Anda di halaman 1dari 14

Laporan Hasil Kegiatan

Praktikum Biologi Penelitian Invertebrata

Disusun oleh:
Kelompok 3

Nurhidayah Mulia

Nirma Anugrah

Marwah

Reski Ramadanty

Ummi Laras Afdaliah

Fahmi Amin

Alfiah Nurliana

Amastasha

A.E.Dwi Dharmawan

Nur Alamsyah

X SAINS 3
SMA Negeri 1 Pinrang
Tahun ajaran 2013/2014
1

Laporan hasil kegiatan


Praktikum Biologi Penelitian Invertebrata
Yang disusun oleh
Ketua kelompok

: Nurhidayah mulia
Nis : 15702

Anggota kelompok

1. Nirma Anugrah
Nis : 15699
2. Rezki Ramadanty
Nis : 15703
3. Ummi Laras Afdalia
Nis : 15711
4. Fahmi Amin
Nis : 15690
5. Marwah
Nis : 15695
6. Alfiah Nurliana
Nis : 15686
7. A.E.Dwi Dharmawan
Nis : 15713
8. Amastasha
Nis : 15716
9. Nur Alamsyah
Nis : 15724

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur tim peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Rahmat,
Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga penyusunan laporan dengan judul Praktikum
Biologi Penelitian Invertebrata ini dapat selesai. Laporan penelitian ini dibuat berdasarkan

hasil penelitian kami terhadap invertebrata yang terdapat pada Pantai Kupa terletak di Desa
Kupa, Kecamatan Mallusetasi Kota Barru dan kami menambahkan beberapa informasi dari
beberapa sumber agar dapat menambah wawasan kita semua tentang invertebrata .
Dalam menyelesaikan laporan ini tim peneliti mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak,maka dari itu peneliti menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada yang kami
hormati :
1.
2.
3.
4.

Ridawati Madjid S.Pd selaku guru pembimbing kami


Haedir Yunus selaku ketua pelaksana kegiatan
Sitti Nur Hasanah selaku sekretaris pelaksana kegiatan
Tutor-tutor yang mengarahkan
Dalam laporan penelitian ini tentu saja banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan

kritik sangat dibutuhkan agar dapat dijadiakan motivasi untuk membuat hasil laporan dengan
sebaik-baiknya.
Demikian, mudah-mudahan laporan hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKTIKUM INVERTEBRATA
Hari/Tanggal

: Minggu, 06 April 2014

Tempat

: Pantai Kupa, Kec. Mallusetasi Kab. Barru dan Lab

Biologi SMAN 1 Pinrang


Waktu

: 07.00 Wita selesai

TIM PENYUSUSN
KETUA

: Nurhidayah Mulia

ANGGOTA

: Amastasha

Nur Alamsyah

Nirma Anugrah

Marwah

Rezki Ramadanty

Ummi Laras Afdalia

Fahmi Amin

A.E.Dwi Dharmawan

Alfiah Nurliana

Menyetujui

Ketua Kelompok

Tutor Sebaya

Nurhidayah Mulia

Eka Putri Minanga

Nis : 15702

Nis : 15495

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM INVERTEBRATA
Hari/Tanggal

: Minggu, 06 April 2014

Tempat

: Pantai Kupa, Kec. Mallusetasi Kab. Barru dan Lab


Biologi SMAN 1 Pinrang

Waktu

: 07.00 Wita selesai

TIM PENYUSUSN

KETUA

: Nurhidayah Mulia

ANGGOTA

: Amastasha

Nur alamsyah

Nirma Anugrah

Marwah

Rezki Ramadanty

Ummi Laras Afdalia

Fahmi Amin

A.E.Dwi dharmawan

Alfiah Nurliana
Pinrang , 19 April 2014
Menyetujui
Ketua Kelompok

Tutor Sebaya

Nurhidayah Mulia
Nis : 15702

Eka Putri Minanga


Nis : 15495
Mengetahui

Ridawati Madjid S.Pd


Nip : 0526200122001

DAFTAR ISI

Sampul Dalam ...........................................................................i


Laporan hasil kegiatan...............................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................iv
PRAKTIKUM INVERTEBRATA.......................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................v
PRAKTIKUM INVERTEBRATA........................................................v
DAFTAR ISI................................................................................ vi
BAB I......................................................................................... 1
PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar belakang.....................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................1
BAB II........................................................................................2
METODE PRAKTIKUM.................................................................. 2
2.1. Waktu dan tempat..................................................................2
2.2. Alat dan bahan...................................................................... 2
2.3. Prosedur kerja......................................................................2
BAB III.......................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................4
3.1.

Pembahasan.................................................................. 4

3.2.

Bintang laut..................................................................6

BAB IV....................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................... 8
4.1. Kesimpulan...................................................................... 8
Daftar Pustaka.........................................................................vii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Biologi adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan yang menpelajari semua
tentang mahkluk hidup mulai dari masa lalu hingga masa sekarang yang pernah
ditemukan.
Tuhan memang Maha kuasa, Yang Maha Sempurna menciptakan makhluk-Nya salah
satu ciptaannya yaitu hewan yang memiliki banyak jenis, dari hewan lunak ke hewan
yang keras, dari yang beracun hingga yang tidak beracun, dan dari yang mudah dikenali
sebagai hewan karena bentuknya yang menyerupai hewan hingga yang bentuknya
menyerupai tumbuhan. Nah, dalam praktikum ini salah satu yang akan di bahas yaitu,
membedakan hewan dari golongan invertebrata. Biasanya para pelajar pemula tidak
dapat membedakan mana tumbuhan dan hewan saat ia didalam laut, namun perlu kita
ketahui bahwa sesuatu yang mirip tumbuhan didalam laut itu tidak selamanya adalah
tumbuhan, namun ada beberapa yang biasanya dianggap sebagai tumbuhan tapi
sebenarnya itu adalah hewan .
Hewan golongan invertebrata ini terbagi atas porifera, cnidaria, platyhelmintes,
nemathelmintes, annelida, mollusca, arthopoda, echinodermata.Nah, yang paling sering
dianggap sebagai salah satu tumbuhan laut adalah dari golongan porifera. Porifera adalah
hewan yang berpori atau spons, tubuhnya berbentuk seperti vas bunga dan merupakan
hewan multiseluler. Porifera hidup melekat pada dasar perairan sebagai bentos dan dapat
berproduksi secara seksual dan aseksual.
Selain porifera masih banyak lagi hewan golongan invertebrata yang memiliki
keunikan tersendiri, ataupun ciri-ciri khusus yang dimiliki. Praktikum ini akan membantu
kita menemukan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh para hewan invertebrata itu.

1.2 Tujuan
1.2.1
1.2.2
1.2.3

Menyadari dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa


Mengetahui berbagai jenis hewan golongan invertebrata
Mengetahui cara mengewetkan hewan invertebrata.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan tempat
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada
Hari/Tanggal

: Minggu, 06 April 2014

Tempat

: Pantai Kupa, Kec. Mallusetasi Kab. Barru dan Lab


Biologi SMAN 1 Pinrang

Waktu

: 07.00 Wita selesai

2.2. Alat dan bahan


Alat yang harus disiapkan:
1. Ember
2. Jepit makanan
3. Sarung tangan
4. Masker
5. Toples
6. Plaster
7. Suntikan
Bahan yang harus disiapkan adalah :
1. Formalin
2. Aquades
3. Alkohol

2.3. Prosedur kerja


1. Penangkapan hewan invertebrata di laut kupa barru.
2. Gunakanlah sarung tangan agar tangan anda terlindung dari sesuatu berbahaya di laut
saat mencari hewan .
3. Bawa jepitan makanan untuk mengambil hewan invertebrata yang anda temukan dan
jangan lupa ember untuk menyimpan hewan tersebut.
4. Carilah hewan yang menurut anda, merupakan golongan hewan invertebrata.
5. Awetkan hewan yang anda dapat, seperti :
a. Pengawetan kering porifera
Cara mengawetkan
Sediakan bahan ( porifera )
Keringkan porifera dibawah sinar matahari selama beberapa hari, hingga
benar-benar kering. Pengawetan selesai.
b. Pengawetan kering bintang laut

Cara mengawetkannya
Sediakan alat dan bahan
Masukkan formalin ke dalam suntikan sebanyak 0,5 cc
Suntikan ke setiap kakinya dibagian cakram tengahnya disetiap bagian

tangannya sebanyak 0,1 cc di setiap bagian .


Keringkan di bawah sinar matahari, dan lihat hasinya.

c. Pengawetan basah bintang laut.


Cara mengawetkan
Sediakan alat dan bahan
Masukkan bintang laut ke dalam toples
Masukkan aquades kedalam toples hingga bintang laut terendam

seluruhnya
Masukkan alkohol kedalam toples sebanyak 1,0 cc
Masukkan formalin kedalam toples sebanyak 0,5 cc
Tutup toples dengan rapat
Tempelkan plaster pada tutup toples agar tidak ada udara yang masuk

kedalam toples.
Tunggu beberapa waktu dan lihat hasilnya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pembahasan
3.1.1

Porifera (spongia )
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Familia
Genus
Spesies

: Animalia
: Porifera
: Hexactinellida ( Hyalospongiae )
Demospongiae
Calcarea ( Calcisspongiae )
: Dictyoceratida
: Spongiidae
: Spongia
: Spongia

Porifera (hewan berpori/hewan berspons). Tubuhnya berbentuk seperti vas bunga. Porifera
merupakan hewan multiseluler primitif (diploblastik) yang memiliki jaringan belum

sempurna dan memiliki rongga yang disebut spongosol. Porifera hidup melekat pada dasar
perairan sebagai bentos. (ganza)
Stuktur tubuh porifera terdiri atas lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan luar (epidermis)
merupakan sel-sel kulit (dermal) yang tersusun atas sel-sel pipih yang disebut pinakosit.
Lapisan luar dipenuhi oleh ostia (pori) yang dilapisi sel porosit. Lapisan luar dan lapisan
dalam dipisahkan oleh suatu daerah yang dinamakan mesohil. Dalam mesohil terdapat el
amobosit yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan menghasilkan serat rangka untuk
membentuk kerangka tubuh porifera. Lapisan dalam (endodermis) berupa sel berflagel yang
berbentuk corong disebut koanosit, untuk mencerna makanan.
Reproduksi secara aseksual dilakukan membentuk kuncup (tunas). Kuncup atau budding
merupakan tonjolan dari tubuh porifera sampai ukuran tertentu dan akan lepas, kemudian
menempel pada dasar. Adapun gemma (kuncup dalam) dibentuk pada saat lingkungan kurang
menguntungkan. Gemma adalah sel amebosit. (Riandari, 2012)
Yang menimbun zat-zat makanan. Permukaannya dilindungi oleh spikula atau substansi
yang tahan terhadap lingkungan yang ekstrem. Ketika kondisi lingkungan sudah baik,
pelindung tersebut akan pecah dan menjadi tumbuhan spons yang baru.
Reproduksi secara seksual terjadi karena bersatunya ovum dan spermatozoid yang
akan mejadi zigot. Zigot berkembang menjadi larva yang manpu berenang bebas. Larva yang
telah menemukan tempat yang cocok akan menempel dan berkembang biak membentuk
koloni baru. Porifera ini juga memiliki daya regenerasi yang tinggi, bagian tubuhnya yang
terpotong dapat tumbuh kembali
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, klasifikasi porifera menjadi 3 kelas, yaitu
Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea ( Calcisspongiae ).
1. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida ( dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae ( dalam bahasa
yunani, hyalo = kaca atau trasparan, spongia= spons) memiliki spikula yang tersusun dari
silika. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat
dengan bentuk vas buang atau mangkuk. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran
tipe sikonoid. Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200-1.000 m. Contohnya
Euplectella.
2. Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal , spongia = spons ) memiliki rangka
yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena memiliki pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi
warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak
beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang melebihi 1 meter. Seluruh

Demospongiae memiliki saluran air tipe laukonoid. Habitat Demosongiae umumnya ada di
laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Demospongiae adalah satusatunya kelompok porifera yang anggotanya ada di air tawar . contoh hewan
Demospongiae yaitu spongia, hippospongia dan Niphates digitalis
3. Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea ( dalam latin, calcare= kapur) atau calcispongiae mamiliki rangka yang tersusun
dari kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas
bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Struktur tubuh ada yang
memilki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.Calcarae hidup di laut dangkal,
contohnya sycon, clatharina, dan leucettusa lancifer.

3.2. Bintang laut


Klasifikasi bintang laut
Kingdom : Animalia
Filum
: Echinodermata
Kelas
: Asteroidea
Ordo
: Brisingida
Forcepulatida
Paxillosoda
Notomyotida
Spinulosida
Valvatida
Velatida
e. Familia : Ophidiasteroida
f. Genus
: Asteroidea
g. Spesies : asterias vulgaris
a.
b.
c.
d.

Bintang laut, walaupun dalam bahasa inggris ia dikenal dengan sebuah starfish,
hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata
yang termasuk dalam filum echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan
hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut tidak
memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka berfungsi sebagai
perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem vaskular air. Mereka bergantung
kepada kaki tabung yang terletak dibagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk
pergerakan dan membantu makan. Bintang laut adalah hewan invertebrata yang bergerak
bebas dengan menggunakan kaki-kaki tabungnya, merayap sepanjang dasar laut dalam
kecepatan yang cukup rendah untuk kebanyakan spesies. Filum dalam Echinodermata ini
terbagi lagi menjadi:
a. Kelas Holothuroidea
b. Kelas Crinoidea
c. Kelas Ophiuroidea
d. Kelas Echinoidea

e. Kelas Asteroidea
Yang berhubungan dengan bintang adalah asteroid. Sama halnya dengan nama kelas di
atas kita sudah bisa menetahui bahwa bintang laut berada di Kelas Asteroidea.
Hewan dikelas asteroidea memiliki bentuk tubuh seperti bintang, pada bagian oral
terdapat mulut, sedangkan bagian aboral terdapat anus. Ambulakral terdapat di oral. Pada
aboral, selain anus, juga terdapat madreporit (lubang yang merupakan saringan yang
menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air) dan lubang kelamin. Pada permukaan
tubuh terdapat pediselaria yang berfungsi untuk menangkap mangsa,melindungi insang
dermal, dan membersihkan tubuh dari kotoran yang menempel pada tubuhnya.
Sitem vaskuler air (ambulakral) berfungsi untuk bergerak, melekat pada karang,
menangkap mangsa, pertukaran gas, dan ekskresi. Sistem ini dimulai dari madreporit yang
berupa keping saringan tempat masuknya air. Air dari luar akan masuk menuju kesaluran batu
dan mengalir menuju saluran cincin(saluran melingkar) yang melingkari mulut. Di sebelah
dalam saluran cincin terdapat sembilan badan tiedman yang merupakan tempat
berkembangnya sel ameboid. Dari saluran cincin, air akan menuju kesaluran radial, kemudian
ke saluran lateral yang membentuk kaki ambulakral dan ampula. Pada akhirnya, kaki
ambulakral dapat bergerak. (anggita, 2012)

BAB IV
PENUTUP
7

4.1. Kesimpulan
Dari penelitan yang telah kami lakukan , kami dapat menyimpulkan beberapa
hal yaitu:
1. Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta
memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dari kelompok hewan
yang bertulang belakang / punggung ( vertebrata )
2. Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam
invertebrata. Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel dimana seluruh
aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri.

Daftar Pustaka
anggita, r. (2012, november 27). materi poreifera. Dipetik
november 2012, dari porifera: Http://porifera.biologi/co.id/?m=n
ganza, i. (t.thn.). porifera-rangkuman gampang. Dipetik maret
https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/03/porifera, 2010, dari
biologi ganza.
gonzaga, i. (t.thn.). biologi ganza.
Riandari, H. (2012). buku biologi kelas 1. solo: global.

Anda mungkin juga menyukai