Anda di halaman 1dari 5

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag

Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Menanam tomat dalam pot atau polybag dapat menjadi salah satu solusi
pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah. Umumnya penanaman tomat
dalam pot/polybag dilakukan untuk memenuhi keperluan rumah tangga,
pemanfaatan lahan sempit (halaman dan pekarangan rumah), atau hanya sekadar
memuaskan hobi bercocok tanam.
Jika ingin menanam tomat di pot/polybag, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan, antara lain pemilihan benih, persiapan pot, media tanam, dan
mengisi media tanam ke dalam pot.
1. Pemilihan Benih:
Pemilihan benih ini sangat penting, karena benih merupakan awal kehidupan
dalam bercocok tanam. Salah memilih benih akan mempengaruhi hasil
bercocok tanam. Untuk hasil yang memuaskan, gunakan varietas hibrida. Hal
ini karena keunggulan yang terdapat pada varietas hibrida sangat jelas
dibandingkan dengan kultivar lokal, baik dari segi produktivitas maupun
ketahanan terhadap penyakit. Untuk membedakan varietas hibrida dengan nonhibrida, kita bisa membedakannya dengan melihat kode F1 yang mengikuti
nama varietas benih tersebut. Beberapa varietas tomat hibrida BETAVILA F1,
LENTANA F1, PERMATA F1, SERVO F1, TANTYNA F1, TOMBATU F1,
TYMOTI F1, TYRANA F1. Benih tomat hibrida tidak dapat diturunkan menjadi
turunan kedua atau ketiga karena pada turunan kedua akan diperoleh variasi
yang besar, baik dalam bentuk, ukuran, warna buah, dan ketahanan penyakit.
Benih-benih tomat hibrida dapat diperoleh di seluruh toko pertanian atau galeri
pos yang bekerjasama dengan PT East West Seed Indonesia (EWINDO) yang
ada di seluruh Indonesia, dan disarankan agar memilih varietas yang sesuai
dengan lokasi penanaman.
2. Penyemaian
Benih
tomat
tidak
langsung
ditanam
di
dalam pot atau polybag,
melainkan harus disemai
terlebih dahulu. Sebelum
penyemaian,
harus
dipastikan bahwa bedeng
persemaian atau lokasi
persemaian bebas dari
organisme pengganggu,
Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas
Pemesanan Benih Unggul Personal Pouch - http;//benih.galeripos.com

Page 1

salah satunya semut yang dapat memotong titik tumbuh ketika terjadi
perkecambahan. Salah satu teknik penyemaian tomat secara langsung adalah
dalam seedling tray (tempat penyemaian bibit) dengan media semai bisa
menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang. Penyiraman media
sebaiknya dilakukan sebelum benih disemai agar media semai menjadi padat
dan benih tidak terlalu tenggelam dalam media setelah disiram ulang. Setelah
benih ditanam, benih ditutup tipis dengan media dan dilakukan penyiraman
ulang. Perkecambahan benih tomat memerlukan kondisi gelap dan hangat.
Oleh karena itu, disarankan untuk menutup persemaian selama 3 - 5 hari
(terjadinya perkecambahan awal)
3. Menanam Bibit dalam Pot/Polybag
Sambil menunggu bibit berumur 14 17 hari setelah semai atau telah memiliki
3 4 helai daun, pot/polybag dan media tanam dapat disiapkan. Pilihlah
pot/polybag yang berdiameter minimal 30 cm. Untuk pot dapat terbuat dari
tanah, plastik, kaleng bekas, atau drum. Dasar pot/polybag sebaiknya diberi
lubang terlebih dahulu. Tujuannya agar air siraman tidak menggenang di dalam
pot/polybag.
Menyiapkan Media Tanam
Media tanam yang bisa digunakan dalam budidaya tomat dalam pot/polybag
sangat beragam. Hal ini tergantung dari kemudahan dan kemampuan untuk
mendapatkan atau membuatnya. Hal yang paling penting adalah media
tanam tersebut harus gembur, subur, dan bebas hama tanah.
Alternatif Campuran Media Tanam:
1. Tanah + pasir + pupuk kandang (perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1).
2. Tanah + sekam + pupuk kandang (perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1).
3. Tanah + pupuk kandang (perbandingan 1 : 1)
Media tanam sebaiknya dicampur juga dengan pupuk KCl dan TSP
secukupnya. Untuk mematikan hama tanah yang mungkin tertinggal di dalam
media, dapat menambahkan insektisida atau nematisida, seperti Furadan
3G.
Tahapan selanjutnya adalah mengatur pH media tanam agar mendekati nilai
5,8 6,8. Jika pH media lebih dari 7 atau kurang dari 5,8 pertumbuhan
tanaman akan terhambat. Tanaman tersebut akan tumbuh kerdil dan kurang
subur. Untuk mencapai pH ideal tersebut, media tanam dapat ditambahkan
kapur, seperti dolomit. Setelah dicampur dengan kapur, media tanam dibiarkan
selama 1 2 minggu sebelum digunakan.

Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas


Pemesanan Benih Unggul Personal Pouch - http;//benih.galeripos.com

Page 2

Mengisi Pot/Polybag
Media tanam yang telah disiapkan
bisa dimasukkan ke dalam pot
/polybag beberapa hari sebelum
bibit dipindahkan. Tujuannya agar
media tanam di dalam pot/polybag
sudah cukup kompak dan padat
saat ditanami. Sebelum diisi tanah,
bagian bawah wadah pot/polybag
dipastikan telah dilubangi untuk
drainase (saluran air). Selanjutnya
pot/polybag ditambahkan sedikit
pecahan batu bata merah sebagai
pengendali drainase. Pot /polybag
kemudian diisi dengan media
tanam hingga menyisakan kurang
lebih 5 cm dari bibir pot/polybag.
Pot/polybag ditempatkan di ruang
terbuka dan mendapatkan sinar
matahari pagi.

Menanam Bibit di Pot/Polybag


Bibit siap dipindah tanam ketika stadium tanam telah memiliki 3 4 daun
benar (14 17 HSS), batang kokoh, dan perakaran berkembang baik.
Menanam bibit kedalam pot/polybag dilakukan dengan hati-hati.

4. Pemeliharaan Tanaman dalam Pot/Polybag


Sanitasi terhadap daun-daun yang terserang penyakit harus benar-benar
dilakukan setiap saat dengan memetik dan dieradikasi. Di samping itu, jika ada
hama maka segera dieradikasi baik secara mekanik ataupun dengan pestisida.
Namun, diupayakan untuk menghindari pengendalian secara kimiawi karena
hasil tanaman pot/polybag biasanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga
(konsumsi sendiri).
Satu bulan setelah tanam, tanaman diberi ajir untuk menopang tanaman. Ajir
diberikan agar tanaman dapat tumbuh tegak dan merambat. Pada tanaman
determinate (memiliki cabang samping yang banyak) cukup dibuang cabang
samping di bawah V.

Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas


Pemesanan Benih Unggul Personal Pouch - http;//benih.galeripos.com

Page 3

5. Pemupukan Tanaman Tomat dalam Pot/Polybag


Berbeda dengan tanaman tomat yang ditanam di lahan, pemupukan pada
media pot/polybag dilakukan seminggu sekali dengan dosis yang rendah. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi pencucian pupuk akibat penyiraman.
Untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, tanaman dalam pot/polybag dapat
dipupuk dengan pupuk yang mengandung nitrogen tinggi. Pupuk dilarutkan
dalam air, lalu dikocok. Gunakan pupuk ZA 10 g/10 l air. Memasuki masa
generatif atau berbunga, selain memupuk dengan pupuk N, tanaman di pot
perlu dipupuk dengan pupuk P dan K. Komposisi ZA, TSP, dan KCl adalah 1 : 2
: 1 sebanyak 1 3 g/l air.
Selain pupuk akar, tanaman dalam pot/polybag juga perlu dipupuk dengan
pupuk daun karena mengandung unsur mikro yang baik. Pupuk daun yang
dimaksud, seperti Growmore P dan K, Complesal, dan Vitablom. Pemberiannya
melalui penyemprotan 10 14 hari sekali dengan konsentrasi rendah atau
separuh dosis yang disarankan. Perlu diperhatikan bahwa budidaya di dalam
pot/polybag diupayakan agar perimbangan antara pupuk dan air harus tetap
terjaga. Tujuannya agar kondisi media tanam tidak terlalu basa atau
menyebabkan terjadinya keracunan atau toksik pada tanaman. Cara yang
paling mudah untuk mengetahui keadaan air dalam media tanam adalah
dengan mengangkat pot/polybag saat kering dan sesudah basah lalu
dibandingkan beratnya. Jika ringan, berarti kekurangan air; sedangkat bila
sangat berat dan air menetes atau menggenang, berarti kelebihan air. Selain
itu, pada masa generatif, pembuahan diupayakan agar kebutuhan unsur
kalsium harus dipertimbangkan dan diperhatikan. Kekurangan kalsium akan
menyebabkan terjadinya penyakit fisiologis busuk pantat buah (blossom end
rot).

Referensi:
http://www.alamtani.com/cara-menanam-tomat.html
http://www.awangarden.com/new_page_6.htm
Hidayati, Nurul dan Rahmansyah Dermawan. 2012. Tomat Unggul. Jakarta:
Penebar Swadaya.

Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas


Pemesanan Benih Unggul Personal Pouch - http;//benih.galeripos.com

Page 4

KAMUS ISTILAH:

HSS: Hari Setelah Semai


HST: Hari Setelah Tanam
ajir: sepotong kayu dsb yang ditancapkan di tanah untuk merambatkan
tanaman.
eradikasi: pemusnahan total bagian tanaman (sampai ke akarnya) yang
terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi suatu penyakit.
hibrida: turunan yang dihasilkan dari perkawinan antara dua jenis yang
berlainan.
seedling tray: tray semai adalah tatakan berbahan dasar plastik yang
biasa digunakan sebagai wadah penanaman bibit sebelum ditanam di
lokasi akhir.
varietas: kelompok tanaman (seperti perdu) dan lain jenis, atau spesies
tertentu yang dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan suatu sifat
tertentu.

Gabung Komunitas Panah Merah (KPM) http://panahmerah.id/komunitas


Pemesanan Benih Unggul Personal Pouch - http;//benih.galeripos.com

Page 5

Anda mungkin juga menyukai