KIMIA FISIKA I
JUDUL
ASISTEN
: FRANSISKA JUBILATE
NAMA
NIM
: H1031131014
KELOMPOK
: 6 (ENAM)
NAMA KELOMPOK
: 1. TRI MORTI
2. SUFYAN
3. A.S KRISTINA SAMOSIR
4. KRISTINA NOVI
5. SAHRI
6. ARMY NOVIA YANUARINI
7. DESI SALBETI
8. DWI LIDIANI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2014
BAB I
DATA PENGAMATAN
1. MASSA JENIS
2 No
Sampel
303 K
308 K
313 K
318 K
Etanol
0.7840
0.7900
0.7824
0.7190
Kloroform
1.4522
1.4506
1.4464
1.3284
Toluene
0.8563
0.8538
0.8521
0.7896
2. VISKOSITAS
No
Sampel
303 K
308 K
313 K
318 K
Etanol
0.639
0.544
0.490
0.547
Kloroform
0.720
0.654
0.584
0.516
Toluene
0.630
0.608
0.546
0.476
BAB II
PEMBAHASAN
Viskositas adalah suatu sifat yang dipakai sebagai pengukur besarnya daya
yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul air agar dapat dilewati.
Kemampuan menahan aliran atau gerakan ini penting bagi kecepatan tenggelam
benda ( Kuncoro, 2004 ). Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang
disebabkan oeh gesekan antara molekul molekul cairan yang mampu menahan aliran
fluida sehingga dapat dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalan nya
( Warsito
dkk, 2012 ).
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan viskositas cairan dengan
metode Ostwald dan mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas cairan. Prinsip
nya adalah menentukan viskositas cairan dengan metode Ostwald dengan
menggunakan beberapa cairan yaitu etanol, kloroform,dan toulena dengan viskositas
akuades sebagai pembanding serta menentukan rapatan masa berbagai jenis cairan
dengan menggunakan piknometer.
Faktor- faktor yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Bird,
1994):
a.
Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
b.
Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan
naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh
energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul
melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
c.
d.
e.
Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f.
2. Viskometer Hoppler
Pada viskometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah
bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya
gravitasi akan jatuh melalui medium yang berviskositas (seperti cairan misalnya),
dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan maksimum.
Kecepatan maksimum akan tercapai bila gravitasi sama dengan fictional resistance
medium (Bird,1994).
akuades,
kloroform ,toulena secara bergantian yang telah dipanaskan dengan berbagai variasi
suhu yaitu 30oC, 35oC, 40oC dan 45oC .Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui
pengaruh suhu terhadap viskositas cairan. Lalu dimasukan cairan kedalam reservoir A
sehingga jika cairan dibawa ke reservoir B dan permukaan nya melewati garis m,
maka reservoir A kira-kira masih akan terisi setengah. Pengisian tidak boleh terisi
penuh karena jika dihisap dengan menggunakan bulp maka cairan tersebut dapat
tumpah. Dengan cara menghisap cairan dibawa cairan B sampai sedikit diatas garis m
,kemudian dibiarkan mengalir secara bebas dan dicatat waktu yang dipelukan cairan
untuk mengalir dari m ke n. Setiap variasi suhu dilakukan pengaliran secara bebas
mempengaruhi viskositas larutan. Setelah itu didapat viskositas berbagai jenis cairan
dan gunakan akuades sebagai cairan pembanding pada viscometer yang sama.
Penggunaan akuades sebagai cairan pembanding disebabkan oleh akuades memiliki
rapat masa jenis yang besar daripada cairan kloroform, etanol dan toulena.
Percobaan viskositas cairan ini bertujuan untuk mengetahui kekentalan zat cair
dengan metode ostwalt dan untuk menyelidiki pengaruh suhu terhadap kekentalan zat
cair. Prinsipnya adalah membandingkan viskositas fluida dengan cairan pembanding,
disini yang bertindak sebagai cairan pembanding adalah akuades. Alasan digunakan
akuades karena viskositas akuades sudah ada standar satuannya.
Pada percobaan menentukan rapat massa jenis berbagai jenis cairan yaitu
kloroform, etanol dan toulena dilakukan berbagai variasi suhu yaitu 30 oC, 35oC, 40oC
dan 45oC dengan menggunakan alat piknometer dan dilakukan penimbangan berbagai
jenis cairan yaitu klorofom,etanol dan toulena secara bergantian berdasarkan
perbandingan suhu. dilakukan dengan menggunakan akuades sebagai cairan
pembanding
ambang, yaitu sejumlah energi minimum yang diperlukan oleh suatu zat untuk dapat
bereaksi hingga terbentuk zat baru.. Waktu yang dihasilkan cairan untuk mengalir
bebas pun berbeda-beda. Ini disebabkan karena proses antara pemanasan dan waktu
mengukur viskositas terlalu jauh. Bisa juga karena tingkat ketelitian yang rendah
karena pada percobaan ini kita menggunakan termometer untuk mengatur suhu.
Padahal agar suhu terjaga dengan baik, seharusnya di gunakan thermostat.
Dari hasil percobaan ini, pada penentuan rapat massa jenis cairan etanol,
kloroform, dan toulena membuktikan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan
maka rapat massa jenis cairan semakin besar.Dalam percobaan ini terdapat beberapa
faktor kesalahan dalam mendapatkan data yang akurat. Kesalahan tersebut antara lain
alat alat yang digunakan kurang bersih, dan penggunaan stopwatch yang kurang tepat.
PERHITUNGAN
Diketahui:
air 30 oC = 0,801 N 2
air 35 oC = 0,723 N 2
air 40 oC = 0,656 N 2
air 45 oC = 0,599 N 2
air 30 oC = 0,9957 N 2
air 35 oC = 0,9941
air 40 oC = 0,9928
air 45 oC = 0,9902
R = 8,314 JK-1mol-1
1. Volume Piknometer
1.1 Pada Suhu 30 oC
m.sampel = m.piknometer + sampel m.piknometer kosong
= 26.0619 gr 16.5405 gr
= 9.5625 gram
V.piknometer =
=
30C
9.5625
0,9957
= 9.5625 ml
2. Massa Jenis ()
2.1 Etanol
a. Pada Suhu 30oC
m.sampel = m.piknometer + sampel m. piknometer kosong
= 24.0376 gr 16.5405 gr
= 7.4971 gram
.etanol 30oC =
=
.
. 30
7.4971
9.5625 ml
= 0.7840
2.2 Kloroform
a. Pada Suhu 30oC
m.sampel = m.piknometer + sampel m. piknometer kosong
= 30.4275 gr 16.5405 gr
= 13.8870 gram
.kloroform 30oC =
=
.
. 30
13.8870
9.5625 ml
= 1.4522
2.3 Toluena
a. Pada Suhu 30oC
m.sampel = m.piknometer + sampel m. piknometer kosong
= 24.7298 gr 16.5405 gr
= 8.1893 gram
.toluena 30oC =
=
.
. 30
8.1893
9.5625 ml
= 0.8563
3. Viskositas
3.1 Etanol
a. Pada Suhu 30oC
.etanol =
3 .
30 . 30
0.7840 26.69
=
0.9957
26.34
20.9249
26.2267
x . air 30oC
0,801 2
0,801
= 0.7978 0.801 2
= 0.639 2
3.2 Kloroform
a. Pada Suhu 30oC
.kloroform =
3 .
30 . 30
1.4522 16.24
=
0.9957
26.34
23.5837
26.2267
x . air 30oC
0,801
0,801
= 0.8992 0.801 2
= 0.720 2
3.3 Toluena
a. Pada Suhu 30oC
.toluena =
3 .
30 . 30
0.8563 24.09
=
0.9957
26.34
20.6283
0,801
0,801 2
= 0.7865 0.801 2
= 0.630 2
26.2267
x . air 30oC
2
4. Metode Langsquare
4.1 Etanol
(X)
In (Y)
X.Y
X2
303
0,00330
- 0.447
- 0.001475
0.00001089
308
0,00324
- 0.608
- 0.0001969
0.00001049
313
0,00319
- 0.713
- 0.002274
0.00001017
318
0,00314
- 0.603
- 0.001893
0.00000985
Jumlah
x = 0,01287
y = - 2.371
xy = -0,007611
x2 = 0.0000414
T (K)
.xy (x y)
. x 2 (x 2 )
=
=
4 0.0000414 (0.0000414 )
0.03044 (0.03051 )
0.0001656 0.0000414
0.00007
0.000124
= 0.564
E=
= 0.564 2 8,314 J K-1 mol-1
= 4.6933 Joule
4.2 Kloroform
(X)
In (Y)
X.Y
X2
303
0,00330
- 0.328
- 0.0010824
0.00001089
308
0,00324
- 0.424
- 0.0013737
0.00001049
313
0,00319
- 0.537
- 0.0017130
0.00001017
T (K)
318
0,00314
- 0.661
- 0.0020755
0.00000985
Jumlah
x = 0,01287
y = - 1.950
xy = -0,0062446
x2 = 0.0000414
.xy (x y)
. x 2 (x 2 )
=
=
4 0.0000414 (0.0000414 )
0.02497 (0.02509)
0.0001656 0.0000414
0.00012
0.000124
= 0.967 2
E =
= 0.967 2 8,314 J K-1 mol-1
= 8.0458 Joule
4.3 Toluena
(X)
In (Y)
X.Y
X2
303
0,00330
- 0.462
- 0.0015246
0.00001089
308
0,00324
- 0.497
- 0.0016103
0.00001049
313
0,00319
- 0.605
- 0.0019299
0.00001017
318
0,00314
- 0.742
- 0.0023298
0.00000985
Jumlah
x = 0,01287
y = - 2.306
xy = -0,0073946
x2 = 0.0000414
T (K)
.xy (x y)
=
=
=
. x 2 (x 2 )
4 0.0073946 ( 0.01287 2.306
4 0.0000414 (0.0000414 )
0.02957 (0.02967)
0.0001656 0.0000414
0.0001
0.000124
= 0.806
E =
= 0.806 2 8,314 J K-1 mol-1
= 6.7048 Joule
GRAFIK PERCOBAAN
1. ETANOL
1/T (X)
0
-0.1 0
In (Y)
-0.2
-0.3
In (Y)
-0.4
-0.5
-0.6
y = -0.057x - 0.449
R = 0.455
-0.7
-0.8
2. KLOROFORM
1/T (X)
0
-0.1
In (Y)
-0.2
-0.3
In (Y)
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
y = -0.111x - 0.209
R = 0.996
3. TOLUENA
1/T (X)
0
-0.1 0
In (Y)
-0.2
-0.3
In (Y)
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
y = -0.094x - 0.339
R = 0.943
JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan Reynold dan bagaimana hubungannya
dengan aliran laminar?
Jawaban :
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs)
terhadap gaya viskositas (/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya
tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk
mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen
2. Sebutkan cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan!
Berikan penjelasan singkat!
Jawaban :
Selain menggunakan viskometer, dalam menentukan viskositas larutan dapat
digunakan metode falling ball, yaitu dengan menjatuhkan suatu bola besi
kedalam larutan fluida yang telah diletakkan pada sebuah tabung, yang kemudian
diukur waktu bola tersebut turun dari satu titik menuju titik lainnya, secara
sederhana titik-titik ini dapat ditentukan sesuai dengan apa yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bird T, 1994, Kamus Fisik Untuk Universitas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kuncoro E.B, 2004, Akuarium Laut, PT. Kansius, Yogyakarta
Moechtar, 1990, Farmasi Fisika, UGM Press, Yogyakarta
Warsito, Suciyati S.W, Isworo D, 2012, Desain Dan Analisis Pengukuran Viskositas
Dengan Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocouper Dan System
Akuisisinya Pada Komputer, Jurnal Natur Indonesia, Vol.14 No. 3 Hal 230335 ISSN 1410-9379