Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KONSEP DAN KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL

I.

Pengertian Pendapatan Nasional.


Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai produk nasional kotor
atau GNP (Gross National Product) atau dapat juga berarti produk nasional
bersih atau NNP (Net National Product). Akan lebih baik jika diketahui
terlebih dahulu maksud dari masing masing pengertian yang mengkaji
masalah Pendapatan Nasional:
GNP (Gross National Bruto) Produk Nasional Bruto adalah nilai
barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode
tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang. Produk nasional
bruto dihitung dengan menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh penduduk Indonesia yang berada di Indonesia dan penduduk
Indonesia yang berada di luar negeri.
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah nilai
barang dan jasa ysng diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode
tertentu yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua hasil dari warga
negara yang bersangkutan ditambah warga negara asing yang bekerja di
negara yang bersangkutan.
Untuk Indonesia pada saat ini pada umumnya PDB(GDP) > PNB
(GNP) Karena nilai barang dan khususnya jasa orang Indonesia yang bekerja
di luar negeri pada umumnya dihargai lebih murah dibandingkan dengan
orang asing.
Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel:
Pendapapatan Pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan ,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan
apa pun, yang diterima oleh penduduk suatu negara. Sedangkan
Pendapatan Disposibel adalah pendapatan pribadi setelah dikurangi
dengan pajak yang harus dibayar oleh peneriman pendapatan, nilai yang
tersisa itulah yang dinamakan pendapatan disposibel.

Menghitung Pendapatan Pribadi dan Disposibel.


Pendapatan pribadi diperoleh dari Pendapatan dikurangi dengan :
a. Pembayaran untuk social security.
b. Keuntungan perusahaan yang tiadk dibagi untuk pendapatan nasional.
c. Pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah.
Diumpamakan pendapatan nasional sebesar Rp. 56.000, sedangkan
pembayaran untuk dana pengangguran sebesar Rp. 12.560, keuntungan
perusahaan yang tidak dibagi sebesar Rp. 21.000, disamping itu juga
diketahui bahwa Bunga pinjaman untuk konsumen dan pemerintah sebesar
Rp. 11.750 dan pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah sebesar
22.125 , dengan pajak pendapatan sebesar 40%.

Jenis Pendapatan
Pendapatan Nasional
Kurang :
a. Pembayaran SC
b. Keuntungan Perh Tak dibagi
Tambah :
a. Bunga Pinjaman
b. Pembayaran Pindahan Persh dan Swasta

Pendapatan Pribadi
Kurang Pajak
Pendapatan Disposibel
II.

Nilai (dalam ribuan)


56000
12560
21000
22440
11750
22125
56315
22526
33789

Metode Pendapatan Nasional.


Ada tiga metode untuk menghitung pendapatan nasional yang banyak
digunakan oleh setiap negara, antara lain :
a. Metode Produksi.
Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan
nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh
sektor sektor produktif. Di Indonesia ada 9 sampai dengan 11 sektor
yang merupakan lapangan pekerjaan (produktif), yaitu sebagai berikut :
1. Pertanian/agriculture.
2. Pertambangan dan penggalian minning and quarrying.

3. Industri pengolahan/ manufacturing industries.


4. Listrik, gas dan air bersih / electric, gas and water supply.
5. Bangunan/constuction.
6. Perdagangan, restoran dan hotel / trade, restourant and hotel
7. Pengangkutan dan komunikasi / tranformation and communication.
8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan/ finance, rent of
building and bussines service.
9. Jasa jasa / service.
Secara matematis, metode produksi dapat dituliskan dalam suatu
persamaan sebagai berikut :
Y = Pqn.Qin
Y = Pq1.Q1 + Pq2.Q2+ Pq3.Q3 .Pq9.Q9
Dimana : Pqn

= harga produk dari sector n

Q1,Q2,Q3 = jumlah produk dari masing masing sektor


Dalam perhitungan ini dimungkinkan adanya perhitungan ganda, untuk
menghindari terjadinya perhitungan ganda tersebut maka dilakukan
dengan menjumlahkan nilai tambah atau value added dari masing
masing sektor produksi atau menjumlahkan nilai akhir dari hasil
produksi sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
Y = NTB 1-9 = NTB1+ NTB2 + .. NTB9
Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering
disebut produk domestik bruto atau (gross domestic product).
Contoh untuk menghitung nilai tambah bruto adalah sebagai berikut :
Gandum/kg dijual Rp. 1.500,00
Gandum diolah menjadi terigu/kg dijual Rp. 2.000,00
Terigu/kg diolah dan dijual menjadi roti dijual Rp. 3000,00
Roti dari bahan terigu dijadikan roti bakar dijual dengan harga
Rp. 3.500,00.
Berdasarkan pada data tersebut diatas maka pendapatan dapat dihitung
dari nilai tambah kotor setiap produknya yaitu :

Rp. 1.500 + (Rp. 2.000 Rp. 1.500)+ (Rp. 3000 Rp. 2.000) +(3.500
Rp. 3.000) = Rp. 1.500 + Rp. 500 + Rp. 1.000 + Rp. 500 = Rp. 3.500

b. Metode Pendapatan.
Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor faktor
produksi dalam perekonomian, yaitu manusia (tenaga kerja), modal,
tanah dan skill. Bila tenaga kerja menghasilkan upah (wages = W),
modal menghasilkan bunga (interest = I), tanah menghasilkan sewa
(rent = R), dan skill menghasilkan entreprenuere menghasilkan
(profit = P) yang persamaan secara matematis adalah sebagai berikut :
Y = YW + YI + YR + YP
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode atau pendekatan
pendapatan sering disebut dinamakan pendapatan nasional atau PN
(national income),
c. Metode Pengeluaran/Penggunaan
Metode ini mencoba menghitung dengan menjumlahkan semua
pengeluaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ,
rumah tangga swasta/perusahaan (I),rumah tangga pemerintah (G) dan
luar negeri Ekspor Netto (X - M). Yang secara matematis dinyatakan
sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X M)
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode ini dinamakan dengan
produk nasional bruto atau PNB (gross national product)

III. Hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disponsibel


Pendapatan nasional adalah GNP dikurangi dengan penyusutan pajak tak
langsung, bayaran pindahan perusahaan, dan kesalahan statistik ditambah
dengan subsidi kepada perusahaan pemerintah.

Pendapatan Pribadi adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan


yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh
penduduk suatu negara.
Pendapatan Disposibel adalah pendapatan yang menjadi hak penduduk yang
dapat dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadin kewajibannya (atau
pendapatan yang siap dibelanjakan.
Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal dua harga yaitu pendapatan
riil yang dihitung didasarkan pada harga yang berlaku (Hb) dalam
perhitungan ini tidak diperhatikan adanya faktor harga secara umum/inflasi
dan

pendapatan

nominal

didasarkan

pada

harga

konstan

(Hk)

memperhatikan faktor harga harga atau inflasi. Yang akan lebih jelas dalam
table berikut :

Tahun
Produk
1990
X
1991
Y
1992
Z
1990
X
1991
Y
1992
Z
1990
X
1991
Y
1992
Z
PDBhb tahun 1990
1991
1992
PDBhk tahun 1990
1991
1992

Jumlah
10
20
25
15
30
50
30
60
70

Harga
10
15
17
5
6
6.5
2
2.5
3

100 + 75 + 60
300 + 180 + 150
425 + 325 + 210
100 + 75 + 60
200 + 150 + 120
250 + 250 + 140

NTBhb
NTBhk1990
100
100
300
200
425
250
75
75
180
150
325
250
60
60
150
120
210
140
235
630
960
235
470
640

Perbandingan pendapatan nasional nominal dan pendapatan nasional riil


menghasilkan indeks harga (GNP deflator).
Misalkan pada tahun 1986 indeks harga sebesar 120 dan indeks harga tahun
dasar adalah 100, sedangkan GNP nominal pada tahun yang sama sebesar
Ro. 5.000 pendapatan riil adalah sebagai berikut :

100
PNhk =

x PNhb
IH

Dengan demikian, PN riil tahun 1996 sebagai berikut :


100
PNhk =

x 1500 = 4.166,7
120

Anda mungkin juga menyukai