Anda di halaman 1dari 13

38

BAB 4
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan perilaku self care pasien kanker
payudara di Rumah Sakit Onkologi Surabaya. Peneliti melakukan pengukuran
data variabel independen yaitu self efficacy dan variabel dependen yaitu perilaku
self care penderita kanker payudara yang dinilai secara stimulan pada suatu saat,
jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subyek penelitian harus
diobservasi pada hari atau waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen
self efficacy dan variabel dependen yaitu perilaku self care penderita kanker
payudara dinilai hanya satu kali saja.
B. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien kanker payudara di
Surabaya dengan jumlah populasi .
C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel
1. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah klien kanker payudara
yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi
pada penelitian ini adalah:

39

a. Klien kanker payudara yang sedang menjalani pengobatan


b. Bisa baca tulis
c. Kooperatif
d. Bersedia menjadi responden
Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini, yaitu klien
mengalami penurunan kesehatan secara drastis dan klien meninggal selama
penelitian berlangsung.
2. Besar sampel
Adapun besar sampel pada penelitian ini ditetapkan berdasarkan rumus
Nursalam, 2011) sebagai berikut :

Keterangan :
N
: Besar populasi
n
: Besar sampel
d
: Tingkat signifikansi (0,05)
Cara perhitungan sebagai berikut :
Diketahui
:N=
d = 0,05

Jadi besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar


responden di Rumah Sakit Onkologi Surabaya.
3. Cara penentuan dan pengambilan sampel
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan
teknik non random atau non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, sedangkan jenis yang

40

digunakan adalah teknik consecutive sampling yaitu cara pengambilan sampel


yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga
jumlah sampel terpenuhi (Sugiyono, 2001 dalam Hidayat, 2008).
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Surabaya yaitu Rumah Sakit Onkologi
Surabaya, dengan pertimbangan bahwa: a). Rumah Sakit tersebut memberikan
kemudahan bagi peneliti baik berupa kemudahan administrasi maupun fasilitas,
b). Mudah dijangkau oleh peneliti, c). Memiliki jumlah pasien kanker payudara
cukup tinggi sehingga sampel dapat tercapai sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan, d). Belum pernah ada penelitian mengenai hubungan self efficacy
dengan perilaku self care pasien kanker payudara di Rumah Sakit Onkologi
Surabaya.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2016

E. Kerangka Kerja Penelitian


Populasi : Seluruh pasien kanker payudara di Surabaya

Teknik sampling
purposive sampling
Sampel : klien kanker payudara yang memenuhi kriteria inklusi

Variabel independent
Self efficacy

Variabel dependent
Perilaku self care

41

Instumen penelitian
Lembar kuesioner SE (Self
Efficacy)

Instrumen penelitian
Lembar kuesioner perilaku
self care

Pengolahan data : editing, scoring, coding, processing, cleaning,


tabulating
Analisis data dengan menggunakan
uji chi square
Penyajian Hasil
Tabulasi dan Narasi
Simpulan dan saran
Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian hubungan self efficacy dengan
perilaku self care pasien kanker payudara di Rumah Sakit Onkologi
Surabaya.

F. Variabel Penelitin dan Definisi Operasional


1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel sebagai berikut :
a. Variabel independen (variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah self efficacy klien
kanker payudara
b. Variabel dependen (variabel terikat)

42

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku self care klien
kanker payudara
2. Definisi operasional
Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan self efficacy dengan perilaku self care
pasien kanker payudara di Rumah Sakit Onkologi Surabaya.
Variabel
Definisi Operasional
Kategori dan Kriteria
Skala
Variabel
Keyakinan diri akan Total skor tertinggi 270, Nominal
Independen :
kemampuan
yang dan total skor terendah 0.
Self efficacy
dimiliki klien kanker Kategori yang digunakan
klien kanker
payudara dan dapat adalah cut of point
payudara
diukur berdasarkan berdasarkan mean:
pendapat responden a. Self efficacy baik, >
dengan menggunakan
mean (kode1)
kuesioner
tentang b. Self efficacy tidak
self efficacy yang
baik, mean (kode 2)
meliputi keyakinan:
a. Menyelesaikan
masalah
b. Mengontrol gejala
dari efek samping
kemoterapi
c. Mengontrol
emosional
dan
interpersonal
Variabel
Aktivitas perawatan Total skor tertinggi 60, Nominal
dependen :
diri yang dilakukan dan total skor terendah 0.
perilaku self
oleh klien kanker Kategori yang digunakan
care klien
payudara
untuk adalah cut of point
kanker
mengurangi
efek berdasarkan mean:
payudara
samping
dari a. Self care baik, > mean
pengobatan dan dapat
(kode 1)
diukur berdasarkan b. Self care kurang,
pendapat responden
mean (kode 2)
dengan menggunakan
kuesioner
tentang
perilaku self care
yang meliputi :
a. Tanggung
jawab
terhadap diri sendiri
b. Motivasi
untuk
melakukan self care
c. Pengetahuan
tentang self care

43

d. Prioritas kesehatan
e. Harga diri
G. Instrument Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1. Instrumen penelitian
Instrumen self efficacy pada penderita kanker payudara adalah
menggunakan SMSES-BC (Symptom-Management Sef Efficacy Scale-Breast
Cancer), terdiri dari 27 pernyataan dengan kategori favourable (belajar
menyelesaikan masalah pada nomer 9, 11, 20, 25. mengontrol gejala dari efek
samping pengobatan pada nomer 3, 4, 7, 10, 14, 15, 16, 17, 21. mengontrol
emosional dan interpersonal pada nomer 8) dan unfavourable

(belajar

menyelesaikan masalah pada nomer 18, 22, 26. mengontrol gejala dari efek
samping pengobatan pada nomer 6, 12, 19, 23, 27. mengontrol emosional dan
interpersonal pada nomer 1, 2, 5, 24).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ESCA (Exercise
of Self Care Agency). ESCA digunakan untuk mengatur persepsi individu
terhadap kemampuan self care. Pada penelitian ini digunakan instrumen ESCA
yang telah dimodifikasi dengan jumlah pernyataan sebanyak 15 pernyataan
dengan kategori favourable (tanggung jawab terhadap diri sendiri pada nomer 2,
11. motivasi untuk melakukan self care pada nomer 14, 9, 5. pengetahuan tentang
self care pada nomer 6, 7, 13. prioritas kesehatan pada nomer 1, 3. harga diri pada
nomer 12, 15) dan unfavourable (tanggung jawab terhadap diri sendiri pada
nomer 10. prioritas kesehatan pada nomer 4. harga diri pada nomer 8).
2. Cara pengumpulan data

44

a.

Berikut ini tahap-tahap pengumpulan data :


Peneliti memperoleh surat izin penelitian dari Institusi Unihversitas
Nahdlatul Ulama Surabaya yang ditujukan kepada Rumah Sakit Onkologi

b.

Surabaya.
Setelah memperoleh izin dari Rumah Sakit, peneliti menuju subjek
penelitian. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan dan sifat
keikutsertaan subjek peneliti untuk menjadi responden dalam penelitian. Bagi

c.

yang setuju untuk dijadikan responden diberikan lembar informed consent.


Setelah didapatkan responden, peneliti membagikan kuesioner tentang self
efficacy dan kuesioner tentang perilaku self care responden dan meminta
untuk mengisi lembar kuesioner tersebut setelah peneliti menjelaskan cara
pengisian lembar kuesioner.

H. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan data

Setelah data terkumpul dari responden dilakukan pengolahan data


dengan cara sebagai berikut :
a. Editing
Proses pemeriksaan data dilapangan sehingga menghasilkan data yang
akurat untuk pengolahan data selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah
memeriksa semua pertanyaan penelitian sudah dijawab dan jawaban yang tertulis
dapat dibaca secara konsisten.
b. Scoring
Scoring data meliputi memberikan skor pada jawaban yang telah
diberikan responden, kemudian diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

45

1) Self efficacy klien kanker payudara diukur dengan menggunakan kuesioner

SMSES-BC (Symptom-Management Sef Efficacy Scale-Breast Cancer) yang


terdiri dari 27 pertanyaan dengan kriteria penilaian 0 10, 0 = tidak yakin
dan 10 = keyakinan penuh. Skor penilaian untuk pernyataan positif yaitu:
Jawaban Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sedangkan skor penilaian pernyataan neagtif berlaku sebaliknya, yaitu:


Jawaban Responden
Skor
1
=
10
2
=
9
3
=
8
4
=
7
5
=
5
6
=
4
Jawaban Responden
Skor
7
=
3
8
=
2
9
=
1
10
=
0
Sehingga skor tertinggi 270 dan skor terendah 0.
2) Perilaku self care klien kanker payudara diukur dengan menggunakan
kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan dengan kriteria penilaian 4 = sangat
setuju, 3 = setuju, 2 = tidak tahu, 1 = tidak setuju, 0 = sangat tidak setuju.
Skor penilaian untuk pernyataan positif, sebagai berikut:
Jawaban Responden
1
2

=
=

Skor
1
2

46

3
4

=
=

3
4

Sedangkan untuk pernyataan negatif skor akan berlaku sebaliknya, sebagai


berikut:
Jawaban Responden
1
2
3
4

=
=
=
=

Skor
4
3
2
1

Sehingga skor tertinggi 60 dan skor terendah 0. Penilaian self care


diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
a) Self care baik, jika, > mean
b) Self care kurang, jika, mean
c. Coding
Coding data meliputi memberikan kode pada semua variabel untuk
memudahkan analisa jawaban dari responden, kemudian menentukan tempatnya
pada coding sheet atau pada kolom yang telah ditentukan. Pemberian kode
diklasifikasikan berdasarkan mean, yaitu rata-rata dari skor seluruh responden.
Adapun rumus mean yaitu:

Keterangan:
X
: Rata-rata hitung sampel
xi
: Nilai dalam suatu sampel
n
: Total banyaknya pengamatan dalam suatu sampel
Coding untuk self efficacy, yaitu:
1) Self efficacy baik, > mean (kode 1)
2) Self efficacy tidak baik, mean (kode 2)
Coding untuk self care, yaitu:
1) Self care baik, jika, > mean (kode 1)
2) Self care kurang, jika, mean (kode 2)
d. Processing

47

Setelah semua pengisian lembar kuesioner sudah terisi penuh, dan sudah
melewati sistem coding maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar
dapat dianalisis. Data diproses dengan menggunakan cara meng-entry data dari
formulir ke paket program computer. Paket program computer yang digunakan
untuk entry data adalah SPSS for windows.

e. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali
data yang sudah di-entry apakah terdapat kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry data ke komputer.
f. Tabulating
Tabulating adalah proses mengelompokkan data ke suatu tabel tertentu
menurut sifat yang dimiliki. Data hasil dari pengumpulan kuesioner di coding
kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Setelah terbentuk tabel selanjutnya
tabeltersebut dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Hasil pengolahan
data dalam bentuk presentase kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan
skala kualitatif sebagai berikut :
100 %

= Seluruhnya

76-99%

= Hampir seluruhnya

51-75%

= Sebagian besar

50%

= Setengah

48

26-49%

= Hampir setengahnya

1-25%
0%

= Sebagian kecil
= Tidak satupun (Arikunto, 2006)

2. Analisis data

Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat signifikan =


0,05. Kriteria penelitian hipotesis H0 ditolak bila < berarti ada hubungan self
efficacy dengan perilaku self care pasien kanker payudara di Rumah Sakit
Onkologi Surabaya.
I. Etika Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti harus memperhatikan prinsip etika
penelitian terutama jika subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan
dirinya. Sehingga penelitian yang akan dilakukan benar-benar menjunjung tinggi
kebebasan manusia. Prinsip etika penelitian sebagai berikut (Polit & Beck, 2008):
1. Self determination
Peneliti memberikan penjelasan kepada klien kanker payudara yang
memenuhi kriteria inklusi tentang tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan peran
responden, kemudian peneliti memberikan kesempatan untuk menentukan
bersedia atau tidak menjadi responden pada penelitian ini.
2. Anonymity and confidentiality
Anonymity merupakan prinsip etika penelitian dengan cara tidak
mencantumkan nama responden dalam kuisioner, tetapi hanya mencantumkan
inisial nama saja dan peneliti hanya memberikan nomer urut untuk identitas
responden. Peneliti juga menjelaskan kepada responden bahwa namanya tidak

49

akan dicantumkan dalam hasil penelitian ini. Prinsip confidentiality dilakukan


peneliti dengan cara merahasiakan identitas responden dan informasi yang
diberikan dengan oleh responden, sehingga dalam analisis dan penyajian data
hanya mendiskripsikan karakterisktik responden.
3. Privacy
Peneliti menjamin privacy responden dan menjunjung tinggi harga diri
responden. Peneliti tidak menanyakan hal-hal yang dianggap sebagai privacy bagi
responden, kecuali hal yang berkaitan dengan penelitian. Kerahasiaan informasi
yang diberikan responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4. Justice
Peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden
penelitian. Peneliti memperlakukan responden yang dipilih berdasarkan kriteria
inklusi secara sama, selain itu peneliti memberikan hadiah yang sama setiap
responden yang terpilih.
5. Protection from discomfort and harm
Peneliti

memberikan

kesempatan

kepada

responden

untuk

menyampaikan ketidaknyamanan dan tidak melanjutkan pengisian kuesioner bila


mengalami

ketidaknyamanan

selama

mengikuti

proses

penelitian.

Saat

pengambilan data berlangsung, semua responden tidak ada yang mengalami


penurunan kesehatan atau menyatakan ketidaknyamanan sehingga responden
dapat menyelesaikan pengisian kuesioner penelitian ini.
6. Informed consent

50

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan


responden penelitian denga memberikan lembar persetujuan. Peneliti akan
menjelaskan secara lengkap kepada responden tentang tujuan penelitian dan halhal yang berhubungan dengan penelitian ini serta meminta persetujuan responden
untuk menandatangani kesepakatan bahwa responden telah mengerti dan setuju
untuk dijadikan sebagai subyek penelitian. Jika subyek penelitian menolak untuk
menjadi responden, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya

Anda mungkin juga menyukai