Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENERAPAN TEKNOLOGI PADA ELEKTRONIKA


INDUSTRI DI BANTEN

Disusun oleh:
Lolie Myranis G.A (3333121261)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYSA
CILEGON BANTEN
2014

1. Pendahuluan
Elektronika daya merupakan salah satu bidang ilmu dalam sistem kelistrikan
yang mempelajari tentang konversi daya listrik. Tujuan dari artikel ini adalah
membahas tentang peranan atau aplikasi elektronika daya dalam industri baja
secara umum. Biasanya penggunaan elektronika daya dalam sebuah industry baja
yaitu system penggerak motor listrik dan system kendali industrinya.
Dewasa ini, elektronika daya adalah teknologi yang cukup maju di bidang
tenaga listrik yang membahas tentang konversi daya listrikdengan menggunakan
prinsip

utamanya

yaitu

proses

penyaklaran (switching) pada

komponen

semikonduktor. Dengan pengembangan teknologi semikonduktor daya, batas daya


yang dapat ditangani dan kecepatan penyaklaran dari komponen daya meningkat
sangat pesat. Pengembangan teknologi mikroprosesor memberikan pengaruh yang
sangat besat pada pengendalian strategi kendali pada peralatan semikonduktor
daya.
Peralatan daya modern menggunakan semikonduktor daya yang dapat
diumpakan sebagai otot dan mikro elektronik yang memiliki kemampuan dan
kecerdasan otak[1]. Elektronika daya memiliki banyak aplikasi pada kehidupan
di zaman sekarang, misalnya pada pengendalian motor listrik yaitu dengan VSD,
catu daya system propulsi, system HVDC (High Voltage Direct Curent) dan
sebagainya. Namun, pada artikel ini akan dibahas secara umum bagaimana
peranan elektronika daya dalam sector industry baja khususnya tentang
pengendalian pada Rolling Mill Drives.
2. Aplikasi Teknologi
ROLLING DAN TANUR LISTRIK
Roliing is a metal forming process in which metal stock is passed through one or
more pairs of roils to reduce the thickness and to make the thickness uniform.[2].
Menurut sumber yang telah kami kutip, Roliing adalah proses pembentukan
logam yang mana stok logam dilewati leh satu atau banyak pasangan gulungan
untuk mengurangi ketebalan.

Gambar 1. Skematik Rolling [1]


Selain itu, pada proses produksi baja juga digunakan Electric Arc Furnace (Tanur
Listrik). Tanur listrik merupakan tanur (tempat pembakaran) yang memanaskan
material dengan prinsip busur listrik.

Gambar 2. Tanur Listrik [3]


PENGENDALIAN ROLLING MILLS
Dalam industri baja, seringkali digunakan topologi AC-AC Converter (Cycloconverter) sebagai pengendali dari Rolling Mills-nya. Dengan menggunakan
sistem kendal Cyclo-converter ini terdapat beberapa keuntungan yaitu :

Mengurangi biaya lifetime (lifetime cost)

Mengurangi pemeliharaan (maintenance)

Selain digunakan dalam pengendalian motor listrik dalam Rolling Mills, aplikasi
dari Cyclo-converter juga dapat digunakan pada sistem propulsi kapal laut, sistem
penggilingan bijih dan Cement Mill Drives. Selanjutnya akan dibahas bagaimana
prinsip kerja dari Cyclo-converter.

Gambar 3. Diagram Blok Cycloconverter[4]


Pada Cycloconverter, terdapat tiga prinsip kerja yaitu :

Single-phase to Single Phase (1f-1f) Cycloconverter

Three-Phase to Single-Phase (3f-1f)Cycloconverter

Three-Phase to Three-Phase (3f-3f) Cycloconverter

Namun, pada artikel ini akan dibahas hanya pada Single-phase to Single Phase
(1f-1f) Cycloconverter.

Gambar 4. Rangkaian dari 1ph-1ph Cycloconverter


Konverter ini terdiri dari rangkaian back-to-back connectiondan dua rangkaian
penyearah gelombang penuh. Tegangan masukan vs adalah tegangan ac
sinusoidal. Asumsi bahwa semua Thyristor memiliki sudut penyalaan a=0 yang
artinya thyristor bekerja seperti layaknya dioda.Misalkan pada output, operasinya
untuk mendapatkan satu per empat dari frekuensi input. Untuk dua siklus pertama,
konverter positif beroperasi menyuplai arus pada beban. Dia menyearahkan
tegangan input; sehingga, beban melihat 4 setengah siklus positif. Pada dua siklus
selanjutnya, konverter negatif beroperasi menyuplai arus ke beban pada arah yang
berlawanan. Hal di atas dapat dilihat pada gelombang pada gambar dibawah ini.

Gambar 5. Bentuk gelombang cycloconverter (a) Tegangan masukan (b)


Tegangan keluaran pada sudut penyalaan nol (c) Tegangan keluaran dengan
sudut penyalaan pi/3 rad (d) Tegangan keluaran dengan sudut penyalaan yang
bervariasi
Frekuensi Vo dapat diubah dengan cara memvariasikan jumlah siklus positif dan
negatifnya. Dengan operasi di atas, 1f-1f Cycloconverter dapat menyuplai
tegangan tertentu pada sudut penyalaan tertentu.

3. Pengertian Elektronika
Ada beberapa definisi dari para ahli yang dapat memberikan
gambaran pengertian tentang Elektronika, sebagai berikut :
1) Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel
Electronics is the branch of Electronical Engineering which deals
extensively with the transfer of information by means of
electromagnetic energy.

Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan


secara

luas

dengan

alih

informasi

menggunakan

tenaga

elektromagnetik.
2) Menurut J. Millman
Electronics is the science and the technology of the passage of
charged particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor.
Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang
melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu
ruang hampa, atau suatu semikonduktor.
3) Menurut E. Carol Young
The study, design, and use of devices that depend on the
conduction of electricity through a vaccum, gas, or semiconductor.
Artinya : Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan
piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu ruang
hampa, gas dan semikonduktor.
4) Menurut H.C. Yohannes
Elektronika ialah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan pemakaian
piranti (devices = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron
dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio)
dan aliran elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya dalam
transistor).
Dari definisi-definisi tersebut pada hakikatnya Elektronika
mempelajari

pengendalian

dan

penerapan

gerakan

partikel

pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau


semikonduktor.
b. Perkembangan Elektronika
Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan
kebutuhan manusia

akan

sarana telekomunikasi.

Sarana

telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell


pada

tahun

1876

masih

terlalu

sederhana,

banyak

keterbatasanketerbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang


mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang
tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta
multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan
beaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media gelombang
elektromagnetik.
Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio,
telegrap

tanpa

kabel,

tetapi

menggunakan

media

gelombang

elektromagnetik. Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat


dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi, sehingga
para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah.
Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung
hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya
valve (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyalsinyal
dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De
Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga
ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat
berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi
mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan
gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat
dipandang sebagai tahun kelahiran Elektronika. Namun ada orang
yang menyatakan tahun 1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda
ini sebagai tahun kelahiran Elektronika, ada pula yang menyatakan
tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal
(setelah disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda
lapis oksida).
Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan
ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan

alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin padaa tahun
1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat.
Ditinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran
geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda diatas masih
banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli
berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi
dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William
Shockley menemukan alat tersebut, yang diberi nama transistor.
Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat
menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen
pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan
daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya
radio yang menggunakan transistor dapat dibuat berukuran kecil dan
dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping
itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga menjadi
murah. Demikian pula dengan menggunakan transistor orang dapat
membuat komputer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai
kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan tabung hampaa.
Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era
transistor ini pada umumnya menggunakan PCB (Printed Circuit Board
= papan rangkai tercetak), melalui penyoldiran. Suatu kelemahan dari
hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran
masih cukup besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian dengan
tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk mengatasi
keterbatasan-keterbatasan ini.
Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC =
integrated circuit = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip)
silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil ( 1 mm2) yang diatasnya

berisi rangkaian Elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi


dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut,
jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga dewasa ini
dikenal IC jenis SSI (Small Scale Integration), MSI (Medium Scale
Integration), LSI (Large Scale Integration), VLSI (Very Large
Scale

Integration), yang

masing-masing

mempunyai

jumlah komponen (transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini
sejarah

Elektronika

mengalami

babak

baru

yaitu

babak

mikroelektronika.
Dengan semakin meningkatnya jumlah komponen per chip
dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat kecenderungan
pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara
besar-besaran, akibatnya harganya menjadi mahal.
Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel Inc di Amerika
Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan otak
dari komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai
fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan perangkat keras yang sama
dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program.
Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga
relatif murah.
Jika

diamati

perkembangan

Elektronika

dari

sejak

kelahirannya sampai sekarang, nampak bahwa perkembangan


tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah
ditemukan one chip micro computer atau mikro komputer dalam satu
chip. Komponen baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca
tulis, memori baca, dan unit input-output yang seluruhnya terletak
dalam satu chip. Disamping itu perkembangan menuju ke arah
peningkatan kemampuan, dan intelegensi.

Gambar I-1 menunjukkan perkembangan komponen tersebut.

c. Bidang-bidang Elektronika
Dewasa ini produk Elektronika telah menyentuh hampir seluruh
aspek atau bidang kehidupan manusia dari alat-alat rumah tangga,
mainan anak-anak, hiburan (rekreasi), pendidikan, administrasi,
perdagangan, kedokteran, transportasi sampai pada alatalat perang dan
penyelidikan ruang angkasa.
Bidang-bidang yang berkecimpung dalam elektronika telah
berkembang pesat. Bidang-bidang itu antara lain :
1) Bidang Instrumentasi dan Kontrol
Bidang ini berkecimpung pada peralatan seperti pengembangan alat
ukur elektronik, instrumentasi penelitian, alat pemroses data serta
alat kontrol atau otomatisasi seperto sistem mikroprosesor untuk
kontrol dan sebagainya.
2) Bidang Telekomunikasi

Bidang ini berkecimpung pada alih informasi jarak jauh baik


menggunakan kabel maupun tidak. Sebagai contoh pengembangan
komunikasi telepon menggunakan relay elektronik, komunikasi data
menggunakan komputer dan telepon, komunikasi berita dan gambar
melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio
frekuensi tinggi dan gelombang mikro dan sebagainya.
3) Bidang Elektronika Konsumer
Bidang ini berkecimpung pada produksi peralatan-peralatan
kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio
maupun

video,

penyedia

daya

serta

komponen-komponen

elektronika.
Industri

atau

perusahaan

Elektronika

dewasa

ini

dapat

dikelompokkan dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali


dan komputasi.
4) Bidang Elektronika Kuantum
Bidang ini berkecimpung dalam pengembangan Elektronika yang
menyangkit interaksi antara cahaya, gelombang mikro atau
gelombang elektromagnetik yang lain. Dari bidang ini dewasa ini
telah dikembangkan sinar laser untuk berbagai keperluan,
komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada cahaya yang
dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan sebagainya.
d. Ruang Lingkup Elektronika
Sering timbul kerancuan antara Elektronika dengan kelistrikan.
Namun dari definisi dan pengertian dimuka sebenarnya kerancuan ini
tidak perlu terjadi. Sebagai

contoh pengen dalian dan penerangan

gerakan elektron dalam logam saja belum termasuk dalam kelistrikan.


Lebih jauh pada umumnya elektronika menggunakan komponen aktif
sedang kelistrikan hanya menggunakan komponen pasif saja.

Di dalam elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan


sistem. Komponen adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang
rangkaian adalah unsur pembentuk sistem. Berdasarkan kemampuannya
memperkuat sinyal, komponen elektronika dibagi menjadi komponen
aktif yaitu komponen yang dapat memperkuat sinyal dan komponen
pasif yaitu komponen yang tidak dapat memperkuat sinyal. Sebagai
contoh komponen aktif adalah tabung trioda, transistor dan sebagai
contoh komponen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor.
Berdasarkan hubungan antara tegangan (V) dan arus yang
melaluinya (I), komponen elektronika dibagi menjadi komponen linier
dan komponen tak linier. Pada umumnya linier hubungan antara V dan I
linier, sedang pada komponen tak linier hubungan antara V dan I tak
linier. Jadi suatu resistor yang mengikuti hukum Ohm adalah komponen
linier. Sedang tabung trioda dan transistor adalah komponen tak linier,
walaupun dalam banyak penerapan diadakan pendekatan linier. Untuk
komponen tak linier dibedakan tak linier kontinue dan tak linier tak
kontinue. Komponen tak linier tak kontinue dapat digunakan sebagai
saklar elektronis. Keadaan ini terjadi jika sifat sebuah komponen
berubah pada saat tegangan atau arus pada komponen tersebut melewati
nilai tertentu. Sebagai contoh dioda atau transistor yang dipakai sebagai
saklar.
Untuk rangkaian elektronika dibedakan menjadi rangkaian
diskrit yaitu rangkaian yang hubungan antar komponennya melalui
PCB, kabel atau penyoldiran dan rangkaian terpadu (IC) yang
hubungan antar komponennya terpadu dalam suatu chip atau keping
(pada umumnya silikon).
Berdasarkan cara pengolahan dan penampilan data atau informasinya, maka
sistem dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog
data atau informasi yang diolah atau ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel
rangkaian yang harganya dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem

digital data atau informasi yang diolah atau yang ditampilkan dinyatakan dalam
suatu variabel rangkaian yang harganya diskrit dengan dua keadaan atau dua
harga yang berbeda. Sebagai contoh pengukuran arus listrik dengan sistem analog
dinyatakan dengan variabel simpangan galvanometer yang kedudukannya dapat
disetiap tempat (kontinue) antara simpangan nol dan maksimum. Sedang dengan
sistem digital dinyatakan dengan variabel hidup dan matinya dioda pada peraga
seven segment yang menyatakan angka-angka besarnya arus listrik tersebut.

4. PERUSAHAAN ELEKTRONIKA
Implementasi ERP pada perusahaan menggunakan ERP MFG Pro yang
digunakan untuk menggantikan sistem informasi yang dikembangkan sendiri
perusahaan dengan menggunkan konsultan lokal. Kesulitan yang dialami
perusahaan ketika menggunakan ERP yang dikembangkan sendiri sangat
tergantung pada keberadaan perusahaan.
Perusahaan menerapkan sistem ERP pengembangan sendiri oleh
perusahaan pada seluruh cabang perusahaan di Indonesia khususnya dalam bidang
distribusi. Kelemahan kedua yang dimiliki perusahaan dengan pengembangan
sendiri adalah tidak adanya standard antara cabang satu dengan cabang lainnya
sehingga ketika induk organisasi meminta laporan cabang tidak memiliki standard
yang jelas. Induk organisasi menetapkan untuk menggunkan MFG Pro.
Perusahaan melakukan BPR (Business Process Engineering) dibidang
distribusi. Perusahaan merubah sistem pembayaran, sistem penerimaan barang
dari pusat, sistem pengiriman barang ke agen atau distributor, sistem kredit dan
lainnya. Perusahaan menggunkan tenaga kerja baru yang telah memiliki
kemampuan dasar teknologi informasi dan memahami sistem distribusi dilatih
oleh vendor MFG PRO selama enam bulan bersama-sama dengan IT manajer.
Implementasi pada bagian distribusi selama satu tahun tujuh bulan untuk seluruh
wilayah Indonesia. Perusahaan tidak mengimplementasikan ERP pada bagian lain
perusahaan karena perusahaan kurang mampu membeli semua modul disebabkan
omzet perusahaan pertahun tidak cukup besar untuk membeli sistem ERP yang
mahal. Pada perusahaan fungsi key user dibawah departemen teknologi informasi
yang membangun konsep analisa bisnis dan menyelesaikan permasalahanpermasalahan dilapangan serta pengembangan sistem.

5. Perkembangan teknologi elektronika

Perkembangan teknologi elektronika dilihat dari sudut pandang ukuran komponen


yang digunakan dari orde mikro meter hingga nano meter. Perkembangan
teknologi elektronika ini dilihat dari perkembangan komponen semikonduktor
yang dihasilkan oleh produsen komponen yang semakin kecil ukurannya hingga
orde nano meter. Orde mikro (m) dalam satuan menunjukkan nilai sepersejuta
(10-6). Satu mikrometer (1mm) misalnya, nilainya sama dengan sepersejuta meter
(10-6 m). Sedang nano (n) menunjukkan nilai seper satu milyar (10-9). Satu nano
gram (1 ng) nilainya sama dengan seper satu milyar gram (10-9 g). Orde mikro
adalah 1000 kali lebih besar dibandingkan orde nano, atau sebaliknya orde nano
adalah seperseribu dari orde mikro. Kalau dalam dunia elektronika kita mengenal
komponen yang disebut mikrochip, berarti di dalam chip elektronik itu terdapat
ribuan bahkan jutaan komponen renik berorde mikro. Jika teknologi elektronika
kini mulai bergeser dari mikroelektronika ke nanoelektronika, hal ini berarti
bahwa komponenkomponen elektronik yang digunakan berode nano atau
setingkat molekuler, bagian terkecil dari suatu materi. Berarti pula seribu kali
lebih kecil dibandingkan ukuran komponen yang ada dalam mikrochip saat ini.
Sekitar tahun 1920-an, lahir konsep baru di beberapa pusat penelitian fisika di
Heidelberg, Gottingen, dan Kopenhagen. Konsep baru tersebut adalah kuantum
mekanika atau kuantum fisika yang semula dipelopori oleh Max Planck dan
Albert Einstein, kemudian dilanjutkan oleh ilmuwan seperti Niels Bohr,
Schrodinger, Max Born, Samuel A. Goudsmith, Heisenberg dan lain-lain. Konsep
ini secara fundamental mengubah prinsip kontinuitas energi menjadi konsep
diskrit yang benar-benar mengubah fikiran yang sudah berjalan lebih dari satu
abad. Sisi lain yang tak kalah mengejutkan sebagai akibat lahirnya konsep
kuantum in adalah lahirnya fisika zat padat oleh F. Seitz dan fisika semikonduktor
oleh J. Bardeen di Amerika Serikat, W.B. Sockley di Inggris dan Love di Rusia
pada tahun 1940. Kemajuan riset dalam bidang fisika telah mengantarkan para
fisikawan dapat meneliti dan mempelajari berbagai sifat kelistrikan zat padat. Dari
penelitian ini telah ditemukan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat listrik
antara konduktor dan isolator. Penemuan bahan semikonduktor kemudian disusul
dengan penemuan komponen elektronik yang disebut transistor. Dalam perjalanan

berikutnya, transistor tidak hanya mengubah secara mencolok berbagai aspek


kehidupan moderen, tetapi transistor tergolong salah satu dari beberapa penemuan
moderen yang memajukan teknologi dengan biaya rendah. Transistor dapat
dihubungkan pada rangkaian elektronik sebagai komponen terpisah atau dalam
bentuk terpadu pada suatu chip. Pada tahun 1958, insinyur di dua perusahaan
elektronik, Kilby (Texas Instrument) dan Robert Noyce (Fairchild) telah
memperkenalkan ide rangkaian terpadu monolitik yang dikenal dengan nama IC
(integrated circuit). Kemajuan dalam bidang mikroelektronika ini tidak terlepas
dari penemuan bahan semikonduktor maupun transistor. Komputer digital
berkecepatan tinggi bisa terwujud berkat penggunaan transistor dalam IC yang
merupakan kumpulan jutaan transistor renik yang menempati ruangan sangat
kecik, yang semula hanya bisa ditempati oleh sebuah transistor saja.
Ukuran Komponen Serba Kecil
Berbagai produk monumental dari perkembangan teknologi elektronika hadir di
sekeliling kita. Namun teknologi mikroelektronika bukan sekedar menghadirkan
produk, tetapi juga menampilkan produk itu dalam bentuk dan ukuran yang makin
lama makin kecil dengan kemampuan kerja yang lebih tinggi. Dapat kita sebut
disini sebagai contoh adalah munculnya komputer dan telepon seluler (ponsel).
Bentuk dini komputer moderen telah menggunakan elektronika pada rangkaianrangkaian logika, memori dan sistim angka biner. Komputer yang dibuat oleh J.
Presper Eckert dan John W. Mauchly itu diberi nama ABC (Atonosoff-Berry
Computer) yang diperkenalkan pada tahun 1942. Komputer ini berukuran sangat
besar, sebesar salah satu kamar di rumah kita, karena di dalamnya menggunakan
18 ribu tabung hampa. Komputer elektronik generasi pertama yang diberi nama
ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer) dikembangkan pada
zaman Perang Dunia Kedua dan dipakai untuk menghitung tabel lintasan peluru
dalam kegiatan militer. Pergeseran penting dalam elektronika telah terjadi pada
akhir tahun 1940-an. Fungsi tabung-tabung elektronik saat itu mulai digantikan
oleh transistor yang dibuat dari bahan semikonduktor. Penggunaan transistor yang

mulai mencuat ke permukaan pada tahun 70-an ternyata memiliki beberapa


kelebihan dibandingkan tabung hampa elektronik, antara lain :
1. Transistor lebih sederhana sehingga dapat diproduksi dengan biaya lebih
rendah.
2. Transistor mengkonsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan tabung
hampa.
3. Transistor dapat dioperasikan dalam keadaan dingin sehingga tidak perlu
waktu untuk pemanasan.
4. Ukuran transistor jauh lebih kecil dibandingkan tabung hampa.
5. Daya tahan transistor lebih lama dan dapat mencapai beberapa dasawarsa.
6. Transistor mempunyai daya tahan yang tinggi tehadap goncangan dan
getaran.
Komputer generasi kedua yang telah menggunakan transistor adalah IBM 1401
yang diluncurkan oleh IBM pada tahun 1959. Sebelumnya juga telah diluncurkan
IBM 701 pada tahun 1953 dan IBM 650 pada tahun 1954. Munculnya rangkaian
terpadu atau integrated circuit (IC) ternyata telah menggusur dan mengakhiri
riwayat keberadaan transistor. Komputer generasi ketiga adalah sistim 360 yang
juga diluncurkan oleh IBM. Dalam komputer ini telah menggunakan IC, yang
kemudian disusul dengan penggunaan large scale integration (LSI), dan
selanjutnya very large scale integration (VLSI). Pada tahun 1971, MITS Inc.
meluncurkan
mikroprosesor

ALTAIR,
Intel

komputer
8080.

mikro

Komputer

pertama
elektronik

yang

menggunakan

generasi

berikutnya

dikembangkan dengan menggunakan mikroprosesor yang makin renik sehingga


secara fisik tampil dengan ukuran yang lebih kecil, namun dengan kecepatan kerja
yang jauh lebih tinggi. Pengaruh kemajuan dalam teknologi elektronika ini
demikian pesatnya mengubah wajah teknologi dalam bidang telekomunikasi dan
automatisasi. Kemajuan dalam kedua bidang tersebut menyebabkan kontribusi
sain ke dalam teknologi yang sangat besar, hampir mencapai 50 % dalam proses,
sehingga teknologi semacam ini disebut High-Technology. Selain pada komputer,
kita juga bisa menyaksikan produk elektronik berupa ponsel yang proses
miniaturisasinya seakan tak pernah berhenti, baik dalam aspek disain produknya
maupun dalam aspek teknologi mikroelektronikanya. Sebagai anak kandung jagad

mikroelektronika, kehadiran ponsel selalu mengikuti perkembangan teknologi


mikroelektronika sehingga dapat tampil semakin mungil dan lebih multi fungsi
dibandingkan generasi sebelumnya. Mengecilnya ponsel juga didukung oleh
kemampuan para ahli dalam mengintegrasikan berbagai komponen baru yang
ukurannya lebih kecil seperti mikrochip, yang kemampuannya selalu meningkat
seiring dengan perjalanan waktu, dan semakin banyak fungsi yang dapat
dijalankannya. Kini ponsel dengan berbagai fasilitas di dalamnya bisa masuk ke
dalam genggaman tangan.
Beralih ke Nanoteknologi
Perkembangan teknologi telah mengantarkan elektronika beralih dari orde mikro
ke nano, yang berarti komponen elektronika kelak dapat dibuat dalam ukuran
seribu kali lebih kecil dibandingkan generasi mikroelektronika sebelumnya. Pada
awal tahun 90-an, Dr. Rohrer, penemu tunneling electron microscope dan
pemenang hadiah Nobel bidang fisika tahun 1986, meramalkan bahwa
mikroelektronika akan segera digantikan oleh nanoelektronika atau quantum dot.
Sedang prof. Petel (president UCLA) meramalkan bahwa teknologi photonik akan
menggantikan mikroelektronika di awal abad 21 ini. Feyman pada akhir tahun
1959 juga telah meramalkan akan hadirnya teknologi ini pada abad 21. Para
perintis nanoteknologi, suatu bidang baru teknologi miniatur, telah melihat
kemungkinan penggunaan materi seukuran molekul untuk membuat komponen
elektronika di masa depan. Dalam teknologi ini, ukuran sirkuit-sirkuit elektronika
bisa jadi akan lebih kecil dibandingkan garis tengah potongan rambut atau bahkan
seukuran dengan diameter sel darah manusia. Ukuran transistor di masa
mendatang akan menjadi sangat kecil berskala atom yang disebut quantum dot.
Suatu ketika di bulam Mei 1988, dalam acara konferensi pengembangan antariksa
di Pittsburg, K. Eric Drexler, pakar komputer dari Universitas Stanford, Amerika
Serikat, mengemukakan tentang peluang pengembangan nanoteknologi di masa
mendatang. Teknologi ini didasarkan pada kemampuan membuat perangkat
elektronika dengan ketelitian setingkat ukuran atom. Drexler melihat bahwa
makhluk hidup merupakan bukti adanya nanoteknologi. Dexler menguraikan

kemungkinan pembuatan alat seukuran molekul yang proses kerjanya menyerupai


molekul dari protein yang menjalankan fungsinya di dalam tubuh manusia.
Drexler juga meramalkan bahwa zaman nanoteknologi akan dimulai memasuki
awal milenium tiga ini. Dengan beralih ke nanoteknologi ini, tentu saja bidang
yang paling banyak dipengaruhi adalah dalam disain komputer. Molekul-molekul
akan dihimpun sehingga membentuk komponen elektronika yang mampu
menjalankan tugas tertentu. Suatu terobosan besar akan terjadi bila para pakar
dapat mewujudkan hal tersebut untuk membuat nanokomputer. Dengan komponen
seukuran molekul, nanokomputer dapat masuk ke dalam kotak seukuran satu
mikrometer. Komputer ini mampu bekerja ratusan ribu kali lebih cepat
dibandingkan mikrokomputer elektronik yang ada saat ini. Penelitian yang kini
sedang dilakukan oleh para pakar adalah mengembangkan metode penggantian
dengan materi protein terhadap molekul, alat memori dan struktur lain yang kini
ada di dalam komputer. Jacob Hanker, profesor rekayasa biomedik dari
Universitas North Caroline, AS, telah berhasil melakukan percobaan membuat
komponen semikonduktor dengan bahan-bahan biologis. Mesin-mesin elektronik
yang dinamai juga kuantum elektronik akan memiliki kemampuan mengolah
pulsa yang jauh lebih besar. Kuantum teknologi ini akan mampu menerobos
keterbatasan dan kejenuhan mikroelektronika yang ada saat ini. Perusahaan
komputer IBM saat ini sedang merancang komputer dengan teknologi kuantum
yang disebut kuantum komputer. Jika komputer tersebut telah memasuki pasar,
maka komputer generasi pendahulu yang masih menggunakan teknologi
mikroelektronika bakal tersingkir. Teknologi baru ini bakal segera mengubah
sistim jaringan telekomunikasi di awal milenium tiga ini. Teknologi ini juga akan
membawa dunia kepada ciri-ciri baru dalam perangkat teknologinya, yaitu:
berukuran sangat kecil, berkerapatan tinggi, kecepatan kerjanya tinggi, bermulti
fungsi, memiliki kontrol yang serba automatik, hemat dalam konsumsi energi dan
ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai