Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SPMK dan diperkirakan selesai selama 14 hari. Mobilisasi mencakup mobilisasi pelalatan dan
mobilisasi personil serta peralatan pendukung.
III. PEKERJAAN TANAH
Galian Struktur 0 2 m, Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk
pekerjaan pondasi abutmen. Galian dilakukan dengan langkah-langkah yang sedemikian rupa,
sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja., serta dijaga terhadap dampak lingkungan (Environmental
Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.
a. Peralatan yang digunakan.
Alat yang digunakan untuk pekerjaan galian adalah :
1) Excavator PC 200 ( kap. 0,7 m3 )
2) Dumptruck kapasitas 8.0 ton
3) Manpower
b. Metode kerja
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok-patok
panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Excavator melakukan
penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh Pelaksana
dan Pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk
timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan
terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang
tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk
dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah
yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan Galian. Lobang
galian yang telah selesai digali dengan alat berat, dilakukan perapihan dengan tenaga
manusia, untuk persiapan pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan galian struktur direncanakan
siap dikerjakan dalam waktu empat minggu
c. Timbunan Biasa
Material timbunan diangkut kelokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truk.
Penghamparan Timbunan Tanah dilakukan dengan Motor Grader lapis demi lapis dan
berlaku sehingga didapat ketebalan tertentu (minimal tebal pelat sama dengan 15 mm).
Pemasangan baut pada pelat sayap atau isi pelat dan batang-batang diagonal bentang rangka
harus dimasukan dari sebelah dalam dimana kepala baut berada dibagian dalam. Keterangan
masing-masing komponen batang datar atas, batang datar bawah dan batang diagonal dapat
dilihat pada gambar erection. Lebar sebenarnya dari batang yang paling ringan biasanya kurang
dari yang dicantumkan. Untuk itu diperlukan pelat pengisi diantara sayap dan pelat buhul.
Setelah semua perancah selesai dibuat dan berdiri pada posisi yang tepat, maka perakitan dapat
dimulai. Perakitan dimulai dengan terlebih dahulu memilih semua komponen yang akan dirakit
terlebih dahulu dan harus sesuai dengan gambar erection jembatan.
Adapun urutan perakitannya adalah sebagai berikut :
1. Letakkan semua gelagar melintang (cross girder) di atas perancah termasuk kedua
gelagar ujung melintang dengan ketinggian yang sesuai (termasuk besarnya lawan
lendut), garis sumbu dan lokasi (koordinat) dan jaga posisinya (bisa dengan diikat).
2. Pasang semua batang datar bawah (bottom chord) dihubungkan ke ujung pelat gelagar
melintang dan pelat penghubung.
3. Setelah gelagar melintang dan batang datar bawah tersambung, periksa kembali posisi
dan elevasi pada titik sambungan apakah sudah sesuai gambar atau belum komponennya.
4. Pasang dan baut profil baja penopang (stringer) pada setiap bentang, kemudian lantai
profil baja pada tahapan ini dapat juga dipasang dengan seluruh bagiannya dibaut.
5. Perakitan dapat dilanjutkan dengan pemasangan batang diagonal ujung terlebih dahulu,
untuk kemudian diteruskan diagonal berikutnya (diagonal dalam).
6. Pasang batang datar atas ujung (top chord ujung) bersama dengan pelat buhul dalam.
7. Setelah tahap awal perakitan segitiga komponen dan batang datar atas ujung ini selesai,
maka untuk selanjutnya rakit sisa batang diagonal dalam, sepasang-sepasang berbentuk V
terbalik (^) , bautkan bagian tersebut diantara pelat buhul batang atas, bautkan bagian
bawahnya pada pelat ujung gelagar melintang dan lanjutkan dengan pemasangan batang
datar atas berikutnya.
8. Pada langkah ke 7 di atas, pasang pula batang ikatan angin atas/bracing atas dan bautkan
pada tempatnya sehingga rangka batang akan membentuk frame yang kaku.
9. Selanjutnya perakitan dapat dilakukan dengan cara yang sama hingga lengkap
membentuk satu rangkaian bentang rangka batang dari ujung perletakan yang satu ke
ujung perletakan yang satunya.
10. Periksa kembali seluruh bagian bentang untuk lawan lendut, kelurusan dan ketepatannya.
11. Pasangkan dan kencangkan semua baut yang tersisa. Hal ini bisa dikerjakan selama
berlangsungnya proses pemasangan.
V. ABUTMENT
Abutment merupakan bagian dari bangunan pada ujung-ujung jembatan yang memiliki fungsi
sebagai pendukung untuk struktur bangunan atas dan juga berfungsi untuk penahan tanah.
Pekerjaan Abutment Meliputi :
- Abutment
- Wing wall
- Pelat injak
- Back wall
VI. STRUKTUR
Pekerjaan ini mencakup seluruh pelaksanaan struktur rangka baja yang dikerjakan dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat bantu lainnya yang diperlukan. Untuk tulangan
dirangkai/dibuat dengan cara manual atau dengan menggunakan tenaga manusia. Sedangkan
untuk pasangan batu dan bronjong dilakukan dengan menggunakan alat manual dan tenaga
manusia. Sebelum dilaksanakan pekerjaan ini, lokasi harus sudah disiapkan dengan memasang
patok/bouplank agar pasangan menjadi tepat ukuran dan keindahan terpenuhi.
Sebelum rangka jembatan selesai terpasang (sebaiknya didongkrak turun lebih dahulu)
batang penopang dan panel lantai profil baja tidak dapat dipasang. Lepaskan pengikat sementara
batang bagian bawah bagian sebelum pemasangan batang penopang dan dudukan.
Sistem lain selain sistem kantilever dipasang setempat yang dapat digunakan adalah
sistem kantilever yang ditumpu ditengah bentang sehingga mengurangi sifat pangkantileveran
dan mengurangi bentang pemberat dan beban lawan. Dalam hal ini, penopang bagian tengah
harus sebagai titik berat bentang . Metode ini biasa dipakai khususnya untuk jembatan rangka
bentang panjang. Batang bawah rangka penghubung telah dibuat sedemikian rupa sehingga
posisi ujung-ujung rangka otomatis tepat pada jarak yang ada ditentukan pada pilar sehingga
setelah jembatan selesai tidak diperlukan lagi penyesuaian arah memanjang.