Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah landasan idiil dalam menjalankan kehidupan nasional. Pancasila yang
ditemukan formulasinya pada pembukaan UUD 1945 adalah suatu pandangan atau nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara sebaiknya, yaitu secara moral dianggap
benar dan adil, mengatur tingkahlaku bersama dalam berbagai kehidupan nasional. Pancasila
memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang kuat. Setiap sila memiliki
justifikasi historis, rasionalitas, dan aktualitasnya, yang jika dipahami, dihayati, dipercayai, dan
diamalkan secara konsisten dapat menopang pencapaian- pencapaian agung peradaban bangsa.
Namun seiring dengan derasnya arus globalisasi sering membuat masyarakat melupakan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan juga pengamalannya dalam kehidupan seharihari. Padahal nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini mempunyai arti penting bagi
bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila ini bagi bangsa Indonesia merupakan landasan dan
dasar negara, serta cita-cita dalam melakukan segala sesuatu, baik dalam kehidupan sehari-hari
dalam masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan.
Di dalam kehidupan kampus, sering kali terdapat penyimpangan nilai nilai dalam Pancasila,
bahkan terkadang mahasiswa tidak mengetahui apa sebenarnya arti dari Pancasila itu sendiri.
Nilai-nilai tersebut seakan dikesampingkan dan lebih sering bertindak sesuai keinginannya
sendiri tanpa berfikir apakah perilakunya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau tidak. Masih
banyak mahasiswa yang bersikap anarkis saat melakukan demonstrasi dan terkadang
melakukan tindakan kekerasan. Padahal kita tahu bahwa mahasiswa adalah kaum terpelajar
yang akan menjadi penerus bangsa. Mereka seharusnya memberikan contoh kepada masyarakat
akan pengamalan Pancasila secara baik dan benar, mereka seharusnya juga menyadari inti dari
demonstrasi bukan untuk melakukan tindakan anarkis, melainkan memberikan kritik yang
membangun agar aparatur negara membuat keputusan yang sesuai dengan nilai Pancasila itu
sendiri tanpa harus membuat kericuhan.
Masih banyaknya penyimpangan tersebut menjadi alasan bagi kami untuk melakukan
penelitian mengenai Pemahaman Pancasila di kalangan Mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman mahasiswa mengenai Pancasila?
2. Bagaimana pelaksanaan Pancasila di Lingkungan Kampus?
3. Bagaimana solusi mengatasi Penyimpangan dalam Pancasila?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa mengenai nilai-nilai Pancasila dan


pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui pandangan mahasiswa mengenai penyimpangan terhadap pancasila.
D. Manfaat Penelitian
1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran mahasiswa
untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik.
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan peraturan-peraturan yang terdapat di lingkungan
kampus dapat terlaksana dengan baik.
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Observasi lapangan mengenai Pemahaman Pancasila di Kalangan Mahasiswa bertempat
di Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas Negeri Semarang, khususnya Mahasiswa Jurusan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Semester 1.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila
Dilihat dari segi historis pancasila dirumuskan dengan maksud untuk dijadikan sebagai
Dasar Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan tokoh-tokoh pejuang bangsa menyadari
pentingnya adanya landasan mengapa negara itu hendak didirikan sebelum membentuk suatu
negara. Karena itu Sidang BPUPKI yang pertama pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945
beragenda merumuskan rancangan dasar negara.
Pengertian pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD
1945 dan sebagaimana tertuang dalam momerandum DPR-GR Juni 1966 yang menandaskan
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI
atas nama Rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR
disahkan pula oleh MPRS dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.
V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum.
Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam
masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan pancasila
sebagai dasar negara bukan berarti menghapus perbedaan (indifferentism), tetapi menyatukan
semua keanekaragaman tersebut dalam semboyan yang khas yaitu bhineka tunggal ika.
Pancasila sendiri berarti lima dasar atau lima asas yang dijadikan dasar dari Negara
Republik Indonesia kelima dasar negara tersebut dirumuskan dalam UUD 1945 yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Dalam pengertian ini Pancasila juga disebut sebagai the way of life, pandangan hidup dan
petunjuk bagi seluruh aktivitas dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Penetapan pancasila sebagai dasar negara ini memberikan pengertian bahwa negara
Indonesia adalah negara pancasila. Hal ini berarti bahwa setiap masyarakat harus tunduk,
membela dan melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan. Pandangan ini
menggambarkan pancasila secara utuh dan menyeluruh yang merupakan penopang yang kokoh
terhadap negara yang didirikan diatasnya.

2.2 Penyimpangan terhadap pelaksanaan pancasila


Pancasila merupakan dasar bagi suatu Pemerintahan untuk menjalankan kuasa bagi seluruh
Rakyat Indonesia. Mulai dari Indonesia sebelum merdeka hingga pada masa sekarang ini.
Setiap masa Pemerintahan mempunyai penerapan Pancasila yang berbeda-beda. Dimulai dari
pengaruh Pancasila pada pengambilan keputusan hingga peran Pemerintah dalam mengatur
disiplin Pancasila bagi masyarakat Indonesia.
Dalam penerapan pancasila itu sendiri banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Setiap
masa pemerintahan memiliki potensi terjadinya penyimpangan karena perbedaan pandangan
mengenai Pancasila. Pada masa Orde baru penyimpangan yang terjadi salah satunya
dikarenakan pengangkatan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Selain itu terjadilah
berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno
menjadi otoriter, politik konfrontasi, menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang
ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat
yang tidak lagi hidup berdasarkan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk menggantikan
Pancasila dengan ideologi lain seperti yang dilakukan oleh PKI dalam pemberontakan di
Madiun tahun 1948 dalam upayanya mengganti dasar negara dengan paham komunis dan oleh
DI/TII yang akan mendirikan negara dengan dasar islam.
Selain itu penyimpangan terhadap pancasila juga terjadi pada masa Orde Baru. Pada awal
masa pemerintahan memang pengamalan pancasilanya dinilai cukup baik dibandingkan masa
pemerintahan sebelumnya. Namun,beberapa tahun kemudian kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan justru tidak sesuai dengan pengamalan pancasila. Pancasila ditafsirkan sesuai
kepentingan kekuasaan pemerintah dan tertutup bagi tafsiran lain. Demokratisasi akhirnya tidak
berjalan, dan pelanggaran HAM terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah
atau negara. Pancasila seringkali digunakan sebagai legimitator tindakan yang menyimpang. Ia
dikeramatkan sebagai alasan untuk stabilitas nasional daripada sebagai ideologi yang
memberikan ruang kebebasan untuk berkreasi.
Penyimpangan tersebut terus berlanjut hingga masa pemerintahan setelah Reformasi.
Pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia seperti pembunuhan dan tindak kekerasan semakin
marak terjadi serta Perlakuan diskriminasi oleh negara juga dirasakan oleh masyarakat non
pribumi (keturunan) dan masyarakat golongan minoritas. Mereka merasa diasingkan, bahkan
terkadang mereka hanya dijadikan sebagai kambing hitam jika ada masalah, atau diperas
secara ekonomi. Ketidakadilan dalam penegakan hukum juga merupakan salah satu
penyimpangan terhadap pengamalan sila pancasila. Contohnya, dewasa ini banyak pejabatpejabat yang melakukan korupsi namun hukuman yang diterima itu justru lebih ringan
dibandingkan masyarakat yang melakukan tindak kejahatan ringan seperti mencuri buah, ayam,
dan lain sebagainya. Padahal jika dilihat dari tingkat kerugian yang ditimbulkan sudah jelas
bahwa tindakan yang dilakukan oleh para aparatur negara tersebut lebih merugikan Indonesia.
Penyimpangan lainnya yang kerap terjadi khususnya di dalam lingkup mahasiswa adalah
kesalahan dalam penyampaian pendapat. Mahasiswa merupakan sebagai pribadi terpelajar

tetunya bersikap kritis terhadap perubahan atau penyimpangan yang ada di negaranya. Namun
cara penyampaian aspirasi oleh mahasiswa sendiri terkadang kurang memperhatikan aspek
perdamaian dan konsep permusyawarahan. Tidak jarang di stasiun televisi meyediakan berita
mengenai bentrokan atau kerusuhan sebagai akibat dari demonstrasi mahasiswa yang justru
kurang memaknai pancasila itu sendiri sehingga terjadi kericuhan.

BAB III
HASIL OBSERVASI LAPANGAN
Berdasarkan kuisioner (lampiran 1) yang disebarkan pada 25 responden yang
merupakan mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Semester 1 menunjukkan bahwa
mayoritas telah memahami keberadaan pancasila sebagai dasar negara dan pedoman dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu menurut responden
mengenai pengamalan nilai-nilai pancasila pada dewasa ini, 80 % responden menilai belum
sesuai dan 20% responden menilai sudah sesuai. Ketidaksesuaian ini dikarenakan terjadinya
globalisasi yang selanjutnya mengakibatkan jiwa pancasila dari generasi ke generasi semakain
berkurang. Hal lain yang dapat mempengaruhi pengamalan terhadap nilai-nilai pancasila adalah
kurangnya kesadaran masyarakat mengenai hal-hal yang pengamalannya sesuai dengan
pancasila dan mana yang tidak sesuai serta ketegasan, penegasan ini juga berpegaruh pada
tingkat pengamalannya. Pasalnya ketidaktegasan aparat hukum terhadap tindakan
penyimpangan dapat mempengaruhi intensitas terjadinya penyimpangan karena tidak adanya
efek jera yang diterima oleh orang tersebut.
Upaya-upaya untuk mengatasi berbagai penyimpangan dalam pelaksanaan pancasila perlu
dilakukan. Menurut responden upaya tersebut diantaranya dengan meningkatkan pendidikan
pancasila dengan diadakan pelatihan atau seminar mengenai seminar di tiap daerahnya masingmasing dan harus mencakup setidaknya satu orang dalam sebuah keluarga, ketegasan aparatur
negara dalam upaya menengakkan keadilan atau memberlakukan hukuman terhadap pelanggar
nilai-nilai pancasila juga perlu dilakukan guna mengatasi terkikisnya moral bangsa sebagai
adanya pengaruh dari perubahan bangsa atau globalisasi.
Beberapa pendapat lain dari responden mengungkapkan bahwa sebenarnya peraturan di
Indonesia sendiri sudah sesuai dengan pancasila, hanya saja partisipasi masyarakat untuk
mematuri peraturan tersebut cenderung rendah. Hal ini yang selanjutnya membuat pemerintah
terus melakukan perbaruan peraturan yang diharapkan kedepannya bisa dipatuhi oleh seluruh
lapisan masyarakat. Selain bersifat positif karena perbaruan ini lebih menyesuaikan pada pola
perilaku masyarakat, perbaruan ini juga dapat mengakibatkan peraturan-peraturan yang telah
dibuat sebelumnya tidak menemukan titik temu.

Kuisioner Pendidikan Pancasila


Mengenai pemahaman Pancasila di Kalangan Mahasiswa

1. Apakah yang anda ketahui mengenai pancasila?


Jawab :

2. Bagaimana menurut pandangan anda mengenai pelaksanaan pancasila di


Indonesia?
Sudah sesuai
belum sesuai
Alasan :

3. Bagaimana saran anda terhadap penyimpangan yang terjadi dalam


pelaksanaan pancasila?
Jawab :

-terimakasih-

Anda mungkin juga menyukai