PENGERTIAN NEGARA
Dalam arti luas , negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk
mewujudkan kepentingan bersama.
Kranenburg: organisasi kekuasaan
diciptakan manusia yang disebut bangsa
yang
Rakyat/penduduk
Wilayah
Pemerintah yang berdaulat
Pengakuan dari negara lain, baik de facto maupun de jure (unsur pelengkap)
Disamakan oleh:
Hak mendapat perlindungan baik untuk dirinya
maupun harta bendanya
Kewajiban taat pada hukum yang berlaku di
negara tersebut
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara. Jika warga negara merupakan dasar/landasan personal suatu
negara maka wilayah merupakan landasan material atau fisik negara. Wilayah negara dibedakan atas wilayah
daratan, lautan dan udara.
2
Wilayah daratan biasanya ditentukan dalam perjanjian bilateral atau multilateral. Batas daratan dapat berwujud
batas alamiah (sungai, hutan, gunung, dll) batas buatan (tembok, kawat berduri, dll) batas secara geografis (letak
secara geografis di garis lintang dan garis bujur)
Wilayah lautan. Pada mulanya ada dua konsep dasar mengenai wilayah lautan yaitu res nullius dan res
communis. Setelah Konvensi Hukum Laut Internasional III pada 10 Desember 1982 ditetapkan wilayah laut menjadi
1) laut teritorial 12 mil, 2) zona bersebelahan 12 mil dari laut teritorial, 3) ZEE lebar 200 mil ke laut bebas, 4) landas
kontinen kedalaman 200m, 5) landas benua lebar 200 mil.
Wilayah udara. Berdasar kesepakatan Konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944 wilayah kedaulatan
dirgantara termasuk orbit geostasioner setinggi 35.761 km. Dalam Konvensi Paris 1949 dinyatakan bahwa negara
merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi wilayah udara, misal untuk radio, satelit, dan
penerbangan.
Wilayah ekstrateritorial yaitu wilayah kedaulatan negara yang berada di luar wilayah negara. Misal gedung
keduataan suatu negara, kapal berbendera suatu negara di perairan asing.
Pemerintah yang berdaulat. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu negara yang berlaku terhadap seluruh
wilayah dan segenap rakyat negara itu. Kedaulatan negara bersifat 1) asli, bukan berdasar kekuasaan lain, 2)
tertinggi, tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi, 3) tidak dapat dibagi-bagi, baik ke dalam maupun ke luar, negara
berdaulat sepenuhnya. Pemerintah dibedakan atas pemerintah dalam arti luas dan pemerintah dalam arti sempit.
Kedaulatan pemerintah dapat berupa kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi
mengatur dan menjalankan organisasi negara dan kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak
terikat dan tidak tunduk kepada kekuatan lain.
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang memperkuat terbentuknya sebuah negara tetapi bukan
merupakan syarat mutlak adanya suatu negara. Pengakuan merupakan permasalahan politik dari pada
permasalahan hukum, artinya pertimbangan politik yang banyak mempengaruhi keputusan suatu negara untuk
mengakui negara lain.
Arti penting dan alasan pengakuan dari negara lain dapat dilihat dari penjelasan sebagai berikut:
Menurut
sifatnya
Pengakuan de facto (pengakuan berdasar kenyataan) bersifat tetap, hanya dapat menimbulkan
hubungan di lapangan perdagangan dan ekonomi, tingkat duta belum dapat dilakukan
Pengakuan de facto bersifat sementara, pengakuan yang diberikan akan ditarik kembali apabila
negara tersebut jatuh/hancur
Pengakuan de yure (pengakuan resmi berdasar hokum) bersifat tetap, pengakuan berlaku untuk
selama-lamanya berdasarkan kenyataan bahwa negara tersebut pemerintahannya stabil
Pengakuan de yure bersifat penuh, dapat melakukan segala bentuk hubungan dan negara yang
mengakui berhak menempatkan duta dan konsulnya
Menurut caranya
FAKTA SEJARAH
Pendudukan (occupatie)
Peleburan (fusi)
Penyerahan (cessie)
Penaikan (accesie)
Pencaplokan/penguasaan
(anexatie)
Proklamasi
Pembentukan baru
(innovation)
Pemisahan (separatise)
3
TERJADINYA NEGARA
Melalui proses pertumbuhan
SECARA PRIMER
Primus inter
pares
SUKU
SECARA SEKUNDER
KERAJAAN
Pertumbuhan
negara
yang
dihubungkan dengan negara yang
sudah ada sebelumnya
NEGARA NASIONAL
NEGARA DEMOKRASI
Montesquieu
Fungsi legislatif
Fungsi eksekutif
Fungsi yudikatif
Van Vollenhoven
Regeeling: membuat peraturan
Bestuur: menyelenggarakan pemerintahan
Rechtspraak: fungsi mengadili
Politie: fungsi ketertiban dan keamanan
Goodnow
Policy making
Policy executing
Dan lain-lain, lihat di bukumu.
Apa fungsinegara RI
Dante Alighieri:
terciptanya
perdamaian dunia
Immanuel Kant:
menjamin hak dan
kewajiban
Kranenburg:
menciptakan
kesejahteraan
4
BENTUK NEGARA
Negara Kesatuan (bersusunan tunggal)
Kedaulatan ke dalam dan keluar di tangan pemerintah pusat, berhak mengatur seluruh wilayah negara
Dapat dilaksanakan dengan system desentralisasi maupun sentralisasi
Hanya ada satu kebijaksanaan politik, ekonomi, social budaya dan hankam
Dengan sistem sentralisasi:
Kelebihannya:
Menjadi dasar kesatuan politik
Mencegah keinginan bagian negara melepaskan diri, memperkuat persatuan
Adanya kesederhanaan hukum
Kekurangannya:
Persoalan banyak dan tidak segera dapat diselesaikan
Tidak setiap aturan sesuai dengan kondisi daerah
Kesempatan rakyat berperan kecil, tidak sesuai dengan perkembangan demokrasi
Dengan sistem desentralisasi
Kelebihannya:
Pemda dapat mengenal sifat-sifat khusus daerah dan dengan mudah mengatasi masalah
Dalam lingkup yang lebih kecil potensi individu makin nampak, tidak lagi sebagai obyek
Kekurangannya:
Bila pengawasan pusat kurang baik, ada peluang daerah melepaskan diri
Pada negara yang heterogen perlu penanganan ekstra untuk menjamin persatuan
Negara Serikat atau Negara Federasi (bersusunan jamak)
Mempunyai kesatuan dalam tindakan ke luar, tetapi merdeka dalam tindakan ke dalam
Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara bagian untuk urusan ke luar dan sebagian ke dalam
Setiap negara bagian dapat mebuat UUD, mempunyai Kepala Negara, Dewan Menteri, DPR sendiri, untuk
urusan ke dalam
Pemerintah Federal diserahi urusan yang menyangkut kepentingan bersama seperti: keuangan, angkatan
bersenjata/pertahanan keamanan, dan hubungan luar negeri/politik luar negeri
BENTUK KENEGARAAN (Gabungan Negara)
1. Koloni, adalah suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain. Dalam negara koloni, urusan politik, hukum
dan pemerintahan masih tergantung pada negara yang menjajah.
2. Truste (perwalian), adalah wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dan PD II dan berada di
bawah naungan Dewan Perwalian PBB serta negara yang menang perang. Contoh Papua New Guinea bekas
jajahan Inggris berada dibawah naungan PBB sampai dengan tahun 1975
3. Mandat, adalah negara yang semula merupakan jajahan dari negara-negara yang kalah dalam PDI dan
diletakkan dibawah perlindungan suatu negara yang menang perang dengan pengawasan Dewan Mandat LBB.
Contoh Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Perancis
4. Protektorat, adalah negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang kuat. Biasanya negara yang
dilindungi tidak dianggap merdeka dan berdaulat. Hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan
keamanan diserahkan kepada negara pelindungnya. Contoh Tunisia, Maroko, Uni Indo-Cina (kambija, Laos dan
Vietnam) sebelum merdeka merupakan protektorat Perancis.
5. Dominion merupakan bentuk negara yang khusus dalam lingkungan Kerajaan Inggris. Negara dominion adalah
negara yang semula merupakan jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, serta mengakui Ratu Inggris
sebagai rajanya (lambang persatuan). Negara-negara dominion tergabung dalam The British Commonwealth of
Nations
6. Uni adalah gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala negara yang sama
7. Serikat negara (konfederasi) adalah perserikatan berdasarkan perjanjian dengan maksud tertentu, misal
menyangkut bidang politik luar negeri dan pertahanan bersama. Untuk menyelenggarakan kepentingan serikat
dalam perjanjian dibentuk badan pemerintahan secara kolektif. Dalam konfederasi kedaulatan negara anggota
tetap penuh. Contoh Perserikatan Amerika Utara (1776-1778)
SEMANGAT KEBANGSAAN
Nasionalisme yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air,
memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa atau memelihara kehormatan bangsa. Juga identik dengan memiliki rasa
solidaritas terhadap musibah dan kekurang-beruntungan saudara setanah air, sebangsa dan senegara.
Nasionalisme adalah hasil interelasi (hubungan satu sama lain) dan interaksi (hubungan yang saling mempengaruhi)
antara berbagai faktor. Nasionalisme seharusnya berdialog dengan situasi global, bukan untuk menggerusnya tetapi
untuk memperkuat. Contoh proses dialogis antara nasionalisme Indonesia dengan situasi global adalah dengan
diselenggarakannya KAA di Bandung 1955. Melalui KAA, Indonesia tidak semata-mata mempertahankan
eksistensinya, tetapi juga turut menentukan arah sejarah global di tengah era perang dingin antara Blok Barat dan
Blok Timur. Patriotisme berarti sifat kepahlawanan yaitu sikap berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi
bangsa dan negara, baik jiwa raga maupun harta benda. Patriotisme mempunyai sisi negatif selain sisi positif,
karena berkait erat dengan militerisme yang identik dengan perang dan kekerasan..
5
Sementara perang dan kekerasan selalu membutuhkan dana besar. Menurut Carlyle perang adalah pergaduhan
antara dua orang pencuri yang terlalu takut untuk berperang sendiri, mereka merekrut orang-orang, memberi
seragam dan senjata, membiarkan mereka lepas seperti binatang liar untuk saling membunuh.
Menurut Emma Goldman, alasan anggaran militer yang besar karena suatu negara perlu melindungi diri dari
serangan musuh. Perang selalu memiliki alasan yang sama, yaitu kepentingan ekonomi dan kapitalis. Alasan bahwa
kekuatan militer yang besar adalah jaminan untuk menjaga perdamaian sama logikanya dengan pernyataan bahwa
individu yang merasa damai adalah yang menjaga dirinya dengan persenjataan berat. Pengalaman membuktikan
bahwa individu yang bersenjata mempunyai tendensi untuk memamerkan kekuatannya. Negara yang benar-benar
menginginkan perdamaian tidak akan membuang waktu dan tenaga untuk persiapan perang, inilah perdamaian
abadi. Orang-orang bijak di seluruh dunia mulai sadar bahwa patriotisme adalah sebuah konsep yang picik dan
terlalu sempit untuk memenuhi kebutuhan jaman sekarang .Saya percaya bahwa militerisme sangat berbahaya
karena mereka didukung kaum kapitalisme. Sebaliknya kaum kapitalisme sangat membutuhkan mereka untuk
menjaga kepentingan.
Selama ini kita hanya mengenal satu sisi makna patriotisme, yang dianggap sebagai jiwa kepahlawanan. Yang
sesungguhnya perlu dikembangkan dan ditanamkan pada jiwa setiap orang sejak dini adalah rasa nasionalisme
yang luas, yaitu sikap dan mental untuk berani menegakkan kebenaran dengan cara rasional dan etis.
TUGAS KELOMPOK
REALITA
Putri Yuliana, ibu dari Ratu Beatrix dari Belanda meninggal Sabtu 20 Maret 2004 pada usia 94
tahun. Juliana yang dilahirkan 30 April 1909 memulai kepemimpinannya pada usia 32 tahun di
saat Belanda terlibat perang dunia II.
Ketika pasukan Jerman mengivasi Belanda pada Mei 1940, ia mengasingkan diri ke Inggris dan
Kanada bersama tiga dari empat putrinya, yaitu Beatrix, Irene, dan Margaret. Suaminya
Benhard, tinggal di Inggris bersama Ratu Wilhelmina dan para pejabat Belanda yang
mengasingkan diri. Keluarga kerajaan ini kembali ke Belanda pada bulan Mei 1945. Tiga tahun
kemudian Juliana menjadi ratu baru, di saat negerinya sedang membangun kembali setelah
pendudukan Jerman. Tahun 1987 Juliana menyerahkan tahtanya kepada putrinya Beatrix, dan
sejak saat itu ia menyepi di Istana Soestdijk. (Kompas 21 Maret 2004)
DARI BACAAN TERSEBUT, DAPATKAH NEGERI BELANDA DIKATANAN TERJADI KARENA
PROSES PERTUMBUHAN NEGARA SECARA SEKUNDER? JELASKAN JAWABAN KALIAN!
6
Mestinya hal itu tetap dimungkinkan, bila para pemimpin bangsa ini memiliki
keterbukaan dan kebesaran jiwa untuk membangun bersama cita-cita manusia Indonesia.
Nasionalisme segar itu mestinya ditemukan dalam wacana kemanusiaan Indonesia. Inilah yang
perlu terus digali dan dikembangkan bersama.
Kendala dari kaum nasionalis konservatif adalah kebekuan konsep nasionalisme pada
NKRI. Di sini seakan-akan kebangsaan Indonesia itu lekat erat pada konsep NKRI yang pada
dasarnya sangat sarat dengan sentralisme kekuasaan. Paradigma sentralisme NKRI ini lalu
menganggap bahwa apa saja bisa dikorbankan asal NKRI bisa dipertahankan, termasuk
korban-korban dari rakyat Indonesia sendiri.
Di lain pihak, kendala sangat kuat dari kaum teokratis yang memperjuangkan
berlakunya secara formal syariat Islam. Dengan peluang reformasi ini telah tampak bagaimana
gerakan teokratis ini telah mengintrusi proses amandemen konstitusi, perubahan undangundang, meskipun akhirnya dengan menarik wacana utamanya seperti tuntutan Piagam Jakarta
misalnya. Wacana untuk menegakkan syariah Islam tidak lagi dengan tuntutan untuk
menegakkan Negara Islam, tetapi dengan wacana religius-eksklusif pemberlakuan syariah
Islam lewat jalur legislasi. ini sebetulnya sudah merupakan kemajuan yang cukup berarti.
Namun demikian, menurut hemat penulis, tuntutan syariah Islam itu tetap menjadi
kendala bagi cita-cita kemanusiaan Indonesia. Sebab wacana syariah masih tetap eksklusif dan
mengingkari kebhinekaan Indonesia. Apa yang salah sebenarnya?
Kegagalan elit muslim terletak dalam menerjemahkan atau membahasakan cita-cita
syariah Islam itu dalam bahasa yang diterima oleh semua pihak. Wacana syariah tetaplah
wacana yang eksklusif. Oleh karena itu, wacana syariah akan selalu bertentangan dengan
wacana kemanusiaan Indonesia. Di sinilah kendalanya. Eksklusivitas sistem nilai yang
ditemukan dalam Islam belum tersintesiskan ke dalam universalitas wacana kemanusiaan.
Meskipun banyak ahli teologi Islam dan kaum agamawan yang sering mengklaim universalitas
Islam sebagai rahmat semesta alam, tetapi pada kenyataannya sering tidak terwujudkan dalam
wacananya.
(Sumber: Mailto.com national@mail2.factsoftde, 10 Oktober 2003)
BERDASARKAN ERTIKEL DI ATAS, URAIKAN PENDAPAT KALIAN, APAKAH MENURUTMU
NASIONALISME DENGAN BERDASARKAN PADA SYARIAH ISLAM COCOK DITERAPKAN DI
INDONESIA YANG MAYORITAS PENDUDUKNYA MUSLIM?
Konsep
:
Konservatif
:
Paradigma
:
Teokratis
:
Mengintrusi :
Eksklusif
:
Elit
:
Tersintesiskan :