yang
menggunakan
listrik
- Kenaikan ratarata TDL T-1
- Realisasi T-1
- Kenaikan ratarata tarif air T-1
Realisasi T-1
Realisasi T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
- Realisasi T-1
- Rencana Kerja
T+1
Sesuai Kebutuhan
Realisasi T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
BLN
522111
BLN
522113
BLN
522112
BLN
522119
THN
521114
521813
BLN
522119
g.
Sewa kantor/gedung
Sesuai Kebutuhan
Unit
522141
h.
- SBM
S Bulan x S unit x
Indeks SBM
Unit Bulan
522141
Sewa kendaraan
- DPA
- SBM
- SE 9/MK.1/2015
i.
No.
Catatan
a.
1.
Komponen Biaya
S Bulan x S unit
Unit Bulan
522141
Dasar Alokasi
b.
Misal: gas
Komponen Biaya
DPA
SBM
Alokasi T-1
Harga Pasar
Wajar
c.
Pelantikan/pengambilan
sumpah jabatan
d.
- Rencana
pelantikan
- SBM
- DPA
- SBM
e.
Biaya pindah/angkut
- Realisasi T-1
-
Perhitungan
Satuan
Akun
Catatan
521115
S Orang x S Bulan x
Indeks SBM
OB
S Pegawai tertentu x
S Hari x Indeks SBM
OH
521113
Alokasi T-1
S Pegawai atau
Pejabat x Harga Pasar
Wajar
THN
521113
OK
521113
S Rohaniwan x Frek
Pelantikan
OK
521119
S Pegawai x 2 (dua)
stel x Indeks SBM
Stel
521119
Sesuai kebutuhan
Realisasi T-1 +
Kebutuhan
Anggaran Perjadin
Konsultasi/Koordinasi
di luar tusi
Frek
521119
THN
524111/
524113
THN
523121
521213
Untuk pejabat
PBJ dan PPHP
Hanya untuk
pegawai
tertentu
Obat-obatan
Pemeriksaan
Kesehatan
Maksimal 2
(dua) stel
Komponen 005
Hanya sewa
kendaraan
operasional
a.
Belanja barang
pemeliharaan kapal
- Harga Pasar
Wajar
- Realisasi T-1
Sesuai kebutuhan
3. Pemeliharaan Perkantoran
a.
Biaya pemeliharaan
gedung/bangunan dan
halaman
DPA
SBM
SIMAK BMN
S-1646/SJ/2014
Luas Gedung/Halaman
x Indeks SBM
m2/
tahun
523111
DPA
SBM
Harga Pasar Wajar
SIMAK BMN
S Pegawai x Indeks
SBM
S Unit BMN x Indeks
SBM atau S Unit BMN x
Harga pasar Wajar
Pegawai /
Tahun
523131
Inventaris kantor
b.
Biaya pemeliharaan
instalasi jaringan dan
sarana prasarana kantor
Unit / Tahun
523131
Sarana
Prasarana
Kantor
Biaya pemeliharaan
kendaraan bermotor
- DPA
- SBM
- SIMAK BMN
Unit / Tahun
523131
c.
APPDX
APPENDIX
No.
1.
Dasar Alokasi
Perhitungan
Satuan
Akun
b.
c.
d.
e.
f.
Sewa Internet
1.
- Realisasi T-1
- Rencana
penambahan
jumlah aset yang
menggunakan
listrik
- Kenaikan ratarata TDL T-1
- Realisasi T-1
- Kenaikan ratarata tarif air T-1
Realisasi T-1
Realisasi T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
- Realisasi T-1
- Rencana Kerja
T+1
Sesuai Kebutuhan
Realisasi T-1
S Bulan x
Realisasi/Bulan T-1
BLN
522111
BLN
522113
BLN
522112
BLN
522119
THN
521114
521813
BLN
522119
g.
Sewa kantor/gedung
Sesuai Kebutuhan
Unit
522141
h.
- SBM
S Bulan x S unit x
Indeks SBM
Unit Bulan
522141
Sewa kendaraan
- DPA
- SBM
- SE 9/MK.1/2015
i.
No.
Catatan
a.
1.
Komponen Biaya
S Bulan x S unit
Unit Bulan
522141
Dasar Alokasi
b.
Misal: gas
Komponen Biaya
DPA
SBM
Alokasi T-1
Harga Pasar
Wajar
c.
Pelantikan/pengambilan
sumpah jabatan
d.
- Rencana
pelantikan
- SBM
- DPA
- SBM
e.
Biaya pindah/angkut
- Realisasi T-1
-
Perhitungan
Satuan
Akun
Catatan
521115
S Orang x S Bulan x
Indeks SBM
OB
S Pegawai tertentu x
S Hari x Indeks SBM
OH
521113
Alokasi T-1
S Pegawai atau
Pejabat x Harga Pasar
Wajar
THN
521113
OK
521113
S Rohaniwan x Frek
Pelantikan
OK
521119
S Pegawai x 2 (dua)
stel x Indeks SBM
Stel
521119
Sesuai kebutuhan
Realisasi T-1 +
Kebutuhan
Anggaran Perjadin
Konsultasi/Koordinasi
di luar tusi
Frek
521119
THN
524111/
524113
THN
523121
521213
Untuk pejabat
PBJ dan PPHP
Hanya untuk
pegawai
tertentu
Obat-obatan
Pemeriksaan
Kesehatan
Maksimal 2
(dua) stel
Komponen 005
Hanya sewa
kendaraan
operasional
a.
Belanja barang
pemeliharaan kapal
- Harga Pasar
Wajar
- Realisasi T-1
Sesuai kebutuhan
3. Pemeliharaan Perkantoran
a.
Biaya pemeliharaan
gedung/bangunan dan
halaman
DPA
SBM
SIMAK BMN
S-1646/SJ/2014
Luas Gedung/Halaman
x Indeks SBM
m2/
tahun
523111
DPA
SBM
Harga Pasar Wajar
SIMAK BMN
S Pegawai x Indeks
SBM
S Unit BMN x Indeks
SBM atau S Unit BMN x
Harga pasar Wajar
Pegawai /
Tahun
523131
Inventaris kantor
b.
Biaya pemeliharaan
instalasi jaringan dan
sarana prasarana kantor
Unit / Tahun
523131
Sarana
Prasarana
Kantor
Biaya pemeliharaan
kendaraan bermotor
- DPA
- SBM
- SIMAK BMN
Unit / Tahun
523131
c.
APPDX
APPENDIX
Appendix B
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
OUTPUT : Sarana dan Prasarana
Kementerian Negara/Lembaga
Unit Eselon I
Program
Hasil (Outcome)
:
:
:
:
:
:
:
:
:
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Dasar Hukum Kegiatan
Dasar hukum yang terkait langsung dengan dengan proyek yang akan dilaksanakan
Dasar Hukum Lainnya yang terkait
Dasar hukum yang tidak terkait langsung dengan proyek yang akan dilaksanakan namun dibutuhkan sebagai petunjuk
dalam melaksanakan kegiatan misalnya Peraturan berkaitan dengan pembangunan gedung, pengadaaan barang dan
jasa, dan hal lain yang berkaitan
2. Gambaran Umum
Gambaran umum diawali dengan mendeskripsikan produk yang akan dihasilkan dari proyek atau spesikasi teknis yang
terdiri dari jenis proyek, nama kegiatan, volume, lokasi proyek dan siapa penanggung jawab kegiatan.
- Gedung dan Bangunan
Dalam Gambaran umum perlu ada penjelasan sebagai berikut
1. Latar belakang atau alasan yang mendasari perlunya proyek ini terhadap prioritas organisasi dan kaitannya
dengan peningkatan kinerja.
a. Penjelasan apakah telah melakukan koordinasi dengan Ditjen Kekayaan Negara selaku Pengelola Barang
terkait ketersediaan aset idle yang mungkin dapat dimanfaatkan.
b. Alasan pentingnya proyek ini dilakukan
Jika pembangunan gedung baru/renovasi/rehabilitasi/restorasi, jelaskan keadaan yang ada sekarang yang
menjadi alasan perlu adanya pembangunan.
Jika kegiatan dilakukan secara multiyears maka perlu dijelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan per
tahunnya atau jika telah ada pekerjaan di tahun sebelumnya maka dijelaskan progress yang telah ada.
APPDX
APPENDIX
Appendix B
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
OUTPUT : Sarana dan Prasarana
Kementerian Negara/Lembaga
Unit Eselon I
Program
Hasil (Outcome)
:
:
:
:
:
:
:
:
:
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Dasar Hukum Kegiatan
Dasar hukum yang terkait langsung dengan dengan proyek yang akan dilaksanakan
Dasar Hukum Lainnya yang terkait
Dasar hukum yang tidak terkait langsung dengan proyek yang akan dilaksanakan namun dibutuhkan sebagai petunjuk
dalam melaksanakan kegiatan misalnya Peraturan berkaitan dengan pembangunan gedung, pengadaaan barang dan
jasa, dan hal lain yang berkaitan
2. Gambaran Umum
Gambaran umum diawali dengan mendeskripsikan produk yang akan dihasilkan dari proyek atau spesikasi teknis yang
terdiri dari jenis proyek, nama kegiatan, volume, lokasi proyek dan siapa penanggung jawab kegiatan.
- Gedung dan Bangunan
Dalam Gambaran umum perlu ada penjelasan sebagai berikut
1. Latar belakang atau alasan yang mendasari perlunya proyek ini terhadap prioritas organisasi dan kaitannya
dengan peningkatan kinerja.
a. Penjelasan apakah telah melakukan koordinasi dengan Ditjen Kekayaan Negara selaku Pengelola Barang
terkait ketersediaan aset idle yang mungkin dapat dimanfaatkan.
b. Alasan pentingnya proyek ini dilakukan
Jika pembangunan gedung baru/renovasi/rehabilitasi/restorasi, jelaskan keadaan yang ada sekarang yang
menjadi alasan perlu adanya pembangunan.
Jika kegiatan dilakukan secara multiyears maka perlu dijelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan per
tahunnya atau jika telah ada pekerjaan di tahun sebelumnya maka dijelaskan progress yang telah ada.
APPDX
harus diselesaikan.
4. Susun matriks jadwal kegiatan dan uraikan waktu proses pengadaan dari tiap komponen sesuai dengan surat
Sekretaris Jenderal nomor S-1862/SJ/2013 hal Penyusunan KAK/TOR.
5. Uraikan dokumen pendukung yang telah disiapkan dan atau dalam proses perijinan (dilampirkan).
a. Perhitungan Teknis PU
b. Ijin Multiyears, ijin teknis dari KemenPU dan ijin persetujuan anggaran dari Kemenkeu
c. Status Kepemilikan Tanah dan Izin Mendirikan Bangunan (Jika Pembangunan di lokasi baru)
d. Analisa kerusakan dari PU (Jika Renovasi)
e. Pricelist Surat Penawaran (Jika Pembelian)
f. Berita acara penghapusan (jika menggantikan bangunan lama)
6. Uraikan bentuk monitoring dan evaluasi atas pekerjaan terdiri dari siapa yang memonitoring dan
mengevaluasi, kapan dan bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi.
7. Jelaskan dan identikasi kriteria sukses dari proyek yang berupa kriteria penentu berhasilnya kegiatan ini.
8. Identikasi dan jelaskan kendala serta analisa potensi resiko yang mungkin akan timbul baik oleh lingkungan
sekitar atau oleh lingkup intern satker misalnya inesiensi, terbatasnya sumber daya, melewati batas waktu
pekerjaan, gagal lelang, kesulitan penyedia barang dan jasa, perijinan, status BMN, persiapan pengadaan
barang dan jasa dan lain sebagainya. Deskripsikan strategi meminimalisir potensi resiko atau mitigasi atas
potensi resiko tersebut.
b. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran/ Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi/ Kendaraan Bermotor
1. Jelaskan komponen dan tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan.
2. Susun matriks jadwal kegiatan dan uraikan waktu proses pengadaan dari tiap komponen sesuai dengan surat
Sekretaris Jenderal nomor S-1862/SJ/2013 hal Penyusunan KAK/TOR.
3. Uraikan dokumen pendukung yang telah disiapkan dan atau dalam proses perijinan (dilampirkan).
a. Pricelist Surat Penawaran
b. Spesikasi aset yang akan dibutuhkan
c. Berita acara Penghapusan
4. Uraikan bentuk monitoring dan evaluasi atas pekerjaan terdiri dari siapa yang memonitoring dan
mengevaluasi, kapan dan bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi.
5. Identikasi dan jelaskan kendala serta analisa potensi resiko yang mungkin akan timbul baik oleh lingkungan
sekitar atau oleh lingkup internal satker misalnya inesiensi, terbatasnya sumber daya, melewati batas waktu
pekerjaan, gagal lelang, kesulitan penyedia barang dan jasa, persiapan pengadaan barang dan jasa dan lain
sebagainya. Deskripsikan strategi meminimalisir potensi resiko atau mitigasi atas potensi resiko tersebut.
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Diisi dengan jangka waktu kapan pencapaian output dimaksud harus diselesaikan (selama hari atau selama bulan)
yang terhitung sejak bulansampai dengan bulan
E. Biaya yang Diperlukan
Diisi total anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian keluaran dan penjelasan bahwa rincian biaya sesuai dengan RAB
terlampir
.,
NIP
APPDX
harus diselesaikan.
4. Susun matriks jadwal kegiatan dan uraikan waktu proses pengadaan dari tiap komponen sesuai dengan surat
Sekretaris Jenderal nomor S-1862/SJ/2013 hal Penyusunan KAK/TOR.
5. Uraikan dokumen pendukung yang telah disiapkan dan atau dalam proses perijinan (dilampirkan).
a. Perhitungan Teknis PU
b. Ijin Multiyears, ijin teknis dari KemenPU dan ijin persetujuan anggaran dari Kemenkeu
c. Status Kepemilikan Tanah dan Izin Mendirikan Bangunan (Jika Pembangunan di lokasi baru)
d. Analisa kerusakan dari PU (Jika Renovasi)
e. Pricelist Surat Penawaran (Jika Pembelian)
f. Berita acara penghapusan (jika menggantikan bangunan lama)
6. Uraikan bentuk monitoring dan evaluasi atas pekerjaan terdiri dari siapa yang memonitoring dan
mengevaluasi, kapan dan bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi.
7. Jelaskan dan identikasi kriteria sukses dari proyek yang berupa kriteria penentu berhasilnya kegiatan ini.
8. Identikasi dan jelaskan kendala serta analisa potensi resiko yang mungkin akan timbul baik oleh lingkungan
sekitar atau oleh lingkup intern satker misalnya inesiensi, terbatasnya sumber daya, melewati batas waktu
pekerjaan, gagal lelang, kesulitan penyedia barang dan jasa, perijinan, status BMN, persiapan pengadaan
barang dan jasa dan lain sebagainya. Deskripsikan strategi meminimalisir potensi resiko atau mitigasi atas
potensi resiko tersebut.
b. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran/ Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi/ Kendaraan Bermotor
1. Jelaskan komponen dan tahapan yang digunakan dalam pencapaian keluaran kegiatan.
2. Susun matriks jadwal kegiatan dan uraikan waktu proses pengadaan dari tiap komponen sesuai dengan surat
Sekretaris Jenderal nomor S-1862/SJ/2013 hal Penyusunan KAK/TOR.
3. Uraikan dokumen pendukung yang telah disiapkan dan atau dalam proses perijinan (dilampirkan).
a. Pricelist Surat Penawaran
b. Spesikasi aset yang akan dibutuhkan
c. Berita acara Penghapusan
4. Uraikan bentuk monitoring dan evaluasi atas pekerjaan terdiri dari siapa yang memonitoring dan
mengevaluasi, kapan dan bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi.
5. Identikasi dan jelaskan kendala serta analisa potensi resiko yang mungkin akan timbul baik oleh lingkungan
sekitar atau oleh lingkup internal satker misalnya inesiensi, terbatasnya sumber daya, melewati batas waktu
pekerjaan, gagal lelang, kesulitan penyedia barang dan jasa, persiapan pengadaan barang dan jasa dan lain
sebagainya. Deskripsikan strategi meminimalisir potensi resiko atau mitigasi atas potensi resiko tersebut.
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Diisi dengan jangka waktu kapan pencapaian output dimaksud harus diselesaikan (selama hari atau selama bulan)
yang terhitung sejak bulansampai dengan bulan
E. Biaya yang Diperlukan
Diisi total anggaran yang dibutuhkan untuk pencapaian keluaran dan penjelasan bahwa rincian biaya sesuai dengan RAB
terlampir
.,
NIP
PEDOMAN
S TA N D A R S T R U K T U R B I AYA
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
S E K R E TA R I AT J E N D E R A L
PRiME
profesional
responsive
innovative
modern
enthusiastic