Pagi ini begitu cerah, senyum sumringah mentari hari ini semoga dapat membawa kabar
baik untuk aku dan teman-temanku. Ya... hari ini adalah pengumuman kelulusan siswa
tingkat SMA, campur aduk rasanya aku tak sabar untuk mendengarnya. Waktu demi
waktu berputar sangatlah lama, sebenarnya tak ada firasat buruk yang mendera dalam
benaku, namun tetap saja aku merasa gugup, begitu pula teman-temanku.
Waktu yang ku nantikan akhirnya tiba, kita semua telah menyepakati bahwa hasil
pengumuman akan di buka dirumah Pak Rus, selaku wali kelas XII IPA 2. Kebetulan
jarak rumah beliau dengan sekolah tidaklah begitu jauh. Aku memang sudah beberapa
kali kesana bersama teman-temanku, namun kali ini aura yang ada di berbagai sudut
rumah itu amatlah berbeda. Mungkin saja ini hanya gara-gara rasa gugupku yang begitu
luar biasa mendera batinku.
Tampaknya teman-temanku sudah mulai berdatangan disini, mereka berjajar rapi
melingkar membentuk barisan, tidak semua dari mereka berada didalam rumah,
mengingat ruang tamu itu begitu mungil. Aku yang baru melepas helm, langsung
bergabung bersama mereka didepan teras rumah.
Hendrik,ayo masuk! Acaranya segera di mulai, sapa salah seorang temanku.
iya tunggu sebentar, jawabku.
Setelah semua temanku lengkap, akhirnya acara pun dimulai, dengan sedikit basa basi
Pak Rus pun menyampaikan agar kita harus berfikir positif, bagaimanapun hasilnya nanti.
Aku pun mulai gugup saat beliau mau memberi tau hasil Ujian Nasional kami.
kita harus bersyukur kita telah diberi kelancaran dalam melaksanakan Ujian Nasional
dengan baik, tanpa ada kekurangan apapun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, SMA N 1
Sumberrejo kembali Lulus 100%, kita wajib berbangga akan hal ini, kata Pak Rus
alhamdulillah.....!!!! jawab kami serempak
Perasaan senang bercampur lega menyelimuti suasana hati kami. ruangan itu menjadi riuh
karena kebahagiaan kami yang tiada terkira, namun kembali hening ketika Pak Rus
melanjutkan bicaranya.
Nilai kalian bagus-bagus koq, rata-tata berkepala 5, Cuma satu yang berkepala 4
ungkapnya.
Hati ku mulai gelisah siapa kira-kira yang mndapatkan nilai kepala 4 itu.
dia adalah 1 dari 9 orang laki-laki disini lanjudnya.
Kita serentak kaum adam kembali termenung diam, terbesit dalam hatiku, apakah aku
yang mndapatkan nilai itu. Karena mengingat ketika itu aku tidak total mengerjakan soal
Ujian Nasional Matematika. Banyak soal yang kurang bisa aku eksekusi dengan baik.
Namun aku juga berharap itu bukan nilaiku.
tidak perlu saya sebutkan disini siapa yang mendapat itu, namun kalian akan mengetahui
sendiri setelah saya membagikan amplop yang berisi NUN 1 ini. Langsung saja yang
pertama Laily Mainawati, Yessy Rahmawati, Anggita Maya......
Hendrik Ferdi
Ya itu namaku, ku terima amlop itu dengan tangan bergetar, aku tidak mengerti kenapa
agak berat aku membukanya, rasanya belum begitu siap aku menerimanya. Ku siapkan
keberanian dalam diriku untuk membuka itu, dan ku mulai untuk membukanya , terlihat
jelas sekarang dalam surat itu.
Hendrik Ferdi dinyatakan LULUS, dengan nilai sebagai berikut:
Kulihat tabel nilai yang berjajar vertikal di kertas itu, dengan seksama ku amati goresan
tinta angka yang tertoreh per mata ujian yang ada pada kertas itu, hingga pada akhirnya
terpampang dengan jelas di pojok paling bawah Total NUN ku adalah 49,25. Setengah
tidak percaya ku lihat dan ku baca lagi, ku amati dan ku hitung lagi siapa tahu ada yang
keliru dari atas ke bawah, namun sekian lama aku hitung hasil itu tetap sama tak ada yang
berubah. Ternyata yang di maksud Pak Rus itu adalah Aku.
Seperti apa yang dikatakan Pak Rus tadi di awal pembicaraan, apapun hasilnya harus
diterima dengan lapang dada. Ya aku harus bisa berbesar hati menjadi under dog di kelas
ini. Baru aku menyadari mendapat posisi paling bawah saat penentuan akhir memang
sakit rasanya. Hanya gara gara nilai matematika yang mendapatkan 5,25 membuat total
NUN-ku terjun bebas seperti sebuah aliran air pada air terjun karena pengaruh gaya
Gravitasi Bumi.
nilai bahasa inggrisku koq dapat 7 sih, perasaan aku udah kerjain dengan bener deh
celoteh Nita
aduh.... masih mending Nit nilaimu itu, nilai bahasa Indonesiaku 6,50, kan kurang 0,10
udah 7, sayang banget!! sahut Elvira.
temen-temen NUNnya kok pada gede-gede yah totalnya, punyaku kok cuma 53,75
sambung Leni.
gak usah diributin, banyaknya nilai itu tergantung amal-perbuatan kata bayu.
syukuri apa aja yang ada, sekarang tinggal kita berdoa agar bisa Lolos SNMPTN 2 aku
menimpali.
1 Nilai Ujian Nasional
2 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri