Kekerasan Terhadap Anak
Kekerasan Terhadap Anak
PENGERTIAN
PENGERTIAN ANAK :
Anak adalah sesorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan .Dijelaskan juga dalam pasal 1 UU no 23 th 2002
bahwa anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan YME , yang senantiasa
harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak
sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Pada konveksi hak anak yang
disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tgl 20
november 1989 dan telah diratifikasi dengan keputusan Presiden no36 th
1990, anak didifenisikan sebagai setiap orang yang berusia dibawah 18 th,
kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak ditentukan
bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. Sementara itu, KUH perdata
menyatakan bahwa seseorang menjadi dewasa apabila telah pernah menikah
meskipun usianya belum cukup 18 tahun.
HAK ANAK :
Hak anak oleh Negara telah di atur dalam UUD 1945 ,sebagaimana telah
diamandemen hingga th 2002 telah memberi kan perlindungan kepada setiap
orang , termasuk anak-anak, atas hak-haknya yang asasi, yang diantaranya
sebagai berikut :
-Pasal 28 B ayat (2) : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
-Pasal 28 D ayat (1) : Setiap orang berhak atas pengakuan , jaminan,
perlindungan , dan kepastian hokum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hokum.
-Pasal 28 G ayat (1) : Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi,keluarga,kehormatan,martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya,serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
-Pasal 28 G ayat (2) : Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan
perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari Negara lain.
-Pasal 28 H ayat (1) : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin
,bertempat tinggal,dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
-pasal 28 I ayat(1) : Hak untuk hidup ,hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hokum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
-Pasal 28 I ayat(21): Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
-Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.
PERLINDUNGAN ANAK
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan ,serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
deskriminisasi (Pasal 1 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak).
Konveksi menghormati hak2 anak dan perlindungan terhadap anak,
pentingnya peran keluarga, serta pengembangan sumber daya untuk
kepentingan anak. Pasal 18 mengharuskan Negara-negara peserta untuk
melakukan upaya-upaya yang menjamin agar kedua orang tua bertanggung
jawab bersama untuk membesarkan dan mengembangkan anak dan
kepentingan terbaik anak akan dijadikan perhatian utamanya.
Sementara itu pasal 19 secara khusus menyebutkan perlunya upaya untuk
melindungi anak dari kekerasan, penyalahgunaan,penelantaraan dan
eksploitasi , serta menguraikan langkah langkah dalam mencapai
perlindungan tersebut.
Pada UU no 23 th 2002 tentang perlindungan anak telah banyak menyerap
ketentuan didalam UUD 1945 dan Konveksi Hak Anak. Undang-undang ini
memiliki asas-asas :nondiskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak
untuk hidup-kelangsungan hidup dan perkembangan ,serta penghargaan
terhadap anak.
Tanda akibat trauma atau infeksi local,seperti nyeri perineal, secret vagina,
nyeri dan perdarahan anus.
Tanda gangguan emosi , misalnya konsentrasi
kurang,eneuresis,enkopresis,anokreksia dan perubahan tingkah laku ,kurang
percaya diri, sering menyakiti diri sendiri dan sering mencoba bunuh diri.
Tingkah laku atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai dengan
umurnya.