Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH PERKEMBANGAN ERGONOMI

Oleh : Imam Masrukin ( 14620963 )


A. Sejarah Perkembangan Ergonomi di Dunia
Ergonomi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang interaksi antara manusia dan
mesin, serta faktor - faktor yang mempengaruhinya dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja sistem secara keseluruhan (Bridger, 2009). Kata ergonomik sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu ergon dan nomos. Ergon berarti bekerja dan nomos berarti aturan,
prinsip, atau kaidah. Di Negara Negara Eropa, kata ergonomik popular digunakan
sedangkan di Amerika Serikat, kata human factor digunakan untuk menggantikan kata
ergonomi. kedua kata ini sama-sama menitik beratkan pembahasannya pada performansi
dan perilaku manusia, hanya berbeda pada penekanannya saja.
Ergonomi pertama kali dipopulerkan oleh Profesor Murrel pada tahun 1949
sebagai judul buku karangannya. Pemikiran tentang ergonomik sendiri sebenarnya sudah
ada sejak zaman purba ketika manusia mulai membuat alat-alat untuk membantu
pekerjaan tangan mereka untuk bertahan hidup. Akan tetapi, perkembangan ergonomi di
kala itu tidak berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu
ergonomik mulai dikembangkan dan digunakan lebih luas. Berikut adalah sejarah
perkembangan ilmu ergonomi.
Menurut Dan Mac Leod (1995), penerapan ergonomik sudah dimulai sejak 4000
tahun yang lalu, yaitu ketika manusia mulai membuat alat-alat sederhana dari batu untuk
memudahkan pekerjaan tangan mereka. Seiring dengan perkembangan budaya, maka
dilakukan perbaikan dan perubahan pada alat-alat bantu tersebut sehingga selain
bertujuan untuk memudahkan pekerjaan tangan manusia tetapi juga memudahkan
penggunanya untuk menggunakan alat tersebut. Contohnya adalah perubahan rancangan
peralatan-peralatan yang dipakai oleh manusia purba. Mula-mula, kebanyakan alat yang
dipakai berasal dari batu yang tidak berbentuk, Kemudian batu tak berbentuk tersebut
diubah menjadi batu runcing dengan meruncingkan sisi-sisi tertentu dari batu tersebut.
Kemudian, batu-batu runcing tersebut dipahat bagian atasnya sebesar kepalan tangan
sehingga mudah dipegang dan digunakan oleh manusia. Perkembangan ergonomik pada
zaman ini juga menandakan perkembangan budaya manusia pada masa itu. Akan tetapi,
perkembangan ergonomik tersebut terjadi secara tidak teratur dan tidak terarah, bahkan
kadang-kadang terjadi secara kebetulan. Belum ada ilmu khusus yang mengembangkan
ergonomic ini secara lebih luas dan terstruktur. Baru di abad 20, orang mulai
mengembangkan ilmu ergonomic ini secara lebih sistematis dan terstruktur.

Perkembangan ergonomi modern dimulai ketika Taylor (1880-an) dan Gilberth


(1890-an) melakukan studi waktu dan gerakan secara terpisah. Kemudian, pada saat
Perang Dunia I, prinsip ergonomic mulai digunakan secara nyata. Percobaan ergonomic
juga dilakukan pada tahun 1924 sampai 1930 di Hawthorne Works of Wertern Electric
(Amerika) dan menghasilkan apa yang kita kenal sekarang sebagai Hawthorne Effect.
Efek Hawthorne ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan
menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Ergonomi sendiri
mulai berkembang pesat setelah Perang Dunia II, dimana ergonomic menunjukkan
bahwa penggunaan alat yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja
secara efektif. Setelah Perang Dunia II, prinsip ergonomic mulai banyak digunakan di
perusahan-perusahaan senjata perang.
Terdapat beberapa tokoh dan lembaga yang berperan dalam perkembangan ilmu
ergonomi (Nurmianto,2003), yaitu:
a. C.T. Thackrah, Inggris, 1831
Thackrah mempelajari postur tubuh pada saat bekerja merupakan bagian dari
masalah kesehatan.
b. F.W. Taylor, USA, 1898
Taylor merupakan salah satu orang yang mencetuskan konsep ergonomic dalam
metode-metode yang digunakannya.
c. F.B. Gilberth, USA, 1911
Gilberth mengamati dan mengoptimasi metode kerja yang lebih mendetail dalam hal
analisa gerakan.
d. Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatique Research
Board), Inggris, 1918
Badan ini menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam
kerja per harinya yang menurun dan mengamati waktu siklus optimum untuk system
kerja berulang (repetitive work system), serta menyarankan adanya variasi dan rotasi
pekerjaan.
e. Mayo dan teman-teman, USA, 1933
Mayo melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengkuantifikasi pengaruh dari
variable fisik seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap
factor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
f. Kelompok Ergonomi (The International Ergonomic Association)
Kelompok ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang
ergonomic pada November 1957.
Penerapan ergonomi di tempat kerja umumnya dilakukan dengan pendekatan
yang bersifat mikro dengan upaya evaluasi dan perbaikan pada aspek individu pekerja
serta aktivitas yang dilakukannya. Pendekatan ini umumnya bersifat reaktif, relative

lebih mudah diterapkan, dan tidak memerlukan keterlibatan banyak unit di dalam suatu
organisasi. Namun, cara ini kadang kurang efektif dalam mendukung tujuan organisasi
secara keseluruhan. Pendekatan lain yang tengah berkembang adalah analisis ergonomic
pada tingkatan yang lebih luas (makro) dimana evaluasi diarahkan pada aspek-aspek
seperti organisasi kerja, team work, pemilihan teknologi, komunikasi, dan pemberian
umpan balik. Implementasi pendekatan ini relative lebih kompleks karena bersifat
proaktif dan melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan secara bersamasama. Dengan pendekatan ini, pekerja cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Dahulu, ergonomi disetir teknologi (pendekatan reaktif), di
masa depan, ergonomilah yang harus menyetir teknologi (pendekatan proaktif).
B. Sejarah Ergonomi di Indonesia
Sejarah ergonomi di Indonesia erat kaitannya dengan Bali. Kata Ergonomi di
tingkat nasional mulai diperkenalkan sejak tahun 1969 melalui suatu pertemuan ilmiah
dengan tema Kesehatan dan Produktivitas dalam suatu judul makalah Approach
Ergonomi dalam rangka Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja Perusahaan
(Manuaba, 1987). Pada tahun ini juga untuk pertama kalinya di dalam dunia pendidikan
ergonomi diberikan sebagai suatu mata kuliah. Di Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana ergonomi disinggung dalam kaitan dengan mata kuliah ilmu faal, untuk
kemudian ditempatkan dalam mata kuliah kesehatan masyarakat, yang diikuti oleh
Fakultas Teknik Unud 1971, Peternakan 1972, Asmi 1981 dan desain Interior 1983.
Bersamaan dengan itu, lahir Lembaga daerah Hiperkes Bali-Nusra bersama-sama Bagian
Ilmu faal FK Unud berkembang menjadi Pusat Ergonomi di kawasan Asia Tenggara,
dengan makalah-makalahnya yang disampaikan ke dunia Internasional. Dan juga kursus
ergonomi tingkat nasional dan tingkat daerah dimulai pada tahun ini juga.
Pada tahun 1970, kegiatan yang berkaitan dengan masalah ergonomi semakin
meningkat ditandai dengan adanya ceramah, kursus, seminar dan penelitian-penelitian.
Penelitian tentang Pacul di perdengarkan di forum internasional di Jepang, penelitian
yang berkaitan dengan manusia dan lingkungan. Berikutnya penggarapan di sektor
industri kecil mulai digalakan, seperti industri pembuat genteng di pejaten Tabanan Bali.
Pada Tahun 1973 makalah penelitian disampaikan melalui forum ilmiah seperti seminar
gabungan IAIFI-Puskes ABRI, konperensi Nasional Anatomi ke-3, dan 7th Asian
Conference on Occupational Helth di Jakarta (Manubaba, 1987). Sampai dengan tahun
1978, hasil-hasil penelitian ergonomi terus diinformasikan di tingkat nasional maupun

internasional, seperti pertemuan-pertemuan ilmiah Man and His Environment tahun


1974, Kongres Ikatan Hiperkes Indonesia ke-2 di Surabaya tahun 1975, kongres ke-3
IAIFI di semarang tahun 1976, Simposium Efisiensi Jam Kerja dan Waktu Kerja di Bali
tahun 1976, dan juga banyak pertemuan lainnya. Penyebaran konsep dan prinsip
ergonomi dimulai pada tahun ini juga, sehingga sampai dengan tahun 1986 pada TVRI
Sto. Denpasar tidak kuarang dari 100 topik ergonomi telah disiarkan. Pada tahun 1978
terbit buku Pembangunan Bali sampai tahun 2000 di mana di dalam buku tersebut
dengan jelas disebutkan ergonomi sebgai salah satu faktor yang sangat penting untuk
diperhatikan demi berhasilnya pembangunan untuk daerah Bali. Pada tahun ini juga telah
dikukuhkan Guru Besar Ilmu Faal KF Unud yaitu I B A Manuaba, yang pada pidato
pengukuhan Guru Besar menekankan penting prinsip ergonomi sebagai bagian integral
dari pembangunan dan mutlak diperlukan dalam perencanaan. Dengan pengukuhan I B A
Manuaba ini, menjadi tokoh dan akan penguatan perkembangan ergonomi di Bali,
Indonesia, Asia dan Dunia.
Saat ini ergonomi sudah dikenal di banyak bidang pendidikan di Indonesia
terutama di teknik industri, kesehatan masyarakat, psikologi, dan kedokteran. Banyak
sekali universitas atau sekolah yang menyelenggarakan program studi tersebut
melaksanakan kegiatan pendidikan di bidang ergonomi. Bahkan saat ini ergonomi telah
banyak terdengar (bahkan mungkin lebih banyak terdengar) dari kalangan teknik atau
engineering terutama teknik industri dimana ergonomi atau human factors engineering
menjadi salah satu jalur keahlian di teknik industri dan di program studi ini biasa
dijumpai laboratorium ergonomi. Hal ini wajar mengingat Taylor (1880-an) dan Gilberth
(1890-an) yang sangat berjasa bagi sejarah perkembangan ergonomi modern merupakan
pionir teknik industri. Alhasil ergonomi di Indonesia saat ini banyak sekali
bermunculan dari universitas atau institusi atau sekolah yang unggul di bidang teknik
seperti ITB, ITS, UGM, UI dsb. Walaupun universitas atau institusi atau sekolah tersebut
sudah unggul di bidang ergonomi namun sampai saat ini Bali masih tetap unik dalam
hal ergonomi salah satunya adalah di Bali terdapat satu-satunya program studi yang
menggunakan nama ergonomi yakni pendidikan master ergonomi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
Ergonomi tidak bisa lepas dari dua hal yakni engineering (rekayasa / teknik) dan
kesehatan. Oleh karena itu dalam sejarah ergonomi juga diwarnai oleh tokoh-tokoh baik
di bidang engineering seperti Taylor dan Gilberth (industrial engineering / teknik
industri) dan tokoh-tokoh di bidang kesehatan seperti Bernardino Ramazinni (dokter) dan

Wojciech Jastrzebowski (ahli biologi). Seperti yang telh disebutkan di atas, sampai saat
ini pun ergonomi banyak dipelajari oleh kedua bidang tersebut yakni engineering
(terutama industrial engineering dan safety engineering) dan kesehatan (kesehatan
masyarakat dan kedokteran).
Sumber : http://dokumen.tips/documents/sejarah-perkembangan-ergonomi.html
http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/08/sejarah-ergonomi.html

Anda mungkin juga menyukai