Silikon dan germanium adalah bahan yang biasanya dipakai sebagai bahan
semi konduktor. Kedua bahan tersebut terdapat dalam kolom ke empat dari
sistem periodik unsur-unsur kimia. Pada material ini, lapisan terluar elektronelektron yang sering juga disebut lapisan valensi (menurut model atom Bohr),
terdiri dari empat elektron yang memungkinkan suatu hablur atau kristal murni
untuk membentuk ikatan-ikatan kovalen yang kuat.
Pada struktur atom silikon murni terdapat tiga lapisan yaitu lapisan dalam
mempunyai dua elektron, lapisan tengah mempunyai delapan elektron, dan
lapisan luar mempunyai empat elektron. Sedangkan pada struktur atom
germanium murni, terdapat empat lapisan masing-masing mengandung dua,
delapan, delapan belas, dan empat elektron.
Ikatan kovalen yang terjadi adalah sangat kuat sekali, sehingga akan
diperlukan energi yang cukup besar untuk membebaskan sebuah elektron dari
ikatannya. Dapat dikatakan bahwa pada temperatur kamar, bahan semi
konduktor murni mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, oleh karena itu
merupakan bahan isolator. Tahanan jenis bahan semi konduktor akan
turun
transistor
atau
(engineering) sehingga
penyearah
(rectifier),
perlu
dilakukan
rekayasa
bertambah. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu proses yang biasanya disebut
doping, dimana bahan semi konduktor dicampur dengan bahan lain.
sifat seperti partikel-pertikel yang dapat menghantarkan arus listrik karena dapat
berpindah-pindah, dan dianggap sebagai partikel yang bermuatan positif sebesar
muatan elektron. Gerakan hole ini menyebabkan gerakan elektron yang terikat.
Sifat-sifat semi konduktor intrinsik:
Arah pergerakan hole sama dengan arah polaritas medan listrik E dan
berlawanan arah dengan pergerakan elektron
Umur rata-ratanya adalah antara 100-1000 detik atau lebih. Umur rata-rata dari
sepasang
elektron-hole
(electron-hole
pair)
adalah
jumlah
waktu
saat
Dengan adanya kekurangan elektron, maka akan memerlukan suatu energi baru
dimana elektron yang terdapat pada pita valensi akan berpindah ke energy level
band yang baru tersebut. Level yang kosong tersebut dinamakan energy level
acceptor (Ea).
: 0,14 Cal/cm dt C
Kapasitas panas
: 0,08 Cal/gr C
:6x
Titik lebur
Permitivitas
Tahanan jenis listrik pada 20C
: 936C
: 16 C2/N m2
: 0,47 m
Pada temperatur yang rendah, bahan semi konduktor ini bersifat sebagai
isolator, kemudian pada suhu yang cukup tinggi, bahan ini berubah sifatnya
menjadi bahan penghantar yang baik. Germanium merupakan bahan yang
sangat luas pemakaianya didalam pembuatan rectifier, transistor, dan peralatan
semi konduktor yang lain.
Germanium yang dicampur dengan Arsen (As) disebut N-Germanium. N
artinya negatif, karena pada temperatur kamar,
B. Silikon
Silikon (Si) tidak ditemukan dalam bentuk aslinya, akan tetapi ditemukan
dalam bentuk silika yang direduksi dengan kokas dan kemudian dimurnikan
dengan converter, menghasilkan SiO
atau SiHCl
didestilasi
berulang-ulang
menghasilkan SiH
dan
kemudian
direduksi
dengan
hydrogen
Sifat-sifat silikon :
A. Dioda
Jika dua tipe bahan semi konduktor yaitu type-P dan type-N digabung menjadi
satu, maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai
dioda.
disambung begitu saja, melainkan dari satu bahan semi konduktor diberi doping
(impurity material) yang berbeda.
Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar
dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N dan mengisi
kekosongan elektron (hole) di sisi P. Sebaliknya jika diberi tegangan balik
(reverse bias), maka tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi
hole di sisi P,
menyebabkan dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga
dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier).
B. Transistor
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan
itu membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturutturut disebut emitor, base, dan kolektor. Base selalu berada di tengah, di antara
emitor dan kolektor. Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan