terhadap
memberikan
kondisi
kuri
kulum
belajar
yangtelah
mengajar
yang
berlaku,sehingga
baik.
Dengan
dapat
kata
lain
menjadi dua
telah
menciptakan
berkembang
sendiri
dalam
kehidupan
prinsip-prinsip
baru.
sehari-hari
Oleh
karena
atau
justru
itu,
dalam
pengembangan
kurikulum
yang
dibagi
ke
dalam
dua
kerangka
untuk
memahami
kurikulum. 2
Beberapa
prinsip
hubungan
adalah
dengan
hubungan
apa
yang
yang
terjadi. 3
terjadi
Kedekatan
dimasyarakat,
yang
sehingga
Soetopo
&
Soemanto
dan
Subandjiah
mengungkapkan
dengan kebutuhan sehari-hari anak didik. 7 Tidak bisa jika kurikulum itu
dikembangkan lalu anak didik yang harus mengikuti, akan tetapi kurikulum
yang harusnya dirancang dengan enyesuaikan anak didik dan lingkungan
sekitarnya.
Seperti contoh sekolah yang berada di daerah perkotaan, anak didiknya
ditawarkan hal yang aktual, seperti polusi pabrik, arus perdagangan yang
ramai, kemacetan lalu lintas,dan lain-laian. Atau sebaliknya sekolah-sekolah
yang berada di pedesaan dengan lingkungan masyakarat petani akan lebih
mengena jika pemilihan bahan atau pemilihan contoh-contoh pelajaran
diambil dari masalah-masalah yang berkaitan dengan pertanian. Karena jika
kedua hal tersebut kita balik pososinya yang daerah perkotaan disuguhkan
dengan materi-materi atau dengan lingkungan yang berada di daerah
pedesaan atau sebaliknya maka hal itu tidak relavan karena tidak sesuai
dengan lingkungan hidup anak didik dan membuat anak didik merasa
kesulitan untuk menangkap materinya.
2. Relevansi pendidikan dengan kehidupan yang akan datang
Materi atau bahan yang diajarkan kepada anak didik hendaklah memberi
manfaat untuk persiapan masa depan anak didik.8 Karena keberadaan
kurikulum disini bersifat antisipasi dan memiliki hal prediksi tajam dan
perhitungan.
3. Relevansi pendidikan dengan dunia kerja
Sekolah bertugas menyiapkan anak agar mampu bekerja sesuai bidangnya.
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang dilakukan hendaknya juga
memberi pengalaman dan keterampilan tertentu secara konkret. Hal ini
berarti sekolah telah membekali anak dengan keterampilan dan pengalaman
dunia kerja sehingga mereka tidak canggung setelah terjun ke masyarakat.
7 Nurgiyantoro,Burhan,Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Sebuah
pengantar teoritis dan pelaksanaan),(Yogyakarta,BPFE-Yogyakarta,2008), hlm.151
8 Idi,Abdullah,Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik(Jogjakarta,Ar-Ruzz
Media,2011),hlm.202
pendidikan
juga
membuat
maju
ilmu
pegetahuan
dan
pengembangan
kurikulum
sedemikian
rupa
sehingga
tamatan pendidikan dengan kurikulum itu dapat memenuhi jenis dan mutu
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat. 9 Dengan kata lain kurikulum
dengan prinsip ini benar-benar harus memperhatikan pada kehidupan yang
ada atau realita yang ada pada masyarakat.
b. Prinsip Fleksibilitas
Feksibilitas
memberikan
berarti
kebebasan
tidak
kaku,
dalam
ada
semacam
bertindak.10
Dalam
ruang
gerakyang
kurikulum
sekolah
yang
mengembangkan
disenangi,
program
sedang
pengajaran
bagi
yang
guru
akan
kebebasan
untuk
dilakukan.
Untuk
disediakan sejumlah program pilihan yang boleh siswa pilih sesuai dengan
bakat dan minat siswa itu sendiri.
Di dalam kurikulum felksibilitas dibagi menjadi dua macam. 11 Pertama,
fleksibilitas
dalam
melilih
program
pendidikan.
Maksudnya,
bentuk
harus
dikembangkan
secara
berkesinambungan,baik
harus
menjadi
dasar
untuk
melanjutkan
pada
jenjang
yang
pendidikan
dari
kebijakan-kebijakan
pemerintah.
Dalam
Implikasinya
adalah
para
pengembang
kurikulum
harus
atau
menggunakan angket,
19
dan dasar suatu negara, (b) isi kurikulum harus diintegrasikan dalam nation
dan character building, (c) isi kurikulum harus mengembangkan, cipta, rasa,
karsa, dan karya agar peserta didik memiliki mental, moral, budi pekerti
luhur, tinggi keyakinan agamanya, cerdas, terampil, serta memiliki fisik yang
sehat dan kuat, (d) isi kurikulum harus memperisiapkan sikap dan mental
peserta
didik
untuk
dapat
mandiri
dan
bertanggung
jawab
dalam
masyarakat, (e) isi kurikulum harus memadukan teori dan praktik, (f) isi
kurikulum harus memadukan pengetshusn, ketrsmpilan dan sikap nilai-ilai,
(g) isi kurikulumharus diselaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern, (h) isi kurikulum harus sesuai dengan minat,
18 Nurgiyantoro,Burhan,Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Sebuah
pengantar teoritis dan pelaksanaan),(Yogyakarta,BPFE-Yogyakarta,2008), hlm.162
19 Arifin,Zainal,Konsep dan Model pengembangan Kurikulum,(Bandung, PT Remaja
Rosdakarya,2014),hlm.38
fungsional
dan
praktis,
(b)
pengetahuan
dan
kegiatan
harus
harus
membangkitkan
dan
memupuk
minat,
perhatian,
dan
dapat
melayani
perbedaan
individual
peserta
didik,
(c)
(e)
menimbulkan
merangsang
jalinan
kegiatan
berkembangnya
belajar
kemampuan
disekolah
dan
di
baru,
(f)
rumah,
(g)
media
pembelajaran,
tingkat
perkembangan
peserta
didik,
tingkat
memperhatikan
faktor-faktor,
antara
lain
objektivitas,
program