Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BIOTEKNOLOGI

Nama

: Siti Mufarrojah

NIM

: 208 203 976

Tanggal Praktikum

: 24 November 2011

Judul Praktikum

: Pembuatan Teknik Propagasi Tanaman

Tujuan

I.

Hasil Pengamatan

Pembahasan
Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengembangkan pembudidayaan
tanaman.secara garis besar kita mengenal dua cara pengembangbiakkan tanaman,yaitu secara
vegetatif alami dan secara vegetatif buatan.namun yang akan kita bahas kali ini adalah
pengembangbiakkan secaravegetatif buatan.sebab cara ini sering dilaksanakan untuk
pembudidayaan tanaman. Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung.
Perbanyakan tanaman juga memiliki beberapa jenis cara, diantaranya adalah
perbanyakan segara genetatif maupun vegetatif.

Disini saya hanya akan membahas salah satu cara perkembangbiakkan tanaman yang
termasuk dalam vegetative buatan,yaitu mencangkok. Mencangkok adalah menguliti hingga
bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm. Tumbuhan
dikotil yang dicangkok akan memiliki akar serabut, bukan akar tunggang.

Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang
ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil
cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, oleh karena itu berhatihatilah ketika menanamnya dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam
dari biji.
Dalam kenyataannya, hanya tumbuhan dikotil saja yang dapat dicangkok. Supaya
lebih jelas alangkah baiknya kita meninjau struktur batangnya (karena batanglah yang
dicangkok). Struktur batang tumbuhan monokotil berbeda dengan susunan batang dikotil.

Struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda, adapun perbedaannya


antara lain:
1. Berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil teratur. Floem terletak di bagian luar pembuluh
dan xylem terdapat di bagian dalam pembuluh, di antara dua bagian ini terdapat kambium
yang meripakan jaringan meristematis sekunder. Sedangkan pada tumbuhan monokotil
berkas pembuluhnya menyebar. Xylem dan floemnya berdekatan tapi menyebar di
seluruh bagian.
2. Batang dikotil memiliki kambium untuk pertumbuhan sekunder (membesar / melebar)
sedangkan tumbuhan monokotil tidak.
Dua hal di ataslah yang menyebabkan hanya tumbuhan dikotil yang bisa dicangkok.
Mencangkok memerlukan susunan batang yang teratur. Saat mencangkok jaringan floem
dihilangkan agar zat makanan hasil fotosintesis terhenti di daerah pemotongan dan
merangsang pertumbuhan akar. Selain itu juga dibutuhkan kambium yang merupakan
jaringan meristematis untuk pertumbuhan sekunder.
Mencangkok sendiri sebenarnya adalah suatu peristiwa

translokasi,yaitu dengan

menyayat batang pada bagian floemnya, sedangkan xilemdibiarkan utuh. Setelah beberapa
lama akan terjadi penggembungan pada bagian yang di sayat karena ada timbunan bahan
organik. Bagian bekas luka yang menggembung disebutkalus. Pada batang atau akar

tumbuhan dikotil, jika mengalami luka maka akan ada usaha untuk memperbaiki bagian
tesebut dengan pembentukan kalus dan dengan bantuan hormon luka atau kambium luka
(asam traumalin).
Translokasi dapat pula diamati pada pengeluaran getah pada proses penyadapan. Pada
perbanyakan dengan cara mencangkok batang bawah tidak diperlukan karena pada cara ini
perakaran keluar langsung dari cabang pohon induk yang dicangkok. Cara perbanyakan
vegetatif dengan stek pada prinsipnya menumbuhkan bagian atau potongan tanaman,
sehingga menjadi tanaman baru.
Kelebihan bibit vegetatif yaitu kualitas tanaman keturunan mempunyai sifat yang
persis sama dengan induknya,bibit berumur genjah (cepat berbuah).Sebagai contoh adalah
tanaman mangga asal bibit susuan dapat berbuah lima tahun setelah tanam, sedangkan bibit
yang berasal dari biji baru berbuah 10-15 tahun setelah tanam. Contoh yang lain adalah bibit
durian hasil okulasi dapat berbuah 4- 6 tahun setelah tanam,sedangkan bibit asal biji akan
berbuah setelah berumur lebih dari 10 tahun setelah tanam.
Teknik Pencangkokan
Teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon
induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Pada teknik ini tidak
ada batang bawah dan batang atas. Teknik ini relatif sudah dilakukan oleh petani dan
keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih
berada di pohon induk.
Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.Tanaman
asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam
ikan.Disamping keuntungan, terdapat juga beberapa kekurangan/ kerugian pembibitan
dengan system cangkok.Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang. Pohon induk
tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong. Dalam satu pohon induk kita
hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah
besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
Media untuk mencangkok bisa menggunakan serbuk sabut kelapa ataupun cacahan
sabut kelapa. Dapat pula digunakan campuran kompos/ pupuk kandang dengan tanah (1:1).
Kalau disekitar kebun ada tanaman bambu, maka tanah di bawah bambu yang telah
bercampur seresah daun bambu dan sudah membusuk bisa juga digunakan untuk media
cangkok. Waktu pelaksanaan sebaiknya pada awal musim hujan, sehingga cangkokan tidak
akan kekeringan.

Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia waktu untuk
menanam hasil cangkokan pada musim itu juga. Berikut ini ada beberapa jenis tanaman yang
bisa dicangkok.diantaranya,
No

Nama Tanaman

Jenis Akar

Jenis Biji

Belimbing

Tunggang

Dikotil

Jambu air

Tunggang

Dikotil

Nangka

Tunggang

Dikotil

Mangga

Tunggang

Dikotil

Jeruk

Tunggang

Dikotil

Pertama-tama harus dipilih cabang yang sehat dan kuat atau sudah berkayu. Ukuran
diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Sebaiknya warna kulit
cabang coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung jenis tanaman.
Proses pengerjaannya, yaitu cabang disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat
memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang. Kemudian kulitnya
dikelupas sehingga bagian cambium yang seperti lendir tampak jelas. Kambium ini
dihilangkan dengan cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.Setelah
dikerik,basahi kapas dengan air bersih dan bersihkan bagian dahan yang dikuliti tadi. Basahi
kapas dengan desinfektan tumbuhan agar dahan tersebut tidak terinfeksi oleh bakteri maupun
virus.
Untuk menghasilkan yang lebih maksimal dan optimal langkah diatas bisa dilanjutkan
dengan memberikan sedikit hormon pertumbuhan pada keratan dahan tersebut. Namun pada
praktikum yang praktikan lakukan tidak diberikan hormon.
Contoh hormon pertumbuhan atau vitamin, adalah Liquinox Start Vitamin B-1 yang
banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air. Jika terdapat kesulitan
mencari hormon tumbuh dapat menggunakan pupuk urea yang dicairkan dengan kadar 1 %
atau 1 gr/1 lt air atau hormon tersebut ditambahkan pada media cangkok. Siapkan dan atur
lembaran plastic (kantong plastik yang sudah dibuka/dibelah) atau sabut kelapa melingkar
menyelubungi batang di bagian bawah keratan (1-2 cm). Posisi lembaran plastik menghadap
ke arah bawah,kemudian diikat dengan tali plastik atau rafia. Balik posisi kantong plastik ke
arah berlawanan/keatas, se-hingga akan diperoleh ikatan tali plastic di dalam kantong plastik
(ikatan bagian bawah tidak kelihatan dari luar/lebih rapi. Selanjutnya bekas sayatan ditutup
dengan media cangkok.

Lakukan pengikatan bagian atas dan bagian tengah plastik (kalau dibutuhkan).
Cangkokan

harus

dirawat

dengan

cara

disiram

secara

rutin

agar

tidak kering atau diposisi atas cangkokan diberi kantong plastic berisi air dengan satu lubang
sekecil jarum untuk irigasi tetes atau irigasi tetes dengan menggunakan potongan batang
bamboo "bumbung" berdiameter 5 cm diisi dengan air, tanpa dilubangi hanya dikerik/dikupas
sedikit bagian kulit bawah yang nantinya dilekatkan diatas media cangkokan.Posisi bumbung
digantung diatas cangkokan dengan posisi bawah bumbung merapat dengan posisi tengah
cangkokan atau ditalikan melekat dicangkokan.
Bumbung ini dapat bertahan selama 3 hari.
Biasanya setelah 2-3 bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh akar. Pada
cangkok, akar keluar karena aliran zat makanan (karbohidrat) dan auksin (hormon tumbuh
yang mendorong keluarnya akar) mengalir kebawah melalui kulit kayu (phloem) dan tertahan
di bagian keratin sebelah atas,sehingga pada keratan bagian atas ini penimbunan karbohidrat
dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yang berubah menjadi akar tanaman.
Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap berhasil. Daun pada
cabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari induknya.
Pemotongan cangkokan dilakukan dengan menggunakan gunting stek atau gergaji di bawah
ikatan cangkok.
Setelah dipotong dari induknya sebagian daun dikurangi untuk menghindari penguapan yang
berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai daun dari seluruh daun yang ada dengan gunting stek.
Plastik pembungkus media dilepaskan.
Setelah itu cangkok disemaikan dalam polybag. Sebagai media cangkok di polybag
bisa digunakan campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1: 2. Selanjutnya
polybag ini ditempatkan ditempat yang terlindung sampai cangkokan menjadi segar kembali
(biasanya 3-4 bulan). Setelah cukup besar cangkokan bisa dipindah ke tanah.
Manfaat Dari Mencangkok
Mencangkok memiliki manfaat yang banyak,salah satunya ialah,untukmempercepat
pengembangbiakkan suatu tanaman,sehingga didapatkan hasil panen dalam waktu yang
waktu yang relatif singkat. Namun mencangkok tidak selalu saja memiliki keuntungan yang
lebih,akan tetapi ada juga kerugiannya.dalam bab ini akan diuraikan keuntungan- keuntungan
apa saja yang bisa didapat seseorang dari mencangkok,berserta kerugiannya.
Keuntungan Dari Mencangkok :
Ada beberapa keuntungan dari mencangkok.diantaranya,

Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang
ditanam dari biji
Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh
ketika masih berada di pohon induk.
Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di
pematang kolam ikan.
Kerugian Dari Mencangkok
Disamping keuntungan, terdapat juga beberapa kekurangan/ kerugian pembibitan
dengan sistem cangkok.
Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga
perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

II.

Pertanyaan
1.

Mengapa dalam mencangkok setelah kulit kayunya dilepas bagian permukaan kayu
yang licin harus di kerok ?

2.

Mengapa dalam memebuat stek cabang paling sedikit harus terdiri dari tiga ruas ?

3.

Dalam melakukan stek, kelembaban sekitar medium harus dipertahankan. Apa


alasannya ?

4.

Dalam melakukan okulasi, bagian cambium dari batang stock maupun scion tidak
boleh di biarkan kering. Apa alasannya ?

5.

Dalam mencangkok atau stek, jaringan apa dari bagian tumbuhan tersebut yang
akan membentuk tunas baru atau akar baru ?

Jawaban
1.

Untuk media tumbuh akar atau tunas yang baru.

2.

Hal ini di maksudkan agar mempermudahkan dalam prosesnya dan mampu


menumbuhkan perakaran pada sekitar lapisan korteks tanaman.

3.

Kelembaban udara pada bahan stek sebaiknya di atas 90% terutama sebelum stek
mampu membentuk akar karena kelembaban yang tinggi akan menghambat laju
evapotranspirasi stek, mencegah stek dari kekeringan dan kematian. Tetapi

kelembaban stek dan lingkungannya sebaiknya jangan juga terlalu tinggi, karena
apabila media yang digunakan kurang steril, kelembaban yang terlalu tinggi justru
akan memacu perkembangan mikroba penggangu yang dapat menyebabkan
kegagalan stek.Kelembaban udara termasuk salah satu faktor penting yang
mempengaruhi stek sebelum berakar. Bila kelembaban rendah, stek akan cepat
mati karena kandungan air dalam stek pada umumnya sangat rendah sehingga stek
menjadi kering sebelum membentuk akar.
4.

Karena akan mengakibatkan penyerapan air dan zat-zat makanan akan dipersulit
atau dihalangi oleh adanya rongga udara apabila stock atau scion kering.

5.

Jaringan Meristem Primer yang di dalamnya terdapat hormone auksin. Karena


Auksin sangat berpengaruh terhadap :

Pembentukan akar

Pembentukan tunas

Pembentukan buah

Gugurnya daun buah

Sebagai herbisida

III. Daftar Pustaka

http://spartachus.wordpress.com/2009/12/13/mencangkok-dan-okulasi-tanaman/

http://id.wikipedia.org/wiki/Cangkok

http://www.scribd.com/doc/33069861/laporan-okulasi-sus

http://tabulampot.wordpress.com/2006/12/14/mencangkok/

http://www.scribd.com/doc/10316924/cangkok?in_collection=2305101

ttp://www.freewebs.com/irwantomangrove/mangrove_banyak.pdf

Anda mungkin juga menyukai