1 Pengertian
1 Pengertian
Pengertian
Pengertian (dari Society of American Foresters): Biodiversitas mengacu pada
macam dan kelimpahan spesies, komposisi genetiknya, dan komunitas,
ekosistem dan bentang alam di mana mereka berada.
Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas
kehidupan dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam
semua bentuknya menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan,
binatang, jamur, bakteri dam mikroorganisme yang lain. Semua level
organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen,
speses dan ekosistem.
Diversitas genetik mencakup variasi dalam material genetik, seperti gen dan
khromosom. Diversitas spesies (taksonomi) kebanyakan diintepretasikan
sebagai variasi di antara dan di dalam spesies (termasuk spesies manusia),
mencakup variasi satuan taksonomi seperti filum, famili, genus dsb.
Diversitas genetik merupakan titik awal dalam memahami dimensi dari isu
biodiversitas, tetapi pada level spesies dan ekosistem bidang kehutanan
memiliki pengaruh besar.
Diversitas ekosistem atau bahkan dinamakan diversitas biogeografik
berkaitan dengan variasi di dalam wilayah (region) biogeografik, bentang
alam (landscape) dan habitat. Kita harus menyadari bahwa biodiversitas
selalu peduli dengan variabilitas makhluk hidup dalam area atau wilayah yang
spesifik.
Belum semua aspek biodiversitas sudah diberikan nama. Masih terdapat
banyak bentuk variasi, seperti variasi musiman, variasi non-genetik
disebabkan oleh pengaruh lingkungan (variasi fenotipik). Juga terdapat variasi
karena perbedaan di antara fase kehidupan (diversitas ontogenik) dan mode
Diversitas genetik
Diversitas genetik terdapat dalam empat level organisasi: di antara spesies, di
antara populasi, di dalam populasi dan di dalam individu.
Diversitas di antara spesies sudah cukup jelas, sungguhpun kita sering tidak
berpikir bahwa perbedaan di antara spesies sebagai manifestasi dari
diversitas genetik karena kita dapat membedakan spesies dengan mudah
tanpa mengetahui komposisi gennya.
Diversitas genetik di antara populasi dari suatu spesies juga sering sangat
besar. Di dunia pertanian misalnya ada berbagai macam varietas (padi,
jagung), meskipun ini hasil seleksi buatan. Di spesies pohon perbedaan
antara populasi pada spesies yang sama (dikenal dengan istilah provenans)
sering besar.
Dalam populasi kebanyakan populasi alami, perbedaan genetik di antara
individu sering juga besar. Akhirnya diversitas genetik terdapat di dalam suatu
individu bilamana ada dua alel untuk gen yang sama (perbedaan konfigurasi
DNA yang menduduki lokus yang sama pada suatu khromosom).
Di masa lalu hanya sedikit perhatian diberikan pada diversitas genetik pada
populasi alami, sungguhpun ini sangat krusial bagi kelestarian dari bentukbentuk biologi, perkembangan diversitas spesies (evolusi) dan berfungsinya
biosfer, ekosistem serta komunitas biologi.
Bersarnya diversitas di dalam suatu spesies tergantung pada jumlah individu,
kisaran penyebaran geografinya, tingkat isolasi dari populasi dan sistem
genetiknya.
Peran penting juga dilakukan oleh proses-proses seleksi alami dan
antropogenik, serta juga faktor-faktor yang berpengaruh pada perubahan
spasial dan temporal pada komposisi genetik dari spesies atau populasi.
tidak mungkin mengalami rekombinasi gen dan muncul pada suatu individu
seperti layaknya pada populasi seksual. Kombinasi gen yang menguntungkan
akan lebih besar pada populasi seksual daripada populasi aseksual.
Ukuran populasi
Dalam jangka panjang, diversitas genetik akan lebih lestari dalam populasi
besar daripada dalam populasi kecil. Melalui efek damparan genetik (genetic
drift- perubahan dalam lukang gen dari suatu populasi kecil yang berlangsung
semata-mata karena proses kebetulan), suatu sifat genetik dapat hilang dari
populasi kecil dengan cepat.
Sebagai contoh, populasi memiliki dua atau lebih bentuk gen (dinamakan
alel). Tergantung alel mana suatu individu mewarisi, suatu fenotipe tertentu
akan dihasilkan. Bila populasi tetap berukuran kecil dalam jangka waktu lama,
mereka mungkin kehilangan salah satu alel dari setiap gen karena proses
kebetulan. Kehilangan alel terjadi karena eror sampling. Ketika beberapa
individu kawin, mereka bertukar gen. Bayangkan awalnya separuh populasi
memiliki satu bentuk gen tertentu, dan separuhnya populasi yang lain memiliki
bentuk gen yang lain. Karena kebetulan, dalam populasi kecil pertukaran gen
dapat mengakibatkan semua individu pada generasi berikutnya memiliki alel
yang sama. Satu-satunya cara bagi populasi ini mengadung variasi dari gen
ini lagi adalah melalui mutasi gen atau imigrasi individu dari populasi lain.
Meminimalkan kehilangan diversitas genetik pada populasi kecil merupakan
problem utama yang dihadapi dalam upaya konservasi.
Genotipe
Alel
Genotipe F1
AB
A
BC
B
BB