Abstrak. Salah satu permasalahan terpenting pasca bencana Tsunami Aceh adalah bagaimana melakukan
pembangunan kembali kota-kota yang tanggap terhadap bencana tsunami namun tetap dapat memberikan
kenyamanan dan kemakmuran kepada kehidupan penduduknya. Makalah ini akan membahas kota-kota pesisir
barat daya Aceh pasca Tsunami berdasarkan perspektif konsep kota yang tanggap bencana tsunami dan teoriteori perancangan kota, dikaitkan dengan data-data tentang tingkat kerusakan di lapangan. bahwa perancangan
kembali kawasan dan kota-kota pesisir Aceh ini dapat menjadi ruang di mana manusia dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan spritualnya sekaligus melindungi warga dari bencana alam yang mungkin akan berulang,
minimal mengurangi resiko kerusakan.
Katakunci : Bencana Tsunami, Perancangan Kota, Aceh Barat Daya
1.
Pendahuluan
15
2.2
Prinsip-prinsip
Pencegahan
Penanganan
dan
3.2
3.
Energi
dan
cahaya
matahari.
Menyangkut
penggunaan
energi
3.1
17
18
dalam
proses
penyerepan
dan
pengendalian air permukaan berupa air
hujan
dan
banjir,
sehingga
mempertahankan
vegetasi
dan
pepohonan eksisiting serta seminimal
mungkin merubah kontur merupakan
salah satu prinsip perancangan kota
yang penting diterapkan di daerah rawan
tsunami.
Vegetasi Kota. Mengingat manfaatnya
yang banyak terhadap manusia dan
lingkungan, peranan vegetasi dan
pepohonan dalam perancangan kota
adalah merupakan suatu hal yang
mendasar dan universal. Penerapannya
harus
terintegrasi
dengan
dan
perencanaan hutan kota dan regional
baik pada tingkat kebijakan dan
pelaksanaan fisik.
Kehidupan alamliar di Kota. Dalam
perancangan kota kehidupan alamliar
adalah suatu hal yang harus diambil
peduli, karena mereka berperan dalam
keseimbangan ekosistem. Perusakan
keseimbangan
ekosistem
secara
langsung maupuntidak langsung akan
berakibat kepada manusia walaupun
baru disadari dalam jangka panjang.
19
20
KAJEUNG
SUNGAI MAS
SUB REGENCY
SEUNAGAN TIMUR
SUB REGENCY
PANTE CEUREUMEN
SUB REGENCY
KUAL A BHEE
KEUDE LNTEUNG
BEUTONG
SUB REGENCY
BUNGONG PULO
JEURAM
WOYLA
SUB REGENCY
SEUNAGAN
SUB REGENCY
PAT E CEUREUMON
ARONGAN LAMBALEK
SUB REGENCY
SIMP ANG PEUT
S UA K PUNTONG
V ILLA GE
DRI EN RAMPAK
KUALA
SUB REGENCY
DARUL MAKMUR
SUB REGENCY
BANDA LAYUNG
BUBON
SUB REGENCY
K UALA BARO
V ILLA GE
KEUON ARON
LANGKA K
VILLAGE
K UALA TUHA
VILLAGE
KAWAY XVI
SUB REGENCY
PADANG PANJANG
KUBANG GAJA H
VILLAGE
KUALA TRANG
VILLA GE
SAMATIGA
SUB REGENCY
SUKA MAKMUR
SUAK TIMAH
KUALA TADU
V ILLAGE
JOHAN PAHLWAN
SUB REGENCY
MEURUBO
SUB REGENCY
MEULABOH
M EUREUBO
TUTU
TEUNOM
PASI
PUNGKI
SUAK TIMAH
JEURAM
MEULABOH
TADUK
SEUMAYAN
KUTANIBONG
LAMAINONG
KUTA BAHAGIA
SUSOH
BLANG PIDIE
TANGAN TANGAN
MANGGENG
pemecah ombak
Daerah sempadan pantai sampai ke sisi jalan
arteri merupakan daerah penghijauan dengan
tanaman-tanaman yang dapat menyerap
energi ombak dan menahan terpaan ombak.
Kawasan ini juga dapat merupakan ruang
terbuka publik
Jalan arteri pada batas antara kawasan pantai
dan perbukitan
Areal permukiman ditempatkan pada daerah
perbukitan dengan sistem konstruksi tahan
gempa
21
Daftar Pustaka
Epp, Eduard; Perks, William T.; Perron,
Richard; Sale, Chris; Vliet, David Van
(1996) Sustainable Community Design, The
Canada Mortgage and Housing Corporation,
Faculty
of
Architecture,
University
Manitoba.
http://www.cadlab.umanitoba.ca/uofm/la/sus
tainable/index.html
Shirvani, Hamid (1985) The Urban Design
Process. Van Nostrand Reinhold Inc. New
York
Kenneth Clark (1959)
Marco Kusumawijaya , Tempo, Februari 2005
Spreiregen, Paul D. (1965) Urban Design; The
Architecture of Towns Ans Cities, McGrawHill Book Company, New York
National Tsunami Hazard Program bersama
NOAA, USGS, FEMA, NSF, dan Negara
Bagian Alaska, California, Hawaii, Oregon
dan Washington Designing for Tsunamis :
Seven Principles for Planning and
Designing pada Maret 2001. Terjemahan
dalam bahasa Indonesia pada Januri 2005
dengan judul Menghadapi Tsunami, oleh
Komisi Darurat Kemanusiaan, Koalisi
Masyarakat Sipil untuk Aceh dan Sumatera
Utara
Potongan Melintang Perancangan
Kota/Desa
22
Kawasan
Northam, 1975