Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Disusun Oleh
Cendhy Githea E.
1410029046
Elly Lutfiasari
1410029048
Mayshia Prazitiya S.
1410015050
Pembimbing:
dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes
Veronika Hinum, S.KM, MM
dr. Kasiman
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Palaran
Oktober 2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................................................
1
Daftar Isi ......................................................................................................................................
2
Daftar Gambar ..............................................................................................................................
3
Daftar Tabel ..................................................................................................................................
4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
5
1.1
5
1.2
Tujuan .................................................................................................................................
6
BAB II PROFIL PUSKESMAS PALARAN ............................................................................
7
2.1
7
2.2
8
BAB III UPK PUSKESMAS PALARAN .................................................................................
21
3.1
21
Promosi Kesehatan
21
Kesehatan Lingkungan
24
Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB
28
Perbaikan Gizi Masyarakat
2
32
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
37
Upaya Pengobatan
41
3.2
42
Kesehatan Perkesmas .........................................................................................................
42
Kesehatan Usia Lanjut ........................................................................................................
43
Kesehatan Gigi ...................................................................................................................
43
Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan .......................................................................
44
Kesehatan Jiwa ...................................................................................................................
44
Kesehatan Olahraga ............................................................................................................
45
Kesehatan Kerja ..................................................................................................................
45
BAB IV ........................................................................................................................................
46
4.1
Kesimpulan .........................................................................................................................
46
Daftar Isi ......................................................................................................................................
47
DAFTAR GAMBAR
2.1
9
2.2
13
2.3
14
2.4
14
2.5
15
DAFTAR TABEL
2.1
Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016 ......................
10
2.2
10
2.3
11
2.4
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk menyelenggarakan peningkatan,
pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat. (1) Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia digambarkan dalam bentuk piramida,
yaitu pelayanan primer, sekunder, dan tersier; dimana peranan terbesar terdapat di posisi
paling bawah yakni pelayanan primer, salah satunya Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). (2)
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. (3) Indonesia saat ini memiliki setidaknya 9.731 puskesmas yang tersebar di seluruh
penjuru nusantara, dari total tersebut 9.488 puskesmas sudah dilengkapi dengan fasilitas dan
peralatan kesehatan yang memadai serta tenaga medis yang siap untuk melayani masyarakat.
(4)
Provinsi Kalimantan Timur sendiri saat ini memiliki 174 puskesmas yang tersebar
BAB 2
PROFIL PUSKESMAS PALARAN
2.1 Visi, Misi, Motto, Tujuan, Tata Nilai, dan Strategi Puskesmas Palaran
2.1.1 Visi Puskesmas Palaran
Visi Puskesmas Palaran adalah mewujudkan kecamatan Palaran sehat, mandiri, dan
sejahtera dengan pelayanan kesehatan bermutu, terjangkau, dan berkeadilan.
2.1.2
puskesmas
perawatan
melalui
manajemen
mutu
dan
akuntanbilitas
c. Memelihara mutu dan kesetaraan pelayanan
d. Menggerakan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan lintas sektor
2.1.3
Kebanggaan Kami.
2.1.4 Tujuan Puskesmas Palaran
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Puskesmas Palaran adalah tercapainya derajat kesehatan yang
merata dan optimal sesuai dengan Paradigma Indonesia Sehat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Puskesmas Palaran adalah sebagai berikut.
i.
Meningkatkan mutu pelayanan
ii.
Menurunkan angka kematian bayi, anak balita, dan ibu
iii.
Menurunkan angka kelahiran
iv.
Menurunkan angka prevalensi penyakit potensi wabah
v.
Meningkatkan status gizi masyarakat
vi.
Pembudayaan pola hidup bersih dan sehat
vii.
Memantapkan manajemen puskesmas, sehingga petugas mempunyai pedoman
pelaksanaan program dan mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program
dan lintas sektoral
2.1.5
2.2
luar Provinsi Kalimantan Timur untuk dijadikan tempat tinggal yang baru sehingga diprediksi
akan terjadi pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan, terutama
penduduk transmigran dari luar daerah Kota Samarinda yang berpindah ke Kecamatan
Palaran.
U
KEL. KP BAQA
KEL. SEI
KEL. MASJID
KELEDANG
KEL. RAPAK
Puskesmas
DALAM
KEL. H. BARU
KEL. SENGKOTEK
KEL. SIMPANG
TIGAJANAN ILIR
KEL. LOA
KEL.
KEL. RAWA
SIMPANG
MAKMUR
S
KEL.
PASIR
BUKUAN
KEL.
HANDIL
KEL.
BAKTI
BANTUAS
Ket : Skala 1 : 750.000
Pendudu
k
Rawa
Makmur
Handil
Bakti
Simpang
Pasir
Total
2.2.2
Bayi
(0-11
bulan
)
Badut
a (0-23
bulan)
Anak
(1-5
Produk
Ibu
Ibu
tahun
-tif
Hamil
Nifas
Lansia
23.517
430
861
2.650
4.233
473
452
1.999
9.959
182
364
1.122
1.793
200
191
847
8.640
158
316
974
1.555
174
166
734
42.116
771
1.541
4.746
7.581
848
809
3.580
buah
yang
terdiri
dari
11
b. Rawat Inap
Simpang Pasir
: 25 posyandu
: 5 posyandu
Posyandu Balita
Sumber Waras
Harapan Sehat
Mawar Merah
Cempaka
Anggrek Hitam
Mekar Harum
Tunas Harapan
Sri Rejeki
Teratai
Kemuning
Melati
Rahmat Jaya
Rukun Makmur
Mandiri
Mawar Kuning
Anggrek Putih
Kenanga
Flamboyan
Wijaya Kusuma
Nusa Indah
Kasih Ibu
Anggrek Bulan
Menuju Sehat
Cenderawasih
Tulip
Kelurahan
Simpang Pasir
Handil Bakti
Simpang Pasir
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Handil Bakti
Handil Bakti
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Handil Bakti
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Rawa Makmur
Simpang Pasir
Handil Bakti
Handil Bakti
Rawa Makmur
Posyandu Lansia
Karya Bakti
Harapan Sehat
Melati Putih
Harapan
Nurul Iman
Kelurahan
Handil Bakti
Handil Bakti
Simpang Pasir
Rawa Makmur
Rawa Makmur
12
2.2.3
b.
dr. Aida
c.
dr. Handoyo
d.
e.
f.
g.
dr. Hatmoko
h.
i.
dr. Hatmoko
j.
k.
l.
13
14
15
Ruang Tunggu
WC
Bed
Px
Admin
Kurs
Poli
Remaja
Poli
Poli
i Px
Gigi
Gigi
Anak
Poli Kartu
Poli
Asisten
Umum
Dokter
Apotek
Poli
Meja
Lansia
Dokte
16
Kepegawaian
Dokter Umum
Dokter Gigi
Manajemen
Ahli Kesehatan Masyarakat
Sanitarian
Perawat
Bidan
Perawat Gigi
Analis
Jumlah
7 orang
1 orang
1 orang
2 orang
2 orang
23 orang
20 orang
1 orang
3 orang
17
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Ahli Gizi
Apoteker
Asisten Apoteker
Pembantu Apotik
Administrasi
Pekarya Kesehatan
Ahli Komputer
Akuntan
Rekam Medik
Register Harian
Petugas Keamanan
Wakar
Tukang Kebun
Penjaga Kebersihan
Buruh Cuci
Supir
Total Pegawai
2 orang
1 orang
2 orang
1 orang
5 orang
3 orang
1 orang
1 orang
3 orang
2 orang
1 orang
1 orang
2 orang
8 orang
2 orang
3 orang
91 orang
BAB 3
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS PALARAN
3.1
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang memiliki daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya Pelayanan Kesehatan ini wajib
dilaksanakan oleh setiap Puskesmas di Indonesia.Upaya Pelayanan Kesehatan wajib di
Puskesmas Palaran meliputi 6 program yang terdiri dari promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, dan upaya pengobatan.
3.1.1 Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan bertujuan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi
kesehatannya dengan kesadaran dan kemampuan dengan cara memotivasi, mendorong, dan
meningkatkan potensi masyarakat agar dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Berikut ini adalah program yang dilakukan di Puskesmas Palaran selama bulan Januari
hingga Agustus 2016 beserta target dan pencapaian program.
3.1.1.1.
18
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan
karena jumlahnya yang besar dan mudah dijangkau. Penjaringan kesehatan merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
penyimpangan mental emosional, serta kesegaran jasmani. Rangkaian pemeriksaan tersebut
seharusnya dilakukan seluruhnya, namun dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan
kemampuan dana dan kondisi wilayah setempat.
Setiap tahunnya tenaga kesehatan di Puskesmas mengunjungi sekolah sekolah di
Kecamatan Palaran dan melakukan pemeriksaan pada siswa SD kelas 1, 2, 3, SMP kelas 1,
dan SMA kelas 3. Tujuan program ini adalah meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
secara optimal.
19
Target Sasaran
Sasaran
Satuan
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
Siswa SD
732
732
100%
0%
Siswa SMP
673
336
50%
0%
Siswa SMA
660
330
50%
0%
Sejak Bulan Agustus 2016 program penjaringan kesehatan siswa baru sudah mulai
berjalan.
3.1.1.2.
yaitu Siap memberikan perlindungan terhadap semua ibu dan anak serta masyarakat lainnya
dari terjadinya kesakitan dan kematian, antara lain yakni antarkan semua ibu, anak, dan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan yang
tepat, dan jaga yakni galang upaya penyelamatan ibu dan anak serta tingkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Pengembangan Desa Siaga merupakan upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat desa, mensiapsiagakan masyarakat menghadapi masalahmasalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, serta
mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari - Agustus tahun 2016 didapatkan Desa
Siaga Aktif sebagai berikut :
Satuan
Desa
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
100%
100%
Dari data diatas didapatkan 3 desa siaga aktif di Kecamatan Palaran, antara lain :
Rawa Makmur, Simpang Pasir, Handil Bakti.
Data Puskesmas Palaran selama tahun 2016 menyatakan kestabilan program desa
siaga aktif di wilayah kerja Puskesmas Palaran dan diperoleh pencapaian sebesar 100%.
Program ini mencapai target yang ditetapkan untuk periode tahun 2016 yakni sebesar 100%.
20
3.1.1.3.
tangga agar dapat mengetahui, memiliki kemauan dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Rumah tangga
sehat adalah rumah tangga yang semua anggota keluarganya berperilaku hidup bersih dan
sehat yaitu merupakan komposit dari 10 indikator :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Merupakan tindakan yang dilakukan bidan atau tenaga kesehatan lainnya
dalam proses lahirnya janin dari kandungan ke dunia luar dimulai dari tanda-tanda
lahirnya bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya plasenta.
2. Balita diberi ASI eksklusif
Merupakan proporsi bayi usia 0-6 bulan yang hanya mendapat ASI saja sejak
lahir.
3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan
Merupakan penduduk semua umur yang tercakup berbagai jenis pembiayaan
praupaya seperti ASKES, JAMSOSTEK, asuransi perusahaan, dana sehat, kartu sehat
4.
dan lain-lain.
Tidak merokok adalah penduduk umur 10 tahun ke atas yang tidak merokok selama 1
5.
bulan terakhir.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah penduduk 10 tahun ke atas dalam
seminggu terakhir melakukan aktivitas fisik sedang atau berat minimal 30 menit
6.
setiap hari.
Makan sayur dan buah setiap hari adalah penduduk 10 tahun keatas yang
mengkonsumsi minimal 2 porsi sayuran dan 2 porsi buah buahan dalam seminggu
7.
terakhir.
Tersedia air bersih. Rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah
tangga yang memakai sehari-hari kebutuhan air minum yang, meliputi air dalam
kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak
8.
9.
Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni adalah lantai rumah yang ditempati
dan digunakan untuk keperluan sehari-hari dibagi dengan jumlah penghuni rumah
10.
(2,5 m2 / orang).
Lantai rumah bukan dari tanah adalah bagian bawah / dasar / alas suatu ruangan
terbuat dari semen, papan dan ubin.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan survei
Satuan
Rumah
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
1.195
598
50%
1.115
187%
Program ini sudah dimulai sejak bulan Mei 2016 hingga saat ini. Namun pada
pencapaian target didapatkan kekurangan sejumlah 80 dari sasaran tahunan, hal ini
dikarenakan kuisioner yang dibagikan oleh pihak puskesmas pada salah satu kelurahan tidak
kembali dan tidak terlacak oleh pihak puskesmas.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah dengan mangaktifkan bidan
desa se rta kader agar dapat membantu pihak puskesmas dalam mengelola dan memantau
jalannya kuisioner.
3.1.2
Kesehatan Lingkungan
22
Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan peninjauan pada sarana air bersih yang
dimiliki oleh warga, lalu membagikan kuestioner untuk menentukan bagaimana tingkat
pencemaran sarana air bersih yang dimiliki warga.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan proporsi
penduduk dengan akses sumber air minum yang terlindungi dan berkelanjutan sebagai
berikut :
Satuan
Pendudu
k
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
2554
2043
80%
2013
99%
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 99% dibandingkan dengan target
sasaran selama 2 bulan sebesar 48% maka dapat disimpulkan bahwa program ini telah
mencapai target sasaran selama 8 bulan.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya sumber air minum yang aman, bersih, terlindungi, dan berkelanjutan. Jika dulu
banyak warga yang menggunakan air sumur sebagai sumber air minum, sekarang warga
menggunakan air PDAM yang direbus sebagai air minum.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah memantau kembali ketersediaan
air minum yang terlindungi dan berkelanjutan dengan interval waktu tertentu misalnya setiap
6 bulan sekali sehingga berfungsi sebagai penjamin ketersediaan sumber air minum yang
layak.
3.1.1.5.
Prosentase
kualitas
air
minum
yang
memenuhi
syarat
secara
mikrobiologi
Kegiatan ini berupa pendataan pada permintaan pemeriksaan air minum di Puskesmas
Palaran. Pemeriksaan dilakukan dengan pengambian sampel air minum dan dilakukan
pemeriksaan pH dan pemeriksaan mikrobiologi untuk dilihat keamanan kualitas air minum
tersebut.
23
Satuan
sampel
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
80%
0%
Tidak adanya data kualitas air minum yang memenuhi syarat disebabkan biaya
pemeriksaan air minum yang cukup mahal dan tidak lagi di biayai oleh dinas kesehatan.
3.1.1.6.
Satuan
Sarana
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
45
36
80%
32
89%
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian yang didapat sebesar 89%, dibandingkan
dengan target sasaran selama 2 bulan sebesar 56% maka dapat disimpulkan bahwa program
ini telah melebihi target sasaran selama 8 bulan.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya kunjungan lapangan yang dilakukan oleh
pegawai Puskesmas Palaran ke berbagai TPM dan memberikan penyuluhan mengenai
pentingnya TPM yang memenuhi syarat guna menunjang kesehatan warga di sekitar wilayah
kerja Puskesmas Palaran.
24
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melakukan kunjungan rutin
yang diagendakan setiap 6 bulan sekali terhadap Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
sehingga kunjungan tidak hanya dilakukan sekali saja namun berkelanjutan dan tetap
memberikan edukasi dan perkembangan kesehatan terkini mengenai kebersihan dan
kesehatan terkait pengelolaan makanan.
3.1.1.7.
Satuan
Sarana
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
28
22
80%
20
89%
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 89%, dibandingkan dengan target
sasaran selama 2 bulan sebesar 67% maka dapat disimpulkan bahwa program ini telah
mencapai target sasaran selama 8 bulan.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya kunjungan lapangan yang dilakukan oleh
pegawai Puskesmas Palaran ke berbagai TTU dan memberikan penyuluhan mengenai
pentingnya TTU yang memenuhi syarat guna menunjang kesehatan warga di sekitar wilayah
kerja Puskesmas Palaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melakukan kunjungan rutin
yang diagendakan tiap 6 bulan sekali terhadap Tempat-Tempat Umum (TTU) sehingga
kunjungan tidak hanya dilakukan sekali saja namun berkelanjutan dan tetap memberikan
25
edukasi dan perkembangan kesehatan terkini mengenai kebersihan dan penunjang kesehatan
di tempat umum.
Presentase kualitas air Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat secara
mikrobiologi
Kegiatan ini berupa pendataan permintaan Depot Air Minum (DAM) untuk
memeriksakan bagaimana kualitas air di Puskesmas. Sampel didapatkan dengan cara
pengambilan sampel air minum di Depot Air Minum (DAM) dan mengirimnya ke
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan pH dan bakteriologi.
Berdasarkan data Puskesmas bulan Januari-Agustus tahun 2016 didapatkan data
prosentase kualitas air Depot Air Minum (DAM) yang memenuhi syarat secara mikrobiologi
sebagai berikut :
Satuan
Sampel
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
10
80%
88%
Dari hasil data tersebut, didapatkan pencapaiannya adalah 88%. Tetapi program ini
belum mencapai target karena tidak seluruhnya Depot Air Minum yang ada di Palaran
meminta untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium baik dari pemeriksaan pH maupun
pemeriksaan bakteriologi.
3.1.1.8.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perumahan yang bersih dan
sehat dengan pengisian kuestioner dan kegiatan pemeriksaan kesehatan lingkungan dan
perumahan dengan melakukan inspeksi atau pengawasan terhadap jamban, tempat sampah,
kandang ternak, dan saluran limbah di setiap rumah.
26
Satuan
Sarana
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
300
240
80%
254
106%
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian 106%. Program ini telah berjalan dan
mencapai terget sasaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah melanjutkan pemantauan
fasilitas sanitasi atau jamban keluarga di tiap rumah khususnya pada rumah tangga yang
belum memiliki fasilitas sanitasi atau jamban ataupun yang sudah memiliki fasilitas tersebut
namun masih belum layak. Langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan fasilitas
sanitasi atau jamban yang layak adalah dengan mengajak masyarakat yang belum
terpenuhinya fasilitas tersebut untuk dapat melakukan arisan jamban, yakni dengan
bersama-sama secara gotong-royong membuat perkumpulan untuk pengadaan fasilitas
sanitasi tersebut di tiap-tiap rumah.
3.1.1.9.
Satuan
Sarana
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
80%
125%
27
Dari data tersebut, didapatkan pencapaian sebesar 125%. Program ini sepenuhnya
berjalan melalui inspeksi yang dilakukan TPA/TPS di Stadion Palaran.
Saran yang dapat diberikan terkait program ini adalah membuat sarana Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) yang baru untuk menambah jumlah sarana tempat pembuangan
sampah sehingga meningkatkan efektivitas pembuangan sampah guna menjamin kebersihan
lingkungan.
3.1.3 Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
Kegiatan UPK kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Palaran bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak balita serta peningkatan program keluarga
berencana. Salah satu program KK ini dilaksanakan melalui pelayanan, oleh petugas
kesehatan (bidan) di puskesmas dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara
berkala dan terjadwal sehingga dapat diketahui kesehatan ibu serta perkembangan dan
kesehatan janin dalam kandungan. Proses yang dilakukan dapat berupa penjadwalan
pemeriksaan dan mengevaluasi kunjungan dari ibu hamil, mulai dari kunjungan pertama
hingga kunjungan keempat (K1 hingga K4), sehingga hasil yang didapatkan diupayakan
sesuai dengan tujuan.
Setiap data ibu hamil dimasukkan sesuai dengan bulan taksiran persalinan.Sedangkan
pada ibu hamil dengan resiko tinggi dimasukkan pada kantong resiko tinggi sehingga
mendapat perhatian lebih.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan oleh
petugas kesehatan. Pertolongan persalinan dilakukan oleh dokter, bidan atau petugas
kesehatan lainnya yang telah memperoleh pelatihan teknis pertolongan kepada ibu bersalin
yang dilakukan sesuai dengan pedoman dan prosedur teknis yang telah ditetapkan.
Istilah K1 atau kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu paket dengan istilah
K4 atau kunjungan keempat ibu hamil. Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang
kontak dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) sesuai
dengan standar 10T dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat
trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali.
Standar 10 T yang dimaksud adalah:
diperlukan.
Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Test laboratorium (rutin dan khusus)
Tatalaksana kasus
Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
Berikut ini adalah program yang dilakukan selama bulan Januari hingga April 2016
beserta target dan pencapaian program.
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Sesuai Standar untuk Kunjungan Lengkap (K4)
Satuan
Ibu Hamil
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
847
762
90%
539
70%
Pencapaian kunjungan lengkap (K4) pada bulan Januari Agustus 2016 didapatkan
hasil sebanyak 70%. Angka ini masih mungkin sekali berubah seiring tahun berjalan
mengingat tren kunjungan bulanan yang cukup banyak dengan perbandingan pencapaian
selama 8 bulan dengan target per 6 bulan telah mencapai 52%.
Saran yang dapat diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi ibu
melalui penyuluhan atau acara sosial mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan secara
berkala untuk mengetahui kondisi janin dan kondisi ibu sendiri serta untuk persiapan
persalinan dan tenaga kesehatan harus meningkatkan kemampuan dan promosi tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala.
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
170
136
80%
147
108%
29
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
809
728
90%
446
61%
Saran yang diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi masyarakat
khususnya ibu yang hamil agar mempersiapkan persalinan dengan tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan dan enaga kesehatan khususnya bidan, dan dokter selalu
meningkatkan kemampuan menolong persalinan dengan mengikuti pelatihan Asuhan
Persalinan Normal (APN) secara berkala.
4. Cakupan Persalinan Nifas (KF1)
Pelayanan persalinan nifas adalah pelayanan nifas yang diberikan pasca melahirkan.
Pelayan persalinan nifas terdari dari 3 jenis pelayanan, yaitu KF1 (6 jam-3 hari pasca
melahirkan), KF2 (minggu ke-2 pasca melahirkan), dan KF2 (minggu ke-6 pasca
melahirkan).
Satuan
Ibu Nifas
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
809
728
90%
444
61%
Sama halnya dengan pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan, angka cakupan
persalinan nifas periode Januari Agustus 2016 masih mencapai kisaran angka 61% dari
target tahunan sebesar 90%, diharapkan angka ini akan terus bertambah dan akan tercapai di
penghujung tahun.
Suatu pencapaian pula bahwa adanya kesesuaian hingga 100% jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan dengan pelayanan nifas, dimana semua ibu yang bersalin tersebut kembali
melakukan kunjungan ke Puskesmas saat masa nifas untuk kontrol.
Saran yang diberikan untuk mepertahankan pencapaian ini adalah edukasi masyarakat
khususnya ibu yang hamil agar kontrol kesehatan rutin setelah persalinan dan tenaga
kesehatan khususnya bidan dan dokter meningkatkan promosi kesehatan kepada ibu post
partum untuk rutin kontrol di puskesmas atau klinik bidan setempat.
Satuan
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
Bayi
770
693
90%
5.512
795%
Balita
5.518
4.966
90%
7.341
148%
Angka cakupan kunjungan bayi dan balita didapatkan dari jumlah kunjungan bayi dan
balita sehat di Poli Sayang Ibu maupun bayi dan balita sakit di Poli Anak Puskesmas Palaran
serta berdasarkan kunjungan bayi dan balita pada pekan imunisasi polio, campak, dan
kecacingan. Untuk pencapaian selama 8 bulan terakhir untuk kunjungan bayi sebanyak 5.512
kunjungan atau telah tercapai sebesar 795% target tahunan. Terdapat peningkatan yang
signifikan pada jumlah kunjungan bayi dan balita dibandingkan dengan target sasaran. Hal ini
disebabkan adanya kegiatan yang diselenggarakan puskesmas yaitu kegiatan PIN Polio, PIN
campak, dan kecacingan.
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
9.532
7.149
75%
7872
110%
Berdasarkan indikator pencapaian minimal, target program ini sebesar 75% per tahun.
Sedangkan yang tercapai pada bulan Januari Agustus tahun 2016 sebesar 110% atau telah
melebih dari target tahunan yang diharapkan.
gizi yang baik sehingga dapat hidup sehat dan produktif sertamencegah terjadinya penyakit
kekurangan gizi dan kekurangan energi protein di kalangan masyarakat. Berikut ini adalah
program yang dilakukan selama bulan Januari hingga Agustus 2016 beserta target dan
pencapaian program.
1. Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin
Satuan
Anak
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
23
19
81%
11%
Keluarga Miskin (Gakin) adalah keluarga yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) dengan melibatkan Tim
Desa dalam mengidentifikasi dan alamat Gakin secara tepat, sesuai dengan kriteria Gakin
yang disepakati. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian MP-ASI
dengan porsi 100 gram perhari selama 90 hari. MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim, dan
biskuit yang dapatdibuat dari campuran beras, dan/atau beras merah, kacang-kacangan,
sumber protein hewani/nabati, terigu, margarine, gula, susu, lesitin kedelai, garam bikarbonat,
dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.
Pelaksanaan program pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin belum dilakukan dikarenakan stok MP-ASI baru didatangkan dari dinas
kesehatan dan akan dibagikan pada bulan-bulan kedepan.
Saran yang diberikan untuk memperbaiki pencapaian program ini adalah edukasi
masyarakat khususnya orang tua untuk pemberian MPASI sejak usia 6 bulan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi balita dan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
untuk pengadaan MPASI.
2. Balita yang Ditimbang Berat Badannya
Satuan
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
33
Balita
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
5.518
4.414
80%
1.086
25%
Program penimbangan berat badan balita berfungsi untuk mengetahui dan mengikuti
garis pertumbuhan pada KMS. Program ini dilakukan di posyandu untuk mengetahui
pertumbuhan balita setiap bulannya. Data penimbangan balita di posyandu periode JanuariAgustus 2016 adalah sebanyak 1.086 atau 25%.
Angka tersebut masih di bawah target hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran ibu
terhadap pertumbuhan anaknya yang dinilai melalui penimbangan berat badan (BB) tiap
bulan. Selain itu adanya kecenderungan bagi para ibu yang hanya menimbangkan BB
anaknya ke posyandu hanya pada saat adanya imunisasi saja, sehingga kebanyakan ibu tidak
melakukan penimbanganrutin setiap bulan di posyandu.
Saran yang diberikan untuk memperbaiki pencapaian program ini adalah edukasi orang
tua untuk tetap rutin mengontrol tumbuh kembang anak dengan menimbang berat badannya
sampai usia 5 tahun di posyandu terdekat dan meningkatkan kerjasama dengan kader
posyandu, bidan, perawat, dan dokter setempat untuk promosi acara posyandu setiap
bulannya.
3. Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium
Tujuan pembentukan program ini adalah memenuhi konsumsi garam beryodium pada
masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Palaran dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai garam beryodium. Konsekuensi dari kekurangan yodium disebut
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yang mencakup keterbelakangan mental
yang permanen, gondok, kegagalan reproduksi, meningkatnya kematian anak dan penurunan
sosial ekonomi. Untuk mengatasinya permasalahan tersebut maka program konsumsi garam
yodium difokuskan pada rumah tangga agar meningkatkan konsumsi garam beryodium.
Pencapaian program ini dilakukan dengan cara memperbaiki distribusi garam di tiap
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Palaran sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memasak atau selalu
mengonsumsi garam mengandung cukup yodium.
Satuan
Sasaran
Tahunan
Target Sasaran
Absolut
Pencapaian
Absolut
Sub Variabel
34
Keluraha
90%
111%
Garam Beryodium baik adalah garam yang mempunyai kandungan yodium dengan
kadar yang cukup (> 30 ppm kalium yodat). Desa dengan garam beryodium baik adalah
desa/kelurahan dengan 21 sampel garam konsumsi yang diperiksa hanya ditemukan tidak
lebih dari 1 sampel garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30 ppm pada
kurun waktu tertentu. Pelaksanaan program akan dilakukan di 3 desa. Masing-masing desa
akan diwakilkan oleh 1 SD (sekolah dasar). Murid-murid pada SD tersebut akan diminta
membawa garam dari rumahnya, dan garam tersebut akan di uji oleh petugas puskesmas
apakah sudah mengandung yodium dengan kadar yang cukup atau belum. Setelah itu
ditetapkan status desa beryodium baik atau tidak. Program akan dilaksanakan pada bulanbulan berikutnya.
Saran yang diberikan untuk mempertahankan pencapaian ini adalah edukasi
masyarakat untuk menggunakan garam yang mengandung yodium, tekankan edukasi pada
pentingnya yodium dan bahaya yang dapat muncul akibat kekurangan zat ini dan tenaga
kesehatan meningkatkan pemberian penyuluhan tentang edukasi pentingnya konsumsi garam
beryodium.
4. Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A
Satuan
Balita
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
5.133
4.260
83%
2.557
60%
Pemberian vitamin A dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan
Agustus. Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul vitamin A adalah bayi yang
berumur 6-11 bulan dan anak dengan usia 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis
tinggi. Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis
100.000 SI yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul viamin A berwarna
merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan kepada anak dengan usia 12-59 bulan.
35
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
385
289
75%
140
48%
Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah bayi yang mendapat ASI saja sejak lahir
hingga usia 6 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
melalui cakupan ASI Eksklusif hingga sesuai target 75%. Pendataan bayi yang mendapat
ASI eksklusif dilakukan melalui tenaga kesehatan/kader posyandu serta bekerjasama
dengan bidan setempat.Berdasarkan hasil pencapaian tersebut sebesar 48%, terlihat
bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif masih jauh dari target. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kesadaran dan pengetahuan masyarakat palaran tetang pentingnya
pemberian ASI eksklusif masih kurang.
Beberapa regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia seperti menyediakan ruang ASI di tempat
36
kerja, sarana pelayanan kesehatan dilarang menerima sampel atau sumbangan susu
formula bayi, dan penyuluhan kepada ibu melahirkan masih belum dapat meningkatkan
angka pencapaian cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Palaran. Faktor lain
yang mempengaruhi rendahnya pencapaian cakupan ASI eksklusif adalah tingkat
pendidikan orangtua, usia ibu, status ibu bekerja, tempat melahirkan, keluarga, dan
masyarakat sekitar.
Saran yang diberikan untuk memperbaiki pencapaian program ini adalah
edukasi pentingnya ASI sebagai makanan pokok bayi dalam 6 bulan kehidupan pertama,
jelaskan kepada ibu kandungan ASI yang lebih lengkap dan bagus dibandingkan dengan
susu formula dan tenaga kesehatan mampu menjelaskan cara pemberian ASI yang benar
kepada ibu agar pemberian ASI lebih optimal dan mencukupi kebutuhan bayi.
i. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Program ini bertujuan untuk menurunkan kejadian penyakit menular sampai pada
tingkat terendah dan mencegah terjadinya epidemi.Kegiatan P2M di puskesmas palaran
meliputi menemukan penderita atau tersangka secara pasif seperti penyakit malaria, ISPA,
DBD, Diare, TB, kusta.Selain itu, terdapat pelayanan imunisasi dan pencegahan serta
penanggulangan IMS dan HIV/AIDS di Puskesmas Palaran.Berikut ini adalah program yang
dilakukan selama bulan Januari hingga Agustus 2016 beserta target dan pencapaian program.
1. Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0-11 bulan), Ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS), dan anak sekolah
tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosisDPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak; Ibu hamildan WUS meliputi 2 dosis
TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1dosis DT, 1 dosis Campak, 2 dosis TT.Di
antara tiga kelurahan yang termasuk dalam cakupan wilayah kerja Puskesmas Palaran,
pelaksanaan Universal Child Immunization (UCI) baru dilakukan pada kelurahan yakni.
Satuan
Keluraha
n
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
91%
0%
37
2. Cakupa
n
Penemu
an dan
Penang
anan
Penyaki
t
a. Penemuan Penderita Baru Tuberkulosis dengan BTA Positif
Penemuan kasus TB ini masih rendah karena proses penjaringan dilakukan
secara pasif artinya penjaringan tersangka dilaksanakan hanya pada mereka yang
datang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dan kurangnya pemeriksaan pada
orang yang kontak serumah, sehingga penemuan kasusnya masih sedikit sehingga
perlu didukung dengan penyuluhan promosi secara aktif kepada masyarakat untuk
meningkatkan cakupan penemuan tersangka penderita atau biasa dikenal dengan
sebutan passive promotive case finding.
Jumlah sasaran tahunan penemuan penderita baru Tuberkulosisdengan BTA
positif untuk tahun 2016 adalah 78 orang dengan target sasaran sebanyak 59 orang.
Penemuan penderita baru Tuberkulosis dengan BTA positif terhitung sejak Januari
sampai Agustus 2016 adalah 9 orang yakni sekitar 15%. Diagnosis Tuberkulosis
dengan BTA positif dapat dilakukan di Puskesmas Palaran dengan cara memeriksa
sputum SPS.
Satuan
Penderit
a
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolutolut
Absolutolut
Sub Variabel
78
59
75%
15%
Saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki program ini agar lebih baik
adalah diharapkan penemuan penderita TB dilakukan secara aktif, dimana
ditentukan kader yang secara aktif mencari pasien dengan gejala-gejala TB sehingga
dapat dilakukan pemeriksaan dan tatalaksana lebih awal serta mencegah komplikasi
yang ditimbulkan.
b. Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Ditemukan dan Ditangani
Demam berdarah dengue termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap dalam
wilayah kerja Puskesmas Palaran. Jumlah sasaran tahunan penemuan dan
38
penanganan penderita demam berdarah dengue untuk tahun 2016 adalah 358 orang
dengan target sasaran sebanyak 358 orang. Penemuan dan penanganan penderita
demam berdarah dengue terhitung sejak Januari sampai Agustus 2016 adalah
358orang yakni sekitar 100%.
Sasaran
Satuan
Penderit
a
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolutolut
Absolutolut
Sub Variabel
358
358
100%
358
100%
Penemuan ini dapat berupa laporan penderita DBD yang dirawat inap, laporan
warga sekitar, dan rujukan balik dari Rumah Sakit. Apabila ditemukan kasus DBD
maka dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk sekaligus pembagian abate oleh kader.
Apabila ditemukan minimal 3 penderita DBD dalam jarak 100 meter disertai
penemuan jentik nyamuk maka dilakukan tindakan pengasapan di wilayah tersebut.
Selain itu, apabila ada pendatang dari luar Kecamatan Palaran dan baru saja
berkunjung ke daerah endemis DBD maka diharapkan melapor sehingga dapat
dilakukan tatalaksana selanjutnya. Selanjutnya diharapkan terus dilakukan upaya
promotif berupa 3M+ kepada masyarakat.
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
10.527
10.527
100%
465
40%
Pada tahun 2016 ada suatu program baru, yaitu pasien yang datang dengan diare
dilakukan observasi lebih lanjut dan dipantau lalu pasien tersebut disuruh minum
oralit didepan petugas Puskesmas hingga habis sambil dilakukan observasi lebih
39
lanjut. Program baru ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian diare di
Puskesmas Palaran.
d. Prevalensi HIV/AIDS
Jumlah sasaran tahunan penemuan penderita HIV/AIDS untuk tahun 2016
adalah 1.100 orang dengan target sasaran sebanyak 22 orang. Penemuan penderita
HIV/AIDS terhitung sejak Januari sampai Agustus 2016 adalah 3 orang yakni
sekitar 27%.
Sasaran
Satuan
Penduduk
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolutolut
Absolutolut
Sub Variabel
2.200
22
1%
27%
Satuan
Kunjunga
n
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
42.116
6.317
15%
36.482
577%
Saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki program ini agar lebih baik
kedepannya adalah agar sistem pencatatan menjadi lebih baik dan terkomputerisasi.
Apabila data dilakukan secara manual, tidak menutup kemungkinan adanya data
pasien yang hilang akibat tercecer dan ini akan mempengaruhi dari jumlah pencapaian
yang sebenarnya terjadi di lapangan.
40
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
42.116
1.685
4%
2.440
145%
dari setiap Puskesmas di Indonesia yang dibentuk sesuai dengan keadaan di wilayah kerja
Puskesmas tersebut. UPK wajib di Puskesmas Palaran terdiri dari 7 program. Ketujuh
program tersebut adalah perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan usia lanjut, kesehatan
gigi, kesehatan mata dan pencegahan kebutaan, kesehatan jiwa, kesehatan olahraga, dan
kesehatan kerja.
3.2.1 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Tujuan UPK perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) Puskesmas Palaran adalah
mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan menggabungkan ilmu atau
praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi
41
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya. Kegiatan
pelayanan Perkesmas dapat dilaksanakan di dalam dan di luar Puskesmas.
Berbagai masalah kesehatan yang memerlukan pelayanan Perkesmas seperti kasus
penyakit menular (Tuberkulosis, Malaria, HIV/AIDS) dan penyakit tidak menular
(Hipertensi, DM, Paska Stroke, Jantung) dapat terjadi pada individu dengan faktor risiko
tertentu. Untuk mencegah ataupun mendeteksi dini penyakit tersebut diperlukan berbagai
asuhan keperawatan kesehatan masyarakat misalnya langsung ke rumah-rumah yang berisiko
tinggi, penyuluhan kesehatan, konseling, perawatan kesehatan dasar, dan rujukan ke
pelayanan kesehatan terdekat.
Satuan
Keluarga
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
76
38
50%
34
89%
Sasaran
Tahunan
Target Sasaran
Absolut
Pencapaian
Absolut
Sub Variabel
466
326
70%
466
143%
Posyandu lansia dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dilaksanakan oleh 5
42
ditujukan pada lansia yang berisiko tinggi, seperti lansia yang mengalami hipertensi,
diabetes mellitus, dll.
Sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini yang berarti dan
pencapaian yang diperoleh telah memenuhi target, yaitu 143%.
3.2.3 Kesehatan Gigi
Tujuan UPK kesehatan gigi Puskesmas Palaran adalah mencegah dan menanggulangi
penyakit gigi. Program yang dilakukan selama tahun 2015 adalah upaya kesehtan gigi
sekolah dan upaya kesehatan gigi masyarakat. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan
upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu peserta didik yang
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. UKGS berupa kegiatan yang terencana,
terarah, dan berkesinambungan berupa intervensi perilaku (seperti pendidikan guru dan
dokter kecil, pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama, dan pembinaan oleh
tenaga kesehatan) dan intervensi lingkungan (seperti fluoridasi air minum dan pembinaan
kerjasama lintas program).
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah suatu upaya pendekatan edukatif yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dengan mengintegrasikan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi pada
berbagai upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang berlandaskan pendekatan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama (seperti Posyandu, Polindes, Ponstren, dan lain-lain).
Sasaran UKGM adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut
seperti ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
Satuan
UKGS (SD
Setingkat)
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
18
10,8
60%
18
167%
43
Program kerja yang direncana dalam upaya kesehatan mata pencegahan kebutaan ini,
antara lain : (1) Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas, (2) Penemuan kasus katarak
pada usia > 45 tahun.
Pada bulan Januari Agustus 2016 didapatkan hasil :
(1) Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas : 118 kasus
(2) Penemuan kasus baru katarak :
Satuan
Target Sasaran
Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
684
308
45%
118
38%
Kasus
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan
Satuan
Sasaran
Tahunan
Target Sasaran
Absolut
Pencapaian
Absolut
Sub Variabel
44
Kasus
1676
168
10%
318
189,7%
karyawan
perusahaan
baik
skala
besar,
Satuan
Kali/tahun
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
10
10
100%
10
100%
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Tahunan
Absolut
Absolut
Sub Variabel
50
50
100%
40
80%
45
46
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Palaran merupakan puskesmas induk di
willayah Kecamatan Palaran yang terdiri dari lima kelurahan dimana cakupan sasaran
pelayanannya sangat luas. Dalam pelaksanaannya, puskesmas yang merupakan pelayanan
kesehatan primer memiliki fungsi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga,
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang terdiri atas pelayanan medik dasar dengan pendekatan individu dan keluarga,
serta pelayanan kesehatan masyarakat yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan fungsi puskesmas maka
dilaksanankan program dasar yang tercermin dalam Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Wajib
dan Pengembangan diantaranya Upaya Kesehatan Perkesmas, Upaya Kesehatan Usila, Upaya
Kesehatan Gigi, Cakupan Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan, Kesehatan Jiwa, Kesehatan
Olahraga serta Kesehatan Kerja.
Program kerja puskesmas awal tahun 2016 yakni bulan Januari hingga Agustus yang
telah dievaluasi menunjukkan kemajuan pelaksanaan program kerja dari semua upaya
kesehatan. Beberapa program belum dapat dinilai karena masih belum dilaksanakan
disebabkan berbagai faktor yang mempengaruhi.
Kendala umum yang dihadapi yaitu wilayah kerja Puskesmas Palaran yang sangat luas
disertai keadaan geografis pada beberapa daerah yang masih sukar dijangkau secara rutin dan
berkesinambungan. Selain itu juga karena keterbatasan sumber daya manusia seperti
kurangnya jumlah petugas dan keaktifan kader kesehatan. Hal tersebut ditangani dengan
pemberdayaan kader-kader kesehatan lokal yang berasal dari masyarakat di wilayah tersebut.
Masalah lain yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
partisipasi dalam mengikuti program kesehatan puskesmas. Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan penyuluhan kader dan masyarakat setempat serta melakukan pendekatan
terhadap tokoh masyarakat setempat.
Kendala khusus yang dihadapi juga berasal dari kurangnya sumber daya manusia untuk
menjalankan beberapa UPK secara berkesinambungan.Perlunya kerjasama yang lebih baik
antara lintas program UPK guna memaksimalkan kinerja Puskesmas yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
47
1. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2009.
2. Kemenkes RI. Peran Nakes dalam Memperkuat Pelayanan Kesehatan Primer. [Online]
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, 2 13, 2015. [Cited: 2 5, 2016.]
http://www.buk.kemkes.go.id/read-penyusunan-target-dan-pagu-pnbp-ta-2017-dilingkungan-ditjen-bina-upaya-kesehatan-572.html.
3. Permenkes. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.75 Tahun 2014, 2014.
4. Situs Resmi UGM. [Online] 3 6, 2015. [Cited: 2 6, 2015.] https://ugm.ac.id/id/berita/
9795-9488.puskesmas.telah.siap.berikan.layanan.kesehatan.primer.bagi.masyarakat.
5. Dinkes Kaltimantan Timur. [Online] 10 18, 2014. [Cited: 2 5, 2016.] ]
http://www.kesehatan.kaltimprov.go.id/statis-11-puskesmas.html.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Kemenkes RI. 2004.
7. Profil Puskesmas Palaran 2016. Humas Puskesmas Palaran. 2016.
48