Anda di halaman 1dari 2

http://power-system.ee.its.ac.

id/

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga

ANALISA DATA

Saluran transmisi memiliki peranan penting dalam sistem


ketenagalistrikan karena sangat menentukan kualitas daya yang diterima
oleh pelanggan. Performa saluran transmisi meliputi faktor daya, rasio
tegangan kirim dan terima, arus saluran, dan daya yang pada saluran.
Beberapa aspek yang mempengaruhi parameter tersebut adalah nilai
resistansi, kapasitansi, dan induktansi dari beban maupun saluran itu
sendiri. Selain itu, performa saluran juga sangat ditentukan oleh ukuran
saluran. Percobaan pertama pada praktikum ini adalah melihat perbedaan
nilai parameter di atas pada saluran transmisi tanpa beban dengan
mengubah panjang saluran transmisi dan juga dengan penambahan
kapasitor. Percobaan dimulai dengan merangkai saluran dengan
membiarkan tegangan terima dalam keadaan open circiut. Data menujukan,
semakin panjang saluran, nilai tegangan terima saluran semakin besar. Hal
ini diikuti oleh kenaikan daya reaktif yang mengalir pada saluran. Hal ini
disebabkan oleh interaksi antara batang penghantar dengan tanah atau
ground. Batang penghantar dan ground dapat diibaratkan sebagai sebuah
plat bermuatan berbeda yang membentuk sebuah kapasitor yang
menimbulkan nilai kapasitansi tertentu yang disebut juga line charging.
Nilai kapasitansi ini menyebabkan tegangan sisi terima naik dan menyuplai
daya reaktif pada saluran. Semakin panjang saluran semakin besar semakin
besar line charging sehingga tegangan terima dan daya reaktifnya semakin
besar, terlebih lagi ketika ditambah kapasitor.
Percobaan selanjutnya adalah dengan menambahkan beban. Beban
yang ditambahkan memiliki karakteristik tertentu. Pertama, ditambahkan
beban resistif-induktif dan induktif murni. Ketika diuji, terjadi drop
tegangan pada sisi terima. Sedangkan arus sisi terima (beban) menjadi lebih
besar. Sedangkan nilai faktor dayanya adalah lagging. Keadaan ini
merupakan karakteristik dari beban induktif yang menyebabkan drop
tegangan dan faktor daya lagging. Drop tegangan lebih besar juga terjadi
pada beban induktif murni. Namun faktor daya tidak mencapai nilai nol.
Pada dasarnya tidak ada nilai induktor murni tanpa resistansi, setiap
induktor pasti memiliki nilai resistansi. Selain itu, penghantar ataupun
saluran transmisi juga memiliki nilai resistansi sehingga nilai beban pun
tidak mungkin murni induktif.
Berbeda dengan beban induktif, percobaan dengan beban kapasitif
menyebabkan tegangan terima menjadi lebih besar. Sedangkan nilai faktor
daya menjadi leading. Nilai kapasitor yang semakin besar memperbesar
nilai tegangan terima.
Untuk memperbaiki faktor daya dan mengurangi rugi-rugi akibat
kenaikan arus maka dilakukan kompensasi dengan rangkaian L dan C yang
dirangkai seri maupun paralel. Kompensasi pertama dirangkai paralel
dilanjutkan dengan mengukur performa transmisi. Dengan rangkaian
paralel, terlihat bahwa nilai faktor daya menjadi leading dan arus yang

Semester Gasal 2016-2017

http://power-system.ee.its.ac.id/

Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga

mengalir tidak terlalu besar dibandingkan dengan beban kapsitif


sebelumnya. Dengan melihat hasil yang didapat, kompensasi paralel cocok
untuk mengompensasi saluran yang memiliki faktor daya lagging.
Selanjutnya adalah kompensasi seri. Kompensasi seri menujukan kenaikan
tegangan terima yang cukup besar dibandingkan dengan kompensasi
paralel. Daya reaktif yang lebih besar namun daya aktif yang lebih kecil.
Faktor daya yang terukur adalah lagging. Sehingga dapat disimpulkan jika
kompensasi seri dapat digunakan pada jaringan transmisi yang faktor
dayanya leading.

Semester Gasal 2016-2017

Anda mungkin juga menyukai