Geokel Reklamasi Teluk Jakarta
Geokel Reklamasi Teluk Jakarta
khususnya yang terjadi di DKI Jakarta, kita perlu memahami apa itu reklamasi.
Reklamasi adalah penimbunan atau pengurukan kawasan perairan dengan tanah sehingga
menjadi sebuah lahan dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahanditinjau dari sudut
lingkungan dan social ekonomi seperti, perumahan, perkantoran, atau tempat wisata.
Itu berarti aktivitas reklamasi di sini sama artinya dengan mengorbankan daerah perairan
untuk dijadikan daratan. Tentu dalam hal seperti ini akan banyak menimbulkan pro dan kontra
terkait proses reklamasi ini. Dampak reklamasi positif jika dikerjakan dengan benar, antara lain:
1. Pemanfaataan sumber daya lahan yang berguna bagi perkembangan perekonomian
daerah, peningkatan kesejahteraan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
Jika kita berkaca dari kota-kota besar diberbagai negara maju di dunia, sepertinya hampir
bisa dikatakan mayoritas telah melakukan reklamasi pantai. Salah satu contohnya adalah Dubai
yang telah sukses mengantarkan masyarakatnya hidup sejahtera dari hasil reklamasi Palm Island.
Lewat reklamasi, Dubai sukses mengundang para turis dari mancanegara. Di saat negara Timur
Tengah mendapatkan devisa dari hasil minyaknya, Dubai justru mendapatkan banyak devisa dari
sektor pariwisatanya. Dan bahkan dikabarkan tahun ini Dubai sedang membangun World Island
yang ukurannya jauh lebih besar dari Palm Island.
Tak hanya Dubai, sebenarnya masih banyak lagi Negara diberbagai belahan dunia yang
telah mendapatkan manfaat dari pembangunan proyek reklamasinya. Diantaranya adalah Tokyo,
Rotterdam, dan Singapura.
Sebagai contoh, reklamasi yang dilakukan dilepas pantai kota Batam, salah satunya
adalah Coastarina. Perumahan di bibir pantai ini dikembangkan menjadi kawasan pemukiman
dengan suasana tepi laut. Proyek reklamsi dilepas pantai Kota Batam itu dilakukan dengan
perencanaan yang matang melalui berbagai tahapan studi analisis dampak lingkungan (Amdal)
yang diatur sesuai prosedur hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain dimanfaatkan sebagai pemukiman, daratan hasil reklamasi di lepas pantai kota Batam itu
juga diperuntukan sebagai kawasan perkantoran, pusat pembelanjaan, apartemen, hotel dan
pariwisata.
Reklamasi di teluk Jakarta sebagai upaya pemekaran kawasan yang nantinya akan
menjadi daerah bernilai ekonomis tinggi, dan dapat berpengaruh pada peningkatan pendapatan
asli daerah (PAD).
Reklamasi di Teluk Jakarta itu sebenarnya memberi keuntungan bagi Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta. Nantinya, 45 persen lahan dari keseluruhan pulau hasil reklamasi akan menjadi
milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dijadikan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Selain
itu, Pemerintah Provinsi juga mendapat kontribusi lahan seluas 5 persen dari total luas lahan area
reklamasi yang tidak termasuk peruntukan fasilitas sosial dan fasilitas umum.
memadai dan nyaman di tengah hingar bingarnya kesibukan kota Jakarta dalam membenahi dan
menata kotanya untuk lebih baik di masa masa yang akan datang. Sedangkan lahan untuk
pemukiman warga di Jakarta saat ini sudah sangat terbatas.
Hal itulah yang menjadi salah satunya yang dasar bagi pemerintah DKI bersama
pemerintah pusat melakukan program pembangunan reklamasi 17 pulau di teluk Jakarta, guna
menciptakan lahan daratan baru yang terintegrasi dengan pusat kota.
Ternyata dampak dari adanya reklamasi bukan hanya positifnya saja yang terjadi, namun
bahkan dampak negatifnya bisa lebih besar dari positifnya. Berikut
adalah dampak
negatif
reklamasi pantai yang mungkin terjadi:
1. Meningginya permukaan air laut
Meningginya permukaan air laut yang disebabkan oleh tambahan berat wilayah baru
yang di reklamasi. Sesuai dengan sifat air yang menempati ruang, luapan permukaan air laut
yang meningkat akan bergeser ke daerah permukiman penduduk di pesisir pantai, alhasil, daerah
yang semula bisa dijadikan tempat tinggal oleh nelayan dan sebagainya menjadi tergenang oleh
luapan air laut dan menyebabkan daerah tersebut tidak bisa di huni kembali
2. Bisa menyebabkan daerah lain menjadi sering banjir.
Karena kegiatan reklamasi tersebut, sesuai lanjutan dari poin pertama bahwa permukaan
air yang meninggi tersebut akan meluap ke daerah-daerah penduduk di sekitar pesisir pantai dan
justru akan menggenangi daerah tersebut atau bahkan menghilangkan permukiman penduduk di
sekitar pantai. Karena sifat air yang memenuhi ruang
3. Hilangnya ekosistem, karena perubahan struktur alam yang dipaksakan oleh
manusia pasti memiliki dampak buruk bagi alam.
Pembangunan proyek reklamasi tersebut memiliki kemungkinan yang besar untuk
merusak ekosistem hutan bakau yang ada di sekitar bibir pantai dan daerah sekitar pantai, karena
hutan bakau yang semula di buat untuk mencegah abrasi terancam dihilangkan karena ada proses
reklamasi tersebut. Hubungannya adalah proyek reklamasi tersebut membutuhkan lahan yang
luas untuk proses pengerjaannya, tidak hanya di daerah lautnya saja yang menjadi proyek namun
daerah pesisir pantai tentu juga akan terkena dampaknya, dan hutan bakau tersebut berada di
daerah pesisir pantai. Karena bagaimana bisa mereka mebawa bahan-bahan seperti alat berat dan
bahan kimia pendukung laiinya menuju laut dan membangun akses jalan menuju daerah proyek
di tengah laut jika tidak lewat pantai.
Fakta lain menunjukan bahwa reklamasi di teluk jakarta telah merusak ekosistem satwa
di pulau seribu. Telah diketahui bahwa populasi elang di sana telah berkurang akibat tidak
adanya lagi ketersediaan makanan di laut untuk elang sehingga populasninya menurun yang
diakibatkan elang-elang tersebut bermigrasi mencari tempat baru untuk hidup.
Hal ini tentu bisa berdampak lebih parah lagi, bahkan dapat mempengaruhi perubahan
cuaca serta kerusakan di bumi.
4. Pencemaran lingkungan
Kegiatan reklamasi dan aktivitas di dalamnya tentu sangat berpengaruh terhadap
pencemaran. Karena dalam proses reklamasi tersebut banyak sekali menggunalan bahan-bahan
kimia yang bisa dikatakan tidak ramah dengan lingkungan pantai dai air laut, contohnya semen,
cat, besi-besi, dan lain sebagainya. Ketika hal ini terjadi pencemaran yang pertam terjadi adalah
di laut. Populasi ikan bahkan dapat terbunuh dan berkurang, menyebabkan jenis ikan menjadi
berkurang, bahkan, alat-alat berat yang ada untuk reklamasi dapat menghancurkan terumbu
karang yang sejatinya menjadi rumah bagi banyak spesies binatang di air. Selanjutnya merubah
warna air laut yang jenih menjadi keruh. Tentu ketika kita menyadari ini hal tersebut sudah siasia karena sekarang yang akan kita dapat adalah lautan yang kotor dan tak berpenghuni.
5. Limpasan sedimen akan mempengaruhi wilayah penangkapan ikan nelayan.
Dengan adanya kegiatan reklamasi tentu akan berdampak buruk bagi ekosistem laut,
singkatnya ikan-ikan dilaut akan pergi menghindar dari daerah sekitar daerah yang di reklamasi,
alhasil nelayan susah untuk mendapatkan ikan dan menyebabkan pendapatn mereka menjadi
berkurang.
Untuk penambak sendiri, dengan adanya kegiatan reklamasi tersebut tentu akan
mencemari lingkungan sekitar pantai, singkatnya, ikan tidak dapat bertahan dengan kondisi
perairan yang buruk dan lalu mati, menyebabkan penambak kekurangan ikan saat panen dan
menurunkan pendapatannya secara signifikan;
6. Untuk wilayah reklamasi pantai yang menjadi wisata bahari, dikhawatirkan akan
menjadi tempat eksklusif yang bersifat komersil.
Kesenjangan di daerah pantai akan semakin tinggi karena kita ketahui reklamasi
dilakukan untuk membuat bangunan-bangunan mewah seperti apartemen dan sebagainya dan
kita ketahui juga bahwa masyarakat yang tinggal di pesisir pantai merupakan masyarakat dengan
kelas ekonomi menengah.
Dari beberapa poin pendapat tentang dampak keberadaan proyek reklamasi di teluk
jakarta dapat dilihat bahwa sesungguhnya pengadaan proyek reklamasi tersebut tidak
memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai dan
ekosistem yang hidup di daerah pesisir pantai maupun di laut itu sendiri. Memang ada dampak
positifnya, namun lebih besar dampak negatif yang akan di timbulkan. Harus ada studi kelayakan
lebih lanjut mengenai proyek reklamasi ini.
Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, bahwa kegiatan
reklamasi ini pada dasarnya tidak begitu dianjurkan, tetapi demi kepentingan masyarakat dengan
memperhatikan segala manfaatnya. Maka reklamasi ini dapat dilakasanakan dengan syarat harus
sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku.
Disinilah peran seluruh stakeholder terutama pemerintah DKI Jakarta dengan segala
regulasi yang ada, haruslah memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada para
perusahaan pengembang proyek reklamasi di teluk Jakarta, agar pengerjaan proyek reklamasi
yang sudah direncanakan dengan matang itu, dapat terlaksana dengan baik dan sesuai target
masterplan yang telah disusunnya. Selain itu pemerintah juga haruslah dapat menjamin
kesejahteraan masyarakat pesisir yang terdampak dari pelaksanaan proyek tersebut.
Pelaksanaannya pun harus melibatkan masyarakat sekitar, termasuk nelayan.
Jangan sampai proyek ini menjadi salah tujuan, yang awalnya tujukan untuk
kesejahteraan masyarakat namun malah justru proyek ini hanya akan membawa keuntungan
kepada beberapa pihak saja. Pemprov dki jakarta harus duduk bersama dengan kementrian
terkait untuk membahas proyek reklamasi ini lebih lanjut lagi, karena higga sekarang masih
proyek tersebut masih memiliki banyak kerugian yang disebabkannya yang berdampak buruk
bagi banyak hal disekitarnya. Pemprov dki jakarta dan kementrian terkait harus dapat bersinergi
dalam membangun daerah tanpa menciderai nilai-nilai persatuan dan menjunjung tinggi nilainilai pancasila. Dan sekali lagi, tujuan proyek ini harus sesuai dengan tujuan awal, bahwa proyek
ini di bangun untuk memaksimalkan roda perekonomian, perluasan lahan, penataan lahan, dan
yang paling penting adalah untuk kesejahteraan masyarakat.