Anda di halaman 1dari 37

Teori Peluang

MATERI SMA KELAS XI PROGRAM IPA SEMESTER 1


Sub-pokok Bahasan:

Kaidah Pencacahan
(Counting Rule)

Penyusun :

SAPTANA SURAHMAT

Target Kompetensi
*) Dikutif dari Lampiran
Peraturan Mentri Nomor
22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Standar Kompetensi *
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah
pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam
pemecahan masalah

Kompetensi Dasar *
1.4 Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi dalam pemecahan masalah.

Indikator
Karakter peserta
didik yang diharapkan terbentuk :
Rasa ingin tahu,
Mandiri,
Kreatif,
Kerja keras,
Pantang
menyerah,
Disiplin,
Demokratis.

Indikator Pencapaian Kompetensi :


a. Menyusun aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi.
b. Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi.
c. Menentukan koefisien suku banyak menggunakan rumus binomial.

Tujuan Pembelajaran
Karakter peserta
didik yang diharapkan terbentuk :
Rasa ingin tahu,
Mandiri,
Kreatif,
Kerja keras,
Pantang
menyerah,
Disiplin,
Demokratis.

Tujuan Pembelajaran :
1) Dapat menyusun aturan perkalian, permutasi dan
kombinasi secara induktif.
2) Dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kejadian dengan menggunakan
aturan perkalian, permutasi dan kombinasi.
3) Dapat menentukan koefisien suatu suku banyak
secara tepat dengan menggunakan rumus
binomial.

Peta Konsep

Kegiatan pembelajaran 1
Berapa banyak ?
Nomor kendaraan
dengan format
H AAAA HH
dapat dibuat.

Kaidah pencacahan (counting rule) adalah aturan-aturan


yang digunakan dalam menghitung banyaknya suatu
kejadian muncul.
Beberapa kaidah yang digunakan dalam pencacahan
adalah :
1. Filling slot (Aturan Pengisian Tempat)
2. Permutasi
3. Kombinasi

Kaidah pencacahan

1
n1

n2
n3
dst.

nk

n1 x n2 x n3 x ... x nk
cara

Filling Slot

Filling slot atau aturan pengisian tempat adalah metoda


mencacah banyaknya cara atau susunan yang didasarkan
pada ketentuan :
bila suatu proses dapat dilakukan dalam beberapa tahap,
dimana tahap pertama dapat dilakukan dengan n1 cara,
tahap kedua dapat dilakukan dengan n2 cara, tahap
ketiga dapat dilakukan dengan n3 cara, dst., maka
banyaknya cara atau susunan keseluruhan dalam proses
tersebut adalah n1 n2 n3 ...

Kaidah pencacahan (Filling Slot)


Contoh 1 :

Bila saya mempunyai 5 buah


sweater dan 3 buah celana,
berapa cara saya dapat
menggunakan sweater dan
celana tersebut ??

Penyelesaian :

Kaidah pencacahan (Filling Slot)


Menentukan
banyak pasangan
berbeda dengan
menggunakan

5
Celana

11

diagram
Sweater

10

12

13
5
15

6
7

3
9

14

Banyaknya cara menggunakan


sweater dan celana adalah :
5 x 3 = 15

Kaidah pencacahan (Filling Slot)


5 cara

Menentukan banyak
pasangan berbeda
dengan
menggunakan

Tabel

S1

S2

S3

S4

S5

(C1S1)

(C1S2)

(C1S3)

(C1S4)

(C1S5)

(C2S1)

(C2S2)

(C2S3)

(C2S4)

(C2S5)

(C3S1)

(C3S2)

(C3S3)

(C3S4)

(C3S5)

Sweater

3 cara

C1

C2

Celana

C3
3

Banyaknya cara menggunakan sweater


dan celana adalah : 5 x 3 = 15

Kegiatan pembelajaran 1
Contoh 2 :
Suatu panitia lomba marathon bermaksud menyusun
nomor untuk digunakan oleh seluruh peserta. Nomor
peserta tersebut dirancang terdiri dari tiga digit yang
setiap digitnya dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9.
Tentukan banyaknya nomor peserta yang dapat dibuat
jika angka yang digunakan dalam nomor peserta
tersebut:
a. Boleh berulang.
b. Tidak boleh berulang.

Penyelesaian :

Kaidah pencacahan
a. Boleh ada angka yang berulang

? ? ?

Digit
pertama

Digit
kedua

Digit
ketiga

Dapat diisi oleh

Dapat diisi oleh

Dapat diisi oleh

angka berbeda
(10 cara)

angka berbeda
(10 cara)

angka berbeda
(10 cara)

10

10

10

Nomor peserta marathon yang dapat dibuat adalah:


10 x 10 x 10 = 1000 buah

Penyelesaian :

Kaidah pencacahan
b. Tidak boleh ada angka yang berulang

? ? ?
Dapat diisi oleh

Dapat diisi oleh

Dapat diisi oleh

(semua angka
boleh digunakan)

( Satu angka
sudah
digunakan )

( Dua angka
sudah
digunakan )

10

Nomor peserta marathon yang dapat dibuat adalah :


10 x 9 x 8 = 720 buah

Format nomor kendaraan bermotor yang


lazim digunakan :

H AAAA HH
(H : huruf, A : Angka)

Diskusikan !

Kaidah pencacahan

Misalkan terdapat tiga juta orang penduduk kota


Bandung yang memiliki kendaraan bermotor.
Apakah semua kendaraan yang dimiliki warga
Bandung tersebut dapat diberi nomor
kendaraan yang berbeda

Kaidah pencacahan

Notasi Faktorial

Notasi faktorial
akan digunakan
dalam perhitungan
permutasi dan
kombinasi.

Untuk setiap n bilangan asli, didefinisikan:

Notasi ini menggunakan lambang !


sebagai simbolnya.
n! didefinisikan sebagai perkalian n
bilangan asli
pertama.

n! = n (n 1) (n 2) ... 2 1
Untuk n = 0 didefinisikan 0! = 1
Contoh 1 :
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3!6! = (3 x 2 x 1)(6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1) = 6 x 720 = 4320
c.

7! 1 2 3 4 5 6 7 5! 6 7

6 7 42
1 23 45
5!
5!

Kaidah pencacahan
Contoh 2 :
Diketahui

(n 1)!
8. Tentukan nilai n.
(n 2)!

Jawab:
(n 1)! 1 2 3 ... (n 2) (n 1)

(n 2)!
1 2 3 ... (n 2)

n1=8

(n 2)! (n 1)
=n1
(n 2)!

n=8+1=9

Kaidah pencacahan
Contoh 3 :
Ubah perkalian berikut ke dalam notasi faktorial
a. 6 x 5 x 4
b. 7 x 8 x 9 x 10 x 11
Jawab:
a. 6 x 5 x 4 =

6 5 4 3 2 1 6!
=
3 21
3!

b. 7 x 8 x 9 x 10 x 11

6 ! 7 8 9 10 11 11!

6!
6!

Kaidah pencacahan

Permutasi
Susunan berbeda yang dibentuk dari n unsur yang
diambil baik secara keseluruhan atau sebagian tanpa
ada pengulangan disebut Permutasi.
Contoh:
1. Permutasi dari unsur-unsur dalam ABC jika diambil
keseluruhan akan terdiri dari :

ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA.


2. Permutasi dari huruf ABC jika diambil dua-dua akan
terdiri dari :
AB, AC, BA, BC, CA, CB.

Kaidah pencacahan
Untuk mengetahui banyak permutasi dari n unsur dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah filling slot.
Jika dari n unsur akan diambil r unsur, maka menurut
kaidah filling slot banyaknya susunan berbeda tanpa ada
pengulangan ditentukan dengan cara sbb. :
Unsur
Ke - 1

Unsur
Ke - 2

Unsur
Ke - 3

Dapat
diisi :
n
unsur

Dapat
diisi :
(n 1)
unsur

Dapat
diisi :
(n 2)
unsur

...

...

Unsur
Ke - r

Dapat
diisi:
(n r + 1)
unsur

Banyaknya susunan berbeda :


P(n, r) = n x (n 1) x (n 2) x ... x (n r + 1)

Kaidah pencacahan
Jika bentuk P(n, r) = n x (n 1) x (n 2) x ... x (n r + 1)
diubah ke bentuk notasi faktorial akan diperoleh :
n n 1 n 2 ... n r 1 (n r)!
P(n, r)
(n r)!
n!

(n r)!
Kesimpulan :
Banyaknya susunan berbeda (permutasi) dari n unsur jika
diambil r unsur adalah :
n!
P(n, r)
; dengan r < n
(n r)!

Jika r = n, maka banyaknya susunan berbeda adalah

P(n) = n!

Kaidah pencacahan
Contoh 1:
Tentukan banyak permutasi yang disusun dari unsur-unsur
yang terdapat dalam ABC, jika :
1. Diambil keseluruhan
2. Diambil dua-dua
Jawab:
1. Diambil keseluruhan (n = 3)
Banyak permutasi : P(3) = 3! = 3 x 2 x 1 = 6 susunan,
yaitu : ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA.
2. Diambil dua-dua (n = 3, r = 2)
Banyak permutasi : P(3, 2)

3!
3 21

6 susunan
(3 2)!
1!

yaitu : AB, AC, BA, BC, CA, CB.

Kaidah pencacahan
Contoh 2:
Dari 10 orang calon pengurus sebuah organisasi, akan
dipilih dua orang untuk menduduki jabatan ketua dan
wakil ketua. Tentukan banyaknya pasangan berbeda
yang dapat dipilih.
Jawab:
Dalam masalah ini, susunan AB dan BA dianggap berbeda. AB diartikan A sebagai ketua dan B sebagai wakil.
Sedangkan BA diartikan B sebagai ketua dan A sebagai
wakil. Dengan demikian masalah ini merupakan masalah
permutasi.
Banyak pasangan :

P(10, 2)

10! 8! 9 10
10!

= 9 x 10 = 90
8!
8!
(10 2)!

Kaidah pencacahan
Contoh 3:
Tentukan n jika diketahui P(n, 4) = 8 P(n 1, 3).
Jawab:
(n 4)! (n 3) (n 2) (n 1) n
n!

(n 4)!
(n 4)!
= (n 3)(n 2)(n 1)n

P(n, 4)

P(n 1, 3)

(n 1)!
(n 1)!

(n 1 3)! (n 4)!

(n 4)! (n 3) (n 2) (n 1)

= (n 3)(n 2)(n 1)
(n 4)!

P(n, 4) = 8 P(n 1, 3)
(n 3)(n 2)(n 1)n = 8(n 3)(n 2)(n 1)

n=8

Kaidah pencacahan
Permutasi Dengan

Beberapa Unsur Sama


Banyaknya permutasi n unsur yang mempunyai m1 unsur
jenis pertama, m2 unsur jenis kedua, m3 unsur jenis ketiga,
dan mk unsur jenis ke-k yang sama adalah:
P(n, m1 ,m2 ,m3 ,...,mk )

n!
m1 ! m2 ! m3 ! ... mk !

Contoh 1:
Tentukan permutasi semua unsur dalam kata BUKU.

Kaidah pencacahan
Jawab :
Dalam kata BUKU terdapat satu unsur yang sama, yaitu
huruf U. Dalam hal ini terdapat dua huruf U.
Sehingga banyak permutasi semua unsur dalam kata
BUKU adalah :
4! 2! 3 4
P(4, 2)

= 12
2!
2!
Permutasi unsur-unsur dari kata BUKU selengkapnya
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

BUKU
BUUK
BKUU
BKUU
BUKU

6.
7.
8.
9.
10.

BUUK
UKBU
UKUB
UUBK
UUKB

11.
12.
13.
14.
15.

UBUK
UBKU
KUBU
KUUB
KBUU

16.
17.
18.
19.
20.

KBUU
KUUB
KUBU
UBUK
UBKU

21.
22.
23.
24.

UUBK
UUKB
UKBU
UKUB

Jumlah permutasi seluruhnya 24 susunan, namun


yang berbeda hanya 12 susunan.

Kaidah pencacahan
Contoh 2:
Tentukan permutasi semua unsur yang terdapat dalam
kata LUMBALUMBA.
Jawab :
Dalam kata LUMBALUMBA terdapat 10 unsur yang
mengandung beberapa unsur yang sama, yaitu huruf L
ada 2, huruf U ada 2, huruf M ada 2, huruf B ada 2
dan huruf A ada 2.
Banyak permutasi :
P(10, 2,2,2,2,2)

10!
2! 2! 2! 2! 2!
2

2! 3 4 5 6 7 8 9 10

2! 2 2 2 2

= 3 x 2 x 5 x 3 x 7 x 4 x 9 x 5 = 113400

Kaidah pencacahan
Susunan 3 buah huruf
ABC yang diletakan
secara melingkar

Permutasi Siklis
Permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur
secara melingkar menurut arah putaran tertentu
disebut Permutasi Siklis.
Misalkan 3 buah huruf ABC diletakan secara melingkar.
(perhatikan gambar di samping ini).

Bila pembacaan dimulai dari huruf paling atas, akan diperoleh


6 susunan berbeda, yaitu ABC, ACB, BCA, BAC, CBA dan CAB.
Namun bila pembacaan menggunakan acuan tetap, misal
dimulai dari huruf A, maka akan diperoleh susunan ABC, ACB,
ABC, ACB, ACB dan ABC.
Dari susunan itu hanya dua buah saja yang berbeda, yaitu ABC
dan ACB.
Ketentuan inilai yang digunakan dalam permutasi siklis.

Kaidah pencacahan
Definisi :
Misalkan terdapat n unsur yang disusun secara melingkar.
Bila satu unsur dijadikan acuan, maka banyaknya permutasi
siklis dihitung dari sisanya, yaitu sebanyak (n 1)! susunan.
PS(n) = (n 1)!
Contoh 1:
Enam orang guru tengah mengadakan
rapat. Mereka duduk mengelilingi sebuah
meja bundar. Berapa banyak cara agar
guru-guru tersebut dapat duduk melingkar dengan urutan yang berbeda?

Jawab :
PS(6) = (6 1)! = 5! = 120 cara

Kaidah pencacahan
Contoh 2:
Dengan berapa cara empat anak laki-laki dan empat anak
perempuan dapat duduk mengelilingi sebuah meja bundar,
jika:
a. Anak laki-laki dan perempuan duduk secara berselang
seling.
b. Anak-anak duduk berkelompok sesuai jenis kelaminnya.
Jawab :

a. Banyak cara anak laki-laki duduk mengelilingi meja


bundar adalah PS(4)A = (4 1)! = 3! = 6 cara.
Banyak cara anak perempuan duduk mengelilingi meja
bundar adalah PS(4)B = (4 1)! = 6 cara.
Banyak cara anak laki-laki dan perempuan duduk mengelilingi meja bundar secara berselang-seling adalah :
PS(4)A x PS(4)B = 6 x 6 = 36 cara.

Kaidah pencacahan
b. Banyak cara anak laki-laki dan perempuan duduk mengelilingi meja bundar dengan tetap berada dalam kelompoknya ditentukan sbb. :
Susunan berbeda anak laki-laki duduk dalam kelompoknya dapat dilakukan dalam PL(4) = 4! = 24 cara.
Susunan berbeda anak perempuan duduk dalam kelompoknya dapat dilakukan dalam PP(4) = 4! = 24 cara.
Susunan berbeda kelompok laki-laki dan perempuan
duduk mengelilingi meja bundar dapat dilakukan
dalam Ps(2) = (2 1)! = 1 cara.
Banyak cara anak laki-laki dan perempuan duduk mengelilingi
meja bundar dengan tetap berada dalam kelompoknya adalah:

P = Ps(2) x P(4) x (P4) = 1 x 24 x 24 = 1152 cara

Kaidah pencacahan

Kombinasi
Definisi
Kombinasi r dari n unsur, ditulis C(n, r), adalah himpunan n unsur yang tiap kelompok terdiri dari k < n unsur,
urutan tidak diperhatikan dan unsur-unsur dalam tiap
kelompok tidak berulang.

Bila dalam permutasi susunan ABC, BCA dan ACB merupakan susunan berbeda, maka pada kombinasi ketiga
susunan itu dianggap sama atau ABC = BCA = ACB.
Banyaknya kombinasi r dari n unsur dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
C(n, r)

n!
; dengan r n
(n r)!r!

Kaidah pencacahan
Contoh 1:
Tentukan banyaknya kombinasi 4 unsur yang diambil dari 6
unsur berbeda.
Jawab :
Banyak kombinasi :
C(6, 4)

4! 5 6
6!
6!

= 15
(6 4)!4! 2!4! (1 2) 4!

Kaidah pencacahan
Contoh 2:
Suatu pertemuan dihadiri oleh 15 orang undangan.
Jika mereka saling berjabat tangan, tentukan
banyaknya jabatan tangan yang terjadi.
Jawab :

Banyak jabatan tangan :


C(15, 2)

15!
13! 14 15
15!

105
(15 2)!2! 13!2!
13! (1 2)

Kaidah pencacahan
Binomial Newton
Binomial Newton adalah cara menguraikan bentuk
binom (a + b)n dengan menggunakan rumus
kombinasi.
Rumus Binomial Newton :
Sir Isaac Newton

Di SMP Anda telah mempelajari


cara menjabarkan bentuk perpangkatan berikut :
(a + b)0 = 1
(a + b)1 = a + b
(a + b)2 = a2+ 2ab + b2
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
(a + b)4 = a4+ 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 +
b4
Untuk pangkat 4, Anda masih
dapat menjabarkannya.

Bagaimana menjabarkan

(a + b)15

(a b) C(n,i)anibi
i0

Contoh 1:
Dengan menggunakan Binomial Newton uraikan bentuk :
a. (a + b)3
b. (2x y)4

Kaidah pencacahan
Jawab :
a.

(a b) C(3,i)a3ibi
i0

= C(3,0)a3b0 + C(3,1)a2b1 + C(3,2)a1b2 + C(3,3)a0b3


= 1a3b0 + 3a2b1 + 3a1b2 + 1a0b3
= a3 + 3a2b + 3ab2 + b3

Kaidah pencacahan
Jawab :

b. (2x y)4 C(4,i)(2x)4i ( y)i


i0
4 0

C(4,0)(2x)

( y)0 C(4,1)(2x)41 ( y)1 C(4,2)(2x) 42( y)2

C(4,3)(2x)43 ( y)3 C(4, 4)(2x)4 4 ( y)4

= 1(2x)4(1) + 4(2x)3(-y) + 6(2x)2(-y)2 + 4(2x)(-y)3 + 1(2x)0(-y)4


= 24 x4 + 4(23 x3)(-y) + 6(22x2)(-y)2 + 4(2x)(-y)3 + 1(2x)0(-y)4
= 16x4 4(8x3)y + 6(4x2)y2 4(2x)y3 + y4
= 16x4 32x3y + 24x2y2 8xy3 + y4

Penutup

Anda sudah mempelajari teori tentang kaidah-kaidah


pencacahan. Agar pemahaman anda semakin baik,
berlatihlah menyelesaikan beragam soal.
Bila sudah siap, anda bisa melanjutkan pembelajaran
ke bagian-2 yang membahas tentang teori peluang.

Jauh lebih terhormat anda melakukan banyak kesalahan setelah mencoba,


daripada yakin bisa dan benar tanpa melakukan apapun.

Anda mungkin juga menyukai