Nama Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fakultas
: Ekonomi
Semester
: I (Pagi)
Dosen
UNIVERSITAS SATYAGAMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kita sehingga dapat tersusunya tugas
makalah ini, dengan judul Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa
Dalam penyusunannya penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua yang telah memberikan dukungan kasih dan kepercayaan yang
begitu besar, dari sanalah semua kesuksesan ini berawal semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagian dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi
kedepannya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Jakarta,
September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dasar Negara kita adalah pancasila yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945 dan secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945, kemudian diundangkan dalam Berita Republik Indonesia No. 7
bersama sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Dalam sejarahnya, eksitensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi
politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideology Negara pancasila.
Dengan kata lain, dalam kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi
diletakan sebagai dasar filsafat serta pedoman atau pandangan hidup bangsa
dan Negara Indonesia melainkan direduksi, dibatasi, dan dimanipulasi demi
kepentingan politik penguasa. Dalam kondisi kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa yang dilanda oleh arus krisis dan disintegrasi maka pancasila
tidak terhindar dari berbagai macam gugatan, sinisme, serta pelecehan
terhadap kredibilitas dirinya sebagai dasar Negara ataupun ideologi, namun
demikian perlu segera kita sadari bahwa tanpa suatu platform dalam format
dasar Negara maka suatu bangsa mustahil akan dapat survive dalam
menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, itulah pancasila dijadikan
dasar dalam pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
maka
para
generasi
mudahlah
yang
meski
berjuang
1.2. Pengertian
Dalam pengertian ini pancasila digunakan sebgai petunjuk hidup
sehari-hari, dengan kata lain, pancasila dipergunakan untuk petunjuk arah
semua aktivitas atau kegiatan dan kehidupan di dalam segala bidang, yang
berarti semua tingkah laku dan tindak atau perbuatan setiap manusia
Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila dalam
pancasila karena pancasila selalu merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan antara yang satu dengan yang lainnya atau saling
berkaitan satu sama lain, bahwa sila dalam pancasila merupakan satu
kesatuan organis. Pancasila yang harus dihayati adalah pancasila
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang dengan
demikian jiwa keagamaan (sebagai manifestasi atau perwujudan dari sila
Ketuhanan Yang Maha Esa), jiwa yang berperi kemanusiaan (sebagai
manifestasi atau perwujudan sila kemanusiaan yang adil dan beradab), jiwa
kebangsaan (sebagai manifestasi atau perwujudan dari sila persatuan
Indonesia), jiwa kerakyatan (sebagai manifestasi atau perwujudan sila
kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmah
kebijaksanaan
dalam
1.3. Permasalahan
Makna serta pengertian Reformasi dewasa ini sering disalah artikan
sehingga gerakan masyarakat yang melakukan perubahan mengatasnamakan
gerakan reformasi juga tidak sesuai dengan pengertian reformasi itu sendiri.
Hal
itu
terbukti
dengan
maraknya
gerakan
masyarakat
dengan
pancasila yang sudah mulai luntur. Nilai-nilai tradisi bangsa ini juga sudah
mulai tergantikan karena sudah semakin dekat dengan jarak hubungan
Negara dengan pengaruh budaya luar. Globalisasi yang semakin
berkembang dan pengaruhnya begitu besar bagi bangsa ini membuat
masyarakat harus pandai-pandai menyikapi perubahan demi utuhnya NKRI.
sebagai
dasar
untuk
mengatur
penyelenggaraan
pemerintah.
bersumber pada
bangsa
serta
Indonesia
membimbing
melaksakan pembangunan.
menuju
bangsa
tujuannya
Indonesia
dan
dalam
DASAR
NEGARA
PEMBUKAAN
UUD 1945
PASAL-PASAL
UUD 1945
2.
3.
BERADAB
4.
PERSATUAN INDONESIA
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
eksekutif,
legislative,
yudikatif.
Lahirnya
kebijakan
kalangan di negara ini. Menariknya, dua hal yang menjadi warna Indonesia
di era Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak
lepas dari keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah
untuk semakin menancapkan kekuasaan di Indonesia. Pancasila begitu
diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar ditanamkan nilai dan
hakikatnya kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut
sebagai sesuatu yang mengganjal, kala itu tentunya. Gencarnya penanaman
nilai-nilai Pancasila di era Orde Baru salah satunya dilatarbelakangi hal
bahwa rakyat Indonesia harus sadar jika dasar negara Indonesia adalah
Pancasila itu sendiri. Masyarakat pada masa itu memaknai pancasila
sebagai hal yang patut dan penting untuk ditanamkan, ujar Hendro
Muhaimin, peneliti di Pusat Studi Pancasila UGM. Selain itu menurutnya
pada era
Orde
Baru semua
orang menerima
Pancasila
dalam
mengenai
keberadaan
Pancasila,
yang
kesemuanya
dibawah
penjajahan
sepanjang
tiga
setengah
abad.
bertujuan membentuk Warga Negara Indonesia sebagai manusia yang berPancasila. Tujuannya memang sudah bagus dan mulia, tetapi salahnya
karena terjadi banyak penyimpangan seiring berjalannya pemerintahan
Orde Baru, ujarnya. Demokrasi Pancasila: Wajah Semu Era Orde Baru
Termasuk di dalam P4, melalui Ketetapan MPR (TAP MPR) No.
II/MPR/1978 (sudah dicabut), adalah 36 butir Pancasila sebagai ciri-ciri
manusia Pancasilais. Pemerintah Orde Baru mengharapkan melalui 36
butir Pancasila, yang serta merta wajib hukumnya untuk dihafal, akan
terbentuk suatu tatanan rakyat Indonesia yang mempraktikkan kesemuanya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lalu terciptalah negara
Indonesia yang adil dan makmur, jaya di segala bidang. Akan tetapi, justru
penghafalan itu yang menjadi bumerangnya. Cita-cita yang terkembang
melalui P4 hanya keluar dari mulut saja, tanpa ada pengamalan yang
berarti untuk setiap butir yang terkandung di dalamnya, meskipun tidak
terjadi secara general. Sebagai contoh adalah mengenai pelaksanaan
demokrasi di era Orde Baru. Berwajahkan Demokrasi Pancasila, akan
tetapi dalam kenyataannya bak jauh panggang dari api. Penataran itu
sifatnya hanya menghafal, kemudian mengenai proses pelaksanaan secara
langsung dari 36 butir Pancasila, dulu melalui kegiatan seperti gotongroyong kerja bakti warga. Tetapi pelaksanaan demokrasi pada saat Orde
Baru itu sangat minim, ujar Hendro Muhaimin. Kebebasan tanpa koersi
yang menjadi pilar utama dari prinsip demokrasi secara umum, dipadukan
dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung melalui kelima silanya,
khususnya
termasuk
seluruh
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
terutama
dalam
pemberantasan korupsi.
Penanaman nilai ini sebagaimana tersebut diatas paling efektif adalah
sekolah.
2.2. Analisa Pemecahan
PANCASILA
PERATURAN-PERATURAN
Permasalahan di Indonesia
PENCEGAHAN
SIKAP/TINDAKAN
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Para pendiri Negara telah menentukan suatu asas, sumber nilai serta
sumber norma yang fundamental dari Negara Indonesia yaitu Pancasila, yang
bersumber dari apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri yaitu nilainilai yang merupakan pandangan atau pedoman hidup sehari-hari bangsa
Indonesia. Nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
adalah ada secara objktif dan melekat pada bangsa Indonesia yang merupakan
pandangan dalam kehidupan bangsa sehari-hari.
Oleh karena itu dalam menyikapi perubahan-perubahan dan pengaruhpengaruh kehidupan dari luar yang semakin maju ini, bangsa Indonesia harus
tetap berada pada jalur yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Bangsa
Indonesia sebagai Negara berkembang sudah selayaknya mengikuti era
perkembangan jaman, akan tetapi nilai-nilai pancasila tetap harus dijaga agar
tetap terjaga keutuhan bangsa Indonesia.
3.2. Saran
Dalam kehidupan kenegaraan dewasa ini yang sedang melakukan
reformasi bukan berarti kita mengubah cita-cita, dasar nilai serta pandangan
hidup bangsa melainkan melakukan perubahan dengan menata kembali dalam
suatu platform yang bersumber pada nilai-nilai dari sila sila dalam pancasila
dalam segala bidang. Tetap berpegang pada dasar Negara pancasila sebagai
pedoman hidup bangsa di era yang seperti sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA