1 Mei 2016
e-ISSN:2502-8944
Abstrak
Pada sistem refrigrasi dan tata udara, belakangan ini telah dikenal teknologi pendinginan atau pemanasan termoelektrik.
Termoelektrik merupakan sumber alternatif utama dalam menjawab kebutuhan energi tersebut. Tujuan dari penelitian
ini untuk merancang sebuah alat box pendingin mini yang menggunakan alat portabel yang tersusun dari kipas, heatsink
dan elemen peltier. mengetahui prinsip kerja dari sistem pendingin serta penurunan temperatur ruang pendingin yang
dihasilkan oleh elemen peltier dan mengetahui pengaruh variasi laju aliran pada pipa kapiler terhadap perubahan
temperature didalam box pendingin thermoelektrik. Penelitian ini difokuskan untuk merancang dan menguji pendingin
thermoelektrik dengan variasi input daya pada pompa untuk beban 150 gr buah jeruk. Hasil pengujian diperoleh
besarnya kalor yang diserap sebesar 0,1524 Watt dari jumlah panas total sebesar 3,165 watt. Pada saat pemberian daya
listrik pada pompa sebesar 9 W selama 45 menit, temperatur dalam box adalah 22 oC dari suhu awal 31 oC..
Termoelektrik yang digunakan adalah TEC 1-12706 yang mampu mencapai temperatur 5C. Accumulator yang
digunakan pada sistem menggunakan accumulator merek GS 12V 70 Ah. Hasil pengujian ini menyimpulkan bahwa
temperatur dalam box turun 8C pada penggunaan daya listrik 9 W
Katakunci: kotak pendingin, termoelektrik, styrofoam
Abstract
The refrigeration and air-conditioning system, thermoelectric cooling or heating technology have recently been
recognized. Thermoelektric is a primary alternative source in energy needs. To the effect from observational it to
design one box's tool mini coolant that utilize graded portable tool from fan, heatsink and peltier's element.
knowing job principle from coolant system and cold storage temperature decrease that resulting by peltier's
element and knows streaming fast variation influence on capillary tube to temperature's change at in box
thermoelektrik's coolant. This research is focused to design and tests thermoelektrik's coolant with input
variation energis on pump for charges 150 gr oranges. Examination result gotten to outgrow its kalor that
permeated as big as 0,1524 Watts from total heat amount as big as 3,165 watts . Upon electricity application
on pumps as big as 9 w up to 45 minutes, temperature in box is 22 o C from start temperature 31 o C..
termoelektrik who is utilized is TEC 1 12706 ones can reach 5C's temperatures. Accumulator who is
utilized on system utilizes accumulator GS's brand 12V 70 Ah. Usufruct this examination concludes that
temperature in box goes down 8C on electricity purpose 9 w.
Keywords: coolbox, thermoelectric, styrofoam
Pendahuluan
Latar belakang
Salah satu kesulitan masyarakat yang tinggal di daerah
perkotaan adalah mendapatkan kesegaran buah atau
sayuran di pasar atau pusat perbelanjaan lainnya. Itu
dikarenakan sebagian besar buah dan sayuran yang ada
50
e-ISSN:2502-8944
Pustaka Terdahulu
Mesin pendingin
Pendingin Thermoelektrik
Prinsip kerja termoelektrik adalah berdasarkan
efek Seebeck, yaitu ketika arus DC dialirkan keelemen
Peltier yang terdiri dari beberapa pasang semikonduktor
tipe p (yaitu semikonduktor yang mempunyai tingkat
energi yang lebih rendah) dan tipe n (yaitu
semikonduktor dengan tingkat energi yang lebih tinggi)
akan menyebabkan salah satu sisi elemen Peltier
menjadi dingin (kalor diserap) dan sisi lain menjadi
panas (kalor dilepas) dan sebaliknya jika arah arus
dibalik. Elektron yang mengalir dari semikonduktor
tipe-p kesemikonduktor tipe-n menyebabkan sisi dingin
elemen Peltier menjadi dingin.
51
e-ISSN:2502-8944
media
penyerap
kalor,
teknologi
pendingin
termoelektrik relatif lebih ramah lingkungan, tahan lama
dan dapat digunakan dalam skala besar dan kecil
Perbedaan suhu antara kedua bagian adalah
sekitar 30 derajat celcius. Sehingga apabila bagian Hot
Side bersuhu 45 derajat C maka Cool Side akan bersuhu
sekitar 15 derajat jadi semakin dingin Hot Side maka
Cold Side akan semakin dingin pula dan bisa sampai
dibawah 0 derajat celcius.
Gambar 1 gambar aliran elektron dari tipe P ke tipe N
Penyerapan kalor dari lingkungan terjadi pada
sisi dingin lalu dibuang pada sisi panas dari modul
Peltier. Sehingga nilai kalor yang dilepaskan pada sisi
panas akan sama dengan nilai kalor yang diserap
ditambah dengan daya yang diberikan kemodul.
Sebagai pompa kalor, modul termoelektrik
akan menyerap kalor dari salah satu sisinya dan
dialirkan ke sisi lainnya. Pada pendingin termoelektrik
hal ini yang akan menjadi kunci bagi kita untuk
mencapai temperatur yang lebih rendah pada sisi dingin
modul. Mengalirkan kalor dari sisi panas secara alami,
tanpa bantuan alat tambahan bukanlah ide yang baik
pada pendingin termoelektrik apabila target kita ingin
mendapatkan temperatur sisi dingin yang lebih rendah.
ada beberapa alat yang digunakan untuk membantu
mengalirkan kalor dari sisi panas modul yaitu Heatsink
dan fun (kipas)
Elemen Peltier
Elemen peltier atau pendingin termoelektrik
(thermoelectric cooler) adalah alat yang dapat
menimbulkan perbedaan suhu antara kedua sisinya jika
dialiri arus listrik searah pada kedua kutub materialnya,
dalam hal ini semikonduktor. Keramik Peltier atau lebih
dikenal dengan lempengan Peltier adalah lempengan
berbahan dasar keramik yang memiliki fungsi sangat
unik.
Peltier ini adalah modul Thermo-Electric,
umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan
batang-batang Bismuth Telluride di dalamnya. Ketika
disupply tegangan DC 12volt-15volt salah satu sisi akan
menjadi panas dan sisi lainnya menjadi dingin.
Mengapa bisa begitu? karena Peltier memiliki 2 bagian
yang berbeda, yakni :
1.
Cool Side (Heat Absorbed) yang bekerja
menyerap kalor (panas) sehingga bagian ini merupakan
lempengan yang dingin
2.
Hot Side (Heat Released) yang bekerja
melepas kalor (panas) sehingga bagian ini merupakan
lempengan panas
Pendingin thermoelektrik merupaakan solid
state technology yang bisa menjadi alternatif teknologi
pendingin selain sistem vapor compression yang masih
memanfaatkan refrijeran. Dibandingakn dengan
teknologi kompresi uap yang menggunakan uap sebagai
Gambar 2 Peltier
Kalor yang diserap mesin pendingin
Kalor yang diserap merupakan jumlah panas
yang diserap oleh mesin pendingin untuk mendinginkan
suatu ruangan .dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
Q = Kalor yang diserap (Kcal)
m = berat dari produk yang didinginkan (kg)
Cp= panas jenis dari produk di atas titik beku (Kcal/kg
0
C)
T= perubahan temperaturair (0C)
Kalor yang dilepas beban pendingin
Beban pendinginan merupakan jumlah panas
yang dipindahkan oleh suatu sistem pendingin. Beban
pendinginan total merupakan jumlah beban pendinginan
suatu ruang. Beban ruang tiap jam dipengaruhi oleh
perubahan temperatur udara luar, perubahan efek
penyimpanan panas pada struktur/dinding bagian luar
wadah pendingin.
1. Field heat (Q)
Beban kalor yang dibawa oleh produk yang akan
didinginkan atau disimpan:
Dimana:
Q = jumlah panas (Kcal)
m = berat dari produk yang didinginkan
(kg)
Cp= panas jenis dari produk diatas titik
beku (Kcal/kg 0C)
T= perubahan temperaturruangan (0C)
2. Kalor Jenis buah jeruk
52
e-ISSN:2502-8944
= 2 0,001.
. ,
,
3. Konduktifitas thermal
Konduktivitas termal dari dua material yang
berbeda dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
Diketahui :
k = 0,015 Watt/cm. K
A = 0,196 cm2
L = 1 cm
Maka :
=2
,
= 2.0,0015 .
= 0,0059 Watt /K
4. Figure of merit
Figure of merit dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Diketahui:
Z = Figure of merit
[K-1 ]
= 0,00021 V/K
R = 0,012 Ohm
K = 0,0059 Watt/K
Maka:
4. (0,00021)
=
0,0059 .0,012
Z = 0,0025 K -1
Dari hasil rangkaian box pendingin
thermoelektrik dengan menggunakan spesifikasi alat
tersebut diperoleh data dan hasil pengujian pendinginan
box thermoelektrik dengan menggunakan fariasi laju
aliran sebagai berikut:
Pengujian penurunan temperatur
1.
Pengujian penurunan temperatur air refrigran
dengan variasi input daya. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan temperatur air yang didinginkan
oleh elemen peltier yang disalurkan kepipa kapiler
53
TEMPERATUR (C)
40
suhu akhir
untuk daya 3
watt
30
suhu akhir
untuk daya 6
watt
20
10
suhu akhir
untuk daya 9
watt
0
0
15
30
45
60
WAKTU (menit)
e-ISSN:2502-8944
Keterangan =
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa data yang
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: .
1. Pada
b.
Grafik 4.5 Gambar grafik gabungan hubungan antara
temperature dalam box terhadap waktu
Pada grafik tersebut menunjukan penurunan
temperatur didalam box pendingin thernoelektrik
dengan menggunakan variasi input daya. Temperatur
c.
d.
54
e-ISSN:2502-8944
Daftar Pustaka
Arismunandar, W. 1995. Penyegaran udara. Bandung,
2(1): 1-2.
Dongliang, Zhao dan Gang tan. 2014. A review of
Thermoelektric cooling: material, Modeling
and
applications.
Applied
thermal
Enginering. Vol. 66. PP 14-24.
Dossat R. J. (1961). Principle of refrigeration edition.
New york: John Wiley.
Duan, Z. 2003. Impingement air cooled plate fin
heatsink. University of New Foundland.
Fardy, M.A. 2010. Semiconductor nanowires and
nanotubes for energy conversion . University
of California
Hasan, S. 2008. System refrigasi dan tata udara. Edisi
1. Direktorat pembinaan SMK. Bandung.
Handoko, K. (1981). Teknik lemari es. Jakarta: PT.
Ichtiar baru
Holman, J. 1988. Perpindahan Kalor. Edisi 6. Erlangga.
Jakarta
Imaduddin, M. Kaisar. 2008. Desain cool box dengan
pompa kalor peltier. Skripsi program
sarjana FTUI: Depok.
55