Anda di halaman 1dari 48

Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN


PUSKEMAS PALARAN

Disusun Oleh
Cendhy Githea E.

1410029046

Elly Lutfiasari

1410029048

Mayshia Prazitiya S.

1410015050

Pembimbing:
dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes
Veronika Hinum, S.KM, MM
dr. Kasiman
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Palaran
Oktober 2016

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................................................
1
Daftar Isi ......................................................................................................................................
2
Daftar Gambar ..............................................................................................................................
3
Daftar Tabel ..................................................................................................................................
4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
5
1.1

Latar Belakang ....................................................................................................................

5
1.2

Tujuan .................................................................................................................................

6
BAB II PROFIL PUSKESMAS PALARAN ............................................................................
7
2.1

Visi, Misi, Motto, Tujuan, Tata Nilai, Strategi ...................................................................

7
2.2

Keadaan Umum Puskesmas Palaran ...................................................................................

8
BAB III UPK PUSKESMAS PALARAN .................................................................................
21
3.1

UPK Wajib Puskesmas Palaran ..........................................................................................

21
Promosi Kesehatan
21
Kesehatan Lingkungan
24
Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB
28
Perbaikan Gizi Masyarakat
2

32
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
37
Upaya Pengobatan
41
3.2

UPK Pengebangan Puskesmas Palaran ..............................................................................

42
Kesehatan Perkesmas .........................................................................................................
42
Kesehatan Usia Lanjut ........................................................................................................
43
Kesehatan Gigi ...................................................................................................................
43
Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan .......................................................................
44
Kesehatan Jiwa ...................................................................................................................
44
Kesehatan Olahraga ............................................................................................................
45
Kesehatan Kerja ..................................................................................................................
45
BAB IV ........................................................................................................................................
46
4.1

Kesimpulan .........................................................................................................................

46
Daftar Isi ......................................................................................................................................
47
DAFTAR GAMBAR
2.1

Peta Wilayah Kecamatan Palaran .......................................................................................

9
2.2

Struktur Kepegawaian Puskesmas Palaran .........................................................................


3

13
2.3

Alur Pelayanan di Puskesmas Palaran ................................................................................

14
2.4

Denah Rawat Inap di Puskesmas Palaran ...........................................................................

14
2.5

Denah Rawat Jalan di Puskesmas Palaran ..........................................................................

15

DAFTAR TABEL
2.1

Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016 ......................

10
2.2

Daftar Posyandu Balita di Kecamatan Palaran ...................................................................

10
2.3

Daftar Posyandu Lansia di Kecamatan Palaran ..................................................................

11
2.4

Data Kepegawaian di Puskesmas Palaran ..........................................................................

20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk menyelenggarakan peningkatan,
pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat. (1) Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia digambarkan dalam bentuk piramida,
yaitu pelayanan primer, sekunder, dan tersier; dimana peranan terbesar terdapat di posisi
paling bawah yakni pelayanan primer, salah satunya Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). (2)
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. (3) Indonesia saat ini memiliki setidaknya 9.731 puskesmas yang tersebar di seluruh
penjuru nusantara, dari total tersebut 9.488 puskesmas sudah dilengkapi dengan fasilitas dan
peralatan kesehatan yang memadai serta tenaga medis yang siap untuk melayani masyarakat.
(4)

Provinsi Kalimantan Timur sendiri saat ini memiliki 174 puskesmas yang tersebar

sebanyak 17 di Kabupaten Paser, 18 di Kabupaten Kutai Barat, 5 di Kabupaten Mahakam


Ulu, 30 di Kutai Kartanegara, 19 di Kutai Timur, 17 di Kabupaten Berau, 11 di Kabupaten
Penajam Paser Utara, 27 di Balikpapan, 24 di Samarinda, dan 6 di Bontang. (5)
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, serta pelayanan kesehatan strata pertama
meliputi pelayanan medik dasar individu dan keluarga. Pelayanan kesehatan di puskesmas
bersifat menyeluruh, meliputi: pelayanan promotif (upaya edukasi peningkatan kesehatan),
pelayanan preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Keempat jenis pelayanan dasar tersebut bersifat
integratif, baik personal maupun program melalui UPK (Upaya Pokok Kesehatan). (3)

Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan perorangan mupun masyarakat oleh


puskesmas dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat; upaya ini wajib diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang
ada di Indonesia. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat yang disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas; upaya pengembangan ini dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada. (6)
Puskesmas Palaran merupakan salah satu puskesmas induk yang dilengkapi dengan
fasilitas rawat inap dan memiliki wilayah kerja yang mencakup Kelurahan Rawa Makmur,
Kelurahan Handil Bakti, dan Kelurahan Simpang Pasir. Pelaksanaan UPK wajib di
Puskesmas Palaran mencakup 6 bidang yakni promosi kesehatan, kesehatan lingkungan,
kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular, dan upaya pengobatan. Penyelenggaraan UPK
pengembangan di Puskesmas Palaran terdiri dari 7 program yang mencakup perawatan
kesehatan masyarakat, kesehatan usia lanjut, kesehatan gigi, kesehatan mata dan pencegahan
kebutaan, kesehatan jiwa, kesehatan olahraga, dan kesehatan kerja. (7)
UPK merupakan wujud dari fungsi puskesmas secara keseluruhan dan merupakan
tonggak pelaksanaan program di Puskesmas dalam rangka mewujudkan pembangunan
kesehatan sehingga pemahaman mengenai UPK merupakan hal yang penting. Hal tersebut
harus diketahui dan dipahami agar peran dan fungsi Puskesmas dapat dilaksanakan dengan
baik. Pembuatan makalah ini bertujuan memberikan informasi mengenai UPK Puskesmas,
khususnya UPK Puskesmas Palaran.
1.2 Tujuan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai profil Puskesmas Palaran, Samarinda,
Kalimantan Timur.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai UKP wajib khususnya yang ada di
Puskesmas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai UKP pengembangan khususnya yang
ada di Puskesmas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.

BAB 2
PROFIL PUSKESMAS PALARAN
2.1 Visi, Misi, Motto, Tujuan, Tata Nilai, dan Strategi Puskesmas Palaran
2.1.1 Visi Puskesmas Palaran
Visi Puskesmas Palaran adalah mewujudkan kecamatan Palaran sehat, mandiri, dan
sejahtera dengan pelayanan kesehatan bermutu, terjangkau, dan berkeadilan.
2.1.2

Misi Puskesmas Palaran

Misi Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.


a. Mewujudkan masyarakat kecamatan Palaran hidup bersih sehat melalui keluarga
sehat mandiri
b. Penyelenggaraan

puskesmas

perawatan

melalui

manajemen

mutu

dan

akuntanbilitas
c. Memelihara mutu dan kesetaraan pelayanan
d. Menggerakan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan lintas sektor
2.1.3

Motto Puskesmas Palaran


Motto Puskesmas Palaran adalah Kesehatan Anda Tujuan Kami, Kepuasan Anda

Kebanggaan Kami.
2.1.4 Tujuan Puskesmas Palaran
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Puskesmas Palaran adalah tercapainya derajat kesehatan yang
merata dan optimal sesuai dengan Paradigma Indonesia Sehat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
i.
Meningkatkan mutu pelayanan
ii.
Menurunkan angka kematian bayi, anak balita, dan ibu
iii.
Menurunkan angka kelahiran
iv.
Menurunkan angka prevalensi penyakit potensi wabah
v.
Meningkatkan status gizi masyarakat
vi.
Pembudayaan pola hidup bersih dan sehat
vii.
Memantapkan manajemen puskesmas, sehingga petugas mempunyai pedoman
pelaksanaan program dan mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program
dan lintas sektoral
2.1.5

Tata Nilai Puskesmas Palaran


Nilai-nilai Puskesmas Palaran adalah CINTA PALARAN dan 5S dengan

kepanjangan sebagai berikut.


9

a. CINTA PALARAN (Cermat, Iman, Norma, Transparan, Akurat, Profesional,


Amanah, Loyalitas, Adil, Ramah Tamah, Aman, dan Nyaman)
b. 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun)
2.1.6

Strategi Puskesmas Palaran


Strategi yang dijalankan oleh Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

2.2

Meningkatkan promosi kesehatan


Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Meningkatkan kesejahteraan pegawai
Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
Meningkatkan sarana dan prasarana
Disiplin dan bekerja sama
Meningkatkan kinerja pegawai
Menjalin komunikasi yang baik
Meningkatkan pelayanan kesehatan puskesmas

Keadaan Umum Puskesmas Palaran

2.2.1 Gambaran Umum Demografi dan Geografi Kecamatan Palaran


Kecamatan Palaran adalah salah satu kecamatan dari wilayah Kota Samarinda.
Kecamatan Palaran merupakan kecamatan terluas kedua di Samarinda. Sebagian besar
penduduk berasal dari suku Bugis dan Jawa yang merupakan transmigran. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987, Kecamatan Palaran terdiri atas 5 Kelurahan,
yaitu Kelurahan Rawa Makmur, Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti. Batasbatas wilayah Kecamatan Palaran adalah sebagai berikut.
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Sanga-sanga
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Loa Janan dan Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai
Kartanegara
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang dan Loa Janan, Kutai
Kartanegara
Luas wilayah kerja Puskesmas Palaran 128 Km2 yang dihuni oleh sekitar 42.116 jiwa
terdiri dari laki-laki 21.291 jiwa dan perempuan sebanyak 20.825 jiwa yang tersebar di tiga
kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur, Kelurahan Handil Bakti, dan Kelurahan Simpang
Pasir. Kepadatan penduduk 1.694 Jiwa/km2. Jumlah kepala keluarga sebanyak 8.823 KK
dengan adanya peningkatan jumlah RT menjadi 114 RT.
Kecamatan Palaran merupakan sentra industri yang bergerak di bidang perkayuan,
semen, dan pusat peti kemas. Pembangunan Jembatan Mahkota II sedang berlangsung dan
diharapkan akan menjadi tujuan warga Negara Indonesia dari luar Kota Samarinda atau dari
10

luar Provinsi Kalimantan Timur untuk dijadikan tempat tinggal yang baru sehingga diprediksi
akan terjadi pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan, terutama
penduduk transmigran dari luar daerah Kota Samarinda yang berpindah ke Kecamatan
Palaran.

U
KEL. KP BAQA
KEL. SEI
KEL. MASJID
KELEDANG
KEL. RAPAK

Puskesmas

DALAM

KEL. H. BARU
KEL. SENGKOTEK
KEL. SIMPANG
TIGAJANAN ILIR
KEL. LOA

KEL.

KEL. RAWA

SIMPANG

MAKMUR

S
KEL.

PASIR

BUKUAN

KEL.
HANDIL

KEL.

BAKTI

BANTUAS
Ket : Skala 1 : 750.000

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran


Tabel 2.1 Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Hingga Januari 2016
Jumlah
Kelurahan

Pendudu
k

Rawa
Makmur
Handil
Bakti
Simpang
Pasir
Total
2.2.2

Bayi
(0-11
bulan
)

Badut
a (0-23
bulan)

Anak
(1-5

Produk

Ibu

Ibu

tahun

-tif

Hamil

Nifas

Lansia

23.517

430

861

2.650

4.233

473

452

1.999

9.959

182

364

1.122

1.793

200

191

847

8.640

158

316

974

1.555

174

166

734

42.116

771

1.541

4.746

7.581

848

809

3.580

Gambaran Umum Sarana Kesehatan di Kecamatan Palaran


Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Palaran terdiri dari :
a. Puskesmas Induk :

buah

yang

terdiri

dari

Puskesmas Palaran, Puskesmas Bukuan, dan Puskesmas


Bantuas

11

b. Rawat Inap

1 unit yang terletak di Puskesmas

Palaran, terdiri dari 4 ruangan rawat inap


c. Puskesmas Pembantu
:
3 unit yang terdiri dari
Pusban Handil Bakti, Pusban Gotong Royong, dan Pusban
d. Posyandu Balita
e. Posyandu Lansia

Simpang Pasir
: 25 posyandu
: 5 posyandu

Tabel 2.2 Daftar Posyandu Balita yang Terletak di Kecamatan Palaran


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Posyandu Balita
Sumber Waras
Harapan Sehat
Mawar Merah
Cempaka
Anggrek Hitam
Mekar Harum
Tunas Harapan
Sri Rejeki
Teratai
Kemuning
Melati
Rahmat Jaya
Rukun Makmur
Mandiri
Mawar Kuning
Anggrek Putih
Kenanga
Flamboyan
Wijaya Kusuma
Nusa Indah
Kasih Ibu
Anggrek Bulan
Menuju Sehat
Cenderawasih
Tulip

Kelurahan
Simpang Pasir
Handil Bakti
Simpang Pasir
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Handil Bakti
Handil Bakti
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Handil Bakti
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Simpang Pasir
Handil Bakti
Handil Bakti
Rawa Makmur

Tabel 2.3 Daftar Posyandu Lansia yang Terletak di Kecamatan Palaran


No
1
2
3
4
5

Posyandu Lansia
Karya Bakti
Harapan Sehat
Melati Putih
Harapan
Nurul Iman

Kelurahan
Handil Bakti
Handil Bakti
Simpang Pasir
Rawa Makmur
Rawa Makmur
12

2.2.3

Sejarah Puskesmas Palaran


Pada tahun 1968, berdiri sebuah Balai Pengobatan Transmigrasi yang terletak di depan

Puskesmas Palaran yang sekarang atau berlokasi di TK Kenari di Kecamatan Palaran


Kelurahan Rawa Makmur. Pada tahun 1970 berdiri Puskesmas Palaran dan petugas pertama
adalah H.A. Sjahran dan Hj.Noor Anisah. Pimpro bangunan Puskesmas Palaran adalah dr.
Helmi Jafar dan Pelaksana harian adalah dr. Widianto.
Bentuk awal bangunan Puskesmas Palaran berupa kayu atap sirap dilengkapi bangsal
perawatan dengan 20 tempat tidur. Puskesmas Palaran awalnya dibiayai oleh UNICEF,
namun sejak tahun 1972 Puskesmas Palaran berhenti beroperasi karena tidak ada biaya
operasional. Puskesmas Palaran beroperasi kembali sekitar awal tahun 1980-an. Pada tahun
1992 dilakukan renovasi di bagian belakang Puskesmas menjadi bangunan tembok. Tahun
2002 dikembangkan menjadi Puskesmas Unit Rawat Inap Palaran dan selesai dibangun pada
tahun 2003. Pada tahun 2004 direncanakan dilakukan pembangunan Puskesmas Unit Rawat
Inap Palaran tahap 2 namun baru terealisasi pada tahun 2008.
Nama-nama Pimpinan Puskesmas yang pernah dan sedang bertugas di Puskesmas
Palaran adalah sebagai berikut :
a.

dr. Tumpak Sinaga

b.

dr. Aida

c.

dr. Handoyo

d.

dr. Bambang Indra Aschartca

e.

dr. Taufik Chalsun

f.

dr. Madi Heru L

g.

dr. Hatmoko

h.

dr. Yetty Semiarti

i.

dr. Hatmoko

j.

dr. Hj. Syarifah Rahimah, M.Kes

k.

dr. Sri Asih

l.

Veronika Hinum, SKM, MM

13

Gambar 2.2 Struktur Kepegawaian Puskesmas Palaran

14

Gambar 2.3 Alur Pelayanan di Puskesmas Palaran

Gambar 2.4 Denah Rawat Inap Puskesmas Palaran

15

Ruang Tunggu

WC

Bed
Px

Admin

Kurs
Poli
Remaja

Poli

Poli

i Px

Gigi

Gigi

Anak

Poli Kartu

Poli

Asisten

Umum

Dokter

Apotek
Poli

Meja

Lansia

Dokte

Gambar 2.5 Denah Rawat Jalan Puskesmas Palaran

16

Gambar 2.6 Instalasi Gawat Darurat Puskesmas Palaran

Gambar 2.7 Rawat Inap Puskesmas Palaran

2.2.4 Data Pegawai Puskesmas Palaran


Data kepegawaian di Puskesmas Palaran dan masih aktif bekerja hingga sekarang
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.4 Data Kepegawaian di Puskesmas Palaran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kepegawaian
Dokter Umum
Dokter Gigi
Manajemen
Ahli Kesehatan Masyarakat
Sanitarian
Perawat
Bidan
Perawat Gigi
Analis

Jumlah
7 orang
1 orang
1 orang
2 orang
2 orang
23 orang
20 orang
1 orang
3 orang
17

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Ahli Gizi
Apoteker
Asisten Apoteker
Pembantu Apotik
Administrasi
Pekarya Kesehatan
Ahli Komputer
Akuntan
Rekam Medik
Register Harian
Petugas Keamanan
Wakar
Tukang Kebun
Penjaga Kebersihan
Buruh Cuci
Supir
Total Pegawai

2 orang
1 orang
2 orang
1 orang
5 orang
3 orang
1 orang
1 orang
3 orang
2 orang
1 orang
1 orang
2 orang
8 orang
2 orang
3 orang
91 orang

BAB 3
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS PALARAN
3.1

Upaya Pelayanan Kesehatan Wajib


Upaya Pelayanan Kesehatan (UPK) wajib merupakan upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang memiliki daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya Pelayanan Kesehatan ini wajib
dilaksanakan oleh setiap Puskesmas di Indonesia.Upaya Pelayanan Kesehatan wajib di
Puskesmas Palaran meliputi 6 program yang terdiri dari promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, dan upaya pengobatan.
3.1.1 Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan bertujuan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi
kesehatannya dengan kesadaran dan kemampuan dengan cara memotivasi, mendorong, dan
meningkatkan potensi masyarakat agar dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Berikut ini adalah program yang dilakukan di Puskesmas Palaran selama bulan Januari
hingga Agustus 2016 beserta target dan pencapaian program.
3.1.1.1.

Penjaringan Kesehatan Siswa Baru SD, SMP, SMA, dan Setingkat

18

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan
karena jumlahnya yang besar dan mudah dijangkau. Penjaringan kesehatan merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
penyimpangan mental emosional, serta kesegaran jasmani. Rangkaian pemeriksaan tersebut
seharusnya dilakukan seluruhnya, namun dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan
kemampuan dana dan kondisi wilayah setempat.
Setiap tahunnya tenaga kesehatan di Puskesmas mengunjungi sekolah sekolah di
Kecamatan Palaran dan melakukan pemeriksaan pada siswa SD kelas 1, 2, 3, SMP kelas 1,
dan SMA kelas 3. Tujuan program ini adalah meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
secara optimal.

19

Target Sasaran

Sasaran

Satuan

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

Siswa SD

732

732

100%

0%

Siswa SMP

673

336

50%

0%

Siswa SMA

660

330

50%

0%

Sejak Bulan Agustus 2016 program penjaringan kesehatan siswa baru sudah mulai
berjalan.
3.1.1.2.

Desa Siaga Aktif


Pengembangan Desa Siaga merupakan pengembangan dari konsep Siap-Antar-Jaga,

yaitu Siap memberikan perlindungan terhadap semua ibu dan anak serta masyarakat lainnya
dari terjadinya kesakitan dan kematian, antara lain yakni antarkan semua ibu, anak, dan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan yang
tepat, dan jaga yakni galang upaya penyelamatan ibu dan anak serta tingkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Pengembangan Desa Siaga merupakan upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat desa, mensiapsiagakan masyarakat menghadapi masalahmasalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, serta
mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari - Agustus tahun 2016 didapatkan Desa
Siaga Aktif sebagai berikut :

Satuan
Desa

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

100%

100%

Dari data diatas didapatkan 3 desa siaga aktif di Kecamatan Palaran, antara lain :
Rawa Makmur, Simpang Pasir, Handil Bakti.
Data Puskesmas Palaran selama tahun 2016 menyatakan kestabilan program desa
siaga aktif di wilayah kerja Puskesmas Palaran dan diperoleh pencapaian sebesar 100%.
Program ini mencapai target yang ditetapkan untuk periode tahun 2016 yakni sebesar 100%.
20

Tercapainya pencapaian dari program desa siaga aktif membuktikan bahwa


pengembangan desa siaga yang mampu secara mandiri mengenali dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada. Saran yang dapat diberikan adalah untuk dapat
membentuk desa siaga yang baru sehingga program desa siaga aktif dapat terus berlanjut
dan tetap melakukan monitoring terhadap desa siaga aktif yang telah dikembangkan.

3.1.1.3.

Survei PHBS Rumah Tangga


PHBS di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar dapat mengetahui, memiliki kemauan dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Rumah tangga
sehat adalah rumah tangga yang semua anggota keluarganya berperilaku hidup bersih dan
sehat yaitu merupakan komposit dari 10 indikator :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Merupakan tindakan yang dilakukan bidan atau tenaga kesehatan lainnya
dalam proses lahirnya janin dari kandungan ke dunia luar dimulai dari tanda-tanda
lahirnya bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya plasenta.
2. Balita diberi ASI eksklusif
Merupakan proporsi bayi usia 0-6 bulan yang hanya mendapat ASI saja sejak
lahir.
3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan
Merupakan penduduk semua umur yang tercakup berbagai jenis pembiayaan
praupaya seperti ASKES, JAMSOSTEK, asuransi perusahaan, dana sehat, kartu sehat
4.

dan lain-lain.
Tidak merokok adalah penduduk umur 10 tahun ke atas yang tidak merokok selama 1

5.

bulan terakhir.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah penduduk 10 tahun ke atas dalam
seminggu terakhir melakukan aktivitas fisik sedang atau berat minimal 30 menit

6.

setiap hari.
Makan sayur dan buah setiap hari adalah penduduk 10 tahun keatas yang
mengkonsumsi minimal 2 porsi sayuran dan 2 porsi buah buahan dalam seminggu

7.

terakhir.
Tersedia air bersih. Rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah
tangga yang memakai sehari-hari kebutuhan air minum yang, meliputi air dalam
kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak

8.

minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.


Tersedianya jamban adalah rumah tangga menggunakan jamban dengan septic tank
atau lubang penampungan sebagai pembuangan akhir.
21

9.

Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni adalah lantai rumah yang ditempati
dan digunakan untuk keperluan sehari-hari dibagi dengan jumlah penghuni rumah

10.

(2,5 m2 / orang).
Lantai rumah bukan dari tanah adalah bagian bawah / dasar / alas suatu ruangan
terbuat dari semen, papan dan ubin.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan survei

PHBS rumah tangga sebagai berikut :

Satuan
Rumah

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

1.195

598

50%

1.115

187%

Program ini sudah dimulai sejak bulan Mei 2016 hingga saat ini. Namun pada
pencapaian target didapatkan kekurangan sejumlah 80 dari sasaran tahunan, hal ini
dikarenakan kuisioner yang dibagikan oleh pihak puskesmas pada salah satu kelurahan tidak
kembali dan tidak terlacak oleh pihak puskesmas.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah dengan mangaktifkan bidan
desa se rta kader agar dapat membantu pihak puskesmas dalam mengelola dan memantau
jalannya kuisioner.
3.1.2

Kesehatan Lingkungan

Kegiatan UPK kesehatan lingkungan di Puskesmas Palaran bertujuan untuk


meningkatkan kesehatan lingkungan melalui proporsi penduduk dengan akses sumber air
minum yang terlindungi dan berkelanjutan, prosentase kualitas air minum yang memenuhi
syarat secara mikrobiologi, pemeriksaan terhadap tempat pengelolaan makanan dan tempattempat umum, kualitas air depot air minum, kualitas air bersih non-PDAM, inspeksi sarana
air bersih, proporsi rumah sehat dengan akses fasilitas sanitasi/ jamban, inspeksi sanitasi
TPA/TPS. Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari Agustus 2016 sasarannya mencapai
62%. Program Kesehatan Lingkungan adalah sebagai berikut :
3.1.1.4.

Proporsi penduduk dengan akses sumber air minum yang terlindungi,


bersih dan berkelanjutan

22

Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan peninjauan pada sarana air bersih yang
dimiliki oleh warga, lalu membagikan kuestioner untuk menentukan bagaimana tingkat
pencemaran sarana air bersih yang dimiliki warga.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan proporsi
penduduk dengan akses sumber air minum yang terlindungi dan berkelanjutan sebagai
berikut :

Satuan
Pendudu
k

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

2554

2043

80%

2013

99%

Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 99% dibandingkan dengan target
sasaran selama 2 bulan sebesar 48% maka dapat disimpulkan bahwa program ini telah
mencapai target sasaran selama 8 bulan.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya sumber air minum yang aman, bersih, terlindungi, dan berkelanjutan. Jika dulu
banyak warga yang menggunakan air sumur sebagai sumber air minum, sekarang warga
menggunakan air PDAM yang direbus sebagai air minum.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah memantau kembali ketersediaan
air minum yang terlindungi dan berkelanjutan dengan interval waktu tertentu misalnya setiap
6 bulan sekali sehingga berfungsi sebagai penjamin ketersediaan sumber air minum yang
layak.
3.1.1.5.

Prosentase

kualitas

air

minum

yang

memenuhi

syarat

secara

mikrobiologi
Kegiatan ini berupa pendataan pada permintaan pemeriksaan air minum di Puskesmas
Palaran. Pemeriksaan dilakukan dengan pengambian sampel air minum dan dilakukan
pemeriksaan pH dan pemeriksaan mikrobiologi untuk dilihat keamanan kualitas air minum
tersebut.

23

Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 prosentase kualitas


air minum yang memenuhi syarat secara mikrobiologisebagai berikut :

Satuan
sampel

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

80%

0%

Tidak adanya data kualitas air minum yang memenuhi syarat disebabkan biaya
pemeriksaan air minum yang cukup mahal dan tidak lagi di biayai oleh dinas kesehatan.
3.1.1.6.

Jumlah TPM yang diperiksa dan memenuhi syarat

Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan peninjauan tempat oleh pengolahan


makanan baik secara insoeksi langsung, pembagian kuestioner serta melakukan penyuluhan
untuk mengetahui apakah tempat pengolahan makanan terjamin aman dan sehat. Selain itu,
Masyarakat juga dianjurkan untuk membuat surat izin layak sehat higiene sanitasi untuk
rumah makan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota. Tempat pengolahan makanan
yang dicakup dalam program ini adalah rumah makan, tidak termasuk stand-stand makanan.
Berdasarkan data Puskesmas pada bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan data
jumlah TPM yang diperiksa dan memenuhi syarat sebagai berikut :

Satuan
Sarana

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

45

36

80%

32

89%

Dari data tersebut, didapatkan pencapaian yang didapat sebesar 89%, dibandingkan
dengan target sasaran selama 2 bulan sebesar 56% maka dapat disimpulkan bahwa program
ini telah melebihi target sasaran selama 8 bulan.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya kunjungan lapangan yang dilakukan oleh
pegawai Puskesmas Palaran ke berbagai TPM dan memberikan penyuluhan mengenai
pentingnya TPM yang memenuhi syarat guna menunjang kesehatan warga di sekitar wilayah
kerja Puskesmas Palaran.
24

Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melakukan kunjungan rutin
yang diagendakan setiap 6 bulan sekali terhadap Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
sehingga kunjungan tidak hanya dilakukan sekali saja namun berkelanjutan dan tetap
memberikan edukasi dan perkembangan kesehatan terkini mengenai kebersihan dan
kesehatan terkait pengelolaan makanan.
3.1.1.7.

Jumlah TTU yang diperiksa dan memenuhi syarat

Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan peninjauan tempat yang dimanfaatkan


oleh masyarakat umum seperti salon, mesjid, hotel, klinik, dan apotik. Hal-hal yang dinilai
dari tempat umum yang memenuhi syarat adalah terpenuhinya akses sanitasi dasar ( air,
jamban, limbah, sampah), terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan dan
minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan/ atau standar
kesehatan melalui inspeksi langsung dan pengisian kuestioner, serta dilakukan penyuluhan
mengenai tempat-tempat umum yang memenuhi syarat.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan data
jumlah TTU yang diperiksa & memenuhi syarat sebagai berikut :

Satuan
Sarana

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

28

22

80%

20

89%

Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 89%, dibandingkan dengan target
sasaran selama 2 bulan sebesar 67% maka dapat disimpulkan bahwa program ini telah
mencapai target sasaran selama 8 bulan.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya kunjungan lapangan yang dilakukan oleh
pegawai Puskesmas Palaran ke berbagai TTU dan memberikan penyuluhan mengenai
pentingnya TTU yang memenuhi syarat guna menunjang kesehatan warga di sekitar wilayah
kerja Puskesmas Palaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melakukan kunjungan rutin
yang diagendakan tiap 6 bulan sekali terhadap Tempat-Tempat Umum (TTU) sehingga
kunjungan tidak hanya dilakukan sekali saja namun berkelanjutan dan tetap memberikan
25

edukasi dan perkembangan kesehatan terkini mengenai kebersihan dan penunjang kesehatan
di tempat umum.
Presentase kualitas air Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat secara
mikrobiologi
Kegiatan ini berupa pendataan permintaan Depot Air Minum (DAM) untuk
memeriksakan bagaimana kualitas air di Puskesmas. Sampel didapatkan dengan cara
pengambilan sampel air minum di Depot Air Minum (DAM) dan mengirimnya ke
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan pH dan bakteriologi.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan data
prosentase kualitas air Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat secara mikrobiologi
sebagai berikut :

Satuan
Sampel

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

10

80%

88%

Dari hasil data tersebut, didapatkan pencapaiannya adalah 88%. Tetapi program ini
belum mencapai target karena tidak seluruhnya Depot Air Minum yang ada di Palaran
meminta untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium baik dari pemeriksaan pH maupun
pemeriksaan bakteriologi.

3.1.1.8.

Proporsi rumah sehat dengan akses fasilitas sanitasi atau jamban


keluarga yang memenuhi syarat

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perumahan yang bersih dan
sehat dengan pengisian kuestioner dan kegiatan pemeriksaan kesehatan lingkungan dan
perumahan dengan melakukan inspeksi atau pengawasan terhadap jamban, tempat sampah,
kandang ternak, dan saluran limbah di setiap rumah.

26

Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan data


Proporsi rumah sehat dengan akses fasilitas sanitasi atau jamban keluarga yang memenuhi
syarat sebagai berikut :

Satuan
Sarana

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

300

240

80%

254

106%

Dari data tersebut, didapatkan pencapaian 106%. Program ini telah berjalan dan
mencapai terget sasaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melanjutkan pemantauan
fasilitas sanitasi atau jamban keluarga di tiap rumah khususnya pada rumah tangga yang
belum memiliki fasilitas sanitasi atau jamban ataupun yang sudah memiliki fasilitas tersebut
namun masih belum layak. Langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan fasilitas
sanitasi atau jamban yang layak adalah dengan mengajak masyarakat yang belum
terpenuhinya fasilitas tersebut untuk dapat melakukan arisan jamban, yakni dengan
bersama-sama secara gotong-royong membuat perkumpulan untuk pengadaan fasilitas
sanitasi tersebut di tiap-tiap rumah.
3.1.1.9.

Inspeksi sanitasi TPA/ TPS

Kegiatan meliputi inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah. Kegiatan dilakukan


2 kali per tahun di 2 tempat yaitu Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat
Pembuangan Akhir di Segara dan Stadion Palaran. Hal-hal yang dinilai antara lain adalah
ketersedian dan kebersian TPS tersebut.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan data
inspeksi sanitasi TPA/ TPS sebagai berikut :

Satuan
Sarana

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

80%

125%
27

Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 125%. Program ini sepenuhnya
berjalan melalui inspeksi yang dilakukan TPA/TPS di Stadion Palaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah membuat sarana Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) yang baru untuk menambah jumlah sarana tempat pembuangan
sampah sehingga meningkatkan efektivitas pembuangan sampah guna menjamin kebersihan
lingkungan.
3.1.3 Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
Kegiatan UPK kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Palaran bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak balita serta peningkatan program keluarga
berencana. Salah satu program KK ini dilaksanakan melalui pelayanan, oleh petugas
kesehatan (bidan) di puskesmas dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara
berkala dan terjadwal sehingga dapat diketahui kesehatan ibu serta perkembangan dan
kesehatan janin dalam kandungan. Proses yang dilakukan dapat berupa penjadwalan
pemeriksaan dan mengevaluasi kunjungan dari ibu hamil, mulai dari kunjungan pertama
hingga kunjungan keempat (K1 hingga K4), sehingga hasil yang didapatkan diupayakan
sesuai dengan tujuan.
Setiap data ibu hamil dimasukkan sesuai dengan bulan taksiran persalinan.Sedangkan
pada ibu hamil dengan resiko tinggi dimasukkan pada kantong resiko tinggi sehingga
mendapat perhatian lebih.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan oleh
petugas kesehatan. Pertolongan persalinan dilakukan oleh dokter, bidan atau petugas
kesehatan lainnya yang telah memperoleh pelatihan teknis pertolongan kepada ibu bersalin
yang dilakukan sesuai dengan pedoman dan prosedur teknis yang telah ditetapkan.
Istilah K1 atau kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu paket dengan istilah
K4 atau kunjungan keempat ibu hamil. Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang
kontak dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) sesuai
dengan standar 10T dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat
trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali.
Standar 10 T yang dimaksud adalah:

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


Pemeriksaan tekanan darah
28

Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)


Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila

diperlukan.
Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Test laboratorium (rutin dan khusus)
Tatalaksana kasus
Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan

Berikut ini adalah program yang dilakukan selama bulan Januari hingga April 2016
beserta target dan pencapaian program.
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Sesuai Standar untuk Kunjungan Lengkap (K4)
Satuan
Ibu Hamil

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

847

762

90%

539

70%

Pencapaian kunjungan lengkap (K4) pada bulan Januari Agustus 2016 didapatkan
hasil sebanyak 70%. Angka ini masih mungkin sekali berubah seiring tahun berjalan
mengingat tren kunjungan bulanan yang cukup banyak dengan perbandingan pencapaian
selama 8 bulan dengan target per 6 bulan telah mencapai 52%.
Saran yang dapat diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi ibu
melalui penyuluhan atau acara sosial mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan secara
berkala untuk mengetahui kondisi janin dan kondisi ibu sendiri serta untuk persiapan
persalinan dan tenaga kesehatan harus meningkatkan kemampuan dan promosi tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala.

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani


Satuan
Ibu Hamil

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

170

136

80%

147

108%

29

Sebanyak 100% kasus komplikasi kebidanan dapat ditangani di Puskesmas Palaran


selama periode Januari Agustus 2016. Data ini diambil dari semua kasus komplikasi
kebidanan yang terdata di Puskesmas baik yang ditemui saat ANC maupun saat proses
persalinan, yang mendapatkan penanganan baik di Puskesmas maupun di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan. Menurut keterangan dari pemegang program, tidak ada kendala yang
berarti dalam pelaksanaan program ini, mengingat pencatatan pencapaian baru berjalan
selama 2 bulan di tahun ini dengan pencapaian selama 8 bulan telah melewati target per 6
bulan.
Saran yang dapat diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi
masyarakat khususnya ibu yang hamil agar kontrol kesehatan rutin untuk mengetahui apakah
ada penyulit atau komplikasi selama kehamilan, persalinan, maupun nifas dan tenaga
kesehatan khususnya bidan dan dokter meningkatkan kemampuan PONED agar dapat
menangani komplikasi kebidanan secara tepat.

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki


Kompetensi Kebidanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan adalah jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Semakin tinggi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayah akan diikuti dengan
penurunan kematian ibu di wilayah tersebut.
Satuan
Ibu Bersalin

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

809

728

90%

446

61%

Terdapat sebanyak 23 tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan di daerah


Puskesmas Palaran. Berdasarkan standar pencapaian minimal pelayanan kesehatan
Puskesmas, persalinan oleh tenaga kesehatan dalam 1 tahun ialah 90% atau sebanyak 728 ibu
bersalin, sedangkan yang tercapai pada bulan Januari - Agustus tahun 2016 sebesar 61%.
Diharapkan dalam jangka waktu 8 bulan ke depan, target tahunan ini akan tercapai mengingat
pencapaian sebanyak 446 persalinan dari target selama 8 bulan atau setara dengan 61%.
30

Saran yang diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi masyarakat
khususnya ibu yang hamil agar mempersiapkan persalinan dengan tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan dan enaga kesehatan khususnya bidan, dan dokter selalu
meningkatkan kemampuan menolong persalinan dengan mengikuti pelatihan Asuhan
Persalinan Normal (APN) secara berkala.
4. Cakupan Persalinan Nifas (KF1)
Pelayanan persalinan nifas adalah pelayanan nifas yang diberikan pasca melahirkan.
Pelayan persalinan nifas terdari dari 3 jenis pelayanan, yaitu KF1 (6 jam-3 hari pasca
melahirkan), KF2 (minggu ke-2 pasca melahirkan), dan KF2 (minggu ke-6 pasca
melahirkan).
Satuan
Ibu Nifas

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

809

728

90%

444

61%

Sama halnya dengan pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan, angka cakupan
persalinan nifas periode Januari Agustus 2016 masih mencapai kisaran angka 61% dari
target tahunan sebesar 90%, diharapkan angka ini akan terus bertambah dan akan tercapai di
penghujung tahun.
Suatu pencapaian pula bahwa adanya kesesuaian hingga 100% jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan dengan pelayanan nifas, dimana semua ibu yang bersalin tersebut kembali
melakukan kunjungan ke Puskesmas saat masa nifas untuk kontrol.
Saran yang diberikan untuk mepertahankan pencapaian ini adalah edukasi masyarakat
khususnya ibu yang hamil agar kontrol kesehatan rutin setelah persalinan dan tenaga
kesehatan khususnya bidan dan dokter meningkatkan promosi kesehatan kepada ibu post
partum untuk rutin kontrol di puskesmas atau klinik bidan setempat.

5. Cakupan Kunjungan Bayi dan Balita


Cakupan kunjungan bayi dan balita adalah cakupan bayi post neonatal dan balita yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan.
31

Satuan

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

Bayi

770

693

90%

5.512

795%

Balita

5.518

4.966

90%

7.341

148%

Angka cakupan kunjungan bayi dan balita didapatkan dari jumlah kunjungan bayi dan
balita sehat di Poli Sayang Ibu maupun bayi dan balita sakit di Poli Anak Puskesmas Palaran
serta berdasarkan kunjungan bayi dan balita pada pekan imunisasi polio, campak, dan
kecacingan. Untuk pencapaian selama 8 bulan terakhir untuk kunjungan bayi sebanyak 5.512
kunjungan atau telah tercapai sebesar 795% target tahunan. Terdapat peningkatan yang
signifikan pada jumlah kunjungan bayi dan balita dibandingkan dengan target sasaran. Hal ini
disebabkan adanya kegiatan yang diselenggarakan puskesmas yaitu kegiatan PIN Polio, PIN
campak, dan kecacingan.

6. Cakupan Peserta KB Aktif


Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif adalah
perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan pasangan usia subur. Cakupan peserta
KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi diantara pasangan usia subur.
Satuan
PUS

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

9.532

7.149

75%

7872

110%

Berdasarkan indikator pencapaian minimal, target program ini sebesar 75% per tahun.
Sedangkan yang tercapai pada bulan Januari Agustus tahun 2016 sebesar 110% atau telah
melebih dari target tahunan yang diharapkan.

3.1.4 Perbaikan Gizi Masyarakat


Kegiatan UPK perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Palaran bertujuan untuk
mempersiapkan, memelihara, dan mempertahankan gizi agar setiap orang mempunyai status
32

gizi yang baik sehingga dapat hidup sehat dan produktif sertamencegah terjadinya penyakit
kekurangan gizi dan kekurangan energi protein di kalangan masyarakat. Berikut ini adalah
program yang dilakukan selama bulan Januari hingga Agustus 2016 beserta target dan
pencapaian program.

1. Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
Satuan
Anak

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

23

19

81%

11%

Keluarga Miskin (Gakin) adalah keluarga yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) dengan melibatkan Tim
Desa dalam mengidentifikasi dan alamat Gakin secara tepat, sesuai dengan kriteria Gakin
yang disepakati. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian MP-ASI
dengan porsi 100 gram perhari selama 90 hari. MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim, dan
biskuit yang dapatdibuat dari campuran beras, dan/atau beras merah, kacang-kacangan,
sumber protein hewani/nabati, terigu, margarine, gula, susu, lesitin kedelai, garam bikarbonat,
dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.
Pelaksanaan program pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin belum dilakukan dikarenakan stok MP-ASI baru didatangkan dari dinas
kesehatan dan akan dibagikan pada bulan-bulan kedepan.
Saran yang diberikan untuk memperbaiki pencapaian program ini adalah edukasi
masyarakat khususnya orang tua untuk pemberian MPASI sejak usia 6 bulan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi balita dan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
untuk pengadaan MPASI.
2. Balita yang Ditimbang Berat Badannya
Satuan

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

33

Balita

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

5.518

4.414

80%

1.086

25%

Program penimbangan berat badan balita berfungsi untuk mengetahui dan mengikuti
garis pertumbuhan pada KMS. Program ini dilakukan di posyandu untuk mengetahui
pertumbuhan balita setiap bulannya. Data penimbangan balita di posyandu periode JanuariAgustus 2016 adalah sebanyak 1.086 atau 25%.
Angka tersebut masih di bawah target hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran ibu
terhadap pertumbuhan anaknya yang dinilai melalui penimbangan berat badan (BB) tiap
bulan. Selain itu adanya kecenderungan bagi para ibu yang hanya menimbangkan BB
anaknya ke posyandu hanya pada saat adanya imunisasi saja, sehingga kebanyakan ibu tidak
melakukan penimbanganrutin setiap bulan di posyandu.
Saran yang diberikan untuk memperbaiki pencapaian program ini adalah edukasi orang
tua untuk tetap rutin mengontrol tumbuh kembang anak dengan menimbang berat badannya
sampai usia 5 tahun di posyandu terdekat dan meningkatkan kerjasama dengan kader
posyandu, bidan, perawat, dan dokter setempat untuk promosi acara posyandu setiap
bulannya.
3. Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium
Tujuan pembentukan program ini adalah memenuhi konsumsi garam beryodium pada
masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Palaran dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai garam beryodium. Konsekuensi dari kekurangan yodium disebut
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yang mencakup keterbelakangan mental
yang permanen, gondok, kegagalan reproduksi, meningkatnya kematian anak dan penurunan
sosial ekonomi. Untuk mengatasinya permasalahan tersebut maka program konsumsi garam
yodium difokuskan pada rumah tangga agar meningkatkan konsumsi garam beryodium.
Pencapaian program ini dilakukan dengan cara memperbaiki distribusi garam di tiap
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Palaran sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memasak atau selalu
mengonsumsi garam mengandung cukup yodium.

Satuan

Sasaran
Tahunan

Target Sasaran
Absolut

Pencapaian
Absolut

Sub Variabel
34

Keluraha

90%

111%

Garam Beryodium baik adalah garam yang mempunyai kandungan yodium dengan
kadar yang cukup (> 30 ppm kalium yodat). Desa dengan garam beryodium baik adalah
desa/kelurahan dengan 21 sampel garam konsumsi yang diperiksa hanya ditemukan tidak
lebih dari 1 sampel garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30 ppm pada
kurun waktu tertentu. Pelaksanaan program akan dilakukan di 3 desa. Masing-masing desa
akan diwakilkan oleh 1 SD (sekolah dasar). Murid-murid pada SD tersebut akan diminta
membawa garam dari rumahnya, dan garam tersebut akan di uji oleh petugas puskesmas
apakah sudah mengandung yodium dengan kadar yang cukup atau belum. Setelah itu
ditetapkan status desa beryodium baik atau tidak. Program akan dilaksanakan pada bulanbulan berikutnya.
Saran yang diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi
masyarakat untuk menggunakan garam yang mengandung yodium, tekankan edukasi pada
pentingnya yodium dan bahaya yang dapat muncul akibat kekurangan zat ini dan tenaga
kesehatan meningkatkan pemberian penyuluhan tentang edukasi pentingnya konsumsi garam
beryodium.
4. Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A

Satuan
Balita

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

5.133

4.260

83%

2.557

60%

Pemberian vitamin A dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan
Agustus. Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A adalah bayi yang
berumur 6-11 bulan dan anak dengan usia 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis
tinggi. Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis
100.000 SI yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul viamin A berwarna
merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan kepada anak dengan usia 12-59 bulan.

35

Pemberian dilakukan di posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dan TK


(Taman Kanak-kanak). Pelaksana program ini ialah petugas gizi puskesmas, tim posyandu
dan kader.
Program ini sudah dikatakan cukup berhasil, karena presentase jumlah balita yang
mendapatkan kapsul vitamin A pada bulah Februari adalah 54%. Namun, dalam pelaksanaan
program ini masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti lokasi posyandu yang
tidak terjangkau bagi ibu karena terlalu jauh ditambah lagi kesadaran ibu yang kurang untuk
membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan vitamin A, jumlah petugas masih
terbatas, tidak adanya tenaga surveilance, serta sisa vitamin A yang mudah rusak.
Program ini saat ini masih berjalan untuk kedua kalinya di tahun 2016, dimana kegiatan
ini pertama kalinya dilaksanakan pada bulan Februari dan bulan Agusustus.
Saran yang diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi orang tua
akan pentingnya pemberian vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus sampai dengan
balita berusia 5 tahun. Beri informasi tentang kegunaan vitamin A dan bahaya yang muncul
apabila kekurangan zat ini. Tenaga kesehatan aktif dan meningkatkan promosi pemberian
vitamin A tidak hanya di wilayah puskesmas namun bekerjasama dengan bidan praktek
swasta, TK, PAUD, pasar malam, dan pasar tradisional.
5. Cakupan ASI Eksklusif 0-6 Bulan
Satuan
Bayi

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

385

289

75%

140

48%

Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah bayi yang mendapat ASI saja sejak lahir
hingga usia 6 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
melalui cakupan ASI Eksklusif hingga sesuai target 75%. Pendataan bayi yang mendapat
ASI eksklusif dilakukan melalui tenaga kesehatan/kader posyandu serta bekerjasama
dengan bidan setempat.Berdasarkan hasil pencapaian tersebut sebesar 48%, terlihat
bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif masih jauh dari target. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran dan pengetahuan masyarakat palaran tetang pentingnya
pemberian ASI eksklusif masih kurang.
Beberapa regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia seperti menyediakan ruang ASI di tempat
36

kerja, sarana pelayanan kesehatan dilarang menerima sampel atau sumbangan susu
formula bayi, dan penyuluhan kepada ibu melahirkan masih belum dapat meningkatkan
angka pencapaian cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Palaran. Faktor lain
yang mempengaruhi rendahnya pencapaian cakupan ASI eksklusif adalah tingkat
pendidikan orangtua, usia ibu, status ibu bekerja, tempat melahirkan, keluarga, dan
masyarakat sekitar.
Saran yang diberikan untuk memperbaiki pencapaian program ini adalah
edukasi pentingnya ASI sebagai makanan pokok bayi dalam 6 bulan kehidupan pertama,
jelaskan kepada ibu kandungan ASI yang lebih lengkap dan bagus dibandingkan dengan
susu formula dan tenaga kesehatan mampu menjelaskan cara pemberian ASI yang benar
kepada ibu agar pemberian ASI lebih optimal dan mencukupi kebutuhan bayi.
i. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Program ini bertujuan untuk menurunkan kejadian penyakit menular sampai pada
tingkat terendah dan mencegah terjadinya epidemi.Kegiatan P2M di puskesmas palaran
meliputi menemukan penderita atau tersangka secara pasif seperti penyakit malaria, ISPA,
DBD, Diare, TB, kusta.Selain itu, terdapat pelayanan imunisasi dan pencegahan serta
penanggulangan IMS dan HIV/AIDS di Puskesmas Palaran.Berikut ini adalah program yang
dilakukan selama bulan Januari hingga Agustus 2016 beserta target dan pencapaian program.
1. Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0-11 bulan), Ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS), dan anak sekolah
tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosisDPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak; Ibu hamildan WUS meliputi 2 dosis
TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1dosis DT, 1 dosis Campak, 2 dosis TT.Di
antara tiga kelurahan yang termasuk dalam cakupan wilayah kerja Puskesmas Palaran,
pelaksanaan Universal Child Immunization (UCI) baru dilakukan pada kelurahan yakni.
Satuan
Keluraha
n

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

91%

0%

37

2. Cakupa
n
Penemu
an dan
Penang
anan
Penyaki
t
a. Penemuan Penderita Baru Tuberkulosis dengan BTA Positif
Penemuan kasus TB ini masih rendah karena proses penjaringan dilakukan
secara pasif artinya penjaringan tersangka dilaksanakan hanya pada mereka yang
datang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dan kurangnya pemeriksaan pada
orang yang kontak serumah, sehingga penemuan kasusnya masih sedikit sehingga
perlu didukung dengan penyuluhan promosi secara aktif kepada masyarakat untuk
meningkatkan cakupan penemuan tersangka penderita atau biasa dikenal dengan
sebutan passive promotive case finding.
Jumlah sasaran tahunan penemuan penderita baru Tuberkulosisdengan BTA
positif untuk tahun 2016 adalah 78 orang dengan target sasaran sebanyak 59 orang.
Penemuan penderita baru Tuberkulosis dengan BTA positif terhitung sejak Januari
sampai Agustus 2016 adalah 9 orang yakni sekitar 15%. Diagnosis Tuberkulosis
dengan BTA positif dapat dilakukan di Puskesmas Palaran dengan cara memeriksa
sputum SPS.
Satuan
Penderit
a

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolutolut

Absolutolut

Sub Variabel

78

59

75%

15%

Saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki program ini agar lebih baik
adalah diharapkan penemuan penderita TB dilakukan secara aktif, dimana
ditentukan kader yang secara aktif mencari pasien dengan gejala-gejala TB sehingga
dapat dilakukan pemeriksaan dan tatalaksana lebih awal serta mencegah komplikasi
yang ditimbulkan.
b. Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Ditemukan dan Ditangani
Demam berdarah dengue termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap dalam
wilayah kerja Puskesmas Palaran. Jumlah sasaran tahunan penemuan dan
38

penanganan penderita demam berdarah dengue untuk tahun 2016 adalah 358 orang
dengan target sasaran sebanyak 358 orang. Penemuan dan penanganan penderita
demam berdarah dengue terhitung sejak Januari sampai Agustus 2016 adalah
358orang yakni sekitar 100%.
Sasaran

Satuan
Penderit
a

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolutolut

Absolutolut

Sub Variabel

358

358

100%

358

100%

Penemuan ini dapat berupa laporan penderita DBD yang dirawat inap, laporan
warga sekitar, dan rujukan balik dari Rumah Sakit. Apabila ditemukan kasus DBD
maka dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk sekaligus pembagian abate oleh kader.
Apabila ditemukan minimal 3 penderita DBD dalam jarak 100 meter disertai
penemuan jentik nyamuk maka dilakukan tindakan pengasapan di wilayah tersebut.
Selain itu, apabila ada pendatang dari luar Kecamatan Palaran dan baru saja
berkunjung ke daerah endemis DBD maka diharapkan melapor sehingga dapat
dilakukan tatalaksana selanjutnya. Selanjutnya diharapkan terus dilakukan upaya
promotif berupa 3M+ kepada masyarakat.

c. Penemuan Penderita Diare


Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air sajayang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) dan
berlangsung kurang dari 14 hari. Jumlah sasaran tahunan penemuan penderita
diareuntuk tahun 2016 adalah 10.527 orang dengan target sasaran sebanyak 10.527
orang.Penemuan penderita diare terhitung sejak Januari sampai Agustus 2016 adalah
465 orang yakni sekitar 40%.
Satuan
Penderita

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

10.527

10.527

100%

465

40%

Pada tahun 2016 ada suatu program baru, yaitu pasien yang datang dengan diare
dilakukan observasi lebih lanjut dan dipantau lalu pasien tersebut disuruh minum
oralit didepan petugas Puskesmas hingga habis sambil dilakukan observasi lebih
39

lanjut. Program baru ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian diare di
Puskesmas Palaran.

d. Prevalensi HIV/AIDS
Jumlah sasaran tahunan penemuan penderita HIV/AIDS untuk tahun 2016
adalah 1.100 orang dengan target sasaran sebanyak 22 orang. Penemuan penderita
HIV/AIDS terhitung sejak Januari sampai Agustus 2016 adalah 3 orang yakni
sekitar 27%.
Sasaran

Satuan
Penduduk

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolutolut

Absolutolut

Sub Variabel

2.200

22

1%

27%

3.1.6 Upaya Pengobatan


Upaya pengobatan dasar bertujuan memberikan pengobatan dan perawatan yang
optimal dengan menentukan diagnosis dengan cepat dan tepat (sedini mungkin) yang
dilanjutkan dengan pemberian pengobatan yang tepat sehingga dapat mengatasi
ketidakmampuan maupun kelainan yang dihadapi serta mengadakan rehabilitasi untuk
memperingan penderitaan pasien. Berikut ini adalah program yang dilakukan selama bulan
Januari hingga Agustus 2016 beserta target dan pencapaian program.
1. Kunjungan Rawat Jalan Umum
Rawat jalan adalah pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang
meliputi observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang
rawat inap pada sarana kesehatanPuskesmas.
Sasaran

Satuan
Kunjunga
n

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

42.116

6.317

15%

36.482

577%

Saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki program ini agar lebih baik
kedepannya adalah agar sistem pencatatan menjadi lebih baik dan terkomputerisasi.
Apabila data dilakukan secara manual, tidak menutup kemungkinan adanya data
pasien yang hilang akibat tercecer dan ini akan mempengaruhi dari jumlah pencapaian
yang sebenarnya terjadi di lapangan.
40

2. Kunjungan Rawat Jalan Gigi


Satuan
Kunjungan

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

42.116

1.685

4%

2.440

145%

Peningkatan signifikan ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk berobat


semakin meningkat. Selain itu dapat pula disebabkan karena pendataan yang masih
berdasarkan angka kunjungan sehingga satu pasien dapat terdata lebih dari satu kali.
Jumlah pencapaian yang melebihi sasaran juga mungkin disebabkan karena
penghitungan pencapaian juga diperoleh dari jumlah kunjungan pasien sehingga satu
pasien dapat dihitung lebih dari satu kali.
Saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki program ini agar lebih baik
kedepannya adalah agar sistem pencatatan menjadi lebih baik dan terkomputerisasi.
Apabila data dilakukan secara manual, tidak menutup kemungkinan adanya data
pasien yang hilang akibat tercecer dan ini akan mempengaruhi dari jumlah pencapaian
yang sebenarnya terjadi di lapangan.
3.2

Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan


Upaya Pelayanan Kesehatan (UPK) pengembangan merupakan program pengembangan

dari setiap Puskesmas di Indonesia yang dibentuk sesuai dengan keadaan di wilayah kerja
Puskesmas tersebut. UPK wajib di Puskesmas Palaran terdiri dari 7 program. Ketujuh
program tersebut adalah perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan usia lanjut, kesehatan
gigi, kesehatan mata dan pencegahan kebutaan, kesehatan jiwa, kesehatan olahraga, dan
kesehatan kerja.
3.2.1 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Tujuan UPK perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) Puskesmas Palaran adalah
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan menggabungkan ilmu atau
praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi

41

kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya. Kegiatan
pelayanan Perkesmas dapat dilaksanakan di dalam dan di luar Puskesmas.
Berbagai masalah kesehatan yang memerlukan pelayanan Perkesmas seperti kasus
penyakit menular (Tuberkulosis, Malaria, HIV/AIDS) dan penyakit tidak menular
(Hipertensi, DM, Paska Stroke, Jantung) dapat terjadi pada individu dengan faktor risiko
tertentu. Untuk mencegah ataupun mendeteksi dini penyakit tersebut diperlukan berbagai
asuhan keperawatan kesehatan masyarakat misalnya langsung ke rumah-rumah yang berisiko
tinggi, penyuluhan kesehatan, konseling, perawatan kesehatan dasar, dan rujukan ke
pelayanan kesehatan terdekat.
Satuan
Keluarga

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

76

38

50%

34

89%

3.2.2 Kesehatan Usia Lanjut


Satuan
Lansia

Sasaran
Tahunan

Target Sasaran
Absolut

Pencapaian
Absolut

Sub Variabel

466
326
70%
466
143%
Posyandu lansia dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dilaksanakan oleh 5

posyandu, yaitu 2 posyandu di kelurahan rawa makmur, 1 posyandu di kelurahan


handil bakti, 1 posyandu di kelurahan simpang pasir. Visi dari posyandu lansia adalah
agar para lansia dalam usia yang lanjut tetap dalam keadaan sehat secara fisik dan
mental. Sedangkan misi dari posyandu lansia adalah peningkatan kinerja posyandu
lansia serta upaya penganekaragaman kegiatan di posyandu lansia.
Mengingat luasnya wilayah dalam 1 kelurahan, maka tidak seluruh lansia
dapat dimasukkan menjadi anggota kelompok posyandu lansia. Dalam satu kelompok
posyandu lansia hanya mencakup beberapa RT di sekitar posyandu lansia pada 1
kelurahan.Batasan umur untuk lansia yang ditetapkan puskesmas adalah yang berusia
55 tahun. Program kerja posyandu lansia ini meliputi: penyuluhan kesehatan,
pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan GDS gratis), dan
pengobatan dasar terhadap penyakit yang dialami lansia. Program ini terutama

42

ditujukan pada lansia yang berisiko tinggi, seperti lansia yang mengalami hipertensi,
diabetes mellitus, dll.
Sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini yang berarti dan
pencapaian yang diperoleh telah memenuhi target, yaitu 143%.
3.2.3 Kesehatan Gigi
Tujuan UPK kesehatan gigi Puskesmas Palaran adalah mencegah dan menanggulangi
penyakit gigi. Program yang dilakukan selama tahun 2015 adalah upaya kesehtan gigi
sekolah dan upaya kesehatan gigi masyarakat. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan
upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu peserta didik yang
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. UKGS berupa kegiatan yang terencana,
terarah, dan berkesinambungan berupa intervensi perilaku (seperti pendidikan guru dan
dokter kecil, pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama, dan pembinaan oleh
tenaga kesehatan) dan intervensi lingkungan (seperti fluoridasi air minum dan pembinaan
kerjasama lintas program).
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah suatu upaya pendekatan edukatif yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dengan mengintegrasikan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi pada
berbagai upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang berlandaskan pendekatan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama (seperti Posyandu, Polindes, Ponstren, dan lain-lain).
Sasaran UKGM adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut
seperti ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
Satuan
UKGS (SD
Setingkat)

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

18

10,8

60%

18

167%

3.2.4 Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan

43

Program kerja yang direncana dalam upaya kesehatan mata pencegahan kebutaan ini,
antara lain : (1) Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas, (2) Penemuan kasus katarak
pada usia > 45 tahun.
Pada bulan Januari Agustus 2016 didapatkan hasil :
(1) Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas : 118 kasus
(2) Penemuan kasus baru katarak :
Satuan

Target Sasaran

Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

684

308

45%

118

38%

Kasus

Upaya pelayanan kesehatan mata di Puskesmas Palaran sudah mulai ditingkatkan


dengan bekerjasama dengan rumah sakit AW. Sjahrani, RSUD Abdul Moeis, serta BKMOM
dalam menangani pasien dengan kelainan pada mata. Awalnya dokter spesialis BKMOM
setiap 4 kali dalam setahun melakukan kunjungan ke Puskesmas Palaran tetapi sejak tahun
2016 tidak ada lagi kunjungan dari dokter spesialis mata BKMOM.
3.2.5 Kesehatan Jiwa
Pelayanan gangguan jiwa yang dimaksud adalah pemberian pengobatan kepada setiap
pasien yang terdeteksi menderita gangguan jiwa.Gangguan jiwa meliputi gangguan organik
dan fungsional. Usaha peningkatan kesehatan jiwa puskesmas palaran ditunjang dengan
kegiatan seperti :
1

Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan

kasus gangguan jiwa.


Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa, Napza dari rujukan
kader dan masyarakat.

Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / dokter spesialis.


Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari Agustus tahun 2016 didapatkan data

kesehatan jiwa sebagai berikut :

Satuan

Sasaran
Tahunan

Target Sasaran
Absolut

Pencapaian
Absolut

Sub Variabel
44

Kasus

1676

168

10%

318

189,7%

Pihak Puskesmas memfasilitasi pelayanan dokter spesialis kesehatan jiwa yang


bekerjasama dengan RS Atma Husada Samarinda. Penjaringan pasien didapatkan dari pasien
yang berobat ke balai pengobatan Puskesmas Palaran yang terdiagnosa penyakit jiwa. Pasien
yang sedang menjalani pengobatan dapat melakukan kontrol ke RS Atma Husada setiap
bulannya dengan surat pengantar dari puskesmas.
3.2.7 Kesehatan Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja adalah suatu upaya pelayanan kesehatanyang
diberikan kepada masyarakat pekerja, baik berupa kegiatanpeningkatan/promotif
kesehatan kerja, pencegahan/preventif danpenyembuhan/kuratif penyakit akibat kerja
(PAK) dan/atau penyakitakibat hubungan kerja (PAHK), serta pemulihan/rehabilitatif
penyakit PAK dan PAHK yang dilakukan oleh Puskesmas di satuwilayah kerja
Puskesmas.
1. Penyuluhan di Tempat Kerja Formal
Pekerja Formal adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya pada suatu
instansi/unit usaha yang mempunyai izin dan terstruktur seperti: karyawan
pemerintah/BUMN/TNI/Kepolisian,

karyawan

perusahaan

baik

skala

besar,

menengah, dan kecil yang mempunyai izin usaha.

Satuan
Kali/tahun

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

10

10

100%

10

100%

2. Penyuluhan di Tempat Kerja Informal


Satuan
Kali/tahun

Sasaran

Target Sasaran

Pencapaian

Tahunan

Absolut

Absolut

Sub Variabel

50

50

100%

40

80%

45

Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan Puskesmas Palaran dapat


bekerja sama dengan pihak pekerja informal mengenai penjadwalan penyuluhan yang
sudah ditetapkan di suatu tempat. Awalnya dicatat terlebih dahulu jenis-jenis pekerja
informal di wilayah kerja Puskesmas Palaran, lalu semua pekerja informal yang
berasal dari sektor yang sama digabung dan diberikan penyuluhan. Penyuluhan yang
diberikan dimulai dari hal-hal sederhana seperti penggunaan APD yang baik dan
benar,dilanjutkan dengan simulasi dan kegiatan berkala pada waktu berikutnya.

46

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Palaran merupakan puskesmas induk di
willayah Kecamatan Palaran yang terdiri dari lima kelurahan dimana cakupan sasaran
pelayanannya sangat luas. Dalam pelaksanaannya, puskesmas yang merupakan pelayanan
kesehatan primer memiliki fungsi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga,
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang terdiri atas pelayanan medik dasar dengan pendekatan individu dan keluarga,
serta pelayanan kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan fungsi puskesmas maka
dilaksanankan program dasar yang tercermin dalam Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Wajib
dan Pengembangan diantaranya Upaya Kesehatan Perkesmas, Upaya Kesehatan Usila, Upaya
Kesehatan Gigi, Cakupan Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan, Kesehatan Jiwa, Kesehatan
Olahraga serta Kesehatan Kerja.
Program kerja puskesmas awal tahun 2016 yakni bulan Januari hingga Agustus yang
telah dievaluasi menunjukkan kemajuan pelaksanaan program kerja dari semua upaya
kesehatan. Beberapa program belum dapat dinilai karena masih belum dilaksanakan
disebabkan berbagai faktor yang mempengaruhi.
Kendala umum yang dihadapi yaitu wilayah kerja Puskesmas Palaran yang sangat luas
disertai keadaan geografis pada beberapa daerah yang masih sukar dijangkau secara rutin dan
berkesinambungan. Selain itu juga karena keterbatasan sumber daya manusia seperti
kurangnya jumlah petugas dan keaktifan kader kesehatan. Hal tersebut ditangani dengan
pemberdayaan kader-kader kesehatan lokal yang berasal dari masyarakat di wilayah tersebut.
Masalah lain yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
partisipasi dalam mengikuti program kesehatan puskesmas. Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan penyuluhan kader dan masyarakat setempat serta melakukan pendekatan
terhadap tokoh masyarakat setempat.
Kendala khusus yang dihadapi juga berasal dari kurangnya sumber daya manusia untuk
menjalankan beberapa UPK secara berkesinambungan.Perlunya kerjasama yang lebih baik
antara lintas program UPK guna memaksimalkan kinerja Puskesmas yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
47

1. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2009.
2. Kemenkes RI. Peran Nakes dalam Memperkuat Pelayanan Kesehatan Primer. [Online]
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, 2 13, 2015. [Cited: 2 5, 2016.]
http://www.buk.kemkes.go.id/read-penyusunan-target-dan-pagu-pnbp-ta-2017-dilingkungan-ditjen-bina-upaya-kesehatan-572.html.
3. Permenkes. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.75 Tahun 2014, 2014.
4. Situs Resmi UGM. [Online] 3 6, 2015. [Cited: 2 6, 2015.] https://ugm.ac.id/id/berita/
9795-9488.puskesmas.telah.siap.berikan.layanan.kesehatan.primer.bagi.masyarakat.
5. Dinkes Kaltimantan Timur. [Online] 10 18, 2014. [Cited: 2 5, 2016.] ]
http://www.kesehatan.kaltimprov.go.id/statis-11-puskesmas.html.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Kemenkes RI. 2004.
7. Profil Puskesmas Palaran 2016. Humas Puskesmas Palaran. 2016.

48

Anda mungkin juga menyukai