BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pelanggan
Pelanggan adalah masyarakat yang pada umumnya membutuhkan
barang dan jasa yang berpotensi melakukan pembelian (Yoeti, 2006:11).
Pelanggan itu adalah raja dan anda harus bisa melayaninya dengan
baik, apa saja yang anda miliki, mereka akan membayarnya jika sesuai
dengan kebutuhannya.
Yang diinginkan pelanggan adalah :
Pelanggan ingin dibuat bahagia atau puas
Pelanggan tidak ingin dibebankan macam-macam dalam
bentuk uang maupun waktu
Pelanggan ingin kebutuhannya terpenuhi sesuai dengan
harapan yang dibuatnya
2.2
2.3
bahwa
perusahaan
menaruh
perhatian
terhadap
para
3.
a.
b.
Derived Dissatisfaction
c.
Problem Analysis
d.
Importance-performance analysis
2.
Derived satisfaction
Pelanggan diminta untuk menilai pelayanan saat ini kepada mereka
dan bagaimana seharusnya pelayanan mereka perlu diubah atau
diperbaiki.
3.
Problem analysis
Yaitu pelanggan diminta mengungkapkan apa masalah yang mereka
hadapi berkaitan dengan produk atau jasa yang diberikan perusahaan
serta meminta saran-saran mereka untuk perbaikan.
4.
2.4
2.5
didalamnya
karyawan,
pengetahuan
adalah
dan
pengetahuan
keterampilan
dan
keterampilan
personil
dukungan
Courtesy (Keramahan)
Meliputi sikap santun, respek, atensi, dan keramahan para karyawan,
seperti: resepsionis, operator telepon, bell person, teller bank, dan
lain-lain.
Communication (Komunikasi)
Menyampaikan informasi kepada para pelanggan dalam bahasa yang
mudah mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai
jasa/layanan yang ditawarkan, biaya jasa, trade-off antara jasa dan
biaya, serta proses penanganan masalah potensial yang mungkin
timbul.
Credibility (Dapat dipercaya)
Yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama
perusahaan, reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan dan
interaksi dengan pelanggan.
Security (Keamanan)
Yaitu bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Termasuk
didalamnya
adalah
keamanan
secara
fisik
(physical
safety),
dari
buku
Sevice,
Quality,
and
Satisfaction:133
mereka
(Jaminan),
yakni
perilaku
para
karyawan
mampu
Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan
menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
Emphaty (Empati), berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki
jam operasi yang nyaman.
Tangibles (Bukti Langsung), berkenaan dengan daya tarik fasilitas
fisik, perlengkapan, material yang digunakan perusahaan serta
penampilan karyawan.
2.6
Teori
Hubungan
Antara
Kualitas
dengan
Kepuasan
Konsumen
Menurut Kotler & Amstrong (2000:7) yaitu Customer satisfaction is
closely linked to quality. Quality has a direct impact of product performance
and customer satisfaction. Artinya, kepuasan konsumen sangat berkaitan
erat dengan kualitas. Kualitas memiliki dampak langsung terhadap performa
produk dan kepuasan konsumen.
Menurut Stanton, Etzel and Walker (1994:15) yaitu For marketers,
the best measures of quality is customer satisfaction. Artinya, bagi pemasar,
ukuran kualitas yang paling baik adalah kepuasan konsumen.
2.7
GAP MODEL
Tiga pakar terkemuka kualitas jasa Parasuraman, Zeithaml dan Berry
dikutip dari buku Service, Quality, and Satisfaction:145 memaparkan secara
rinci lima gap kualitas jasa yang berpotensi menjadi sumber masalah kualitas
jasa. Model ini dinamakan SERVQUAL (singkatan dari Service Quality).
Komunika
si antar
Mulut
Kebutuha
n
Pribadi
Pengalaman
Masa lalu
Jasa
yang
Diharapka
n
Jasa
yang
Dipersepsika
n
Penyampaian
Jasa
Komunikasi
Eksternal
Kepada Pelanggan
Spesifikas
i
Kualitas
Jasa
Persepsi
Manajemen atas
Harapan
Pelanggan
2.
dukungan
dan
komitmen
manajemen
puncak
terhadap
serta
memfasilitasi
teknologi
kinerja
sesuai
dan
sistem
dengan
yang
ada
spesifikasi.
tidak
Kurang
yang
berbeda,
atau
bisa
juga
mereka
keliru
2.8
b. Biro
perjalanan
menyelenggarakan
wisata
adalah
kegiatan
usaha
kegiatan
usaha
perjalanan
atau
yang
jasa
pelayanan penyelenggaraan.
c. Cabang biro perjalanan wisata adalah badan wisata yang
menyelenggarakan berkedudukan di wilayah administratif yang
sama dengan kantor pusatnya atau di wilayah administratif lain
yang menyelenggarakan kantor pusatnya.
d. Agen perjalanan wisata adalah usaha jasa perantara untuk
menjual atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata.
f.