lebih mudah diterapkan, dan tidak memerlukan keterlibatan banyak unit di dalam suatu
organisasi. Namun, cara ini kadang kurang efektif dalam mendukung tujuan organisasi
secara keseluruhan. Pendekatan lain yang tengah berkembang adalah analisis ergonomic
pada tingkatan yang lebih luas (makro) dimana evaluasi diarahkan pada aspek-aspek
seperti organisasi kerja, team work, pemilihan teknologi, komunikasi, dan pemberian
umpan balik. Implementasi pendekatan ini relative lebih kompleks karena bersifat
proaktif dan melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan secara bersamasama. Dengan pendekatan ini, pekerja cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Dahulu, ergonomi disetir teknologi (pendekatan reaktif), di
masa depan, ergonomilah yang harus menyetir teknologi (pendekatan proaktif).
B. Sejarah Ergonomi di Indonesia
Sejarah ergonomi di Indonesia erat kaitannya dengan Bali. Kata Ergonomi di
tingkat nasional mulai diperkenalkan sejak tahun 1969 melalui suatu pertemuan ilmiah
dengan tema Kesehatan dan Produktivitas dalam suatu judul makalah Approach
Ergonomi dalam rangka Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja Perusahaan
(Manuaba, 1987). Pada tahun ini juga untuk pertama kalinya di dalam dunia pendidikan
ergonomi diberikan sebagai suatu mata kuliah. Di Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana ergonomi disinggung dalam kaitan dengan mata kuliah ilmu faal, untuk
kemudian ditempatkan dalam mata kuliah kesehatan masyarakat, yang diikuti oleh
Fakultas Teknik Unud 1971, Peternakan 1972, Asmi 1981 dan desain Interior 1983.
Bersamaan dengan itu, lahir Lembaga daerah Hiperkes Bali-Nusra bersama-sama Bagian
Ilmu faal FK Unud berkembang menjadi Pusat Ergonomi di kawasan Asia Tenggara,
dengan makalah-makalahnya yang disampaikan ke dunia Internasional. Dan juga kursus
ergonomi tingkat nasional dan tingkat daerah dimulai pada tahun ini juga.
Pada tahun 1970, kegiatan yang berkaitan dengan masalah ergonomi semakin
meningkat ditandai dengan adanya ceramah, kursus, seminar dan penelitian-penelitian.
Penelitian tentang Pacul di perdengarkan di forum internasional di Jepang, penelitian
yang berkaitan dengan manusia dan lingkungan. Berikutnya penggarapan di sektor
industri kecil mulai digalakan, seperti industri pembuat genteng di pejaten Tabanan Bali.
Pada Tahun 1973 makalah penelitian disampaikan melalui forum ilmiah seperti seminar
gabungan IAIFI-Puskes ABRI, konperensi Nasional Anatomi ke-3, dan 7th Asian
Conference on Occupational Helth di Jakarta (Manubaba, 1987). Sampai dengan tahun
1978, hasil-hasil penelitian ergonomi terus diinformasikan di tingkat nasional maupun
Wojciech Jastrzebowski (ahli biologi). Seperti yang telh disebutkan di atas, sampai saat
ini pun ergonomi banyak dipelajari oleh kedua bidang tersebut yakni engineering
(terutama industrial engineering dan safety engineering) dan kesehatan (kesehatan
masyarakat dan kedokteran).
Sumber : http://dokumen.tips/documents/sejarah-perkembangan-ergonomi.html
http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/08/sejarah-ergonomi.html