Disusun Oleh :
Lea Bali Ulina Sinuraya
1161050249
Pembimbing :
dr. Chyntia M. Sahetapy, Sp.S
BAB I
PENDAHULUAN
Otot otot mata diperyarafi oleh 3 saraf otak, antara lain :
1. Nervus Okulomotorius ( N.III)
2. Nervus Trokhlearis ( N.IV)
3. Nervus Abdusen ( N.V)
Nukleus dari ketiga pasang saraf ini terletak di sisi sisi garis tengah tegmentum otak
tengahdan pons, di dekat ventrikel IV.
Nervus okulomotorius dan trokhlearis mempunyai fungsi motorik murni sedangkan
nervus abdusens merupakan saraf motorik kecil yang mempersyarafi muskulus rectus
lateralis bola mata.
BAB II
NEUROANATOMI
Kerusakan semua serabut nervus III akan menimbulkan paralisa semua otot mata
kecuali musculus rectus lateralis (yang dipersarafi oleh nervus VI) dan musculus obliqua
superior (dipersarafi nervus IV). Paralisa persarafan parasimpatis akan menyebabkan
hilangnya refleks pupil, midriasis dan gangguan konvergensi serta akomodasi.
Paralisa nervus abducens menyebabkan mata tidak dapat melirik ke arah lateral.
Karena musculus rectus medialis tidak lagi mendapat perlawanan mata, mata tampak sedikit
berdeviasi ke nasal (disebut strabismus konvergen/esotropia)
Kerusakan salah satu saraf motorik mata akan menyebabkan penglihatan ganda,
karena bayangan objek yang jatuh pada retina tidak pada lokasi semestinya.
Paralisa total nervus III akan menampilkan gejala sindroma yang terdiri dari :
1. ptosis akibat paralisa musculus levator palpebra dan hiperaksi musculus orbikularis
yang dipersarafi nervus VII,
2. fixed position, yaitu mata dengan pupil ke arah bawah lateral akibat hiperaksi
musculus rektus lateralis (VI) dan musculus obligus superior (IV), dan
3. dilatasi pupil dengan reaksi cahaya yang negatif.
Gangguan pada ketiga saraf mata (oftalmoplegia totalis) akan menyebabkan mata
tidak dapat melirik ke semua arah, pupilnya dilatasi dan reaksi cahaya negatif. Paralisa
bilateral biasanya disebabkan kerusakan pada nukleusnya yang dapat diakibatkan oleh
ensefalitis, neurosifilis, multipel sklerosis, gangguan sirkulasi, perdarahan, dan tumor.
Penyebab gangguan saraf mata bagian perifer adalah meningitis, sinusitis, trombosis sinus
kavernosus, aneurisma aarteri karotis interna/arteri komunikans posterior, fraktur, tumor basis
kranii, orbita, dan sebagainya. Perlu juga diingat bahwa ptosis dan diplopia dapat juga
disebabkan oleh miastenia.
DAFTAR PUSTAKA
Listiono, Djoko. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara. Edisi Ketiga. PT Gramedia Pustaka
Utama. 1998. Jakarta.