Anda di halaman 1dari 1

Dengan munculnya beragam produk dan jasa yang ditawarkan oleh para produsen

atau instansi/perusahaan menjadikan persaingan dalam pasar semakin intens antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Konsumen kini dimudahkan dengan berbagai pilihan
alternative dan ragam macam produk dipasaran. Hal ini tentunya menjadikan konsumen
memiliki daya tawar yang tinggi. Perusahaan dituntut untuk kreatif mengambil hati para
konsumen agar mau menggunakan produk atau jasa yang dimilikinya. Strategi yang tepat
harus digunakan. Berbagai macam jenis produk diciptakan guna melayani dan memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Persaingan ketat dalam memperebutkan konsumen juga dialami jasa keuangan. Peran
bank sebagai badan usaha yang bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun
bentuk lainnya membuat bank berlomba-lomba untuk menarik konsumen menurut
kuantitasnya, yang dikenal dengan strategi marketing tradisional. Asumsi pendekatan
pemasaran tradisional ini adalah dengan banyaknya konsumen yang menjadi nasabah bank,
maka akan semakin besar pula dana yang dapat dikelola.
Dana konsumen atau pihak ketiga sebagai salah satu sumber dana untuk menjalankan sebuah
bank merupakan hal yang penting bagi bank, karena dana pihak ketiga merupakan dana yang
terbesar yang dapat dikelola oleh bank untuk dapat disalurkan lagi kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dibandingkan dengan sumber dana yang berasal dari bank itu sendiri ataupun yang
berasal dari lembaga keuangan lainnya (Kasmir, 2004: 45). Banyaknya dana yang dikumpulkan
dari pihak ketiga diharapkan dapat memitigasi risiko dari pengelolaan dana tersebut, selain itu
pengumpulan dana dari pihak ketiga juga dapat digunakan untuk memenuhi syarat perluasan
jaringan bank dengan pembukaan cabang bank, yang dalam jangka panjang diharapkan dapat
menjangkau konsumen lebih dekat dan lebih luas

Anda mungkin juga menyukai