LP Nyeri Fix
LP Nyeri Fix
(1992,
dalam
Potter
&
Perry, 2006)
megungkapkan
adalah
pengalaman
sensori
dan
emosional
yang
tidak
a. Fisik.
Bisa terjadi karena stimulus fisik. Contoh: fraktur femur.
b. Psycogenic.
Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber
dari emosi / psikis dan biasanya tidak disadari. Contoh: orang yang marahmarah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya.
3. Berdasarkan lama / durasinya.
a. Nyeri akut.
Merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang,
yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai dengan adanya peningkatan
tegangan otot.
b. Nyeri kronis.
Merupakan
nyeri
yang
timbul
secara
perlahan-lahan,
biasanya
berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri
kronis, dan nyeri psikosomatis.
b) Pengukuran Nyeri
1. Skala Deskriptif
Numerical
Rating
Scale (NRS)
menilai
nyeri
dengan
Tanda fisiologis dapat menunjukkan nyeri pada klien yang berupaya untuk tidak
mengeluh atau mengakui ketidaknyamanan. Sangat penting untuk mengkaji tandatanda vital dan pemeriksaan fisik termasuk mengobservasi keterlibatan saraf
otonom. Saat awitan nyeri akut, denyut jantung, tekanan darah, dan ftekuensi
pernapasan meningkat.
2. Efek perilaku
Pasien yang mengalami nyeri menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh
yang khas dan berespon secara vokal serta mengalami kerusakan dalam interaksi
sosial.
Pasien
seringkali
meringis,
mengernyitkan
dahi,
menggigit
Pasien yang mengalami nyeri setiap hari kurang mampu berpartisipasi dalam
aktivitas rutin, seperti mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan higiene
normal dan dapat menganggu aktivitas sosial dan hubungan seksual.
adaptasi
terhadaprangsangan
yang
berbahayaseperti
tinggi mengalami situasi yang membuat mereka merasakan nyeri akibat adanya
komplikasi penyakit dan degeneratif.
2. Jenis kelamin
E. Patofisiologi
Penyakit
trauma
cedera sel
degranulasi sel mast
wajahnya
tampak
tampak
akan
penyakitnya
kesakitan
F. Penyebab nyeri
Gangguan rasa aman
1. Nyeri timbul akibat stimulasi
nyeri
mengaktivasi reseptor nyeri.
dan
nyaman
2. Nyeri timbul akibat adanya tekanan, kerusakan yang terjadi di permukaan
tubuh.
3. Nyeri timbul akibat pembengkakan yang meradang.
4. Nyeri timbul akibat terputusnya jaringan saraf.
G. Pemeriksaan Diagnostik
H. Penatalaksanaan Medis
1. Farmakologi
a. Analgesik Narkotik
Analgesik narkotik terdiri dari berbagai derivate opium seperti morfin dan
kodein. Narkotik dapat memberikan efek penurunan nyeri dan kegembiraan
karena obat ini mengadakan ikatan dengan reseptor opiat dan mengaktifkan
penekan nyeri endogen pada susunan saraf pusat (Tamsuri, 2007). Namun,
penggunaan obat ini menimbulkan efek menekan pusat pernafasan di medulla
batang otak sehingga perlu pengkajian secara teratur terhadap perubahan dalam
status pernafasan jika menggunakan analgesik jenis ini (Smeltzer & Bare,
2001).
2. Non Farmakologi
a. Relaksasi progresif
Keterangan :
0
: tidak nyeri
___
t
Nyeri
nyeri
3. Skala Wajah
Skala nyeri enam wajah dengan ekspresi yang berbeda , menampilkan wajah
bahagia hingga wajah sedih, juga digunakan untuk "mengekspresikan" rasa
nyeri. Skala ini dapat dipergunakan mulai anak usia 3 (tiga) tahun.
J. Diagnosis Keperawatan
Terdapat beberapa diagnosis yang berhubungan dengan masalah nyeri
diantaranya :
1. Nyeri akut b.d cidera fisik/trauma, penurunan suplai darah ke jaringan,
proses melahirkan normal
2. Nyeri kronik b.d proses keganasan
3. Cemas b.d nyeri yang dirasakan
4. Koping individu tidak efektif b.d nyeri kronik
5. Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri muskuloskeletal, nyeri insisi
K. Intervensi ( Perencanaan Keperawatan )
Diagnosa Keperawatan/
Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
NIC :
dengan:
Pain level
Pain management
Pain control
Comfort level
kerusakan jaringan
Setelah
DS:
termasuk
karakteristik, durasi,
kriteria hasil:
frekuensi,
Laporan secara
verbal
DO:
Gangguan tidur
(mata sayu, tampak
dan
manajemen
dukungan
(skala,
dapat mempengaruhi
intensitas,
dan
tanda
nyeri
Tanda
yang
seperti
suhu
ruangan, pencahayaan
Menyatakan
berkurang
rasa
setelah
dan kebisingan
nyeri
Kurangi
faktor
presipitasi nyeri
vital
dalam
rentang normal
Kontrol
lingkungan
proses berpikir,
distraksi, contoh :
menemukan
nyeri)
nyaman
Tingkah laku
dengan
frekuensi
mencari
waktu, kerusakan
lingkungan)
ketidaknyamanan
nyeri
dari
untuk
menyeringai)
menyempit
Observasi reaksi
keluarga
menggunakan
Fokus
kualitas
nonverbal
nonfarmakologi
gerakan kacau,
Terfokus pada
lokasi,
menggunakan
berkurang
penurunan interaksi
secara komprehensif
mengontrol
(penurunan persepsi
tinfakan
nyeri
diri sendiri
Mampu
tehnik
Tingkah laku
berhati-hati
dilakukan
mampu
menahan nyeri
pengkajian
Posisi untuk
Lakukan
Tidak
Kaji
tipe
dan
menentukan
gangguan tidur
intervensi
Ajarkan tentang
jalan-jalan, menemui
teknik
farmakologi:
aktivitas, aktivitas
dala,
relaksasi,
berulang-ulang)
distraksi,
kompres
untuk
darah, perubahan
nyeri: ...
dilatasi pupil)
mengurangi
Tingkatkan
istirahat
Perubahan
Berikan
autonomic dalam
informasi
tentang
nyeri
seperti
penyebab
nyeri,
lemah ke kaku)
berapa
nyeri
Tingkah laku
lama
ekspresif (contoh :
antisipasi
gelisah, merintih,
ketidaknyamanan dari
menangis, waspada,
prosedur
iritabel, nafas
Berikan analgetik
perubahan tekanan
nafas, nadi dan
napas
hangat/ dingin
Respon autonom
(seperti diaphoresis,
non
Monitor
panjang/berkeluh
sign
kesah)
sesudah
Perubahan dalam
kali
minum
Diagnosa Keperawatan/
sebelum
analgesik
Rencana keperawatan
vital
dan
pemberian
pertama
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Hasil
Nyeri Kronis berhubungan
NOC:
Comfort level
Pain control
Pain level
artritis)
NIC :
Pain Manajemen
kepuasan
manajemen nyeri
tindakan keperawatan
selama . nyeri kronis
Kelelahan
Tingkatkan
kriteria hasil:
yang adekuat
DO:
Tidak ada
Kelola
Atropi otot
Gangguan aktifitas
gangguan
pasien
Anoreksia
konsentrasi
nyeri
Tidak ada
Tidak ada
anti
analgetik ...........
gangguan tidur
tubuh , hipersensitif,
pasien
terhadap
Setelah dilakukan
DS:
Monitor
Jelaskan
pada
penyebab
Lakukan tehnik
gangguan hubungan
nonfarmakologis
interpersonal
(relaksasi, masase
Tidak ada
punggung)
ekspresi menahan
Tidak ada
tegangan otot
L. Referensi
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Penerbit Buku
Kedokteran
Mengetahui
Pembimbing Praktik,
NIP.
NIM.
Mengetahui
Pembimbing Akademik
NIP.
Mahasiswa,
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN