Laporan Skenario B Blok 21
Laporan Skenario B Blok 21
Disusun oleh :
Kelompok B4
1. Renal Yusuf
2. Nur Suci Trendy asih
3. Citra Maharani
4. Imam Arif W
5. Lisa Yuniarti
6. Arie Wahyudi W
7. Faris Naufal A
8. Teguh Ridho P
9. Sri Aryasatyani
10.Mohd.Quarratul Aiman
04111401015
04111401016
04111401017
04111401018
04111401049
04111401071
04111401077
Tutor :
dr.Yan Effendi Hasyim DAHK
04111401080
04111401088
04111401089
KATA PENGANTAR
SyukurAlhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME karena rahmat dan
anugerah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas tutorial dengan topik Skenario C Blok
XX. Adapun tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk melengkapi persyaratan dalam
pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tepat
sasaransesuai dengan harapan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan
ini.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap kepada teman teman dan para
pembacasemoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...
Daftar Isi ....
BAB I
: Pendahuluan
1
BAB II
Latar Belakang.
: Pembahasan
2.1
Data Tutorial
2.2
Skenario Kasus ..
2.3
Paparan
I.
II.
Identifikasi Masalah...........
III.
IV.
V.
Kerangka Konsep..................
Kesimpulan ..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Moderator
: Faris Naufal
Sekretaris Meja
: Renal Yusuf
Sekretaris Laptop
Hari, Tanggal
Peraturan
Pemeriksaan Nn kranialis :
-
Pemeriksaan penunjang :
Ct scan kepala: Infark lama di ganglia basalis kiri + atropi serebri lobus frontalis bilateral
MoCA INA: 15
2.3. Paparan
I. Klarifikasi Istilah
1. Stroke iskemik: stroke yang disebabkan karena adanya hambatan atau sumbatan pada pembuluh
darah otak tertentu sehingga daerah otak yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut tidak
No
Masalah
Concern
VVV
VV
Ket
VV
4.
VV
tersinggung.
5.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : GCS 15
Tanda vital : TD 160/100 mmHg, Nadi 80x/menit,
RR 20x/menit, Temp 37,0 C
6.
Pemeriksaan Nn kranialis :
-
sentral
Pemeriksaan fungsi motorik:
Kekuatan lengan dan tungkai kanan 4
dengan reflex fisiologis meningkat.
7.
Pemeriksaan penunjang :
Ct scan kepala: Infark lama di ganglia basalis kiri +
atropi serebri lobus frontalis bilateral
MoCA INA: 15
mendapat pasokan energi dan oksigen yang akan menyebabkan jaringan sel-sel otak tersebut mati
dan tidak berfungsi lagi.
2. Parese nervus tipe sentral: Kelumpuhan akibat adanya lesi disepanjang jalur Upper Motor
Neuron.
3. Refleks fisiologis: Suatu respon involunter terhadap sebuah stimulus pada orang normal.
4. Infark: daerah nekrosis iskemik terbatas yang disebabkan oleh oklusi suplai arteri atau drainase
vena di bagian tertentu.
5. MoCA INA: Montreal Cognitive Assesment versi Indonesia. Merupakan tes untuk memeriksa
gangguan kognitif yang digunakan untuk mengetahui adanya Mild
Cognitive Impairment. Biasanya dilakukan pada penderita stroke.
6. Ganglia basalis : struktur di otak yang membantu mengontrol gerakan tubuh.
7. Atrofi serebri: Pengecilan ukuran sel pada serebri.
b. Apa hubungan adanya riwayat hipertensi dengan tidak rutin meminum obat? 4
2
3. Menurut keluarga penderita juga sering lupa dengan aktivitas rutin yang
dilakukannya. Penderita juga sering lupa pada anak atau cucunya. Aktivitas seharihari bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan keluarga
a. Bagaimana proses penyimpanan memori normal?5 3
b. Bagaimana proses terjadinya lupa?6 4
c. Mengapa keluhan lupa baru muncul sekarang?7 5
d. Mengapa penderita juga sering lupa dengan aktivitas rutin yang dilakukannya?
mekanisme jgn lupa dan bagian otaknya?8 6
e. Mengapa penderita juga sering lupa pada anak atau cucunya? 9 7 mekanisme
jgn lupa dan bagian otaknya
f. Apa makna aktivitas sehari-hari bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan keluarga?
10 8
g. Apa saja penyakit yang dapat menyebabkan lupa?11 9
4. Akhir-akhir ini penderita juga sering marah atau mudah tersinggung.
a. Apa makna dari penderita sering marah atau mudah tersinggung?1 10
Mekanisme dan bagian otak mana
5. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : GCS 15
Tanda vital : TD 160/100 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit, Temp 37,0
C
a. Bagaimana interpretasi dari GCS?2 11
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari tanda vital?3 1
c.
6. Pemeriksaan Nn kranialis :
Parese nn VII kanan dan XII kanan tipe sentral
Pemeriksaan fungsi motorik:
Kekuatan lengan dan tungkai kanan 4 dengan reflex fisiologis meningkat.
a. BAgaimana anatomi dan fisiologi otak?4 2
b. Bagaiaman interpretasi dan mekanisme pemeriksaan nn kranialis?5 3 Pd kasus
yah
c. BAgaiaman interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fungsi motorik?6 4
7. Pemeriksaan penunjang :
Ct scan kepala: Infark lama di ganglia basalis kiri + atropi serebri lobus frontalis
bilateral
MoCA INA: 15
b. Mengapapasiendibawakeruanganemergensi ?
Karena bunuh diri merupakan gangguan kejiwaan yang berat dan merupakan penyebab
umum kematian di antara pasien skizofrenik. Kira kira 50 persen dari semua pasen
dengan skizofrenia mencoba bunuh diri sekurangnya satu kali selama hidupnya, dan 10
10
sampai 15 persen pasien skizofrenik meninggal karena bunuh diri selama periode follow
up 20 tahun.
2. She looked very depressed and sometimes cried without any particular
reason.
a. apamaknaklinisdaridepresidanmenangistanpasebab ?
Makna klinis dari depresi dan menangis tanpa sebab munjukkan pasien mengalami gangguan mood
, perasaan dan afek. Depresi dapat merupakan suatu ciri dari psikosis akut dan suatu akibat dari
suatu episode psikotik.Gejala depresif
b. bagaimanapengaruhdepresidenganpercobaanbunuhdiri ?
Faktor resiko utama untuk bunuh diri di antara orang skizofrenik adalah adanya gejala depresi,usia
muda, dan tingkat premorbid yang tinggi (khususnya pendidikan perguruan tinggi). Kelompok
tersebut mungkin menyadari bahwa kehancuran yang cukup berarti dari penyakitnya lebih daripada
kelompok pasien skizofrenik lainnya dan mungkin melihat bunuh diri sebagai alternatif yang
beralasan. Hal inilah yang menyebabkan pasien mencoba bunuh diri.
3 Her family mentioned that there were changes in her ehavior since 2 years
ago, she gradually became more and more withdrawn to herself and
preferred to stay in her room all day long.
a.apamaknapasiensenangmenarikdiridaripergaulandanmengurungdiridalamruangansepanja
nghari ?
Perjalanan gangguan skozofrenia itu terdiri dari tiga fase : fase prodormal, fase aktif gejala
dan fase residual . Cek Ela Menarik diri dari pergaulan; Suka mengurung diri didalam
11
kamar sepanjang hari (tidak ada interaksi sosial) hal itu menunjukan bahwa tuan tn sedang
mengalami fase prodromal yang mana pada fase prodromal ditandai dengan deteriorasi
yang jelas dalam fungsi kehidupan, sebelum tergangguannya fase aktif gejala,dan tidak
disebabkan oleh gangguan afek atau gangguan penggunaan.
Individu yang mengalami fase prodormal itu dapat berlangsung dalam beberapa minggu,
bulan hingga bertahun tahun sebelum gejala lain memenuhi kritera diagnosis skizofrenia.
Semakin lama fase prodromal semakin jelak prognosisnya
Ini lebih menunjukan suatu proses perjalanan penyakit, dimana penyakit schizofrenia
memiliki tiga fase (Luana, 2007)yaitu :
a. Fase prodormal
Biasanya timbul gejala-gejala nonspesifik yang lamanya minggu, bulan, ataupun lebih
dari satu tahun, sebelum onset sikotik menjadi jelas. Gejala tersebut meliputi hendaknya
fungsi pekerjaan, fungsi social, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri,
semakin lama masa prodormal semakin buruk prognosisnya.
b. Fase aktif
Gejala sikotik atau psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik, inkoherensi,
waham, halusinasi, disertai gangguan afek.
c. Fase residual
Gejala-gejalanya sama dengan fase prodormal tetapi gejala positif atau psikotiknya
sudah berkurang.
Pada kasus didapatkan bahwa :
12
Cek Ela memiliki kepribadian premorbid yang mengarah ke skizoid, dan pada umur 20
tahun menjadi makin nyata, makin mengisolasi diri dan tak ada interaksi sosial sama
sekali. (fase prodormal)
Sejak 2 tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku pada Cek Ela ditandai dengan
secara berangsur-angsur menarik diri dari pergaulan dan lebih suka mengurung diri di
dalam kamar sepanjang hari. (fase prodormal)
Dalam 1 tahun terakhir kemunduran Cek Ela makin hebat, kurang bisa mengurus diri
dan tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, kalimat yang
diucapakan kacau dan sukar dimengerti. (fase prodormal)
Seminggu yang lalu suara tersebut memaksa nya untuk melukai dirinya sendiri. (fase
aktif)
4. One year ago she complained about hearing voices such as conversation
or sometimes the voice commenting on her, while the person didnt exist.
Later on, the voice became more disturbing, commanding her to do
something which was difficult or impossible to refuse. The last command
forced her to hurt herself.
a. Apamaknaklinisdanmekanismemrs.CekElabiasmendengarsuarapercakapandanperin
tah , padahaltidakada orang berbicara?
Mekanisme terjadi halusinasi dengar
Halusinasi merupakan persepsi sensoris yang palsu dan tidak disertai stimulus
eksternal yang nyata. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Berbeda dengan ilusi dimana
pasien mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus, salah persepsi pada halusinasi
terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi. Stimulus internal dipersepsikan
sebagai sesuatu yang nyata oleh pasien.
13
Faktor Biologis
Halusinasi timbul akibat kelainan di area otak yang dinamakan system
limbic. Terdapat berbagai malfungsi dari system neurotransmitter di daerah
tersebut, yang paling lama diketahui adalah adanya hiperaktivitas dari neuron
dopaminergik.
Faktor Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan pasien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis pasien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup pasien.
Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stres.
b. Faktor Presipitasi
14
Factor Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus
yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
Stres Lingkungan
Ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stresor lingkungan
untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
Mekanisme Koping
Mekanisme koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stresor.
Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif individu yang berada dalam
rentang respon neurobiologis. Ini merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika
individu yang sehat persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterprestasikan
stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera (pendengaran,
penglihatan,
penghidu,
pengecapan,
dan
perabaan),
pasien
dengan
halusinasi
mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus tersebut tidak
ada.
15
dan
antibiotik,sedangkan
obat-obatan
halusinogenik
dapat
membuat terjadinya halusinasi sama seperti pemberian obat diatas. Halusinasi dapat juga
terjadi pada saat keadaan individu n o r m a l y a i t u p a d a i n d i v i d u y a n g m e n g a l a m i
i s o l a s i , p e r u b a h a n s e n s o r i k s e p e r t i kebutaan, kurangnya pendengaran
atau adanya permasalahan pada pembicaraan.Penyebab halusinasi pendengaran secara
spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis ,
psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya adalah stress lingkungan,
biologi, pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanisme koping.
16
Psikopatologi dari halusinasi yang pasti belum diketahui. Banyak teori yang
diajukan yang menekankan pentingnya faktor-faktor psikologik, fisiologik dan lainlain. Ada yang mengatakan bahwa dalam keadaan terjaga yang normal otak
dibombardir oleh aliran stimulus yang yang datang dari dalam tubuh ataupun
dari luar tubuh. Input ini akan m e n g i n h i b i s i p e r s e p s i y a n g l e b i h
d a r i m u n c u l n y a k e a l a m s a d a r . B i l a i n p u t i n i dilemahkan atau tidak
ada sama sekali seperti yang kita jumpai pada keadaan normal atau patologis, maka
materi-materi yang ada dalam unconsicisus atau preconscious bisa dilepaskan dalam bentuk
halusinasi. Pendapat lain mengatakan bahwa halusinasi dimulai dengan adanya keinginan
yang direpresi ke unconsicious dan kemudian karena sudah retaknya
kepribadian dan rusaknya daya menilai realitas maka keinginan tadi diproyeksikan
keluar dalam bentuk stimulus eksterna.
b. Mengapagejalamakinberat ?
Adanya kemunduran yang hebat dalam hal kurang bisa mengurus diri dan
tak dapat mengerjakan pekerjaan seharai-hari merupakan adanya deteriorasi
yang semakin berat. Deteriorasi terlihat pada fase prodromal dan semakin
berat pada fase aktif.
Berbicara yang terbatas, kalimat yang diucapkan kacau dan sukar
dimengerti merupakan tanda adanya gejala psikosis yakni inkoherensi.
Inkoherensi merupakan kelainan progresi pikiran dimana ide yang berurutan
diekspresikan tidak mempunyai urutan yang logis sehingga terjadi
diorganisasi struktur kalimat sehingga kalimat yang ducapkan sukar
dimengerti. Bleuer menggolongkan gejala ini sebagai salah satu bentuk
pelanggaran asosiasi yang termasuk dalam gejala primer skizofrenia.
Fase-fase pada sizofrenia
A. Fase prodromal
Fase prodromal ditandai dengan deteriorasi yang jelas dalam fungsi
kehidupan, sebelum fase aktif gejala gangguan, dan tidak disebabkan
oleh gangguan afek atau akibat gangguan penggunaan zat, serta
mencakup paling sedikit dua gejala dari kriteria A pada kriteria
diagnosis skizofrenia. Awal munculnya skizofrenia dapat terjadi setelah
17
5. The premorbid personality was schizoid and after the age of 20 years it
was clear that her personality became more annoying especially to her family
and also the neighbors. She became isolated and no special interaction at all.
In the last one year, she become more deteriorated, lacked of self care and
couldnt do house chores. Her speech was limited and the sentences were very
disorganized.
a. apaketerkaitanantarakepribadian premorbid dankasussekarang ?
Kepribadian premorbid adalah kepribadian pasien sebelum onset penyakit
terjadi. Pada perjalanan skizofrenia, gejala premorbid terlihat sebelum fase
prodromal dari penyakit. Pada riwayat premorbid skizofrenia, pasien
memiliki kepribadian schizoid atau skizotypal yang yang cirinya seperti
diam, pasif dan tertutup. Pada anak-anak mereka punya sedikit teman. Pada
anak remaja, mereka tidak memiliki teman dekat, pacar dan mengindari
keramaian.1 ciri dari gangguan kepribadian schizoid menurut PPDGJ III
adalah sebagai berikut:
a. Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
b. Emosi dingin, afek mendatar, atau tak peduli
19
o
1.
2.
3.
PPDGJ III
Gangguan kepribadian yang memenuhi deskripsi berikut:
Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
Emosi dingin, afek mendatar atau tidak peduli (detatchment)
Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan
DSM IV
o Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas
dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan
dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) dari
berikut:
1. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi
bagian dari keluarga
2. Hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
3. Memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
4. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas
20
5. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat
pertama
6. Tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain
7. Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas
o Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, gangguan mood dengan
cirri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau gangguan perkembangan pervasif
dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan Premorbid
gangguan kepribadian schizoid (premorbid).
b. mengapamrs.Cekelatidakbiasberinteraksisosial ?
Gangguan Emosi, penderita skizofrenia terkadang menunjukkan emosi yang kosong atau kurang,
meski dalam situasi tertentu atau kadang tanpa emosi sama sekali. Sebaliknya kadang penderita
skizofrenia menunjukkan emosi yang berlebihan. Bahkan penderita skizofrenia bisa tertawa atau
marah-marah tanpa sebab yang jelas. Penderita skizofrenia juga sering menutup diri, penderita
skizofrenia biasanya tidak tertarik dengan dunia luar. Mereka tidak bersosialisasi dengan orang lain
atau berkomunikasi dengan dunia luar. Kadang yang lebih ekstrem penderita skizofrenia
mengurung diri, dan tidak mau bertemu dengan siapapun. Mereka lebih suka mengurung diri di
kamar, tempat yang tidak ada siapa-siapa selain dia (Feldman,2005 ).
c. mengapamrs.Cekelatidakdapatmengurusdirisendiri ?
Seperti yang telah dijelaskan diatas, gangguan transmisi sinyal-sinyal persepsi menyebakan
gangguan perasaan berupa mood dan afek, serta gangguan pemikiran.Kedua hal ini
menyebakan gangguan perbuatan yang berefek pada penurunan kinerja dan fungsi
social.Gangguan ini menyebabkan keterbatasan melakukan aktivitas/kerja/tugas rutin
sehingga tn. Abu kesulitan dalam mengurus dirinya sendiri.
Tidak bisa mengurus diri
Jawab : Semuanya kembali lagi ke patofisiologi dan etiologi dari terjadinya
schizofrenia,
ada
teori
yang
mengatakan
bahwa
terjadinya
ketidakseimbangan
21
serotonin maka akan memberikan gejala seperti tidak bisa mengurus diri, tidak menjaga
higinitas, kelainan sexual, dan gejala lain.
d. mengapamrs.Cekelahberbicarasedikitdankalimatnyatidakjelas ?
Jawaban hanya sepatah dua patah kata saja, tidak begitu jelas dan kadang menolak untuk
bicara sama sekali merupakan ciri dari kelainan bicara. Hal ini termasuk dalam kelainan
bicara psikogenik yakni stammering/stuttering dan mutisme. Stammering ditandai dengan
terputusnya arus pembicaran karena istirahat yang pendek atau pengulangan sehingga katakata yang keluar hanya sepatah dua patah kata saja. Mutisme adalah kehilangnan bicara
yang total atau membisu. Mutisme dapat berlangsung dari jam sampai berhari-hari bahkan
pertahun-tahun. Sehingga pasien menolak untuk bicara sama sekali.
Pasien yang terlihat diam, tidak banyak bergerak dan kadang menangis merupakan tanda
dari gangguan afektif dalam hal ini adalah episode depresi yang mana pasien memiliki
perasaan kecil hati, tak bahagia rendah diri tak ada harapan hilangnya gairah hidup,
hipoaktif kadang menangis
22
b. apamaknaklinismrs.Cekelasangatdiam,
terkadangmenangisdantidakmaumenjawabpertanyaanpadaautoanamnesis ?
Makna linis dari pasien sangat diam, terkadang menangis dan tidak mau menjawab
pertanyaan pada autoanamnesis menunjukkan pasien mengalami depresi dan menarik diri
dari interaksi sosial dimana hal ini merupakan tanda dari gangguan kepribadian skizoid.
23
autism
Tanda-tanda autisme pada Tn.Abu yaitu makin mengisolasi diri dan tidak ada interaksi
sosial kemungkikanan akibat peningkatan aktivitas serotonergik yang akan menurunkan
aktivitas dopaminergik pada sistem mesokortis yang menyebabkan interaksi sosialnya
terganggu. Kemungkinan ini juga merupakan progresivitas penyakit Tn.Abu yang semakin
bertambah parah akibat dari halusinasi yang ditimbulkan dari dirinya sendiri, sehiingga dia
menutup diri dari orang lain. Gejala-gejala autisme ini memang merupakan salah satu
kriteria primer pada pasien skizofren.
anxiety
gangguan asosiasi; inkoheren dan hemmung
Bicara terbatas, kalimat yang diucapkan kacau dan sulit dimengerti ini kemungkinan
terjadi gangguan pada sistem dopaminergik jalur mesocortical. Jalur ini berperan dalam
attention, motivasi individu, dan sistem reward. Apabila terjadi gangguan pada jalur ini
dapat menimbulkan gangguan berupa inkoherensi dan disorganized speech. Jalan pikiran
pada skizofrenia sukar atau tidak dapat diikuti dan dimengerti.Hal ini dinamakan
inkoherensi.
24
c. Bagaimanacarapemeriksaanpsikopatologi ?
Kemampuan seseorang untuk menilai realitas. Kemampuan ini akan menentukan
persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan.
8. Additional Information:
The patient has good marital history, no history of schizophrenia or affective
disorders in the family, the level of intelligence is within the normal range, no
stressor during the last 12 months and GAF scale is around 40-31 at the
moment of examination.
Physical examination: no abnormality is found.
tertanggulangi.
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
25
Skizofrenia
Gangguan
Gangguan Mood
Autism
Psikosis
Tentamen
suicidum
Perubahan perilaku
Kelainan interaksi
social
Halusinasi
Schizoid
Gangguan Afektif
Gejala Autistik
Gejala depresi
(tidak
dapat
dapat
mengerjakan
pekerjaan rumah)
Kemampuan
Kognitif
26
o
o
o
o
o
afek
watak/karakter
pendapat umum
energi dan inisiatif
reaksi terhadap stress
Pemeriksaan tambahan
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan status mental
o perilaku umum
o berbicara
o afek
o pola pikir
o isi pikir
o waham dan salah interpretasi
o halusinasi
o fenomena obsesi
o orientasi
o daya ingat
o perhatian dan konsentrasi
o pengetahuan umum
o insight dan judgment
Tes psikologis
- Tes neuropsikologis formal dari fungsi kognitif
- Tes intelegensia hasilnya lebih rendah
- Tes proyektif dan kepribadian hasilnya abnormal
Menurut DSM IV gejala-gejala skizofrenia adalah :
Terdapat dua atau lebihgejala gejala berikut ini dengan porsi waktu yang signifikan
selama sekurang-kurangnya satu bulan :
1. Waham, yaitu keyakinan yang berlawanan dengan kenyataan
2. Halusinasi yaitu suatu pengalaman indrawi tanpa adanya stimulasi dari lingkungan.
Yang paling sering terjadi adalah halusinasi auditori kemudian halusinasi visual.
28
29
7. Gejala-gejala gangguan terjadi selama sekurang-kurangnya enam bulan, sekurangkurangnya satu bulan untuk simtom-simtom pada poin
simtom negatif atau simtom lain pada poin pertama dalam bentuk ringan
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a. - thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
sama, namun kualitasnya berbeda ; atau
- thought insertion or withdrawal = isi yang asing dan luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu
dari luar dirinya (withdrawal); dan
- thought broadcasting= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya;
b. - delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar; atau
- delusion of passivitiy = waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara jelas
merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus);
- delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang
bermakna sangat khas bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat;
c. Halusinasi auditorik:
30
jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
a
halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (overvalued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus;
gejala-gejala negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)
31
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu
sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara
sosial.
32
Axis 5: 20-11
12 %
12 %
40 %
47 %
Faktor biokimia
1. Dopamine
o Reseptor D2 hiperaktifitas timbulnya symptom positif
o Reseptor D1 hipoaktifitas symptom negatif dan gangguan
kognitif (Dawe, 2009)
2. Serotonin
Kelebihan serotonin bisa menyebabkan timbulnya symptom positif
maupun negative ( Kaplan & Sadock, 2007)
3. GABA
Berfungsi dalam meregulasi aktifitas dopamine, jika gaba menurun
maka akan terjadi peningkatan dopamine hal ini akan menyebabkan
33
agresif,
perilaku
berulang),
ganggun
pikiran
formal
positif
berupa
terdapatnya
34
inkoherensi,
pasien
cenderung
bersama-sama
Gangguan kemauan kelemahan kemauan dengan alasan yang tidak jelas,
negativisme (sikap yang negative atau berlawanan terhadap suatu
permintaan), ambivalensi kemauan (menghendaki dua hal yang berlawanan
pada waktu bersamaan), otomatisme (penderita merasa kemauannya
dipengaruhi orang lain atau tenaga dari luar, sehingga ia melakukan sesuatu
secara otomatis)
Gejala psikomotor gejala katatonik (gerakan kurang luwes), bias sampai
stupor (tidak bergerak sama sekali), mutisme, berulang-ulang melakukan
satu gerakan atau sikap, verbigerasi (mengulang-ngulang kata), manerisme
(keanehan cara berjala dan gaya), gejala katalepsi (bila dalam jangka waktu
lama), flexibilitas cerea (bila anggota gerak dibengkokan terasa ada tahanan
seperti pada lilin, negativism (melakukan hal berlawanan dengan yang
diperintahkan), echolalia (meniru kata-kata yang diucapkan orang lain),
ekhopraxia (meniru perbuatan orang lain)
Gejala sekunder
Waham waham primer (timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa
penyebab apa-apa dari luar hamper patognomonis pada skizofrenia),
waham sekunder (biasanya terdengar logis, seperti waham kebesaran,
35
36
37
kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
3. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
(prodromal).
4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude),
dan penarikan diri secara sosial.
14. Bagaimana patofisiologinya?
Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan
bagisistem limbik untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa
nyaman,menciptakan rasa bahagia, rasa puas, nafsu makan yang baik, dorongan
seksual yangsesuai, dan keseimbangan psikomotor, tapi bila terlalu banyak akan
menyebabkanserangan mania. Yang mendukung konsep ini adalah kenyataan
bahwa pusat-pusat rewarddan punishment di otak pada hipotalamus dan daerah
sekitarnya menerima sejumlahbesar ujung-ujung saraf dari sistem norepinefrin dan
serotonin (Guyton 1997:954)
Pada pasien penyakit jiwa sepertiskizofrenia terdapat berbagai keadaan
yangdiyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan berikut:
(1) terjadi hambatan terhadap sinyal-sinyal saraf di berbagai area pada
lobusprefrontalis atau disfungsi pada pengolahan sinyal-sinyal;
(2) perangsangan yangberlebihan terhadap sekelompok neuron yang mensekresi
dopamin dipusat-pusat perilakuotak, termasuk di lobus frontalis, dan atau;
(3) abnormalitas fungsi dari bagian-bagianpenting pada pusat-pusat sistem
pengatur tingkah laku limbik di sekeliling hipokampusotak
(Guyton,1997:954)
Dopamin telah diduga kemungkinan penyebab skizofrenia secara tidak
langsungkarena banyak pasien parkison yang mengalami gejala skizofrenia ketika
38
diobati denganobat yang disebut L-DOPA. Obat ini melepaskan dopamin dalam
otak, yang sangatbermanfaat dalam mengobati parkinson, tetapi dalam waktu
bersamaanobat ini menekanberbagai bagian lobus prefrontalis dan area yang
berkaitan dengan lainnya. Telah didugabahwa pada skizofrenia terjadi kelebihan
dopamin yang disekresikan oleh sekelompokneuron yang mensekresikan dopamin
yang badan selnya terletak tegmentum ventral darimesensefalon, disebelah medial
dan anterior dari sistem limbik, khususnya hipokampus,amigdala,nukleus kaudatus
anterior dan sebagian lobus frefrontalis ini semua pusat-pusat pengatur tingkah laku
yang sangat kuat. Suatu alasan yang sangat kuat. Suatu alasan yang lebih
meyakinkan untuk mempercayai skizofrenia mungkin disebabkanproduksi dopamin
yang berlebihan ialah bahwa obat-obat yang bersifat efektif mengobati skizofrenia
seperti klorpromazin, haloperidol, dan tiotiksen semuanya menurunkan sekresi
dopamin pada ujung-ujung syaraf dopaminergik atau menurunkan efek dopamin
pada neuron yang selanjutnya (Guyton,1997:954 )
Kerusakan sedikit saja pada otak akan membawa dampak yang luar biasa
pada seseorang, seperti operasi otak, akibat stroke, pasien yang pernah mengalami
stroke,setelah sembuh banyak yang mengalami perubahan kepribadian.
Otak yang pernah mengalami perdarahan, trauma, misalnya seperti akibat
strokeataupun operasi contohnya pada otak depan atau frontal bagian ventromedial
akan timbulgejala si pasien akan kehilangan moral, tatakrama, tidak bisa
mendudukan diri padaposisi semestinya.
Bagaimana kerja Hipotalamus dan sistem limbik, dalam Guyton
diterangkan. Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik(Guyton,
1997:937)
1.
39
3.
reaksi terhukum.
4.
Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa
areahipotalamus. Khususnya pada sebagian besar bagian anterior dan posterior
hipotalamus.
15. Bagaimana tata laksana untuk kasus ini?
a.
Farmakoterapi
Tatalaksana pengobatan skizofrenia paranoid mengacu pada penatalaksanaan
skizofrenia secara umum menurut Townsend (1998), Kaplan dan Sadock (1998)
antara lain :
1) Anti Psikotik
Jenis- jenis obat antipsikotik antara lain :
a) Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosa, premidikasi dalam anestesi, dan mengurangi gejala
emesis. Untuk gangguan jiwa, dosis awal : 325 mg, kemudian dapat ditingkatkan
supaya optimal, dengan dosis tertinggi : 1000 mg/hari secara oral.
b) Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organik, dan gangguan psikotik menarik diri. Dosis
awal : 31 mg, dan bertahap dinaikkan sampai 50 mg/hari.
c) Haloperidol
Untuk keadaan ansietas, ketegangan, psikosomatik, psikosis,dan mania. Dosis
awal : 30,5 mg sampai 3 mg.
Obat antipsikotik merupakan obat terpilih yang mengatasi gangguan waham. Pada
kondisi gawat darurat, klien yang teragitasi parah, harus diberikan obat antipsikotik
secara intramuskular. Sedangkan jika klien gagal berespon dengan obat pada dosis
yang cukup dalam waktu 6 minggu, anti psikotik dari kelas lain harus diberikan.
Penyebab kegagalan pengobatan yang paling sering adalah ketidakpatuhan klien
minum obat. Kondisi ini harus diperhitungkan oleh dokter dan perawat. Sedangkan
40
terapi yang berhasil dapat ditandai adanya suatu penyesuaian sosial, dan bukan
hilangnya waham pada klien.
2) Anti parkinson
Triheksipenydil (Artane)
Untuk semua bentuk parkinsonisme, dan untuk menghilangkan reaksi
3) Anti Depresan
Amitriptylin
Untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan keluhan somatik.
4) Anti Ansietas
Anti ansietas digunakan untuk mengotrol ansietas, kelainan somatroform, kelainan
disosiatif, kelainan kejang, dan untuk meringankan sementara gejala-gejala
insomnia dan ansietas. Obat- obat yang termasuk anti ansietas antara lain:
Fenobarbital
: 16-320 mg/hari
Meprobamat
: 200-2400 mg/hari
Klordiazepoksida
: 15-100 mg/hari
b. Psikoterapi
Elemen penting dalam psikoterapi adalah menegakkan hubungan saling percaya.
Terapi individu lebih efektif dari pada terapi kelompok. Terapis tidak boleh
mendukung ataupun menentang waham, dan tidak boleh terus-menerus
membicarakan tentang wahamnya. Terapis harus tepat waktu, jujur dan membuat
perjanjian seteratur mungkin. Tujuan yang dikembangkan adalah hubungan yang
kuat dan saling percaya dengan klien. Kepuasan yang berlebihan dapat
meningkatkan kecurigaan dan permusuhan klien, karena disadari bahwa tidak
semua kebutuhan dapat dipenuhi. Terapis perlu menyatakan pada klien bahwa
keasyikan dengan wahamnya akan menegangkan diri mereka sendiri dan
mengganggu kehidupan konstruktif. Bila klien mulai ragu-ragu dengan wahamnya,
terapis dapat meningkatkan tes realitas.
41
Sehingga terapis perlu bersikap empati terhadap pengalaman internal klien, dan
harus mampu menampung semua ungkapan perasaan klien, misalnya dengan
berkata : Anda pasti merasa sangat lelah, mengingat apa yang anda lalui, tanpa
menyetujui setiap mis persepsi wahamnya, sehingga menghilangnya ketegangan
klien. Dalam hal ini tujuannya adalah membantu klien memiliki keraguan terhadap
persepsinya. Saat klien menjadi kurang kaku, perasaan kelemahan dan
inferioritasnya yang menyertai depresi, dapat timbul. Pada saat klien membiarkan
perasaan kelemahan memasuki terapi, suatu hubungan terapeutik positif telah
ditegakkan dan aktifitas terpeutik dapat dilakukan.
c. Terapi Keluarga
Pemberian terapi perlu menemui atau mendapatkan keluarga klien, sebagai sekutu
dalam proses pengobatan. Keluarga akan memperoleh manfaat dalam membantu
ahli terapi dan membantu perawatan klien.
16. Apa tindakan preventif yang dapat dilakukan pada kasus ini?
Skizofrenia paranoid hanya dapat dicegah perkembangannya ketika diobati sejak
dini sebelum menjadi lebih serius.
17. Bagaimana prognosisnya?
Jawab :
Prognosis positif
Prognosis negatif
onset terjadi pada usia yang lebih onset gangguan lebih awal,
faktor pencetus tidak jelas,
lanjut,
riwayat kehidupan sebelum terjadinya
faktor pencetusnya jelas,
sekdual,
fase prodromal terjadi secara singkat,
munculnya gejala gangguan mood,
42
yang
mengidap skizofrenia,
munculnya gejala negatif,
sering kambuh secara berulang
tidak adanya sistem pendukung yang
baik
keluarga
IV. Sintesis
SKIZOID
Gangguan kepribadian skizoidI
Istilah skizofrenia merujuk gangguan psikologis yang menyebabkan individu
mengalami gangguan yang parah dalam pemikiran, efek, dan prilaku.Dua gangguan
kepribadian skizoid dan skizotipal, termasuk ke dalam gangguan kepribadianyang
menyerupai skizofrenia, tetapi tidak dalam bentuk psikotik yang terlihat dalamskizofrenia.
Peneliti menyelidiki hubungan antara gangguan kepribadian tersebut dan
skizofrenia.Kenyataannya, beberapa peneliti merujuk tigagangguan tersebut sebagai
gangguan spektrum skizofrenia (schizophrenia spectrum disorder), secara tidak langsung
menyatakan bahwa ketiganya merupakan rangkaian dari gangguan psikologis dan dapat
saling berhubungan. Untuk sementara, kita akan mendeskripsika nkarakteristik dua
gangguan kepribadian yang menunjukkan beberapa aspek simtom yang ditemukan dalam
skizofrenia.
Gangguan kepribadian skizoid (schizoid personality disorder) dicirikan dengan
ketidakacuhan sosial dan hubungan seksual, seperti dalam pengalaman dan ekspresi
43
emosional pada cakupan yang terbatas. Orang dengan gangguan tersebut lebih memilih
sendiri daripada bersama orang lain, dan mereka kelihatan kurang berhasrat untuk diterima
atau dicintai, bahkan oleh keluarga mereka sendiri. Keterlibatan seksual dengan orang lain
memiliki sedikit daya tarik. Seperti yang di duga, orang lain merasa mereka dingin,
pendiam, menarik diri, dan terasing, belum lagi orang yang memiliki skizoid biasannya
tidak waspada, dan khususnnya tidak peka terhadap perasaan dan pemikiran orang
lain.Sepanjang hidup mereka, orang-orang dengan gangguan kepribadian skizoid
mencarisituasi yang melibatkan sedikit interaksi dengan orang lain. Pekerjaan adalah
permasalahanbagi individu tersebut, dan mereka tidak mungkin tahan bekerja lebih dari
beberapabulan(fulton & winokur 1993).
Individu yang dapat memahami pekerjaan yangmenghabiskan seluruh jam
kerjannya secara sendirian. Mereka jarang menikah, tetapi lebihmemilih hidupterpencil,
mungkin di dalam suatu ruangan sendiri yang memberikan merekatempat untuk menjaga
kehidupan pribadi dan menghindari untuk berhubungan dengantetanggannya. Meskipun
mereka tidak menyusahkan atau merugikan orang lain, pengucilandi bebankan dianggap
ketidakmampuan menyesuaikan diri. Aktivitas, jika ada.Seperti yangterlihat dari prilaku
mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri, orang orang dengangangguan kepribadian
skizoid tidak mungkin mencari psikoterapi. Jika mereka ikut terapi,mungkin gangguan
psikologis lainnya, seperti gangguan mood atau penyalahguanaan obat-obatan, orang-orang
tersebut
sulit
ditangani
karena
mereka
kurang
tertarik
dengan
pemeriksaan
yangmenarik
dari
kemungkinan
faktor
resiko
dari
44
mengatakan
ada
sepuluh
kebutuhan
yang
perlu
dipenuhi
untuk
kanak - kanak yang tepat, berupapengasuhan dan kondisi sosial di sekitar anak.Karena sifat
manusia atau kepribadian yangfleksibel, bukan merupakan bakat dalam pembentukan pada
masa kanak - kanak tetapi setiaporang memiliki kapasitas untuk mengubah pada cara
mendasar.
Faktor Penyebab
Faktor Genetik Ternyata saudara kembar satu telur dari penderita gangguan
kepribadian juah lebihbanyak yang menderita gangguan kepribadian dibandingkan dengan
saudara kembardua telur.Dipengaruhi oleh gen atau sifat bawaan yang menjadi pemicu
timbulnyagangguan kepribadian serta faktor fenotipe yang dipengaruhi oleh interaksi
antare genpembawa sifat dengan lingkungan.
45
46
Skizofrenia
Skizofrenia merupakan gangguan psikologis yang dikenal banyak orangsebagai gila
atau sakit mental. Skizofrenia secara etimologiberasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu
schizo yang berarti terpotong atauterpecah dan phren yang berarti pikiran, sehingga
skizofrenia berarti pikiran yangterpecah. Definisi skizofrenia secara formal diartikan
sebagai salahsatu jenis psikosis yang menyebabkan kekacauan mental yang hebat
sehinggamengganggu pikiran, pembicaraan, dan perilaku. Definisiskizofrenia yang lebih
mengacu kepada gejala kelainannya adalah gangguan psikisyang ditandai oleh
penyimpangan realitas, penarikan diri dari interaksi sosial, jugadisorganisasi persepsi,
47
pikiran, dan kognisi. Dalam referensi lain disebutkan bahwa skizofreniamerupakan suatu
gangguan yang mencakup gejala kelainan kekacauan pada isipikiran, bentuk pikiran,
persepsi, afeksi, perasaan terhadap diri sendiri, motivasi,perilaku, dan fungsi interpersonal.
Berdasarkandefinisi-definisi yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
skizofreniaadalah salah satu jenis kelainan mental yang mengacaukan hampir seluruh
fungsimanusia yang mencakup fungsi berpikir, persepsi, emosi, motivasi, perilaku,
dansosial.
Sejarah Skizofrenia
Gejala skizofrenia pada manusia telah ditemukan sejak masa berabad-abadyang
lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan para arkeolog berupa tulisantulisandari
peradaban Mesir Kuno yang menggambarkan mengenai gejala danperilaku skizofrenia
seperti yang sudah dikenal sekarang. Penderitagangguan mental pada masa pra ilmiah
dianggap sebagai akibat dari kemarahan dewasehingga untuk menghindari kemarahan
dewa, orang-orang pada masa itumengadakan perjamuan pesta dan berkurban . Ketika
masa ilmiahmulai berkembang, gangguan mental pada seseorang dianggap sebagai
penyakitsehingga orang tersebut dimasukkan ke rumah sakit. Perawatan awal bagi
orangdengan
skizofrenia
di
rumah
sakit
diawali
pada
akhir
tahun
1600-an,
48
sebelumkematangan.
Dementia
praecox
diartikan
sebagai
kerusakan
prematur
hanya
Bleuer,
akan
mengalami
orang
dengan
keadaan
skizofrenia
mental
akan
yang
semakin
membaik
dengan
Ambivalence
(ambivalensi),
ketidakmampuan
untuk
mengikuti
atau
49
kelainan tingkat pertamaskizofrenia juga ditemukan pada gangguan psikis lain, sehingga
apa yang diusulkanSchneider tidak lagi valid . Meskipun begitu, hasilperumusan dari
Kraeplin, Bleuer, dan Schneider menjadi acuan bagi pembuatansistem diagnostik DSM
masa kini.
Etiologi dan faktir resiko skizofrenia adalah
- Faktor genetik
Anak dengan satu orang tua skizofrenia
Kembar dizigot dengan orang tua skizofrenia
Kembar monozygot dengan orang tua skizofrenia
Anak dengan kedua orang tua skizofrenia
12 %
12 %
40 %
47 %
Faktor biokimia
5. Dopamine
o Reseptor D2 hiperaktifitas timbulnya symptom positif
o Reseptor D1 hipoaktifitas symptom negatif dan gangguan
kognitif (Dawe, 2009)
6. Serotonin
Kelebihan serotonin bisa menyebabkan timbulnya symptom positif
maupun negative ( Kaplan & Sadock, 2007)
7. GABA
Berfungsi dalam meregulasi aktifitas dopamine, jika gaba menurun
maka akan terjadi peningkatan dopamine hal ini akan menyebabkan
50
agresif,
perilaku
berulang),
ganggun
pikiran
formal
positif
51
berupa
terdapatnya
inkoherensi,
pasien
cenderung
bersama-sama
Gangguan kemauan kelemahan kemauan dengan alasan yang tidak jelas,
negativisme (sikap yang negative atau berlawanan terhadap suatu
permintaan), ambivalensi kemauan (menghendaki dua hal yang berlawanan
pada waktu bersamaan), otomatisme (penderita merasa kemauannya
dipengaruhi orang lain atau tenaga dari luar, sehingga ia melakukan sesuatu
secara otomatis)
Gejala psikomotor gejala katatonik (gerakan kurang luwes), bias sampai
stupor (tidak bergerak sama sekali), mutisme, berulang-ulang melakukan
satu gerakan atau sikap, verbigerasi (mengulang-ngulang kata), manerisme
(keanehan cara berjala dan gaya), gejala katalepsi (bila dalam jangka waktu
lama), flexibilitas cerea (bila anggota gerak dibengkokan terasa ada tahanan
seperti pada lilin, negativism (melakukan hal berlawanan dengan yang
diperintahkan), echolalia (meniru kata-kata yang diucapkan orang lain),
ekhopraxia (meniru perbuatan orang lain)
Gejala sekunder
Waham waham primer (timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa
penyebab apa-apa dari luar hamper patognomonis pada skizofrenia),
waham sekunder (biasanya terdengar logis, seperti waham kebesaran,
52
V. Kerangka Konsep
53
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Mrs.CekEla 30 tahundibawakeruangemergensimenderitaskizofrenia
Fase Aktif.
54
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC
Sadock VA, Sadock BJ. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Terjemahan oleh:
Profitasari, Mahatmi T. EGC, Jakarta, Indonesia.
Maslim, Rusdi. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.
Jakarta : PT. Nuh Jaya
Maramis, W. F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga
University Press.
56