Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR GAS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1. Herma Fitri

(08031181520018)

2. Mutiara

(08031181520017)

3. Retno

(08031181520031)

4. Sarah Permata Sari

(08031181520021)

5. Yuliana Ramaita Siallagan

(08031181520027)

STRUKTUR GAS
1. Pengertian Gas
Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul yang sangat renggang pada suhu
tertentu, biasanya titik uap suatu zat. Gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat
berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran volume tertentu, gas
selalu mengisi suatu volume ruang, mereka mengembang dan mengisi ruang di manapun
mereka berada. Kata "gas" kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai
pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos (kekacauan).
2. Sifat- Sifat Gas
Sifat gas adalah mempunyai bentuk dan volume yang berubahubah menurut tempatnya.
Udara di ruang terbuka mempunyai bentuk dan volume yang tidak jelas, tetapi di dalam ban
mobil atau ban sepeda mempunyai bentuk dan volume sesuai bentuk ban.
Hal ini disebabkan molekul-molekul gas bersifat:
1. Gas bersifat transparan, gas berdifusi ke segala arah, dan jika dimasukkan ke dalam
ruang penyebarannya akan merata.
2. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
3. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Akan tetapi, jika gas tidak
diberi wadah, besar volume gas akan menjadi tak hingga sedang tekanan yang
dihasilkan juga akan menjadi tak hingga kecilnya.
4. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
5. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Akan tetapi, jika tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
6. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengerut.
Gas dapat dimampatkan sehingga ruang antarmolekulnya dipersempit. Namun, molekulmolekul gas itu berusaha untuk kembali ke keadaan semula sehingga gas memberi tekanan
terhadap tempatnya.Jika udara dipompa ke dalam ban maka ban menjadi keras karena
tekanan udara yang dimasukkan tersebut.
Perubahan wujud zat diakibatkan oleh perubahan gerak molekul. Seperti contohnya wujud
gas yang berubah menjadi wujud cair disebut dengan mengembun. Kemudian perubahan
wujud gas menjadi padat disebut dengan mengkristal.
Perbandingan struktur Zat Padat, Cair, Gas

3. Zat-zat yang berwujud gas


Zat-zat yang berwujud gas merupakan kumpulan zat yang berada dalam kondisi bukan
cairan dan padatan. Lautan udara dibumi mempunyai komposisi volume secara kasar adalah
68% N2, 21% O2, dan 1% gas lainnya termasuk CO 2.tahun 1990-an kimia tentang campuran
gas-gas penting ini menjadi perhatian yang besar, disebabkan oleh efek kerusakan karena
polusi pada lingkungan. disini dipusatkan perhatian pada perilaku zat-zat yang berwujud gas
di bawah kondisi atmosfer normal, yang didefinisikan pada suhu 25 C dan tekanan 1
atmosfer (atm).
Hanya 11 unsur saja yang pada kondisi atmosfer normal berwujud gas disertai dengan
senyawa gasnya yaitu:
UNSUR

H2 (molekul hidrogen)

N2 (nolekul nitrogen)

O2 (molekul oksigen)

O3 (ozon)

F2 (molekul fluorin)

Cl2 (molekul klorin)

He (helium)

Ne (neon)

Ar (argon)

Kr (kripton)

Xe (xenon)

Rn (radon)
SENYAWA

HF (hidrogen fluorida)

HCl (hidrogen klorida)

HBr (hidrogen bromida)

HI (hidrogen iadida)

CO (karbon monoksida)

CO2 (karbon dioksida)

NH3 (amonia)

NO (oksida nitrat)

NO2 (nitrogen dioksida)

N2O (oksida nitrit)

SO2 (belerang dioksida)

H2S (hidrogen sulfida)

HCN (hidrogen sianida)

Gas Gas Yang Terkandung Dalam Atmosfer


1. Nitrogen (N2)

Nitrogen Merupakan gas yang tersedia di alam namun tidak memiliki sifat merusak.
Udara yang kita hirup sehari-hari sebanyak 78% adalah Nitrogen. Unsur Oksigen justru
kurang dari 21%. Sisanya adalah uap air, CO2 dan konsentrasi gas mulia seperti argon dan
neon yang bisa kita abaikan keberadaannya. Karena sifatnya tidak merusak dan tidak mudah

terbakar, Nitrogen menjadi pilihan bagi F1, MotoGP, dan Industri Pesawat Terbang untuk
menjadi gas pengisi ban.
Kelebihan Nitrogen adalah performa ban ditunjukan dengan tekanan udara stabil
(tidak terjadi peningkatan temperatur akibat cuaca panas dan lamanya berkendaraan), daya
cengkram pada permukaan aspal, dan elastisitas (kelenturan) karet ban sehingga terasa lebih
nyaman. Sehingga untuk menjaga performa tersebut dibutuhkan gas Nitrogen karena
memiliki keunggulan dibandingkan oksigen.
2. Oksigen
Kita tahu bahwa tidak ada satu makhluk hidup di bumi yang tidak butuh oksigen.
Tanaman akan tumbuh baik jika tanahnya mengandung oksigen. Ikan dan semua semua
makhluk hidup hidup karena oksigen.Oksigen sifatnya aktif bersenyawa dengan unsur lain
dalam proses oksida. Semua makhluk hidup di bumi membutuhkan oksigen. Tanaman akan
tumbuh baik jika tanahnya mengandung oksigen. Ikan dan semua semua makhluk hidup,
hidup karena oksigen.
3. Karbondioksida
Karbon dioksida (CO2) adalah gas cair tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah
terbakar , dan sedikit asam. CO2 lebih berat daripada udara dan larut dalam air.
CO2 diproduksi dalam industri, dengan menggunakan sumber CO2 yang diperoleh
melalui pembakaran gas alam dalam proses kogenerasi. Air Products memasok CO2 kepada
pelanggan di seluruh dunia sebagai gas cair. Zat ini dikirimkan dalam keadaan bertekanan
dalam tabung baja dan didinginkan dalam kontainer terinsulasi panas.
4. Klorin

Klorin adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai desinfektan dan pemutih. Pada
suhu ruangan, klorin berbentuk gas yang berwarna kuning kehijauan dan mempunyai bau
yang tajam.
Klorin biasanya di gunakan untuk air mand, kolam renang, air minum, karena klorin
memiliki efek membunuh kuman dan bakteri E.Coli dan harganya pun sangat murah. Selain

itu klorin juga bisa di gunakan untuk memutihkan baju. Di pasaran klorin di kemas dalam
bentuk berbagai merk pasar yang mudah sekali bisa kita temukan.
5. Hidrogen
idrogen merupakan gas paling ringan di dunia sehingga sering dipakai sebagai pengisi balon
udara. Di alam, gas hidrogen dapat ditemukan di lapisan atmosfir dalam jumlah yang sangat
kecil. Sedangkan dalam skala industri, hidrogen dapat diproduksi dari senyawa hidrokarbon
dan air.
Manfaat hydrogen antara lain Bidang energi: merupakan sumber energi bersih, karena tidak
meninggalkan residu atau emisi gas berbahaya, yang dihasilkan hanya air. Digunakan pula
sebagai bahan baker roket.
Industri makanan dan minuman: digunakan dalam proses hidrogenasi amines dan fatty acids.
Laboratorium: H2 digunakan sebagai carrier gas pada gas chromathography dan alat-alat
analisis lab yang lain.
6. Ozon
Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak beracun. Di alam, ozon
ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi sebagai tameng terhadap radiasi ultra
violet sinar matahari yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit. Di permukaan bumi
ozon dikenali dengan aroma segar antiseptik yang muncul setelah hujan guntur. Ozon-lah
yang menimbulkan perasaan santai karena menghirup udara segar dan bersih di sekitar air
terjun dan di pantai berombak.
Ozon adalah molekul gas yang terdiri dari 3 atom Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3.
Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari sasaran untuk dapat
melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi, sehingga dapat berubah menjadi
molekul Oksigen yang stabil (O2). Karena sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka Ozon
sangat unggul untuk desinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan zat beracun)
dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air dan udara.
Hukum-Hukum Tentang Gas
A. Hukum Boyle
Robert Boyle (1627-1691) mengamati sebuah fenomena dari sebuah gas yang terletak dalam
sebuah wadah. Robert Boyle mencoba menyelidiki hubungan antara tekanan dan volume gas
dalam wadah tetutup pada suhu tetap. Dari percobaan tersebut diperoleh hasil yang
menyatakan bahwa Jika suhu gas berada dalam wadah tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Secara matematis, penyataan di atas
dinyataka sebagai :

dimana :
P1 = tekanan awal (N/m)
P2 = tekanan akhir (N/m)
V1 = volume awal (m)
V2 = volume akhir (m)

Gambar 2.1 Semprotan Obat Nymuk


Persamaan (1) memperlihatkan hubungan antara volume dan tekanan gas yang dikemukakan
oleh Boyle. Salah satu penerapan prinsip hukum Boyle dapat dilihat pada semprotan obat
nyamuk (lihat gambar 2.1). Pompa berfungsi untuk mengubah volume gas dalam tabung
semprotan. Saat pompa digerakkan ke kanan maka volume gas akan mengecil dan tekanan
gas meningkat. Tekanan gas yang besar keluar melalui ujung tabung dan membuat cairan
pada pipa tadon tersemprot keluar. Sedangkan ketika pompa ditarik kea rah kiri maka volume
gas semakin besar dan tekanan gas dalam tabung menjadi menurun.

Gambar 2.2 Grafik Hubungan antara Volume dan Tekanan gas pada Suhu tetap

Hubungan antara volume dan tekanan pada peristiwa tersebut dapat ditunjukkan melalui
grafik (lihat gambar 2.2). Grafik tersebut menunjukkan jika volume bertambah maka tekanan
gas akan berkurang.
B. Hukum Charles
Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Robert Boyle, Jacques Charles (1747-1823)
menggerakkan piston namun parameter yang dibuat konstan adalah tekanan gas. Dari hasil
percobaannya, Charles memperoleh kesimpulan bahwa Jika gas dalam ruang tertutup
tekanannya dijaga konstan maka volume gas dalam jumlah tertentu berbanding lurus dengan
temperature mutlaknya. Selain itu Charles juga telah mampu menentukan hubungan antara
suhu dan volume secara kuantitaf. Berikut adalah persamaan matematis untuk
menggambarkan hubungan kedua variabel tersebut :

dimana :
T1 = suhu awal (K)
T2 = suhu akhir (K)
V1 = volume awal (m)
V2 = volume akhir (m)
Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara suhu dan volume gas jika
tekanan gas dijaga konstan.

Gambar 2.3 Grafik Hubungan antara Suhu dan Volume gas pada Tekanan tetap

Peristiwa yang ditunjukkan pada grafik dan persamaan dapat dilihat secara langsung melalui
balon yang ditempatkan pada mulut botol yang direndam air panas (lihat gambar 2.4).
Gambar 2.4 menunjukkan semakin tinggi suhu gas dalam botol maka volume gas juga
membesar.

Gambar 2.4 Balon Membesar Saat Botol Direndam Air Panas

C. Hukum Gay Lussac


Joseph gay-Lussac (1778-1850) menyatakan bahwa : Jika gas dalam wadah tertutup
volumenya dijaga konstan maka tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur
mutlaknya. Peristiwa yang berkaitan dengan pernyataan tersebut adalah botol pengharum
ruangan yang dipanaskan. Semakin tinggi suhu botol saat dipanaskan maka semakin besar
pula tekanan gas dalam botol sehingga menyebabkan botol akhirnya meledak. Secara
matematis hubungan antara suhu dan tekanan adalah:

dimana :
T1 = suhu awal (K)
T2 = suhu akhir (K)
P1 = tekanan awal (N/m)
P2 = tekanan akhir (N/m)

Berikut ini terdapat grafik yang menunjukkan hubungan antara suhu dan tekanan pada
volume ruang yang tetap.

Grafik Hubungan antara Suhu dan Tekanan gas pada Volume tetap

D. Hukum Boyle-Gay Lussac


Berdasarkan 3 hukum yang telah dijelaskan di atas maka diperoleh Hukum Boyle-Gay
Lussac yang menyatakan hubungan antara suhu, tekanan dan volume gas yang secara
matematis sebagai berikut :

dimana :
T1 = suhu awal (K)
T2 = suhu akhir (K)
V1 = volume awal (m)
V2 = volume akhir (m)
P1 = tekanan awal (N/m)

P2 = tekanan akhir (N/m)


Persamaan di atas hanya digunakan pada keadaan gas yang massanya tetap atau jumlah
partikel konstan dalam ruang tertutup rapat. Sedangkan pada peristiwa dimana jumlah
partikel gas dalam wadah berubah, persamaan tersebut tidak berlaku.
Misalkan saat seseorang meniup balon maka partikel gas dalam balon tersebut akan
bertambah. Persamaan yang digunakan dalam peristiwa ini adalah :

dimana :
P = tekanan gas (N/m)
V = volume gas (m)
N = banyak partikel
k = konstanta Boltzmann = 1,38110-23 J/K
T = suhu mutlak (K)

Anda mungkin juga menyukai