Kata Pengantar
Kata Pengantar
Dengan senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menulis makalah ini dengan baik. Tak
lupa pula haturkan sholawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang
telah memberikan petunjuk pada umat manusia serta menghantarkan umat dari zaman kegelapan
ke zaman yang terang benerang ini.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan berbagai masukan kritik dan saran membangun yang kiranya dapat
membantu dalam penulisan makalah selanjutnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................... ... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A.
B.
C.
D.
12
A. Kesimpulan...................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang tidak
terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India. Kebudayaan India
masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah. Masuknya
kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah dan mulai membawa
bangsa Indonesia ke jaman sejarah, karena sejak saat itu bangsa kita mulai mengenal tulisan.
Pengaruh hindu-budha ini dapat terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan yang
tersebar hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini menjadi kebanggaan tersendiri
bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-Budha yang merupakan cikal
bakal terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India di Indonesia banyak sekali
aspek yang dipengaruhinya antara lain seni, agama, tradisi, bangunan dan lain-lain. Sebagai
generasi penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini. Sehingga
penyusun merasa perlu untuk menyusun artikel ini agar dapat membantu dan memudahkan
pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di Indonesia
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses masuknya kebudayaan dan agama Hindu Budha di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia ?
3. Peninggalan apa saja yang dihasilkan dari kerajaan Hindu Budha ?
4. Bagaimana pengaruh kebudayaan dan agama Hindu Budha di Indonesia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui proses masuknya kebudayaan dan agama Hindu Budha di Indonesia.
2. Mengetahui perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
3. Mengetahui peninggalan kerajaan Hindu Budha.
4. Mengetahui pengaruh kebudayaan dan agama Hindu Budha di Indonesia.
D. MANFAAT PENULISAN
Melalui makalah Kajian IPS, diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada pembaca
maupun penulis. Adapun manfaat yang terdapat dalam makalah ini adalah:
1. Dapat memahami perkembangan kebudayaan dan agama Hindu-Budha do Indonesia.
2. Dapat memahami peninggalan dari kebudayaan Hindu Budha.
3. Dapat memahami pengaruh akan masuknya kebudayaan dan agama Hindu-Budha di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES MASUKNYA KEBUDAYAAN DAN AGAMA HINDU BUDHA DI
INDONESIA.
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat
peradabannya dianggap sudah tinggi yaitu India dan Cina. Kedua negara ini menjalin
hubungan ekonomi dan perdangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran
berlangsung melalui darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina
adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua
samudera, serta berada didekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
a. Sering dikunjungu bangsa-bangsa asing seperti India, Cina, Arab dan Persia.
b. Kesempatan melakukan hunungan perdagangan internasional terbuka lebar.
c. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas.
d. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran
internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama
yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada
beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya HinduBudha ke Indonesia
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya
penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa
Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung
hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum
ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan
antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi
perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke
wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru
sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya
Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok
pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang
banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah
membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah
salah satu pendukung dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan
golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan
mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang
memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang
belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang
disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk
menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
4
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa
masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang
Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca
perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini
mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli
memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan
untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam
bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi
petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
B. PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
1.
Kerajaan Kutai
Berdirinya Kerajaan Kutai
Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang
merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis
yang disebut Yupa yang mana ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta
tersebut diperkirakan berasal dari tahun 400 M (abad ke-5). Prasasti Yupa tersebut
merupakan prasasti tertua yang menyatakan telah beridirinya suatu Kerajaan Hindu
tertua yaitu Kerajaan Kutai..
Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh
para Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Dituliskan bahwa Raja
Mulawarman, Raja yang baik dan kuat yang merupakan anak dari Aswawarman dan
merupakan cucu dari Raja Kudungga, telah memberikan 100 ekor sapi kepada para
Brahmana.
Dari prasati tersebut didapat bawah Kerajaan Kutai pertama kali didirikan oleh
Kudungga kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aswawarman dan mencapai puncak
kejayaan pada masa Mulawarman (Anak Aswawarman). Menurut para ahli sejarah nama
Kudungga merupakan nama asli pribumi yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu. Namun anaknya, Aswawarman diduga telah memeluk agama Hindu atas dasar
kata 'warman' pada namnya yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar
Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari.
Penyebab kemunduran
Majapahit kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada
meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara
memperebutkan
kekuasaan
daerah
bawahan
mulai
melepaskan
diri.
5. Wikramawardana 1389-1429
6. Kertabhumi 1429-1478
4.
5.
Kerajaan Singasari
Berdirinya Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau s ering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah
sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi
kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Kerajaan ini
bercorak Hindu.
Masa Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari
(1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa.
Pada
tahun 1275 ia
mengirim
pasukan Ekspedisi
Pamalayu untuk
menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi
bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan
dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan
dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda
persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.
Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta
agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas
oleh Kertanagara. Nagarakretagam amenyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari
di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan
Bakulapura.
Kerajaan Sriwijaya
Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Bukti tertua datangnya dari berita Cina yaitu pada tahun 682 M terdapat
seorang pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin belajar agama Budha di India,
singgah terlebih dahulu di Sriwijaya untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6 Bulan.
Tercatat juga Kerajaan Sriwijaya pada saat itu dipimpin oleh Dapunta Hyang.
Selain berita dari luar, terdapat juga beberapa prasasti peninggalan Kerajaan
Sriwijaya, diantaranya adalah prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi
dari prasasti terseubt adalah Dapunta Hyang mengadakan ekspansi 8 hari dengan
membawa 20.000 tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai beberapa
daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di
atas bisa disimpulkan Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertamanya
adalah Dapunta Hyang.
8
Sumber sejarah
1. Berita Asing yaitu Berita Cina, Berita Arab, Dan Berita India
2. Dari dalam negeri berwujud prasasti yaitu prasasti kedukan bukit, prasasti talang
tuo ,prasasti kota kapur ,prasasti telaga batu, prasastikarang berahi dan prasasti ligor
10
Bidang kepercayaan atau agama Sebelum budaya India masuk, di Indonesia telah
berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan
itu bersifat Animisme dan Dinamisme. Animisme merupakan satu kepercayaan terhadap roh
atau jiwa sedangkan Dinamisme merupakan satu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki
kekuatan gaib. Dengan masuknya kebudayaan India, penduduk Nusantara secara berangsurangsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh lapisan elite para raja dan
keluarganya. Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami
perpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata lain mengalami
Sinkritisme. Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua
kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha yang
berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu -Budha yang dianut oleh masyarakat
India. Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh
umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan
oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India
b. Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa
Sansekerta yang dapat temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta memperkaya
perbendaharaan bahasa Indonesia. Dan istilah-istilah penting yang menggunakan bahasa
Sanskerta.
c.
d. Bidang Sosial
Dalam bidang sosial terjadi perubahan-perubahan dalam tata kehidupan sosial
masyarakat.Perubahan itu terjadi sebagai akibat diperkenalkannya sistem kasta dalam
masyarakat. Kasta-kasta itu diantaranya kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya kasta
sudra.
e. Sistem pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu
tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78
tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M.
f.
Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni
bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candicandi diIndonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia
hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum
dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk
melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi Borobudur salah satu dari 7
keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan
masyarakat telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
g. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni
bangunan dan seni pertunjukan.
1. Seni rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya reliefrelief cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada candi Prambanan.
Dan sekarang relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada bangunan, seperti yang terdapat
pada pustaka wilayah yang terdapat di provinsi Riau.
2. Seni sastra
13
Bahasa sanskerta yang berasal dari India tersebut membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan
sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman tersebut juga memiliki
nilai sastra yang tinggi.
3. Seni bangunan
Yang menjadi bukti berkembanngnya budaya India di Indonesia adalah bangunan candi.
Dasar bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia pada zaman
megalitikum yang berupa punden berundak-undak kemudian mendapat pengaruh dari
kebudayaan India sehingga menjadi wujud sebuah candi.
4. Seni Pertunjukkan
Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan
pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud
akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari
kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendapat mengenai proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia, yaitu hipotesis Waisya, Hipotesis Ksatria, Hipotesis Brahmana dan teori Arus
Balik. Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha membawa pengaruh
besar di berbagai bidang. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha merupakan salah
satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Setiap kerajaan dipimpin
oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan mutlak dan turun-temurun. Kerajaan-kerajaan itu
antara lain : Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno,
Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit. Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah
membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaaan di Indonesia. Namun kebudayaan
asli Indonesia tidak begitu luntur. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses
penyesuaian dengan kebudayaan, maka terjadilah proses akulturasi kebudayaan.
B. SARAN
Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap awal diyakini berasal dari
India. Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi. Apabila kita
membandingkan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan ditemukan kemiripan itu.
Sebelum kenal dengan kebudayaan India, bangunan yang kita miliki masih sangat sederhana.
Saat itu belum dikenal arsitektur bangunan seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat
kerajaan juga dipengaruhi kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain
seperti peribadatan dan kesastraan.Kita harus menjaga kelestarian dan budaya-budaya yang
ditinggalkan agama Hindu-Budha.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://medanbung.wordpress.com/2008/12/17/proses-masuk-dan-berkembangnya-pengaruhhindu-buddha-di-indonesia/
http://linggau21.blogspot.com/2012/12/perkembangan-kerajaan-hindu-di-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tarumanagara
http://indonesiaindonesia.com/f/86078-sejarah-kerajaan-majapahit/
http://duniapusaka.com/index.php?
route=product/product&product_id=790&ext=1415081368&hash=AckJl72fTIm5StR0Hrklng6m
En8GD5PKsoSWE3IIeFKU7Q
http://balaiedukasi.blogspot.com/2013/10/kerajaan-budha-di-indonesia-dan.html
http://wisataziarahcikundul.blogspot.com/2012/12/peninggalan-peninggalan-sejarah-yang.html
http://www.academia.edu/8267790/Pengaruh_Kebudayaan_India_Hindu-Budha_di_Indonesia
http://aditya-hidayatullah.blogspot.com/2013/11/rangkuman-kerajaan-sriwijaya.html
http://aditya-hidayatullah.blogspot.com/2013/11/rangkuman-kerajaan-tarumanegara.html
http://www.g-excess.com/peninggalan-peninggalan-sejarah-yang-bercorak-hindu-budha.html
16