Anda di halaman 1dari 8

Hidrogeologi #2 Konduktivitas Hidraulik

3 NOVEMBER 2015 / JEJAK DESTINASI

1. Pembuktian satuan permeabilitas (k) = m2


Rumus konduktivitas hidraulik
K=(k g)/ (1)
Dimensi Satuan
K = konduktivitas hidraulik (L/T) m/s
k = permeabilitas (L2) m2
r = densitas (M/L3) kg/m3
g = percepatan gravitasi (L/T2) m/s2
m = viskositas dinamik fluida (M/LT) kg/ms
Dari rumus (1) maka didapatkan persamaan permeabilitas:
k= (K )/( g)
Untuk mengetahui satuan suatu variabel dilakukan analisis dimensi:
k = (L/T)(M/LT)/(M/L3)(L/T2) =(M/T2)(L2T2)/M)= L2 satuan m2
2. Pembuktian rumus Kx dan Kz

Pada gambar di atas, setiap lapisan bersifat homogen dan isotropik


dengan nilai konduktivitas hidraulik K1, K2, ., Kn. Akan dibuktikan
bahwa sistem bersifat homogen dan anisotropik.
Pertama, ditinjau aliran yang tegaklurus terhadap
perlapisan. Spesific discharge, vakan bernilai sama ketika masuk
dan keluar sistem. Dalam praktiknya, itu harus konstan sepanjang
sistem.
Anggap h1 adalah penurunan head sepanjang lapisan pertama,
h2 adalah penurunan head untuk lapisan kedua, dan seterusnya.
Total penurunan head adalah h = h1 + h2 + + hn, dan dari
Hukum Darcy,

v=(K1 h1)/d1= (K2 h2)/d2== (Kn hn)/dn= (Kz h)/d


.(2)
Dengan menggunakan persamaan (2) untuk Kz dan menggunakan
hubungan di dalam untuk h1, h2x, ., dapat diperoleh,
Kz=vd/h= vd/(h1+ h2++ hn)
= vd/(vd1/K1+vd2/K2++ vdn/Kn)
Sehingga akan menghasilkan,

Kedua, tinjau arah aliran yang sejajar dengan perlapisan. h adalah


penurunanhead sepanjang jarak horizontal, l. Discharge, Q
sepanjang unit ketebalan dari sistem adalah jumlah
dari discharge sepanjang lapisan. Spesific discharge, v = Q/d
diberikan dengan persamaan,

Dengan Kx adalah konduktivitas hidraulik horizontal. Hasil


penyederhanaannya adalah,

3. Mana yang lebih besar antara porositas (n) atau void ratio (e)?
n = Vv/VT > Vv = n VT
e = Vv/Vs > Vv = e Vs
VT = Vs + Vv > Vs = VT Vv
Dengan, Vv = volume void
Vs = volume solid
VT = volume total
e=Vv/Vs= (n VT)/Vs
= (n VT)/(VT-Vv)= (n VT)/(VT n VT)
=(n VT)/(VT (1-n))
e= n/(1-n)
n=Vv/VT=eVs/(Vs+Vv)
= eVs/(Vs+eVs)= eVs/(Vs (1+e))
n= e/(1+e)

Dari persamaan di atas, jelas terlihat bahwa angka pori (e) akan
selalu memiliki nilai yang lebih besar dari porositas (n). Nilai
porositas akan berkisar 0 < n <1.
4. Suatu formasi geologi mempunyai permeabilitas sebesar
0.1 darcy (didapat dari uji permeabilitas oleh perusahaan minyak
untuk mengetahui aliran minyak). Berapa besar konduktivitas
hidraulik untuk air? Perkirakan jenis batuannya.
Diketahui: k = 0,1 darcy = 0,1 x 9,869 10-13 m = 9,869 10-14 m
air = 1000 kg/m3
g = 9,8 m/s2
air = 1,14 x 10-3 Ns/m2
Ditanyakan: Kair = ?
Kair = kg/ = 9,869 x 10-14 x 1000 x 9,8 / 1,14 x 10-3 = 8,485 x 107
m/s
Maka konduktivitas hidraulik air adalah 8,485 x 10 -7 m/s.

Jenis batuan pada formasi ini diperkirakan


adalah limestone/dolomite dengan perselingan sandstone.

5. Empat formasi geologi yang masing-masingnya horizontal,


homogen, dan isotropis mempunyai ketebalan masing-masing 7,5
m. Jika konduktivitas hidraulik dari masing-masing adalah 10 -4, 10-6,
10-5, dan 10-4 m/s, hitung equivalen homogen anisotropi
konduktivitas hidrauliknya untuk seluruh formasi tersebut (dianggap
satu sistem).
Diketahui: di = 7,5 m, untuk masing-masing formasi
K1 = 10-4 m/s
K2 = 10-6 m/s
K3 = 10-5 m/s
K4 = 10-4 m/s

Hitung: K pada keadaan homogen dan anisotropis.


K pada arah aliran vertikal (tegak lurus perlapisan),
K pada arah aliran horizontal (sejajar perlapisan),
Tabel 1. Tabel ketebalan dan konduktivitas hidraulik tiap formasi

Total d = 4 x 7,5 m = 30 m

di/Ki = 7,5 x 104 + 7,5 x 106 + 7,5 x 105 + 7,5 x 104


= 7,5 x 104 + 750 x 104 + 75 x 104 + 7,5 x 104
= 840 x 104
Kv = 30/840 x 104 = 3,571 x 10-6 m/s
Kidi = 7,5 x 10-4 + 7,5 x 10-6 + 7,5 x 10-5 + 7,5 x 10-4
= 7,5 x 10-4 + 0,075 x 10-4 + 0,75 x 10-4 + 7,5 x 10-4
= 15,825 x 10-4
Kh = 15,825 x 10-4/30 = 5,275 x 10-5 m/s

6. Analisis akifer di Bandung

Sebagai endapan termuda adalah endapan sungai Cikapundung


sebagai bahan lepas yang berumur berkisar dari Plistosen sampai
Holosen. Formasi Cibeureum merupakan akifer utama di bawah Kota
Bandung.
Cekungan Bandung terdiri dari tiga akifer utama masing-masing dari
ke atas ke bawah:
akifer dangkal (< 35 m)
akifer tengah (45 90 m)
akifer dalam (90 100 m)
Komposisi akifer adalah heterogen dan beragam dalam arah vertikal
maupun horizontal (anisotropi). Sistem airtanah dalam merupakan
akifer tertekan yang mengalir dari utara ke selatan.
Asikin dan Sodoso (1992) dalam Puradimaja (1997) menyatakan
bahwa cekungan hidrogeologi Bandung mempunyai kondisi yang
kompleks, terdiri dari tiga tipologi sistem akifer:
Tipologi akifer gunung api:
Sub tipologi akifer gunung api muda.
Sub tipologi akifer gunung api tua.
Tipologi akifer aluvial:
Sub tipologi akifer kipas.
Sub tipologi akifer endapan danau.
Tipologi akifer sedimen terlipat.
Interaksi antara endapan gunung api di Bandung Utara dan endapan
fluvial (Formasi Kosambi) di Bandung Selatan mengakibatkan
terdapatnya akifer dengan airtanah yang mempunyai tekanan
artesis.
Akifer tertekan di Cekungan Bandung menunjukkan sebaran

keterusan akifer dari kisaran 500 sampai 1500 m2/hari, dan bahkan
setempat dapat lebih dari 1500 m2/hari, sehingga dikelompokkan
sebagai akifer produktif tinggi, keterusan akifer ini menurun ke arah
timur dan barat dengan keterusan umumnya kurang dari 250
m2/hari sehingga dikelompokkan sebagai akifer produktif sampai
produktif sedang.
7. Jika konduktivitas hidraulik di area A 10-6 m/detik, tentukan
konduktivitas hidraulik di tempat lain. Asumsi media isotropik dan
nonhomogen dan tidak terdapat tambahan atau kehilangan aliran
dari sistem, atau inflow = outflow.

Diketahui: KA = 10-6 m/s


Inflow = outflow > Qmasuk = Qkeluar
Q = Av,
Dengan Q = debit (m3/s)
A = luas permukaan (m2)
v = spesific discharge (m/s)
A sama di A, B, C, dan D
dhA = dhB = dhC = dhD
Sehingga, vA = vB
KAdhA/dlA = KBdhB/dlB
KA/dlA = KB/dlB
KB = (dlB/dlA)KA
= 10-6 (dlB/dlA) m/s
vA = v C
KAdhA/dlA = KCdhC/dlC
KA/dlA = KC/dlC
KC = (dlC/dlA)KA
= 10-6 (dlC/dlA) m/s

vA = v D
KAdhA/dlA = KDdhD/dlD
KA/dlA = KD/dlD
KD = (dlD/dlA)KA
= 10-6 (dlD/dlA) m/s
Referensi:
Freeze, R. Allan and Cherry, John A, 1979, Groundwater, Englewood
Cliffs, Prentice-Hall Inc., Cet. 4.

Anda mungkin juga menyukai