Syahrul 5 Keberadaan LSF Tidak Lagi Relevan Dengan Standar Nilai Masyarakat
Syahrul 5 Keberadaan LSF Tidak Lagi Relevan Dengan Standar Nilai Masyarakat
MASYARAKAT
PRO
Pengertian nilai adalah sesuatu yang penting, berguna, atau bermanfaat suatu
benda, semakin tinggi pula nilai dari benda itu. Sebaliknya semakin rendah
kegunaan benda, semakin rendah pula nilai benda itu.
Macam-macam Nilai
Macam-macam nilai menurut kriteria antara lain..
1). Nilai Budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia
2). Nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan
manusia dan masyarakat.
3). Nilai agama berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan allah dan
utusan-utusannya
4). Nilai politik berkaitan dengan cara manusia dalam meraih kemenangan
Tidak heran jika kini angka kehamilan di luar nikah meningkat. Seks bebas dipromosikan
dengan gencarnya melalui media film. Tidak heran jika kita temukan anak usia kurang dari
sepuluh tahun telah membicarkan pembicaraan orang dewasa. Telinga mereka mendengar hal
itu setiap hari dari televisi.
KONTRA
Lembaga Sensor Film (LSF) adalah sebuah lembaga yang bertugas
menetapkan status edar film-film di Indonesia. Sebuah film hanya dapat
diedarkan jika dinyatakan "lulus sensor" oleh LSF. LSF juga mempunyai hak yang
sama terhadap reklame-reklame film, misalnya poster film. Selain tanda lulus
sensor, lembaga sensor film juga menetapkan penggolongan usia penonton bagi
film yang bersangkutan.
Pranala luar
LSF sendiri sebenarnya memiliki visi dan misi yang sangat baik dan ideal. Seperti dilansir
dari situs resmi LSF, perfilman Indonesia diarahkan pada beberapa hal yaitu:
1. Pelestarian dan pengembangan nilai budaya bangsa,
2. Pembangunan watak dan kepribadian bangsa, serta peningkatan harkat dan martabat
mausia,
3. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa,
4. Peningkatan kecerdasan bangsa,
5. Pengembangan potensi kretif bidang perfilman,
6. Keserasian dan keseimbangan antara berbagai kegiatan dan jenis usaha perfilman,
7. Terpeliharanya ketertiban umum dan dan rasa kesusilaan, dan
8. Penyajian hiburan yang sehat sesuai dengan norma-norma kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dengan tetap berpedoman pada asas usaha bersama dan
kekeluargaan, asas adil dan merata, asas perikehidupan dalam keseimbangan, dan asas
kepercayaan pada diri sendiri.