3. Mana yang lebih besar antara porositas (n) atau void ratio (e)?
n = Vv/VT > Vv = n VT
e = Vv/Vs > Vv = e Vs
VT = Vs + Vv > Vs = VT Vv
Dengan, Vv = volume void
Vs = volume solid
VT = volume total
e=Vv/Vs= (n VT)/Vs
= (n VT)/(VT-Vv)= (n VT)/(VT n VT)
=(n VT)/(VT (1-n))
e= n/(1-n)
n=Vv/VT=eVs/(Vs+Vv)
= eVs/(Vs+eVs)= eVs/(Vs (1+e))
n= e/(1+e)
Dari persamaan di atas, jelas terlihat bahwa angka pori (e) akan
selalu memiliki nilai yang lebih besar dari porositas (n). Nilai
porositas akan berkisar 0 < n <1.
4. Suatu formasi geologi mempunyai permeabilitas sebesar
0.1 darcy (didapat dari uji permeabilitas oleh perusahaan minyak
untuk mengetahui aliran minyak). Berapa besar konduktivitas
hidraulik untuk air? Perkirakan jenis batuannya.
Diketahui: k = 0,1 darcy = 0,1 x 9,869 10-13 m = 9,869 10-14 m
air = 1000 kg/m3
g = 9,8 m/s2
air = 1,14 x 10-3 Ns/m2
Ditanyakan: Kair = ?
Kair = kg/ = 9,869 x 10-14 x 1000 x 9,8 / 1,14 x 10-3 = 8,485 x 107
m/s
Maka konduktivitas hidraulik air adalah 8,485 x 10 -7 m/s.
Total d = 4 x 7,5 m = 30 m
keterusan akifer dari kisaran 500 sampai 1500 m2/hari, dan bahkan
setempat dapat lebih dari 1500 m2/hari, sehingga dikelompokkan
sebagai akifer produktif tinggi, keterusan akifer ini menurun ke arah
timur dan barat dengan keterusan umumnya kurang dari 250
m2/hari sehingga dikelompokkan sebagai akifer produktif sampai
produktif sedang.
7. Jika konduktivitas hidraulik di area A 10-6 m/detik, tentukan
konduktivitas hidraulik di tempat lain. Asumsi media isotropik dan
nonhomogen dan tidak terdapat tambahan atau kehilangan aliran
dari sistem, atau inflow = outflow.
vA = v D
KAdhA/dlA = KDdhD/dlD
KA/dlA = KD/dlD
KD = (dlD/dlA)KA
= 10-6 (dlD/dlA) m/s
Referensi:
Freeze, R. Allan and Cherry, John A, 1979, Groundwater, Englewood
Cliffs, Prentice-Hall Inc., Cet. 4.